Persamaan kubik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.9 |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 16:
==Sejarah==
Persamaan kubik dikenal oleh orang-orang Babilonia, Yunani, Tionghoa, India, dan Mesir kuno.<ref>{{Citation|last = Høyrup|first = Jens|title = Amphora: Festschrift for Hans Wussing on the Occasion of his 65th Birthday|chapter = The Babylonian Cellar Text BM 85200 + VAT 6599 Retranslation and Analysis|pages = 315–358|publisher = [[Birkhäuser]]|year = 1992|doi = 10.1007/978-3-0348-8599-7_16|isbn = 978-3-0348-8599-7}}</ref><ref name="oxf"/><ref name=wae/> Papan aksara paku [[Babilonia]] (abad ke-20 sampai ke-16 SM) telah ditemukan berisi tabel untuk menghitung kubik dan akar kubik.<ref>{{cite book|last=Cooke|first=Roger|title=The History of Mathematics|url=https://books.google.com/?id=CFDaj0WUvM8C&pg=PT63|date=8 November 2012|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-118-46029-0|page=63}}</ref><ref name="nen"/> Orang-orang Babilonia mungkin telah menggunakan tabel-tabel tersebut untuk menyelesaikan persamaan kubik, tetapi tidak ada bukti yang mengonfirmasinya.<ref name=co/> Masalah [[menggandakan kubus]] melibatkan persamaan kubik yang paling sederhana dan tua, dan dipercayai oleh orang-orang Mesir kuno tidak memiliki penyelesaian.<ref>{{Harvtxt|Guilbeau|1930|p=8}} menyatakan bahwa "orang-orang Mesir menganggap bahwa tidak mungkin ada penyelesaiannya, tetapi orang-orang Yunani lebih dekat menemukan penyelesaian."</ref> Pada abad ke-5 SM, [[Hippokrates dari Khios|Hippokrates]] mereduksi masalah ini menjadi masalah mencari rata-rata geometri antara suatu garis dengan garis lain yang dua kali lipat panjangnya, tetapi tidak bisa menyelesaikan ini menggunakan sebuah [[konstruksi jangka dan penggaris]],<ref name=Guilbeau>{{Harvtxt|Guilbeau|1930|pp=8–9}}</ref> cara yang sekarang diketahui tidak mungkin dilakukan. Metode untuk menyelesaikan persamaan kubik muncul dalam ''[[The Nine Chapters on the Mathematical Art]]'', sebuah teks [[matematika Tiongkok]] yang dikumpulkan pada sekitar abad ke-2 SM dan dikomentari oleh [[Liu Hui]] pada abad ke-3.<ref name="oxf"/> Pada abad ke-3 Masehi, [[Matematika Yunani|matematikawan Yunani]] [[Diofantos]] menemukan penyelesaian [[bilangan bulat]] atau rasional untuk beberapa persamaan bivariat ([[persamaan Diophantine]]).<ref name=wae/><ref>{{cite book|title=Diophantus of Alexandria: A Study in the History of Greek Algebra|last=Heath|first=Thomas L.|author-link=Thomas_Little_Heath|pages=[https://archive.org/details/diophantusofalex00heatiala/page/87 87]–91|url=https://archive.org/details/diophantusofalex00heatiala|date=April 30, 2009|isbn=978-1578987542|publisher=Martino Pub}}</ref> [[Hippokrates dari Khios|Hippokrates]], [[Menaikhmos]] dan [[Archimedes]] dipercaya telah hampir menyelesaikan permasalahan menggandakan kubus menggunakan [[irisan kerucut]] yang berpotongan,<ref name=Guilbeau/> meskipun sejarawan seperti Reviel Netz mempertanyakan apakah para orang Yunani memikirkan tentang persamaan kubik atau hanya masalah yang bisa menghasilkan persamaan kubik. Sebagian yang lain seperti [[T. L. Heath]], yang menerjemahkan semua karya [[Archimedes]], tidak setuju, memberikan bukti bahwa Archimedes benar-benar menyelesaikan persamaan kubik menggunakan perpotongan dua irisan kerucut, tetapi juga mendiskusikan apabila akarnya ada 0, 1 atau 2.<ref>{{cite book|title=The works of Archimedes|author=Archimedes|author-link=Archimedes|others=Translation by T. L. Heath|date=October 8, 2007|isbn= 978-1603860512|publisher=Rough Draft Printing}}</ref>
[[Berkas:Graph of cubic polynomial.svg|200px|left|thumb|[[Grafik fungsi|Grafik]] fungsi kubik ''f''(''x'') = 2''x''<sup>3</sup> − 3''x''<sup>2</sup> − 3''x'' + 2 =
(''x'' + 1) (2''x'' − 1) (''x'' − 2)]]
Baris 22:
