Kabupaten Lumajang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Bahasa Inggris bukan bahasa yang sering digunakan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(116 revisi perantara oleh 66 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{dati2
| settlement_type = Kabupaten
| translit_lang1_type1 = [[Bahasa Jawa|Jawa]]
| translit_lang1_type2 = [[Bahasa Madura|Madura]]
| nama = Kabupaten Lumajang
| lambang = Seal of Lumajang Regency.svg
| peta = [[Berkas:Locator_kabupaten_lumajang.png]]
| translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Lamajang''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|لاماجاڠ}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦭꦩꦗꦁ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
| translit_lang1_info2 = {{resize|10pt|''Lomajhâng''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Madura#Sistem Penulisan|Latèn]])}}<br> {{resize|11pt|لَوماجۤاڠ}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pèghu]])}}<br> {{resize|10pt|ꦭꦺꦴꦩꦗꦁ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa#Penggunaan dalam bahasa Madura|Carakan]])}}
| foto =
|
| image2 = Lamongan.jpg
| image3 = Camping on Ranu Kumbolo.jpg
| border=infobox
| ukuran foto =
| alt foto =
}}
| caption = Searah jarum jam: [[Air Terjun Tumpak Sewu]],<br> [[Gunung Lemongan]], dan [[Ranu Kumbolo]]
| koordinat = {{Coord|-8.133714|113.224909|display=inline, title}}
| motto = Amreta brata wira bhakti<br>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Bentuk kebaikan yang tiada terputus adalah jiwa kesatria dan pengabdian}}<br/>(1971 Masehi)<ref name="lambang">Lambang Kabupaten Lumajang, ditetapkan berdasarkan Perda No. 13 Tahun 1971.</ref>
| semboyan = Lumajang Hebat Bermartabat
| slogan = Lumajang Eksotik
| julukan = {{hlist|Bumi Jaran Kencak}}
| propinsi = [[Jawa Timur]]
| ibukota = [[Lumajang, Lumajang|Lumajang]]
| luas = 2190
| penduduk = 1147264
| penduduktahun = 2023
|
| kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Lumajang|21]]
|
|
| dasar hukum = UU No.12/1950
| tanggal = 8 Agustus 1950<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=31 Oktober 2021|page=25|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| hari jadi = {{start date and age|1255|12|15}}
| kepala daerah = Bupati
| nama kepala daerah = [[
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah =
| sekretaris daerah = Agus Triyono
| ketua DPRD = Eko Adis Prayoga
| kodearea =
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|
| nomor_polisi = N ''
| iso = ID-JI
| apbd =
| pad =
| dau = Rp 2.045.000.000.000,- (2018)<ref>{{cite web |url= http://rri.co.id/jember/post/berita/483741/daerah/dprd_lumajang_berkomitmen_maksimalkan_apbd_2018_untuk_masyarkat.html/ |title= APBD 2018 |date= 2018-01-28 |accessdate= 2018-12-12 |archive-date= 2018-12-31 |archive-url= https://web.archive.org/web/20181231143904/http://rri.co.id/jember/post/berita/483741/daerah/dprd_lumajang_berkomitmen_maksimalkan_apbd_2018_untuk_masyarkat.html/ |dead-url= yes }}</ref>
|
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,19% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,32% [[Kekristenan|Kristen]]
** 1,50% [[Protestan]]
** 0,82% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,40% [[Hindu]] |0,06% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Konghucu]] |0,02% [[Agama di Indonesia|Lainnya]]}}
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Madura|Madura]],<br> [[Bahasa Tengger|Tengger]], [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
| flora = [[Pisang tanduk|Pisang agung]]
| fauna = [[Tando|Walangkopo bilok]]
| zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] ([[UTC+7]])
| web = {{URL|https://lumajangkab.go.id/}}
Baris 52 ⟶ 64:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Waringinbomen op de alun-alun in Loemadjang TMnr 60027266.jpg|jmpl|Alun-alun Lumajang (1880-1920)]]
'''Kabupaten Lumajang''' (
Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang rawan bencana, khususnya letusan [[Gunung Semeru]]. Letusan akhir-akhir ini terjadi pada [[4 Desember]] [[2021]], sekitar pukul 15.20 [[WIB]]. Wilayah yang paling terdampak yakni [[Supiturang, Pronojiwo, Lumajang|desa Supiturang, kecamatan Pronojiwo, Lumajang]].<ref>{{
== Geografi ==
Baris 79 ⟶ 82:
=== Relief ===
Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di kawasan [[Tapal Kuda, Jawa Timur|Tapal Kuda]] Provinsi Jawa Timur. Di bagian barat, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Malang dan Kabupaten Probolinggo, terdapat rangkaian Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya [[Gunung Semeru]] (3.676 m) dan [[Gunung Bromo]] (2.392 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Bagian timur laut merupakan ujung barat [[Pegunungan Iyang]]. Sedangkan bagian selatan merupakan daerah datar, dengan sedikit wilayah berbukit hingga bergunung di sebelah barat.
