Marioriawa, Soppeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmad Densu (bicara | kontrib)
k kecil
k perbaikan urutan
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dochtertje van de vorst (datu) van Mario-ri-wa met gouden sieraden te Sopeng Zuid-Sulawesi TMnr 10001336.jpg|jmpl|300px|Salah satu puteri Datu Mario Riawa pada masa [[Hindia Belanda]]]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen wachten langs de weg tot de vorst (datu) van Marioriawa in de draagstoel voorbij komt TMnr 10003353.jpg|jmpl|300px|Wanita menunggu di pinggir jalan lewatnya Datu Mario Riawa pada masa [[Hindia Belanda]]]]
'''Marioriawa''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Soppeng]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]].
 
SEJARAH
 
Kerajaan Marioriawa dalam literatur yang ada, dahulu adalah sebuah kerajaan yang tergabung dalam naungan konfederasi Kerajaan Soppeng hingga tahun 1905.
 
Di dalam Kerajaan Soppeng, terdapat lima belas wilayah kerajaan yang menjadi anggota utama (Arung Passeajingeng), dua belas anggota kecil (bila-bilana Soppeng), dan tigapuluh empat wilayah kerajaan yang diperintah langsung oleh Kerajaan Soppeng dan tidak termasuk anggota Konfaderasi Soppeng Soppeng, daerah ini juga disebut Laleng Bata atau Napanorakkalana Datue (Napanorakkalana Datu Soppeng).
Pada zaman dahulu, Marioriawa adalah sebuah kerajaan mandiri dan berdiri sendiri dalam naungan Konfederasi Kerajaan Soppeng, kendati kerajaan ini berada dalam naungan Konfederasi Kerajaan Soppeng, pada masa pemerintahan La Pawiseang Datu Soppeng, Mario Riawa keluar dari konfederasi tersebut. Kemudian Mario Riawa bergabung dengan Konfederasi Wajo. Kerajaan Marioriawa pada saat itu di pimpin oleh Lapaiyyo (La Mappaiyyo) Datu Marioriawa Matinroe Ri Lagosi, gelar Matinroe Ri Lagosi diberikan karena Lapaiyyo (La Mappaiyyo) Datu Marioriawa meninggal dan dikuburkan di Lagosi Wajo.
 
berukut daftar kerajaannya :
Sebelum tahun 1905 terdapat 15 Wialayah Kerajaan termasuk anggota Konfaderasi Kerajaan Soppeng, 12 Wialayah Kerajaan kecil termasuk anggota Konfaderasi Soppen dan 34 Tanah-tanah yang dikuasai langsung oleh Soppeng, berukut daftar kerajaannya :
 
Wilayah Kerajaan Yang Termasuk Anggota Utama Konfaderasi Kerajaan Soppeng, sebagai berikut:
 
Wilayah Kerajaan Yang Termasuk Anggota Utama Konfaderasi Kerajaan Soppeng (Arung Passeajingeng), sebagai berikut:
# Lamuru,
# Marioriwawo,
Baris 39:
# Citta
 
Wilayah Kerajaan Yang Termasuk Anggota Kecil Konfaderasi Soppeng (bila-bilana Soppeng) sebagai berikut:
 
Wilayah Kerajaan Yang Termasuk Anggota Kecil Konfaderasi Soppeng sebagai berikut:
 
# Jampu,
Baris 55 ⟶ 54:
# Kiru-kiru
 
Wilayah-Wilayahwilayah Yangyang Dikuasaidiperintah Langsunglangsung Oleh Soppeng (WilayahLaleng SoppengBata) Yang Tidakdan Termasuktidak Anggotatermasuk anggota Konfaderasi Soppeng) sebagaiSoppeng, daerah ini juga disebut Napanorakkalana Datue, berikut daerah yang termasuk Laleng Bata :
 
# Bila,
Baris 91 ⟶ 90:
# Maingeng dan
# Lisu
 
 
Sebelum tahun 1905 Kerajaan Marioriawa mempunyai daerah yang diperintah langsung, daerah-daerah tersebut antara lain:
 
