Yudian Wahyudi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RushingBot (bicara | kontrib) k →top: hapus templat bendera per MOS:BENDERA, replaced: {{IDN}} → Indonesia, removed: {{negara|Indonesia}} |
|||
(18 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-vandalism}}
{{Infobox officeholder
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->1
}}
[[Profesor|Prof.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] '''Yudian Wahyudi''', [[Master of Arts|M.A.]], [[Doktor Filsafat|Ph.D.]] ({{lahirmati|[[Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]]|17|04|1960}}) adalah [[dosen]] dan [[akademisi]] [[Indonesia]]. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]] (BPIP) sejak 5 Februari 2020.<ref>{{Cite
▲Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]] (BPIP) sejak 5 Februari 2020.<ref>{{Cite web |url=https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200205151634-32-471910/jokowi-resmi-lantik-kepala-bpip-yudian-wahyudi |title=Salinan arsip |access-date=2020-02-07 |archive-date=2021-05-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210508101807/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200205151634-32-471910/jokowi-resmi-lantik-kepala-bpip-yudian-wahyudi |dead-url=no }}</ref> Sebelumnya, ia menjabat sebagai Rektor [[UIN Sunan Kalijaga]] Yogyakarta periode 2016-2020. Ia menjabat sebagai guru besar Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.
== Kehidupan awal ==
Baris 85:
== Pendidikan ==
Ia adalah lulusan Pondok Pesantren Tremas, [[Pacitan]] 1978 dan Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, [[Yogyakarta]] pada 1979. Selain itu, ia meraih gelar Bachelor of Art (BA) dan [[doktorandus]] di Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 1982 dan 1987, serta BA dari Fakultas Filsafat [[UGM]] pada 1986.
Tahun 1988, Menteri Agama [[Munawir Sjadzali]] membuat program Pembibitan Calon Dosen IAIN se-Indonesia. Orang yang dipilih syaratnya, IP memenuhi syarat sebagai dosen, bisa bahasa Arab dan Inggris. Yudian tidak bisa berbahasa Inggris waktu itu. Akan tetapi, dia mempunyai 10 terjemahan bahasa Arab ke Indonesia dan mempunyai ijazah BA dari Fakultas Filsafat UGM. Dia lulus dan masuk 20 besar. Kemudian, mengikuti training sembilan bulan dan enam bulan bahasa Inggris. Setelah mengikuti training baru berangkat ke Kanada, 1991. Tahun 1993, dia menyelesaikan MA. Selesai MA, dia kursus [[bahasa Inggris]] lagi untuk mempersiapkan diri meraih gelar doktor. Sebab, untuk meraih beasiswa program doktor, sangat berat. Selain bahasa Inggris, dia juga kursus [[bahasa Prancis]]. Perhitungan dia benar. Tahun 1994, dia mengikuti tes dan berhasil memenangkan beasiswa untuk doktor.<ref name=halaqoh/>
Baris 96:
== Kontroversi ==
=== Pelarangan cadar ===
Semasa menjabat rektor, Yudian sempat membuat kebijakan melarang penggunaan [[cadar]] bagi mahasiswi di UIN Sunan Kalijaga.<ref name=cnn>{{Cite
Ia mengeluarkan surat keputusan B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018 perihal pembinaan mahasiswi bercadar tertanggal 20 Februari 2018. Kebijakan Yudian menuai protes dari berbagai pihak, meski ada juga yang mendukung.<ref name=cnn/>
Baris 117:
Yudian Wahyudi diwawancarai oleh [[Detik.com]] dan direkam serta diunggah di situs berita [https://20.detik.com/blak-blakan/20200212-200212003/-blak-blakan-kepala-bpip-jihad-pertahankan-nkri Detik] dan [https://www.youtube.com/watch?v=JemWOxlmGqg&feature=youtu.be YouTube]. Video tersebut berjudul "Blak-blakan Kepala BPIP: Jihad Pertahankan NKRI" dan diunggah pada 12 Februari 2020.