Pada abad ke-7, astronom-matematikawan [[dinasti Tang]] [[Wang Xiaotong]] dalam risalah matematikanya yang berjudul [[Jigu Suanjing]] secara sistematis menetapkan dan menyelesaikan [[Analisis numerik|secara numerik]] 25 persamaan kubik dengan bentuk <math>x^3 + px^2 + qx = N</math>, 23 di antaranya dengan <math>p,q \ne 0</math>, dan dua di antaranya dengan <math>q = 0</math>.<ref name="Mikami1974"/>
Pada abad ke-11, penyair-matematikawan Persia, [[Umar Khayyam]] (1048–1131), membuat kemajuan signifikan dalam teori persamaan kubik. Dalam karangan lamanya, dia menemukan bahwa sebuah persamaan kubik bisa memiliki lebih dari satu penyelesaiaan dan menyatakan bahwa persamaan kubik tidak bisa diselesaikan menggunakan konstruksi jangka dan penggaris. Dia juga menemukan sebuah [[#Penyelesaian Omar Khayyám|penyelesaian geometris]].<ref>A paper of Omar Khayyam, Scripta Math. 26 (1963), pages 323–337</ref><ref>In {{MacTutor|id=Khayyam|title=Omar Khayyam}} one may read ''This problem in turn led Khayyam to solve the cubic equation'' {{math|''x''<sup>3</sup> + 200''x'' {{=}} 20''x''<sup>2</sup> + 2000}} ''and he found a positive root of this cubic by considering the intersection of a rectangular hyperbola and a circle. An approximate numerical solution was then found by interpolation in trigonometric tables''. The ''then'' in the last assertion is erroneous and should, at least, be replaced by ''also''. The geometric construction was perfectly suitable for Omar Khayyam, as it occurs for solving a problem of geometric construction. At the end of his article he says only that, for this geometrical problem, if approximations are sufficient, then a simpler solution may be obtained by consulting [[Generating trigonometric tables|trigonometric tables]]. Textually: ''If the seeker is satisfied with an estimate, it is up to him to look into the table of chords of Almagest, or the table of sines and versed sines of Mothmed Observatory.'' This is followed by a short description of this alternate method (seven lines).</ref> Dalam karya lainnya kemudian, ''Treatise on Demonstration of Problems of Algebra'', dia menulis sebuah pengelompokan lengkap persamaan kubik dengan penyelesaian geometris umum yang ditemukan dengan cara memotongkan irisan kerucut.<ref>J. J. O'Connor and E. F. Robertson (1999), [http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Biographies/Khayyam.html Omar Khayyam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110921071716/http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Biographies/Khayyam.html
Pada abad ke-12, matematikawan India Bhaskara II mencoba menyelesaikan persamaan kubik tetapi secara umum tidak berhasil. Akan tetapi, dia memberikan satu contoh persamaan kubik: <math>x^3 + 12x = 6x^2 + 35</math>.<ref>{{Citation|last = Datta|first = Bibhutibhushan|author-link = Bibhutibhushan Datta|last2 = Singh|first2 = Avadhesh Narayan|title = History of Hindu Mathematics: A Source Book|volume = 2|page = 76|chapter = Equation of Higher Degree|publisher = Bharattya Kala Prakashan|location = Delhi, India|year = 2004|isbn = 81-86050-86-8|title-link = History of Hindu Mathematics: A Source Book}}</ref> Pada abad ke-12, [[Matematika Islam abad pertengahan|matematikawan Persia]] lainnya, [[Sharaf al-Din al-Tusi]] (1135–1213), menulis ''Al-Muʿādalāt'' (''Treatise on Equations''), yang berurusan dengan delapan jenis persamaan kubik dengan penyelesaian positif dan lima jenis persamaan kubik yang mungkin tidak punya penyelesaian positif. Dia menggunakan apa yang kemudian dikenal sebagai "metode [[Aturan Ruffini|Ruffini]]-[[Metode Horner|Horner]]" untuk memperkirakan [[Analisis numerik|secara numerik]] [[akar fungsi|akar]] persamaan kubik. Dia juga menggunakan konsep [[maksimum dan minimum]] kurva untuk menyelesaikan persamaan kubik yang mungkin tidak punya penyelesaian positif.<ref>{{MacTutor|id=Al-Tusi_Sharaf|title=Sharaf al-Din al-Muzaffar al-Tusi}}</ref> Dia memahami pentingnya [[diskriminan]] suatu persamaan kubik dalam mencari penyelesaiaan aljabar dari jenis-jenis persamaan kubik tertentu.<ref>{{Citation |first=J. L. |last=Berggren |year=1990 |title=Innovation and Tradition in Sharaf al-Dīn al-Ṭūsī's Muʿādalāt |journal=Journal of the American Oriental Society |volume=110 |issue=2 |pages=304–309 |doi= 10.2307/604533|jstor = 604533}}</ref>
