Kabupaten Pangandaran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k format TNKB (variable ditulis miring), replaced: '''Z xxxx''' → Z ''xxxx'' |
Konsistensi kapital Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
| (39 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{more citations needed | date = Agustus 2022}}
{{kotak info Dati II Indonesia | nama = Kabupaten Pangandaran
| settlement_type = Kabupaten
| translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
| translit_lang1_info = {{Sund|ᮕᮍᮔ᮪ᮓᮛᮔ᮪}}
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
| foto = Mushroom Rock in Cukang Taneuh.jpg▼
|perrow = 2/2
|image1=Pangandaran beach and the fishermen.jpg
|image3=Pangandaran - boat on beach.JPG
}}
| caption = Dari kiri; kebawah : [[Pantai Pangandaran]], [[Cukang Taneuh]] (''the Green Canyon''), dan Perahu nelayan di tepi pantai
| bendera = Regency Flag of Pangandaran.svg
| lambang = Logo Kabupaten Pangandaran.svg
| etimologi = Andar
| julukan = {{hlist|[[Hawaii]] van
| motto = Jaya Karsa Makarya Praja<br/>{{small|Unggul dalam pemikiran demi menciptakan pemerintahan yang kuat}}
| peta = [[File:Map of West Java highlighting Pangandaran Regency.svg|200px]]
Baris 17 ⟶ 23:
| pushpin_label_position = bottom
| propinsi = [[Jawa Barat]]
| ibukota = [[Parigi, Pangandaran|Kota Parigi]]
| kecamatan = 10
| desa = 93
Baris 28 ⟶ 34:
| nama sekretaris daerah = Kusdiana
| nama ketua DPRD = Asep Noordin
| ref luas = <ref name="bps2021">{{cite book|title=Kabupaten Pangandaran dalam Angka, 2021|year=2021|author=Badan Pusat Statistik|url=https://pangandarankab.bps.go.id/publication/2021/02/26/b7c5d60bbbd13f90857d228a/kabupaten-pangandaran-dalam-angka-2021.html|access-date=2022-02-11|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211101110/https://pangandarankab.bps.go.id/publication/2021/02/26/b7c5d60bbbd13f90857d228a/kabupaten-pangandaran-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
| luas = 1011,04
| pendudukref = <ref name="bps2021"/>
Baris 34 ⟶ 40:
| penduduktahun = 2020
| kepadatan = 424,57
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,84% [[Islam]]
|{{Tree list}}
| kode pos = 463''xx''▼
* 0,13% [[Kekristenan]]
** 0,11% [[Protestan]]
** 0,02% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,01% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
| bahasa = [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[bahasa Sunda|Sunda]] ([[Bahasa Sunda Pangandaran|Dialek Pangandaran]]) <br> [[Bahasa Jawa|Jawa]] ([[Bahasa Jawa Banyumasan|Dialek Banyumasan]])<ref <ref name="Tak Semua Warga Pangandaran Gunakan Bahasa Sunda dalam Kesehariannya">{{Cite web |url=https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6601867/tak-semua-warga-pangandaran-gunakan-bahasa-sunda-dalam-kesehariannya|title=Salinan arsip |access-date=2024-05-13 |archive-date=2022-05-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221013084756/https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6601867/tak-semua-warga-pangandaran-gunakan-bahasa-sunda-dalam-kesehariannya|dead-url=no }}</ref> <br>
| kodearea = +62265
| nomor_polisi = Z ''xxxx'' U*
| dau =
| web = {{url|pangandarankab.go.id}}
| IPM = {{increase}} 68,28 ([[2021]]) {{fontcolor|orange|Sedang}}<br>{{increase}} 68,06 ([[2020]]) {{fontcolor|orange|Sedang}} <ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=5 Maret 2022|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| APBD =
| PAD =
| DAU = Rp521.916.224,00 {{small|(2021)}}<ref>{{cite document|author=DJPK Kemenkeu RI|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Dana Alokasi Umum menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2021|year=2020|access-date=2022-02-11|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211121815/https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>
}}
'''Kabupaten Pangandaran''' ([[aksara Sunda]]: {{sund|ᮕᮍᮔ᮪ᮓᮛᮔ᮪}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[Jawa Barat|Provinsi
== Sejarah ==
=== Perkembangan wilayah ===
Nama "Pangandaran" memiliki tiga makna, yaitu kata ''andar'', ''andar-andar'', dan ''pangan + daharan''. ''Andar-andar'', dalam bahasa Sunda, berarti "pelancong" atau "pendatang". Hal ini dikarenakan daerah tersebut dahulu merupakan tempat yang dahulu dibuka oleh nelayan [[Suku Sunda]]. Selain itu etimologi kedua, ''pangan + daharan'' bermakna "tempat mencari nafkah," karena dengan melautlah mereka mencari nafkah.<ref>{{Cite web|last=|date=2019-11-04|title=Sejarah Singkat Berdirinya Kabupaten Pangandaran|url=https://seputarpangandaran.com/sejarah-singkat-berdirinya-kabupaten-pangandaran/|website=Seputar Pangandaran|language=id-id|access-date=2022-02-11|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211080952/https://seputarpangandaran.com/sejarah-singkat-berdirinya-kabupaten-pangandaran/|dead-url=no}}</ref>
Dalam folklor yang dibuat masyarakat Pangandaran, Pangandaran dibentuk saat [[Pananjung, Pangandaran, Pangandaran|Desa Pananjung]] mulai dibuka oleh nelayan Suku Sunda. Para nelayan Sunda meyakini bahwa mereka akan mudah mendapatkan ikan mengingat gelombang lautnya yang terasa tenang.
