Suku Karo: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(140 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Short description|Indonesian ethnic group}}
{{Kegunaan lain|Karo}}
{{Teks Batak}}
{{infobox ethnic group
|group =
|image = <table border=0 align="center" style="font-size:90%;">
<tr>
<td>[[Berkas:
<td>[[Berkas:KIB Malem Sambat Kaban.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Tifatul-sembiring.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Anthony Sinisuka Ginting - Indonesia Masters 2018.jpg|60x80px]]</td>
</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[
<td><small><div style="line-height:1em">[[Malem Sambat Kaban]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Tifatul Sembiring]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Anthony Sinisuka Ginting]]</small></td>
</td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:Tanta Ginting on Wheels & Eat by HSR Wheel in 2019.png|60x80px]]
<td>[[Berkas:Cory Sriwaty Sebayang 2021.png|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Lyodra pada tahun 2021.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Adrianus Meliala.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Tanta Ginting]]</small>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Cory Sriwaty Sebayang]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Lyodra Ginting]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Adrianus Meliala]]</small></td>
</small></td>
</td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:Danpussenif Arifin Tarigan.png|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Arifin Tarigan]]</small>
</td>
</tr>
</table>
|population = ± 1.100.000 ([[2010]])
|region1 = <!-- '''[[Sumatera Utara]]''' -->
|
|
|
|region3 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Deli Serdang]] -->
|
|
|
|
|
|region6 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Simalungun]] -->
|
|
|
|
|
|
|
|region10 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Aceh Tenggara]] -->
|
|langs = [[Bahasa Karo|Bahasa Batak Karo]]<!--, [[bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Batak Simalungun|Batak Simalungun]], [[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]], [[Bahasa Batak Pakpak|Batak Pakpak]] -->
|rels = {{hlist
|[[Islam]] (21,3%)<ref>{{Cite journal|last=Ginting|first=Dewi|date=2012-08-08|title=SEJARAH BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM DI TANAH KARO SUMATERA UTARA PADA TAHUN 1980- 2010|url=http://digilib.unimed.ac.id/17575/|journal=Ginting, Dewi (2012) SEJARAH BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM DI TANAH KARO SUMATERA UTARA PADA TAHUN 1980- 2010. Undergraduate thesis, UNIMED.|language=id|publisher=UNIMED}}</ref> |[[Katolik|Kristen Katolik]] (18,7%)<ref>{{Cite web|first=Ranika Br Ginting|date=Oktober 2014|title=Katolik di Tanah Karo: Kabanjahe, 1942-1970an|url=https://jurnal.ugm.ac.id/lembaran-sejarah/article/view/23810|website=jurnal.ugm.ac.id|publisher=Jurnal Lembaran Sejarah, Vol. 11, No. 2, Oktober 2014 {{!}} Mahasiswa S1 Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada|access-date=}}</ref> |[[Agama Buddha|Buddha]] (1.4%)<ref>{{Cite journal|last=Rasmamana|first=Edi Putra|date=2016-09-03|title=PENYEBARAN AGAMA BUDDHA PADA MASYARAKAT KARO DI KABUPATEN LANGKAT|url=http://digilib.unimed.ac.id/20042/|journal=Rasmamana, Edi Putra (2016) PENYEBARAN AGAMA BUDDHA PADA MASYARAKAT KARO DI KABUPATEN LANGKAT. Undergraduate thesis, UNIMED.|language=id|publisher=UNIMED}}</ref><ref>{{cite book|title=Voice of Nature, Volumes 85-95|year=1990|publisher=Yayasan Indonesia Hijau|page=45}}</ref> |Lainnya (1.1%)}} |related = {{hlist|[[Suku Alas|Alas]]|[[Suku Keluwat|Kluet]]|[[Suku Pakpak|Batak Pakpak]]|[[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]|[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]|[[Suku Singkil|Singkil]]|[[Suku Melayu Langkat|Melayu Langkat]]|[[Suku Melayu Deli|Melayu Deli]]}}
}}
'''Batak Karo''' adalah salah satu kelompok [[Kelompok etnik|etnis]] [[Suku Batak|Batak]] yang menyebar dan menetap di [[Taneh Karo]]. Etnis ini merupakan salah satu etnis terbesar di [[Sumatera Utara]].
Nama etnis ini juga dijadikan sebagai nama salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]]. Etnis ini memiliki bahasa yang disebut [[Bahasa Karo|cakap Karo]]. Pakaian adat Batak Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas. Konon, Kota [[Kota Medan|Medan]] didirikan oleh seorang tokoh Karo yang bernama [[Guru Patimpus|Guru Patimpus Sembiring Pelawi]].