Baris 89 ⟶ 92:
=== Iklim ===
Kabupaten Lumajang beriklim tropis. Berdasarkan klasifikasi curah hujan Schmidt dan Ferguson sebagian wilayah termasuk tipe C, yang bersifat agak basah, dan sebagian lainnya bertipe D. Bulan-bulan kering, dengan jumlah curah hujan kurang dari 100 mm per bulan, terjadi pada bulan-bulan Juni–September. Sementara bulan-bulan basah terjadi pada bulan-bulan Desember–Maret dengan jumlah curah hujan lebih dari 250 mm per bulan. Jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1.
{{Lumajang weatherbox}}
=== Hidrologi ===
Kabupaten Lumajang mempunyai 31 sungai dan
Sungai-sungai yang cukup besar dengan daerah aliran di wilayah Lumajang dan sekitarnya antara lain [[Kali Besuk Sat]], [[Kali Bondoyudo]], Kali Asem, [[Kali Mujur]], Kali Pancing dan Kali Rejali yang kesemuanya berakhir di Pantai Laut Selatan.
Baris 115 ⟶ 118:
Dalam sejarahnya, wilayah ini sangat berhubungan dengan tokoh sejarah bernama [[Aria Wiraraja]]. Kitab Pararaton dan Harsawijaya mengisahkan bahwa tokoh yang ketika muda bernama Banyak Wide ini pada mulanya mengabdi di [[Singasari]], namun oleh Raja [[Kertanegara]] kemudian dibuang secara halus dari ibu kota Singasari dan dijadikan bupati di [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]], [[Madura]] Timur. Aria Wiraraja kemudian berkesempatan memberikan bantuan dan perlindungan kepada [[Raden Wijaya]] ketika ia dan rombongannya melarikan diri ke [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] setelah kerajaan Singosari diserang dan ditaklukkan oleh [[Jayakatwang]]. Selanjutnya Pararaton dan Kidung Harsawijaya menceritakan bahwa Wiraraja diberi hadiah wilayah bagian timur Jawa Timur yang diberi nama "Lamajang Tigang Juru", ketika Raden Wijaya berhasil memenangkan perang dan menjadi raja pertama di kerajaan [[Majapahit]]. Akan tetapi wilayah itu baru dikuasai dan diperintahnya setelah kematian puteranya, [[Ranggalawe]], yang memberontak kepada Majapahit (1295).<ref>{{aut|[[Slamet Muljana|Muljana, S.]]}} 2005. ''Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit''. Yogyakarta: LKiS.</ref>
Wilayah Lumajang kembali disebut-sebut dalam Kitab [[Negarakertagama]] ketika Raja [[Hayam Wuruk]] melakukan perjalanan keliling wilayah timur Majapahit pada tahun 1359 M; kala itu wilayah ini sudah dikuasai kembali oleh Majapahit.<ref>{{aut|Muljana, S.}} 2006. ''op.cit.'': 1-10.</ref> Nama Lumajang (atau, dalam versi aslinya: Lamajang) ini mengacu pada satu wilayah yang luas di pojok timur ([[bahasa Belanda|Bld.]]: ''Oosthoek'') [[Jawa Timur]], di mana termasuk pula di dalamnya wilayah kuno [[Pajarakan, Probolinggo|Pajarakan]] di sekitar [[Kraksaan, Probolinggo]] sekarang.<ref>{{aut|Krom, N.J.}} 1914. De eigennamen in den Nâgarakŗtâgama. ''Tijdschrift voor de Indische Taal-, Land-, en Volkenkunde, uitgegeven door het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen''. Deel '''LVI''': 250. Batavia: Albrecht & Co.</ref>
Perjalanan sejarah Lumajang kemudian masuk pada babak pemerintahan kerajaan Blambangan. Sejarah pada masa ini agak kurang jelas karena kurangnya data. Menurut Babad Sembar, setelah keruntuhan Majapahit maka Lumajang dipimpin oleh Lembu Miruda. Kemudian terjadi masa peperangan antara Untung Surapati, kerajaan Blambangan, Mataram, dan VOC.
