Shafiyah binti Huyay: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Khaibar Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(29 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox royalty|embed=y|regnal name=|issue-link=|issue-pipe=|issue-type=|full name=صفية بنت حيي|era name=|era dates=|posthumous name=|consort=<!-- yes or no -->|temple name=|house=[[Banu Nadhir]]|house-type=|father=[[Huyay bin Akhtab]]|mother=[[Barra binte Samawal|Barra binti Samawal]]|religion=[[Islam]] <br> [[Yahudi]] (sebelumnya)|issue=<!--list children in order of birth. Use {{plainlist}} or {{unbulleted list}} -->|spouse-type=Suami|name=Shafiyah binti Huyay|alt=|title=Ummul Mu'minin|titletext=|more=|type=|image=File:Safiyya bint Huyayy.png|image_size=|caption=<!-- succession4 to succession9 are also available -->|spouse=Kinanah bin al-Rabi (menikah th 627 - meninggal th 628) <br>
[[Muhammad]] (menikah th 628 sampai akhir hayat beliau di th 632)|birth_name=|birth_date=612 M <!-- For Gregorian dates: {{birth date and age|YYYY|MM|DD|df=y}} -->|birth_place=[[Madinah]]|death_date=672 M <!-- {{death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD|df=y}} -->|death_place=Madinah|burial_date=|burial_place=|occupation=}}'''Shafiyah binti Huyay''' ([[Bahasa Arab]]<font size="4"> صفية بنت
==Genealogi ==
Baris 8:
Shafiyah lahir di Madinah dan mempunyai seorang ayah bernama Huyay bin Akhtab, kepala suku Yahudi, [[Bani Nadir|Banu Nadhir]]. Ibunya, Barra binti Samawal, berasal dari Banu Quraidhah. Dia merupakan cucu dari Samawal bin Adiya. Menurut sebuah sumber, dia menikah dengan Sallam bin Mishkam, yang mana kemudian keduanya bercerai.<ref name="EI2">{{cite encyclopedia|author=Vacca, V|title=Safiyya|encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]]|editor=[[P. J. Bearman]]|editor2=Th. Bianquis|editor3=[[C. E. Bosworth]]|editor4=E. van Donzel|editor5=[[W. P. Heinrichs]]|publisher=Brill Academic Publishers|issn=1573-3912|page=817|volume=8|edition=2nd|isbn=9004098348|year=1995}}</ref><ref name="Tabari92">Muhammad ibn Jarir al-Tabari. ''Tarikh al-Rusul wa'l-Muluk''. Translated by Poonawala, K. I. (1990). ''The History of al-Ṭabarī Volume 9: Last Years of the Prophet''. Albany: State University of New York Press.</ref>{{rp|134-135}}
Ketika Banu Nadhir diusir dari Madinah oleh Nabi Muhammad pada tahun 625 karena
Di tahun 627 M atau awal 628 M, Shafiyah menikah dengan Kinanah bin al-Rabi yang merupakan bendaharawan Banu Nadhir.<ref name="EI2" />
==Pertempuran Khaybar==
Pada tahun 628 M, umat muslim menaklukkan berbagai suku yahudi (termasuk Banu Nadhir) pada [[Pertempuran Khaibar|pertempuran Khaybar]]. Orang-orang yahudi menyerah, dan diperbolehkan untuk tetap menempati Khaybar dengan syarat mereka wajib memberikan setengah dari hasil [[panen]] mereka ke Nabi Muhammad.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3152|url=https://sunnah.com/bukhari/57/60|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717101357/https://sunnah.com/bukhari/57/60|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref> Tanah tersebut sendiri menjadi bagian dari wilayah Islam.<ref name="Khaybar2">{{cite encyclopedia|author=Veccia Vaglieri, L.|editor1=P.J. Bearman|editor2=Th. Bianquis|editor3=[[Clifford Edmund Bosworth|C.E. Bosworth]]|editor4=E. van Donzel|editor5=W.P. Heinrichs|encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]] Online|title=Khaybar|publisher=Brill Academic Publishers|issn=1573-3912}}</ref> Namun perjanjian ini tidak mencakup Banu Nadhir yang tidak diberi ampun.<ref>Stillman (1979) p. 18</ref>
==Pernikahan dengan Nabi Muhammad==
Pasca perang
Ketika Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' terlibat dalam Perang Khaibar (pada bulan Muharram tahun tujuh Hijriyah), Shafiyyah ketika itu jadi tawanan perang. Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' memberikan pada Shafiyyah pilihan, masuk Islam dan menikah dengan Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' ataukah merdeka dan kembali ke kaumnya. Ketika itu Shafiyyah memilih untuk masuk Islam dan menikah dengan Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam''.
Pada tahun tujuh Hijriyah tersebut Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' menikahi Shafiyyah binti Huyay. Ketika menikah dengan Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'', umur Shafiyyah sekitar 17 tahun.
Shafiyyah terkenal cerdas, cantik, punya kedudukan mulia. Ketika ia berpindah ke rumah Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'', ia mendapati ada dua ''hizb'' (kelompok), yaitu ''hizb'' ‘Aisyah, Saudah dan Hafshah; lalu ''hizb'' Ummu Salamah dan istri Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' lainnya.
Shafiyyah meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun 50 Hijriyah pada masa khilafah Mu’awiyah. Inilah pendapat jumhur ulama, sebagaimana disetujui pula oleh Ibnu Hajar dengan menukil perkataan Al-Waqidi, disebutkan dalam ''Al-Ishabah'' (4:348). Usianya ketika meninggal dunia adalah 60 tahun.
Para ulama sepakat bahwa Shafiyyah binti Huyay dikuburkan di Baqi’. Ketika meninggal dunia, ia meninggalkan harta peninggalan sekitar 100.000 dirham dalam bentuk tanah dan barang-barang (sekitar 3 Milyar, pen.). Ia telah mewasiatkan sebelumnya wafatnya kepada saudara laki-lakinya yang masih beragama Yahudi, bahwa sepertiga hartanya untuknya. Awalnya, para sahabat tidak mau menjalankan wasiat tersebut, namun akhirnya dengan saran dari ‘Aisyah wasiat tersebut tetap dijalankan.[https://rumaysho.com/17049-faedah-sirah-nabi-istri-nabi-shafiyyah-binti-huyay.html]{{Istri-istriMuhammad}}
== Catatan kaki ==
|