# Kampung Batu-Batu di pimpin oleh Sulle Watang Batu-batu
# Kampung Tanete di pimpin oleh Matoa Tanété pada masa pemerintahan La Mappe Datu Marioriawa Wanua Padali di bagi menjadi tiga kampung, Kampung Tantete di pimpin oleh seorang Matoa Tanete, Kampung Welonge didimpin oleh Matoa Welonge, Kampung Bera di pimpin oleh Matoa Bera
# Kampung Penre di pimpin oleh Matoa Penré
# Kampung Bunne dipimpin oleh Matoa Bunne
Baris 102 ⟶ 100:
# Kampung Poro/Mario di pimpin oleh Matoa Poro/Mario
# Kampung Kajuara di pimpin oleh Datu Kajuara
# Kampung TamapningTampaning di pimpin oleh Datu Tampaning
# Kampung Padali di pimpin oleh Arung Paddali, pada masa pemerintahan La Mappe Datu Marioriawa Kampung Padali di bagi menjadi tiga kampung, yaitu Kampung Padali di pimpin oleh Arung Padali, Kampung Lompoe di pimpin oleh Matoa Lompoe dan Kampung Taluma Kaca di pimpin oleh Matoa Kaca
 
Sebelum kedatangan Belanda di Jazirah Sulawesi Selatan, Kerajaan Marioriawa   mempunyai tiga Lembaga Peradilah Perdata dan Pidana yang mengurusi perkara Perdata dan Pidana, lembaga-lembaga   tersebut antara lain:
 
# Pabbicara Attang Salo meliputi : Wilayah Kampung Padali (di dalamnya termasuk Lompoe dan Taluma kaca), Tampaning dan Penre
# Pabbicara Manorang Salo meliputi Wilayah Kampung Tanete (di dalamnya termasuk Welonge dan SullewatangBera), Kampung Batu-Batu, dan Kampung Limpomajang/Malimpoe,
# Pabicara Bulu meliputi Wilayah Kampung Poro/Mario dan Kampung Kajuara
 
 
Pada tahun 1905 Setelah perang makassar usai ditandai dengan ditangkapnya Raja Bone La Pawawoi dan dan dibuang ke Batavia serta Matinroe ri Bondu’na Raja Gowa meninggal dalam pengejaran Belanda, maka mulailah Belanda melakukan campur tangan dalam pemerintahan di semua kerajaan di Sulawesi Selatan termasuk di Kedatuan Soppeng.
 
Pada tahun 1906, Belanda melakukan pembatasan kekuasan kepada Datu dan dewan hadat Kedatuan Soppeng. Campur tangannya terhadap pemerintahan di Kerajaan Soppeng dengan memaksa Datu Soppeng Sultana Zainab untuk mengeluarkan Balusu (Soppeng Riaja) dari Wilayah Yang Dikuasai Langsung Oleh Soppeng (Wilayah Soppeng Yang Tidak Termasuk Anggota Konfaderasi Soppeng) menjadi Kerajaan Mandiri dan berdiri sendiri, selain itu  pihak Belanda menjadikan Kedatuan Soppeng  menjadi bagian dari pada Afdeling Bone dengan status Onderafdelling Soppeng dengan struktur pemerintahan antara  lain sebagai berikut :
 
# Controleur
Baris 123 ⟶ 120:
# Pa’bicara (Pengadilan)
# Watang Lipu (Polisi Pamong Praja)
 
 
Kerajaan Marioriawa sebagai anggota Konfedarasi/Persekutuan Kedatuan Soppeng tidak mengalami perubahan berikut para Pabbica dan Matoa tidak mengalami perubahan pula.
 
Pada tahun 1923 pada masa A.J.L Couvreur menjadi Gubernur di Sulawesi Selatan, Gubernurmen Hindia Belanda melakukan penataan kekuasaan  di wilayah Onderafdeling Bone, Soppeng, dan Wajo diberikan kekuasaan zelfbestuur (Swapraja) kepada Raja Bone, Raja Soppeng, dan Raja Wajo yang membawahi beberapa distrik dan onderdistrik.
 