Pada abad ke 17 Lumajang dikuasai oleh keluarga Untung Suropati setelah kematian pemimpin terakhir Kerajaan Blambangan, Susuhuna Tawangalun. Salah satu penguasanya yaitu [[Tumenggung Kartonegoro|Tumenggung Kartonegor]]<nowiki/>o memerintah Lumajang di kawasan perbentengan Kutorenon. Cucu Untung Suropati itu terkenal sangat anti VOC. Permintaan untuk menyerahkan diri kepada VOC ditolaknya mentah-mentah sehingga Lumajang ditaklukkan dan perbentengannya diratakan dengan tanah pada bulan Juni tahun 1767.
Pada tahun 1866 pimpinan tertinggi Lumajang adalah Asisten Residen dengan didampingi Jaksa. Pada 31 Desember 1866, Raden Astro Koesoemo diangkat menjadi Jaksa Lumajang. (Regeerings Almanak Nederlandsch Indie 1968).
Pada tahun 1867 Lumajang menjadi daerah afdeeling di bawah Regentschap Probolinggo. Pimpinan tertinggi adalah seorang patih bernama Raden Endro Koesoemo (Regeerings Almanak Nederlandsch Indie 1870). Raden Endro Koesoemo membawahi beberapa Kawedanan seperti Kandangan, Lumajang dan Ranu Lamongan. Raden Endro Koesoemo secara keturunan masih bersambung kepada Kyai Mutamakkin Kajen Pati. Raden Endro Kusumo dimakamkan di Dukuh Gambiran, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Pada tahun 1886 kepemimpinan Afdeling Lumajang diteruskan oleh putranya yaitu Raden Panji Atmo Koesoemo (Regeerings Almanak Nederlandsch Indie 1887). Kekuasannya tidak berlangsung lama yaitu hanya 4 tahun. Pada masa itu Raden Panji Atmo Koesoemo ikut membidani pendirian Masjid Besar Baitussalam Senduro. Pada tahun 1890, Raden Panji Atmo Koesoemo pindah ke Demak. Di Demak, cucu Kyai Mutamakkin ini ikut berpartisipasi dalam pengelolaan Pondok Pesantren Giri Kusuma hal ini dibuktikan dengan kesamaan nama masjid di pesantren tersebut yang juga bernama Baitussalam. Pendirian masjid yang konon hanya berlangsung selama 4 jam adalah petunjuk simbolik pemerintahan Raden Panji Atmo Kusumo di Lumajang yang hanya berlangsung selama 4 tahun. Di Lumajang, Raden Panji Atmo Kusumo juga menurunkan anak keturunan yang dikemudian hari aktif sebagai pengelola Masjid Besar Baitussalam mulai penghulu, takmir, guru ngaji dsb. Raden Panji Atmo Kusumo dimakamkan di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak.
