Perusahaan rintisan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WKAsia (bicara | kontrib)
k →‎Fenomena Bubble burst: I inserted a Wiki link for Inflation.
Si Paling Wiki (bicara | kontrib)
menambahkan gambar
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
# Mekanisme dukungan, sejumlah mekanisme dukungan antara lain investor, akselerator, dan lainnya. kurangnya akses terhadap mekanisme dukungan akan meningkatkan risiko kegagalan.
# unsur-unsur lingkungan, yaitu seperti tren, keterbatasan pasar, masalah hukum, politik, dan lainnya.
Menurut [[Yudho Yudhanto]] (2019) Start-Up adalah bisnis model baru dalam mendirikan usaha dengan memaksimalkan fasilitas teknologi dengan didukung perencanaan matang, idealisme individu, dan juga tema usaha yang unik.<ref>{{Cite book|last=Yudhanto|first=Yudho|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=10uHDwAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Information Technology Business Start-up|location=Jakarta|publisher=Elexmedia Komputendo|isbn=978-602-04-8721-2|pages=3|url-status=live}}</ref>
 
[[Berkas:Berlin Startup Tour.jpg|jmpl|iklim kerja perusahaan rintisan]]
 
== Cara Kerja ==
Baris 17 ⟶ 19:
 
=== Heuristik dan Bias dalam Perusahaan Rintisan ===
Karena kurangnya informasi, ketidakpastian yang tinggi, kebutuhan untuk membuat keputusan dengan cepat, para pendiri perusahaan rintisan menggunakan banyak [[Heuristika|heuristik]] dan menunjukkan bias dalam tindakan mereka. Bias dan heuristik adalah bagian dari kotak peralatan kognitif kita dalam proses pengambilan keputusan. Mereka membantu kita memutuskan secepat mungkin di bawah ketidakpastian tetapi terkadang bisa salah dan keliru<ref>{{Cite journal|last=Zhang|first=Stephen X|date=9 November 2015|title=The Study of Bias in Entrepreneurship|url=http://psyarxiv.com/76rkv/|journal=Entrepreneurship Theory and Practice|volume=41|issue=3|pages=419–454|doi=10.1111%2Fetap.12212}}</ref>.
 
Pengusaha sering menjadi terlalu percaya diri tentang perusahaan rintisan mereka dan pengaruh mereka pada hasil (kasus ilusi kontrol). Pengusaha cenderung percaya bahwa mereka memiliki tingkat kontrol yang lebih besar atas peristiwa, mengabaikan peran keberuntungan. Di bawah ini adalah beberapa bias keputusan paling kritis dari para pengusaha untuk memulai bisnis baru<ref>{{Cite journal|last=Zhang|first=Stephen X.|date=9 November 2015|title=The Study of Bias in Entrepreneurship|url=http://psyarxiv.com/76rkv/|journal=Entrepreneurship Theory and Practice|volume=41|issue=3|pages=419–454|doi=10.1111/etap.12212}}</ref>.
Baris 41 ⟶ 43:
Fenomena ''bubble burst'' terjadi setiap kali harga barang naik jauh di atas nilai riil barang. Bubble burst biasanya dikaitkan dengan perubahan perilaku investor.
 
Gelembung di pasar ekuitas dan ekonomi menyebabkan sumber daya ditransfer ke area dengan pertumbuhan yang cepat. Pada akhir gelembung, sumber daya ditarik dengan cepat juga sehingga nilai aset yang menggelembung anjlok. <ref>{{Cite news|date=2022-06-07|title=Lebih Dekat dengan Istilah Bubble Burst di Startup|url=https://www.idxchannel.com/economics/lebih-dekat-dengan-istilah-bubble-burst-di-startup|work=IDX Channel|access-date=2022--06-12}}</ref>
 
Berikut daftar ''startup'' yang melakukan PHK karena terdampak ''Bubble burst :''
Baris 71 ⟶ 73:
* '''JD.ID'''
 
Kabar PHK juga menghinggapi [[JD.ID]]. Director General Management JD.ID, Jenie Simon mengatakan sedang mengambil keputusan seperti tindakan restrukturisasi di dalamnya juga ada pengurangan jumlah karyawan. <ref>{{Cite news|last=Bestari|first=Novina Putri|date=2022-05-28|title=Diguncang Bubble Burst, Ini Daftar Startup yang Lakukan PHK|url=https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220528113757-37-342498/diguncang-bubble-burst-ini-daftar-startup-yang-lakukan-phk|work=CNBC Indonesia|access-date=2022-06-12}}</ref>
 
== Lihat pula ==