Maka Khusus pada Onderafdelling Soppeng wilayahnya dibagi menjadi 7 persekutuan adat dengan status distrik, yaitu:
Baris 141 ⟶ 137:
Dalam penataan ini Kerajaan Marioriawa ikut mengalami perubahan. Kerajaan Marioriawa yang dahulu merupakan anggota Kofedarasi / Persekutuan Kedatuan Soppeng berubah menjadi Wilayah Kesatuan Kerajaan dengan status Distrik.
 
Wilayah daerah yang diperintah langsung oleh kerajaan Marioriawa juga mengalami perubahan. Kekuasaan ke tiga Pabbicara yang sebelumnya merupakan institusi Peradilan di Wilayah Kerajaan Marioriawa berubah fungsi menjadi  lembaga struktur wilayah kekuasaan dengan status Onderdistrik/Kepala Desa dan kepalai oleh seorang Petta Pabbicara.
 
Wilayah daerah yang diperintah langsung oleh kerajaan Marioriawa juga mengalami perubahan dan bearalih dibawah kekuasaan para Pabbicara dengan status kepala Kampung. Berikut wilayah kekuasaan Pabbicara:
 
# Wilayah Kekuasaan Pabbicara Attang Salo meliputi Kampung Padali di pimpin oleh Arung Paddali, Kampung LompoePenre di pimpin oleh seorang Matoa Lompoe danPenre, Kampung Taluma KacaLompoe di pimpin oleh Matoa KacaLompoe, Kampung PenreTaluma Kaca di pimpin oleh Matoa PenréKaca, (Kampung Tampaning ditiadakandi dankeluarkan dari wilayah Pabbicara Attang salo kemudian dimasukkan  Kampungdimasukkan ke dalam wilayah kedatuan Panincong) Padali, dan selain itu Kampung Bunne di tiadakan dan dimasukkan kedalam Kampung Penre)
# Wilayah Kekuasaan Pabbicara Manorang Salo meliputi Kampung Tanete di pimpin oleh Matoa Tanété dipimpin oleh Matoa Tanete, Kampung Batu-Batu di pimpin oleh Sulle Watang Batu-batu, Kampung Malumpe (ng) (q) / Mallimpoe / Limpomajang di pimpin oleh Matoa Malumpe (ng) (q) / Mallimpoe / Limpomajang, Kampung Welonge didimpin oleh Matoa Welonge, dan Kampung Bera di pimpin oleh Matoa Bera
# Wilayah Kekuasaan Pabbicara Bulu (e) meliputi Kampung Poro/Mario di pimpin oleh Matoa Poro/Mario dan Kampung Kajuara di pimpin oleh Datu Kajuara
# Wilayah Kekuasaan Kerajaan Panincong yang diperintah langsung adalah Kampung Panincong dan Kampung Kawerang, Pada tahun 1923 Wilayah Kekuasaan Kerajaan Panincong di perluas dengan memasukkan Kampung Tampaning dimasukkan kedalammenjadi Wilayah Kerajaan Panincong. (dulunya merupakan wilayah kerja Pabbicara Attang Salo).
 
Datu terakhir di Mario Riawa adalah Datu Mappejanci sedangkan Pabbicara terakhir di Attang Salo adalah La Pariwusi (Andi Pariwusi Daeng Mapadeng Pabbicara Attang Salo). Pabbicara terakhir di Manorang Salo adalah Andi Langkaco ( Andi Langkaco Pabbicara Manorang Salo ). Matoa terakhir di Lompoe adalah Andi Wakka Daeng Mawakka. Matoa terakhir dikaca adalah La Ma'gangka putra sullewatang padali terakhir La Cammu. Sullewatang Batu Batu terahir adalah Andi Meru dan Matoa terakhir di Welongnge La Makkarella
Baris 160 ⟶ 156:
Pada tanggal 13 Maret 1957, daerah Soppeng akhirnya melepas diri dari daerah Swatantra Bone menjadi daereh otonom Tingkat II Kabupaten Soppeng sekaligus pelantikan kepala daerah yang pertama yaitu Datu Haji Andi Wana dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. P.7/2/24 Tanggal 8 Februari 1957. Dengan demikian berakhirlah untuk selama-lamanya pemerintah Swapraja Soppeng baik secara de facto maupun secara de jure, dan dari tanggal pelantikan Andi Wana sebagai Kepala Daerah Soppeng inilah yang kemudian dianggap sebagai “Hari Lahir” Kabupaten Soppeng yang selalu diperingati setiap tahunnya hingga tahun 2000.
 