== Sejarah dan etimologi ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM De bekende Karo-Batak schaker Si Narser met zijn vrouw Karolanden Noord-Sumatra TMnr 10005391.jpg|thumb|upright|Seorang wanita Karo mengenakan kain (''Gatip Ampar'') di atas bahunya dan anting-anting (''Padung Perak''), dan seorang pria Karo kemungkinan mengenakan ''Julu Berjongkit'' atau ''Ragi Santik'' sebagai penutup pinggul. Foto diambil di salah satu desa di Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]], sekitar tahun 1914—1919.]]
Karo adalah salah satu [[Kelompok etnik|etnis]] [[Suku Batak|Batak]] yang menyebar dan menetap di [[Tanah Karo]]. Etnis ini memiliki bahasa yang disebut [[Bahasa Karo|cakap Karo]] dan memiliki salam khas yaitu ''[[mejuah-juah]]''. Adapun rumah tradisional masyarakat Batak Karo yang disebut dengan nama [[Siwaluh Jabu]] yang berarti rumah untuk delapan keluarga, yaitu rumah yang terdiri dari delapan kamar yang masing-masing kamar dihuni oleh satu keluarga. Tiap keluarga yang menghuni rumah itu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan pola kekerabatan masing-masing.
== Wilayah
[[Berkas:Een dorp in de karo-Bataklanden, KITLV 1406293.tiff|jmpl|Taneh Karo (1930—1940).]]
Sering terjadi kekeliruan dalam percakapan sehari-hari dimana wilayah masyarakat Batak Karo hanya diidentikkan dengan Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]]. Padahal,
=== Kabupaten Karo ===
[[Berkas:Batak Karo House at Dokan Village (01).jpg|jmpl|[[Siwaluh Jabu]] di Desa [[Dokan, Merek, Karo|Dokan]].]]
Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]] terletak di dataran tinggi
=== Kota Medan ===
Pendiri Kota [[Kota Medan|Medan]] adalah seorang putra Karo yang bernama [[Guru Patimpus|Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]. Sebagian sejarawan dan pemerhati budaya juga memercayai bahwa asal mula nama Medan berasal dari bahasa [[bahasa Karo|Batak Karo]], yakni "''madan''" yang berarti "obat". Namun pendapat ini masih menjadi pro dan kontra karena terdapat beberapa versi mengenai asal mula nama Medan.
=== Kota Binjai ===
Kota [[Kota Binjai|Binjai]] merupakan daerah yang memiliki interaksi paling kuat dengan Kota [[
=== Kabupaten Langkat ===
=== Kabupaten Dairi ===
Wilayah Kabupaten [[Kabupaten Dairi|Dairi]] pada umumnya subur dengan kemakmuran masyarakatnya melalui perkebunan kopinya yang berkualitas. Sebagian wilayah Kabupaten Dairi yang merupakan bagian dari Taneh Karo adalah:
* Kecamatan [[Tanah Pinem, Dairi|
* Kecamatan [[Tigalingga, Dairi|Tigalingga]]
* Kecamatan [[Gunung Sitember, Dairi|Gunung Sitember]]
=== Kabupaten Aceh Tenggara ===
* Kecamatan [[Babul Rahmah, Aceh Tenggara|Babul Rahmah]]
* Kecamatan [[Lawe Sigala-Gala, Aceh Tenggara|Lawe Sigala-Gala]]
* Kecamatan [[Semadam, Aceh Tenggara|Semadam]]
=== Kabupaten Deli Serdang ===
Sebagian wilayah Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] yang merupakan bagian dari Taneh Karo adalah:
* Kecamatan [[Tanjung Morawa, Deli Serdang|Tanjung Morawa]]
* Kecamatan [[Sinembah Tanjung Muda Hulu, Deli Serdang|Sinembah Tanjung Muda Hulu]]
Baris 124 ⟶ 125:
=== Kabupaten Simalungun ===
Sebagian wilayah Kabupaten [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]] yang merupakan bagian dari Taneh Karo adalah:
* Kecamatan [[Dolok Silau, Simalungun|Dolok Silau]]
* Kecamatan [[Pamatang Silima Huta, Simalungun|Pamatang
* Kecamatan [[Silimakuta, Simalungun|Silimakuta]]