Kepemimpinannya di Lumajang kemudian digantikan oleh Raden Mas Singowiguno (Regeerings Almanak Nederlandsch Indie 1898). Pada tahun 1920, Raden Mas Singowiguno digantikan oleh Mas Ngabehi Ardjosoepoetro (Regeerings Almanak Nederlandsch Indie 1922). Beliau kemudian digantikan oleh Raden Kartoadiredjo pada tahun 1923 (Regeerings Almanak Nederlandsch Indie 1933).
Pada tahun 1929 sistem pemerintahan di Lumajang dinaikkan statusnya menjadi Kabupaten. Raden Kartoadiredjo yang sebelumnya menjabat sebagai patih dinaikkan jabatannya menjadi seorang Bupati. Ia didampingi oleh seorang patih bernama Raden Boedihardjo (1928-1939).
== Pemerintahan ==
Baris 144 ⟶ 159:
== Penduduk ==
Penduduk Kabupaten Lumajang umumnya adalah [[suku Jawa]] Arekan dan [[
Di Senduro terdapat sebuah pura yang dikenal dengan nama [[Pura Mandara Giri Semeru Agung]] (MGSA), yang digunakan untuk ibadah baik pada hari biasa maupun hari besar umat Hindu. Pada hari biasa, pura tersebut juga dijadikan sebagai tempat wisata.
== Olahraga ==
Baris 503 ⟶ 172:
=== Serikat Olahraga ===
* [[PSIL Lumajang]] (sepak bola di liga 3)
* Gita Wira Bhakti (GWB) Korp Drumband Pemda Kab. Lumajang
* Lumajang Jeep Club
Baris 510 ⟶ 179:
== Pariwisata ==
[[Berkas:Goa tetes.png|jmpl|upright=0.7|Goa Tetes, di [[Pronojiwo, Lumajang]].]]
Lumajang memiliki cukup banyak lokasi wisata [[pantai]] di Laut Selatan ([[Samudra Hindia]]) seperti Pantai Mbah Drajid [[WGL]], Pantai Bambang, Pantai Dampar, Watu Pecak, Watu Godeg dan Watu Gedeg. Di samping itu, di lereng-lereng timur [[Semeru]] terdapat beberapa lokasi wisata lokal seperti [[Piket Nol]], yang menjadi puncak tertinggi di lintas perbukitan selatan, [[Goa Tetes]], dan [[Gladak Perak]] di lintas selatan Lumajang-Malang. Di daerah Sumber Mujur juga terdapat kawasan hutan bambu di sekitar mata air Sumber Deling yang merupakan tempat pelestarian aneka jenis tanaman [[bambu]], yang sekaligus menjadi habitat bagi kawanan [[kera]] dan ribuan [[kelelawar]] ([[kalong]]). Di [[Pasrujambe, Lumajang|Pasrujambe]] terdapat sebuah tempat wisata mata air suci dan Pura Watu Klosot yang menjadi tujuan wisata bagi peziarah Hindu dari Bali.Lumajang juga memiliki air terjun yang sangat menarik, diantaranya [[Air Terjun Tumpak Sewu]], [[Air Terjun Kapas Biru]], [[Air Terjun Kabut Pelangi]]. Dan Lumajang memiliki Wisata "Negeri Diatas Awan" [[Puncak B-29]], Dan desa tertinggi yaitu desa Ranu Pani yang menjadi gerbang pendakian menuju gunung [[Gunung Semeru|Semeru]].
== Kejadian luar biasa ==
Baris 520 ⟶ 190:
== Pranala luar ==
* {{id}} {{Resmi|https://lumajangkab.go.id/}}
* {{id}} [http://www.lumajang.org Lumajang Tempo dulu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200930082335/https://www.lumajang.org/ |date=2020-09-30 }}
{{Kabupaten Lumajang}}
{{Jawa Timur}}
{{Tapal Kuda Jawa Timur}}
{{Authority control}}
|