Baris 34:
Kemudian, Tartaglia dibujuk oleh [[Gerolamo Cardano]] (1501–1576) untuk mengungkapkan rahasianya dalam menyelesaikan persamaan kubik. Pada tahun 1539, Tartaglia melakukannya tetapi dengan syarat Cardano tidak boleh memberitahukannya dan apabila dia menulis buku mengenai kubik, dia harus memberikan Tartaglia untuk membuat terbitannya. Beberapa tahun kemudian, Cardano mempelajari tentang karya del Ferro dan menerbitkan metode del Ferro dalam bukunya ''[[Ars Magna (Gerolamo Cardano)|Ars Magna]]'' pada tahun 1545, jadi Cardano memberikan Tartaglia enam tahun untuk menerbitkan hasilnya (dengan kredit diberikan kepada Tartaglia untuk penyelesaiannya sendiri). Janji Cardano kepada Tartaglia mengatakan bahwa dia tidak akan menerbitkan hasil pekerjaan Tartaglia, dan Cardano merasa dia menerbitkan hasil pekerjaan del Ferro, jadi perjanjiannya tidak dilanggar. Meskipun begitu, ini menyebabkan Cardano mendapatkan tantangan dari Tartaglia, yang Cardano tolak. Tantangannya akhirnya diterima oleh murid Cardano [[Lodovico Ferrari]] (1522–1565). Ferrari mendapatkan hasil yang lebih baik daripada Tartaglia dalam pertandingan mereka, dan Tartaglia kehilangan gengsi dan pendapatannya.<ref>{{Cite book |last=Katz |first=Victor |title=A History of Mathematics |page=[https://archive.org/details/historyofmathema00katz/page/220 220] |location=Boston |publisher=Addison Wesley |year=2004 |isbn=9780321016188 |url=https://archive.org/details/historyofmathema00katz/page/220 }}</ref>
Cardano memperhatikan bahwa metode Tartaglia terkadang perlu melibatkan [[akar kuadrat]] dari bilangan negatif. Dia bahkan memasukkan sebuah penghitungan [[bilangan kompleks|bilangan-bilangan kompleks]] tersebut dalam ''Ars Magna'', tetapi dia tidak benar-benar memahaminya. [[Rafael Bombelli]] mempelajai masalah ini secara rinci<ref name="Bombelli">{{Citation|last2 = Mazur|first2 = Barry|author2-link = Barry Mazur|last = La Nave|first = Federica|journal = [[The Mathematical Intelligencer]]|title = Reading Bombelli|volume = 24|issue = 1|pages = 12–21|year = 2002|doi = 10.1007/BF03025306}}</ref> dan dianggap sebagai penemu bilangan kompleks.
[[François Viète]] (1540–1603) secara mandiri menurunkan
== Faktorisasi ==
Baris 174:
Lihat {{slink||Penurunan akar}}, di bawah, untuk beberapa metode untuk mendapatkan hasil ini.
Seperti yang ditunjukkan di {{slink||Sifat akar}}, dua akar lainnya adalah bilangan [[konjugasi kompleks]] tidak real, dalam kasus ini. Itu kemudian ditunjukkan (Cardano tidak tahu [[bilangan kompleks]]) bahwa dua akar lainnya diperoleh dengan mengalikan salah satu [[akar pangkat tiga]] dengan [[akar primitif kesatuan|akar pangkat tiga primitif kesatuan]] <math>\frac{-1+i\sqrt 3} 2</math>, dan akar pangkat tiga lainnya oleh <math>\frac{-1-i\sqrt 3} 2</math>.
<!--If <math>4p^3+27q^2 < 0,</math> there are three real roots, but [[Galois theory]] allows proving that they cannot be expressed by an [[algebraic expression]] involving only real numbers. Therefore, the equation cannot be solved in this case with the knowledge of Cardano's time. This case has thus been called ''[[casus irreducibilis]]'', meaning ''irreducible case'' in Latin.
Baris 253:
*[http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/history/HistTopics/Quadratic_etc_equations.html Sejarah persamaan kuadrat, kubik dan kuartik] di [[Arsip MacTutor]].
*[https://www.youtube.com/watch?v=N-KXStupwsc 500 years of NOT teaching THE CUBIC FORMULA. What is it they think you can't handle?] – video [[YouTube]] oleh [[Mathologer]] mengenai sejarah persamaan kubik dan penyelesaian Cardano, serta penyelesaian Ferrari untuk [[persamaan kuartik]]
[[Kategori:Aljabar elementer]]
|