== Marga ==
{{main|
Etnis Batak Karo memiliki sistem kemasyarakatan atau [[adat]] yang dikenal dengan nama [[Merga Silima]], Tutur Siwaluh, dan [[Rakut Sitelu]]. ''Merga'' disebut untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan disebut ''beru''. ''Merga'' atau ''beru'' ini disandang di belakang nama seseorang. ''Merga'' dalam masyarakat Batak Karo terdiri dari lima kelompok utama (marga inti/pokok), yang disebut dengan Merga Silima. Kelima ''merga'' tersebut adalah:
<center>
{| class="wikitable" style="border: none; background: none;"
! colspan="1" rowspan="2" style="border: none; background: none;"|[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Model van een huis van een aanzienlijke familie TMnr 137-16.jpg|none|link=|75px]]
! colspan="5"| Marga
|-
! [[Ginting]] !! [[
|-
! rowspan="21"| Sub-marga
| Ajartambun || [[
|-
|
|-
| Beras || [[Gurusinga]]
|-
| Guru Patih || [[Kaban]] || [[Keliat]] || [[Colia]] || Gerneng
Baris 149 ⟶ 152:
| Garamata || [[Kacaribu]] || [[Perangin-angin Laksa|Laksa]] || [[Depari]] || Jampang
|-
| Jandibata || [[Karosekali]] || [[Limbeng]] || [[Gurukinayan]]
|-
| Jawak || [[Kemit]] || [[Mano]] || [[Sembiring Keling|Keling]] || [[Purba]]
Baris 155 ⟶ 158:
| [[Manik]] || [[Ketaren]] || [[Namohaji]] || [[Keloko]] || Pekan
|-
| [[Munthe|Munte]] || [[
|-
| [[Pase
|-
| [[
|-
|
|-
| [[Sugihen
|-
| [[Sinusinga
|-
| [[Tumangger
|-
| {{sdash}} || [[Sinulingga]] || [[Sukatendel]] || [[Sinukapar]] || {{sdash}}
|-
| {{sdash}} || [[Sinuraya]] || [[
|-
| {{sdash}} || [[Sitepu]] || [[Ulunjandi]] || [[Sinupayung]] || {{sdash}}
Baris 179 ⟶ 182:
| {{sdash}} || [[Torong]] || {{sdash}} || {{sdash}} || {{sdash}}
|-
| {{sdash}} || [[
|}
</center>
Kelima marga Batak Karo tersebut mempunyai sub-marga masing-masing, dimana setiap orang Batak Karo mempunyai salah satu dari
== Falsafah kemasyarakatan ==
[[
Hal lain yang penting dalam susunan masyarakat Batak Karo adalah [[Rakut Sitelu]], yang artinya secara metaforik adalah tungku nan tiga, yang berarti ikatan yang tiga. Arti Rakut Sitelu tersebut adalah ''sangkep nggeluh'' (kelengkapan hidup) bagi masyarakat Batak Karo. Kelengkapan yang dimaksud adalah lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat Batak Karo yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu:
* ''Kalimbubu'', yakni dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi istri.
* ''Anak beru'', yakni keluarga yang mengambil atau menerima istri.
* ''Sembuyak'', yakni keluarga satu galur keturunan marga atau keluarga inti.
Masyarakat Batak Karo mempunyai salam khas yaitu ''[[mejuah-juah]]'' atau lengkapnya adalah ''mejuah-juah kita kerina'' yang memiliki arti sehat-sehat kita semua, baik-baik kita semua, kedamaian, kesehatan, kebaikan untuk kita semua.
{{Clear}}
== Sistem kekerabatan ==
[[
''Tutur Siwaluh'' adalah konsep kekerabatan masyarakat Karo, yang berhubungan dengan penuturan, yaitu terdiri dari delapan golongan:
# Puang Kalimbubu
Baris 226 ⟶ 224:
# Anak Beru Menteri, yaitu anak berunya si anak beru. Asal kata Menteri adalah dari kata Minteri yang berarti meluruskan. Jadi anak beru minteri mempunyai pengertian yang lebih luas sebagai petunjuk, mengawasi serta membantu tugas kalimbubu-nya dalam suatu kewajiban dalam upacara adat. Ada pula yang disebut Anak Beru Singkuri, yaitu anak beru-nya si Anak Beru Menteri. Anak beru ini mempersiapkan hidangan dalam konteks upacara adat.