Memasuki tahun 1959,  setelah Andi Wana memasuki masa pensiun sebagai Wedana maka ia diberhentikan dengan hormat dari jabatannya, dan digantikan oleh Wedana Andi Mahmud. Pada fase ini, dimulainya beberapa perubahan administrasi yang membuat kebijakan baru pasca berakhirnya masa jabatan Andi Wana, dimana secara administrasi setelah setahun berakhir masa jabatannya, ketujuh persekutuan adat diubah menjadi lima buah Kecamatan yang bersifat administrasi di Soppeng, yakni:
 
# Kecamatan Marioriwawo ibu kotanya Takkalala dan dikepalai seorang Camat
Baris 168 ⟶ 164:
# Kecamatan Marioriawa ibu kotanya BatuBatu dan dikepalai seorang Camat
 
Adapun Kedatuan Pattojo dan Kedatuan Citta dimasukkan  dalam wilayah Kecamatan Liliriaja dengan status Kepala Desa.
 
Dengan perubahan tersebut Kedatuan Marioriawa dibekukan dan berubah nama menjadi Kecamatan Marioriawa, begitu juga Pabbicara Attang Salo di bekukan dan berubah nama menjadi Desa Attang Salo, sama halnya dengan Matoa Lompo’e, Matoa Kaca, Matoa Penree dan Sullewatang Padali berubah nama menjadi Dusun yang dikepalai seorang kepala Dusun.  Dan pada era reformasi Desa Attang Salo di mekarkan  menjadi tiga desa yaitu :
 