Dalam video itu ia menjelaskan sejarah Pancasila yang semakin lama semakin tereduksi. Salah satu pernyataan yang memicu kontoversi adalah ''"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan."''<ref>{{Cite
Esoknya 13 Februari 2020, Kepala Staf Presiden [[Moeldoko]] membela pernyataan Yudian Wahyudi yang menyebut agama merupakan musuh Pancasila. Moeldoko meyakini Yudian tak bermaksud menyudutkan bahwa agama memang menjadi musuh Pancasila. "Ya, bisa saja yang memaknainya yang salah. Padahal bukan seperti itu maksudnya," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.<ref>{{Cite
Pada 18 Februari 2020, Yudian dipanggil menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II [[DPR RI]]. Ia mendapat hujan kritik dari setidaknya 15 orang anggota dewan dari berbagai fraksi yang menyatakan kecewa dengan pernyataan 'agama musuh Pancasila' itu. Yudian berkata maksud pernyataannya itu tidak dikutip secara lengkap. Dia merasa pernyataannya salah dikutip dan dijadikan judul oleh Detik.com.<ref name=cnn2>{{Cite
Dalam kesempatan itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga ini juga mengklarifikasi pernyataan kontroversial lainnya, yakni soal 'konstitusi di atas kitab suci'. Dia berdalih bahwa itu maksudnya adalah konstitusi akan menaungi warga negara yang sedang menjalankan amanat kitab suci.<ref name=cnn2/>
Pada 18 Februari 2020 malam harinya, acara diskusi Indonesia Lawyers Club di [[TvOne]] mengangkat tajuk acara "Agama Musuh Besar Pancasila, Siapa Disindir?"<ref>{{Cite
Setelah itu, Yudian mengaku akan "berpuasa bicara" selama satu tahun. Ke depannya, jika dibutuhkan untuk berbicara di depan publik, Yudian mengaku diminta oleh DPR berbicara melalui humas atau menggunakan ''draft''.<ref>{{Cite
=== Lomba "Hormat Bendera Menurut Hukum Islam" ===
[[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila|BPIP]] di bawah kepemimpinan Yudian sempat mengadakan lomba penulisan artikel dengan mengangkat dua tema yakni 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam' di Bulan Agustus 2021.<ref name=":0">{{Cite news|date=15 Agustus 2024|title=Daftar Kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi: Soal Cadar hingga Agama|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815073144-20-1133210/daftar-kontroversi-kepala-bpip-yudian-wahyudi-soal-cadar-hingga-agama|work=CNN Indonesia|access-date=15 Agustus 2024}}</ref>
Lomba ini juga memicu polemik dari berbagai kalangan. Kritik keras juga disampaikan ulama asal Sumatera Barat [[Anwar Abbas]]. Ia justru menyarankan agar BPIP dibubarkan. Dia menilai Lembaga pimpinan [[Megawati Soekarnoputri]] itu tidak memiliki kepekaan sosial di tengah pandemi Covid-19.<ref name=":0" />
=== Kontroversi paskibraka nasional ===
Pada Agustus 2024, pengukuhan paskibraka nasional menuai kontroversi karena tak ada paskibraka yang mengenakan jilbab sehingga muncul anggapan bahwa 18 wakil provinsi putri disuruh melepaskan jilbab.<ref>{{cite web|url=https://harianreportase.com/wakil-dari-18-provinsi-paskibraka-nasional-dipaksa-lepas-jilbab/#google_vignette|website=Harian Reportase|title=Wakil Dari 18 Provinsi Paskibraka Nasional ‘Dipaksa’ Lepas Jilbab?}}</ref> Yudian Wahyudi selaku ketua BPIP menyatakan bahwa alasannya adalah untuk "keseragaman".<ref>{{cite web|url=https://www.suara.com/news/2024/08/14/170702/bawa-bawa-nama-soekarno-kepala-bpib-sebut-paskibraka-wajib-lepas-hijab-demi-keseragaman|title=Bawa-bawa Nama Soekarno, Kepala BPIB Sebut Paskibraka Wajib Lepas Hijab Demi Keseragaman|website=Suara.com}}</ref> Akibatnya, Ketua Fraksi PAN DPR RI, [[Saleh Partaonan Daulay]] mendesak Presiden [[Joko Widodo|Jokowi]] untuk memecatnya.<ref>{{cite web|url=https://kumparan.com/kumparannews/presiden-jokowi-didesak-ganti-kepala-bpip-23KaglyxBxd/full|website=Kumparan|title=Presiden Jokowi Didesak Ganti Kepala BPIP}}</ref>
== Referensi ==
Baris 135 ⟶ 143:
* {{facebook|yudian.wahyudi.7|Yudian Wahyudi Asmin}}
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta]]
[[Kategori:Alumni IAIN Sunan Kalijaga]]
[[Kategori:Tokoh dari Balikpapan]]
[[Kategori:Alumni PMII]]
|