== Bahasa dan
{{
[[
Bahasa Karo adalah salah satu bahasa [[rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]] yang digolongkan ke dalam bahasa [[Rumpun bahasa Batak#Pembagian|Batak Utara]]<ref>https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sumatra%20Utara</ref>; yang utamanya dituturkan oleh masyarakat Batak Karo di wilayah Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]], Kabupaten [[Kabupaten Langkat|Langkat]], Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], Kabupaten [[Kabupaten Dairi|Dairi]], dan Kota [[Kota Medan|Medan]].
Aksara yang digunakan oleh orang Karo adalah Tulisen Karo yang merupakan varian dari [[Surat Batak]]. Aksara ini adalah aksara kuno yang dipergunakan oleh masyarakat Batak Karo, akan tetapi pada saat ini penggunaannya sangat terbatas bahkan hampir tidak pernah digunakan lagi.{{clear}}
== Kalender Karo ==
=== Nama-nama bulan ===
Adapun nama-nama bulan dan binatang atau benda apa yang bersamaan dengan bulan bersangkutan adalah sebagai berikut:
Baris 253 ⟶ 248:
=== Nama-nama hari ===
Nama-nama hari pada
Adapun nama yang 30 dalam satu bulan adalah sebagai berikut:
Baris 289 ⟶ 284:
{{EndDiv}}
== Budaya
[[Berkas:Museum Pusaka Karo (Berastagi).jpg|thumb|upright|[[Museum Pusaka Karo]] di [[Berastagi, Karo|
{{
* [[Piso Surit]]
* [[Tari Lima Serangkai]]
Baris 319 ⟶ 314:
* Gundala Gundala
* Tari sambut/tari penyambutan/tari persembahan (Tari Mejuah-juah)
{{
=== Seni
Seni bela diri orang karo merupakan [[Silat Karo]] yang dalam bahasa [[bahasa Karo|Karo]] disebut ''ndikar''. Kata tersebut mulai jarang digunakan masyarakat Karo sehingga kini asing terdengar. Masyarakat Karo dewasa ini cenderung menyebutnya dengan nama Silat Karo saja.
Kata ''ndikar'' untuk penamaan bela diri/silat dalam bahasa Karo kadang kerap disamakan dengan kata ''pandikar''. Kata ''ndikar'' hanya untuk menyebut silat/bela diri, sedangkan ''pandikar'' merupakan seseorang yang mempunyai ilmu bela diri yang tinggi atau bisa juga orang yang mendalami ilmu bela diri dan memiliki ilmu bela diri.
=== Seni musik ===
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een verzameling Karo Batak objecten waaronder muziekinstrumenten een mand een zwaard een wichelboek een palmwijnkoker en een aantal doeken TMnr 60011124.jpg|thumb|upright|Instrumen alat-alat musik tradisional Karo.]]
Alat musik tradisional
Unsur disini terdiri dari beberapa alat musik tradisional Karo seperti
Jadi
=== Seni
[[Berkas:Tari-Seni-Landek.jpg|jmpl|Pasangan Karo menari.]]
Tari dalam bahasa [[Bahasa Karo|Karo]] disebut
Tarian berkaitan adat misalnya memasuki rumah baru, pesta perkawinan, upacara kematian dan lain-lain. Tarian berkaitan dengan ritus dan religi biasa dipimpin oleh guru (dukun). Misalnya
Tarian berkaitan dengan hiburan digolongkan secara umum. Misalnya
=== Seni
Keragaman seni pahat dan ukir etnis Karo terlihat dari corak ragam bangunannya. Dulu orang yang ahli membuat bangunan Karo disebut "Pande Tukang".
Hal ini terlihat dari jenis-jenis bangunan Karo seperti rumah [[Siwaluh Jabu]], Geriten, Jambur, Batang, Lige-lige, Kalimbaban, Sapo Gunung, dan Lipo. Seni ukir yang menjadi kekayaan kesenian Karo terlihat pada setiap ukiran bangunannya seperti Ukir Cekili Kambing, Ukir Ipen-Ipen, Ukir Embun Sikawiten, Ukir Lipan Nangkih Tongkeh, Ukir Tandak Kerbo Payung, Ukir Pengeretret, dan Ciken.
Suku Karo juga memiliki [[drama]] tradisional yang disebut dengan Gundala-Gundala.
== Kegiatan kebudayaan
* [[Kerja Tahun|Merdang Merdem]]: "Kerja tahun" yang disertai "''Gendang guro-guro aron''".
*
* [[Mengket Rumah Mbaru]]: Pesta perayaan memasuki rumah (adat/ibadat) baru.