# Kelurahan Attang Salo
Baris 184 ⟶ 180:
# La Botting Langi Datu Tanetelangi kemudian La Botting Langi Datu Tanetelangi menikah dengan Datu Mario (Mariorawa & Marioriwawo masih bersatu)
# Datu Mario (istri Labotting Langi) (Mariorawa & Marioriwawo masih bersatu)
# La Lelling Lampe Datu Mariorawa dan mempunyai anak bernama We Temma Buleng Malotongnge Datu (Ratu) Marioriawa
# (anakWe dariTemma LaBuleng PanyorongMalotongnge Datu (Ratu) Marioriawa kemudian We Temma Buleng Malotongnge menikah dengan Sulaedde/ La’de/Ladeng Bolongnge Datu Soppeng IX melahirkan beberapa anak diantaranya La Mata Esso Datu Soppeng ke XII, selanjutnya La Mata Esso Datu Soppeng ke XII menikah dengan We Tenrianiang melahirkan beberapa anak diantaranya We Pawempe, kemudian We Pawempe menikah dengan La Pagemusu Datu Marioriawa
# La Lelling Lampe Datu Mariorawa
# La Pagemusu Datu Marioriawa, La Pagemusu Datu Marioriawa menikah dengan We Pawempe melahirkan anak I Mataesso atau dikenal Mappaloe Datu Marioriawa
# I Mataesso atau dikenal Mappaloe atau I Mapalalla Datu Marioriawa, I Mataesso menikah dengan La Pammase putra Arung Ta (Cucu Pajung Luwu) melahirkan beberapa anak diantaranya 1. La Pateddungi Datu Kajuara. 2. La Temmupage Datu Marioriaw, 3. La Darapung Datu Tampaning, 4. Datu Latumpa
Baris 194 ⟶ 190:
# La Cake Datu Marioriawa
# Yatu Petta Walue Datu Marioriawa, Yatu Petta Walue menikah dengan Latone Datu Soppeng melahirkan anak antara lain : 1. La Mappaiyo Datu Marioriawa, 2. Yabeng Datu Marioriawa
# La Mallarangeng,Datu (Raja) Marioriawa merangkap Datu Lompulle dan Datu Marioriwawo menikah dengan I Tenrileleang Pajung Luwu melahirkan anak bernama 1. La Maddusila Karaeng Tanete 2. La Tenrisessu Arung Paccana Datu Marioriawa Opu Cenning Luwu, 2. La Maggalatung Datu Lompulle, .4. La Samalangi Datu Leworeng
# La Tenrisessu Arung Paccana Datu Marioriawa Opu Cenning Luwu (anak La Malarangeng Datu Lompulle dan Datu Marioriawa dengan Istrinya We Tenri Leleang Datu Tanete Pajung Luwu), La Tenrisessu menikah dengan I Pada Punna Bolae Ri Silaja melahirkan 1. La Makkarakalangi Baso Tancung (Tanecung) Datu (Raja) Marioriawa, 2. We Asia Datu Lamuru
# La Mappaiyo Datu (Raja) Marioriawa MatinroE Ri Lagosi (Tewas Oleh Iparnya sendiri yang bernama I Tenri Dolong), La Mappaiyo kemudian menikah dengan I Tenri Dio di kenal dengan nama ArungngE Ilamming kemudian mempunyai anak bernama 1. La Pangera Daeng Mangati Sullewatang Batu-Batu Marioriawa, 2. La Pagemusu Petta PonggawaE Pabbicara Attangsalo Marioriawa.
# Yabeng, Datu (Ratu) Marioriawa Attang Salo, Yabeng menikah dengan La Maggalatung Datu Lompulle melahirkan anak antara lain 1. La Sumampa Datu Marioriawa dan Datu Panincong 2. I Dulu Datu Marioriawa
# La Sumampa (Petta Jangko) Datu Marioriawa
# I Dulu Datu Marioriawa, I Dulu menikah dengan La Makkarakalangi Baso Tancung (Tanecung) Datu (Raja) Marioriawa, kemudian Idulu Datu Marioriawa menikah lagi dengan La Tenri Dolong Pangepa Soppeng Arung Bila Dan Datu Citta melahirkan beberapa anak diantaranya 1. Ali Datu Marioriawa. 2. Muhammad Tahereng Datu Enrekeng, kemudian Muhammad Tahereng Datu Enrekeng menikah dengan We Tenridio (Putri Lawana Datu Soppeng dengan Isa Arung Padali) melahirkan Andi Mapajanci Datu Marioriawa Merangkap Datu Soppeng XXXVII
Baris 205 ⟶ 201:
# We Pada Datu Marioriawa, We Pada menikah dengan La Mappatola Datu Bakke melahirkan beberapa anak antara lain 1. La Malleleang Datu Marioriawa, 2. Dara Walie Datu Marioriawa, 3. La Paselleang Datu Mariorawa
# Dara Walie Datu Marioriawa,
# La Mappe Arung Padali Datu Marioriawa Tahun 1900-1911, La Mappe menikah dengan We Besse melahirkan anak bernama Isa Arung Padali kemudian Isa Arung Padali, kemudian La Mappe menikah lagi dengan I Cingkang melarkan anak bernama 1. La Mori,2. Daeng Baji (Andi Baji) Matoa Ri Lompoe Marioriawa. Selanjutnya Isa Arung Padali menikah dengan Andi Wana Datu Soppeng melahirkan beberapa anak antara lain 1. Andi Muhammad Galib / Datu Galibe Datu Marioriawa. 2. We Tenri Dio Datu Lompulle kemudian menikah dengan Andi Muhammad Tahir Petta Enrekeng melahirkan anak Andi Mappejanci Datu Marioriawa Merangkap Datu Soppeng XXXVII
# La Marola Datu Marioriawa (anak La Palloge Petta Watanglipu)
# Ali Datu Marioriawa
Baris 214 ⟶ 210:
# Andi Muhammad Arsad (Datu Sade’) Datu Marioriawa
# Andi Galibe Datu Marioriawa (Datu Soppeng XXXVI)
# Andi Mappejanci Datu Marioriawa Merangkap Datu Soppeng XXXVII
 