* Mbesur-mbesuri: "Mengenyangkan" memberi makan untuk wanita yang hamil 7 bulan, dengan harapan memenuhi keinginannya sebelum melahirkan.
* Cawir Metua: Upacara adat/ritual kematian.
* Ndilo Udan: Memanggil hujan.
* Rebu-rebu: Mirip dengan pesta "''kerja tahun"''.
* Ngumbung: Hari jeda "aron" (kumpulan pekerja di desa).
* [[Erpangir Ku Lau]]: Penyucian diri (''untuk membuang sia''l).
* Raleng Tendi: "''Ngicik Tendi''", yaitu memanggil jiwa setelah seseorang kurang tenang karena terkejut secara suatu kejadian yang tidak disangka-sangka.
* Motong Rambai: Pesta kecil keluarga-handai taulan untuk memanggkas habis rambut bayi (balita) yang terjalin dan tidak rapih.
* Ngaloken Cincin Upah Tendi: Upacara keluarga pemberian cincin permintaan dari keponakan (''dari Mama ke Bere-bere atau dari Bibi ke Permain'').
* Manok Sangkepi
* [[Mbaba Belo Selambar]] (MBS):
* Ngaloken Rawit
== Kuliner khas ==
=== Makanan ===
[[Berkas:BPK Gintingta Tigapanah.jpg|thumb|upright|Rumah makan
Kuliner Karo
Kuliner Karo lainnya meliputi: ''
=== Minuman ===
Selain makanan, minuman khas Karo pun banyak macam ragamnya. Minuman yang terkenal adalah s''usu kitik'', yaitu teh susu telur khas Karo. Minuman ini umumnya disajikan di warung kopi di daerah Karo.
{{clear}}
== Lagu daerah
Beberapa lagu yang berasal dari daerah Karo adalah:
* Piso Surit
* Mbiring Manggis
Baris 399 ⟶ 387:
* Deleng Sinabung
==
[[Berkas:Desa Perteguhen, Simpang Empat, Karo.jpg
Mayoritas
Sebagian kecil orang Karo di Dusun [[Lau Rakit, Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang|
Umumnya pemeluk agama [[
Pemeluk [[Agama asli Nusantara|agama tradisional]]/kepercayaan lama lainnya dapat ditemui di pedalaman dan mereka nyaris punah. Agama
=== Gereja yang didominasi
[[Berkas:GBKP Rg. Kabanjahe Kota, Klasis Kabanjahe 01.jpg
* [[Gereja Batak Karo Protestan|Gereja Batak dan Karo Protestan]] (GBKP) ''(
* [[Gereja Injili Karo Indonesia]] (
{{clear}}
== Tokoh
{{
* [[Guru Patimpus|Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]
* [[Jamin Ginting|Djamin Ginting Suka]]
* [[Lyodra Ginting]]
* [[Tio Fanta Pinem]]
* [[
* [[Tanta Ginting]]
* [[GT Soerbakti|Gusti Terkelin Surbakti]]
* [[Latief Sitepu]]
* [[Anthony Sinisuka Ginting]]
* [[Arman Depari]]
* [[Tifatul Sembiring]]
Baris 432 ⟶ 420:
== Galeri ==
<gallery>
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ngenkal het omwerken van de grond met puntige stokken Karo-landen TMnr 10010952.jpg|Petani Karo.
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van een jonge Karo Batak vrouw TMnr 60023653.jpg|Wanita Karo zaman
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Primitieve grondbewerking (engkal) met stokken Karo-Hoogvlakte TMnr 10010947.jpg|Petani Karo.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De bekende mandolinespeler Si Datas van Soerbakti Karolanden Noord-Sumatra TMnr 10005387.jpg|
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Karo Batak vrouw in traditionele kleding TMnr 60016026.jpg|Foto
</gallery>
{{Commonscat|Batak Karo people|Suku Karo}}
== Referensi ==
{{
== Bacaan lanjutan terkait ==
Baris 448 ⟶ 436:
== Pranala luar ==
* [http://books.google.co.uk/books?hl=en&lr=&id=IdeKhwOIpggC books.google.co.uk]
* [http://www.hawaii.edu/indolang/downloads/Archipel65.pdf hawaii.edu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100604183047/http://www.hawaii.edu/indolang/downloads/Archipel65.pdf |date=2010-06-04 }}
{{Suku Karo}}
Baris 454 ⟶ 442:
{{Suku bangsa di Indonesia}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Suku bangsa di Aceh]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sumatra]]
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia]]
|