Nama-Nama pejabat yang Pernah menduduki Jabatan Pabbicara (Kepala Pengadilan Merangkap Kepala Pemerintahan/Wanua) Di Attang Salo Marioriawa
 
# La Pagemusu Petta PonggawaE Pabbicara Attangsalo Marioriawa.
# Dg Mamalu Petta Pabbicara (Kepala Pengadilan Merangkap Kepala Pemerintahan/Wanua) ri Attang Salo Marioriawa (Putra dari Lapagemusu Petta PonggawaE anak La Mappaiyo Datu (Raja) Marioriawa MatinroE Ri Lagosi
# Dg MappilE Petta Pabbicara Attang Salo Marioriawa Putra dari Dg. Mamalu Petta Pabbicara Attang Salo Marioriawa
# Dg Pawellang Petta Pabbicara Attang Salo Marioriawa III, Putra dari Dg MappilE Petta Pabbicara Attang Salo Marioriawa
# Andi Pariwusi Dg Mapadeng Petta   Pabbicara Attang Salo Marioriawa IV, Putra dari Dg Pawellang Petta Pabbicara Attang Salo Marioriawa
 
Nama-Nama pejabat yang pernah menduduki Jabatan Yang Dipertua Negeri (Matoa) Di LompoE, Attang Salo, Marioriawa
 
# La Mori Daeng Baji (Andi Baji) Matoa Ri Lompoe Marioriawa (anak dari Perkawinan (La Mappe Arung Padali Datu Marioriawa dengan Icingkang) , menjabat pada Tahun 1885-1915
# Andi Wakka DgTana Daeng Mawakkang (Pung Wakka) Matoa Lompo’E (anak Dari La Mori Daeng Baji (Andi Baji) Matoa Ri Lompoe Marioriawa), Menjabat pada Tahun 1915-1949
 
Nama-Nama pejabat yang Pernah menduduki Jabatan Pabbicara (Kepala Pengadilan Merangkap Kepala Pemerintahan/Wanua) Di Manorang Salo Marioriawa
Baris 234 ⟶ 231:
Nama-Nama pejabat yang pernah menduduki Jabatan Yang Dipertua Negeri (Matoa) Di Welonge Salo, Marioriawa
 
# Andi Makkarella Matoa WelongWelonge
 
Nama-Nama pejabat yang Pernah menduduki Jabatan Sullewatang Batu-Batu Marioriawa
Baris 247 ⟶ 244:
Desa dan kelurahan[sunting | sunting sumber]
 
1.   [[Attang Salo, Marioriawa, Soppeng|Kelurahan Attang Salo]]
 
2.   [[Batu-batu, Marioriawa, Soppeng|Kelurahan Batu-Batu]]
 
3.   [[Bulue, Marioriawa, Soppeng|Desa Bulue]]
 
4.   [[Kaca, Marioriawa, Soppeng|Kelurahan Kaca]]
 
5.   [[Laringgi, Marioriawa, Soppeng|Desa Laringgi]]
 
6.   [[Limpomajang, Marioriawa, Soppeng|Kelurahan Limpomajang]]
 
7.   [[Manorang Salo, Marioriawa, Soppeng|Kelurahan Manorang Salo]]
 
8.   [[Panincong, Marioriawa, Soppeng|Desa Panincong]]
 
9.   [[Patampanua, Marioriawa, Soppeng|Desa Patampanua]]
 
10. [[Tellulimpoe, Marioriawa, Soppeng|Desa Tellulimpoe]]
 
 
Di masa lalu pernah didirikan Istana Raja (Saoraja) sebagai berikut :
Baris 273 ⟶ 269:
# Saoraja Madining
# Saoraja Sumpangpala
# Saoraja Latappareng dan
# Saoraja Tarawang dan
# Saoraja Lamarung
{{reflist}}
 
 
{{Marioriawa, Soppeng}}