Alasan yang cukup masuk akal adalah adanya sebuah [[tanjung|daratan yang menjorok ke laut]] yang akan meredam gelombang ganas [[Samudra Hindia]] sampai ke kawasan pantai. Nelayan-nelayan tersebut kemudian menggunakan ''andar'' sebagai tempat untuk menyimpan perahu mereka. Mereka pun akhirnya tinggal menetap dan jadilah sebuah perkampungan yang diberi nama "Pangandaran".<ref name=":0">{{Cite news|title=Pangandaran dahulu merupakan pusat kerajaan?|url=https://daerah.sindonews.com/berita/847231/21/pangandaran-dahulu-merupakan-pusat-kerajaan|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2022-02-11|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211082404/https://daerah.sindonews.com/berita/847231/21/pangandaran-dahulu-merupakan-pusat-kerajaan|dead-url=no}}</ref>
Menurut Asep Nurdin Rosihan Anwar, para sesepuh menyebut daerah tersebut sebagai "Pananjung" karena keberadaan ''tanjung'' tersebut dan juga tempat-tempat keramat. Istilah ini kemudian berkembang menjadi ''pangnanjung-nanjungna'' (paling subur atau makmur). Pananjung kelak menjadi salah satu pusat kerajaan yang sezaman dengan Kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di [[Putrapinggan, Kalipucang, Pangandaran|Putrapinggan]] sekitar abad ke-14 Masehi. setelah munculnya [[Kerajaan Pajajaran]] di [[Pakuan, Bogor Selatan, Bogor|Pakuan]]. Diperintah oleh Prabu Anggalarang, sayangnya Kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh para perompak karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hasil bumi kepada mereka, di masa-masa paceklik.<ref name=":0" />▼
Menurut Asep Nurdin Rosihan Anwar, para sesepuh menyebut daerah tersebut sebagai "Pananjung" karena keberadaan ''tanjung'' tersebut dan juga tempat-tempat keramat. Istilah ini kemudian berkembang menjadi ''pangnanjung-nanjungna'' (paling subur atau makmur).
▲
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Boot bij het strand in de Maurits-baai TMnr 60016851.jpg|thumb|ki|Pantai Pangandaran pada tahun 1920-an.]]
Di masa pemerintahan [[Hindia Belanda]], Pangandaran menjadi bagian dari [[Sukapura|Kabupaten Sukapura]].<ref>{{Cite
Pada tahun 1922, Pananjung dijadikan taman baru oleh Y. Everen (Residen Priangan) pada saat melepaskan seekor banteng jantan, tiga ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa.
Pada tahun 1961 setelah ditemukannya ''Rafflesia patma'' status Pananjung berubah menjadi cagar alam. Dengan meningkatnya kebutuhan tempat rekreasi maka pada tahun 1978 sebagian kawasan tersebut seluas 37,70 ha dijadikan Taman Wisata. Pada tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan disekitarnya sebagai cagar alam laut (470 ha) sehingga luas kawasan pelestarian alam seluruhnya menjadi 1000 ha.<ref>{{Cite web|title=Cagar Alam Pananjung Pangandaran: Konservasi dan Situs Sejarah - Semua Halaman - National Geographic|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/132577201/cagar-alam-pananjung-pangandaran-konservasi-dan-situs-sejarah|website=nationalgeographic.grid.id|language=id|access-date=2022-02-11|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211083529/https://nationalgeographic.grid.id/read/132577201/cagar-alam-pananjung-pangandaran-konservasi-dan-situs-sejarah|dead-url=no}}</ref>
=== Pembentukan Kabupaten Pangandaran ===
Pangandaran resmi menjadi kabupaten setelah pengukuhan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2012 dan hari jadinya ditetapkan pada tanggal 25 Oktober 2012. Kabupaten ini merupakan buah pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Dengan tanggal pemekaran tersebut, kabupaten ini menjadi yang paling muda dari seluruh kabupaten di Jawa Barat.<ref>{{Cite
== Lambang ==
Kabupaten ini menggunakan lambang daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2015. Lambang ini sempat mendapatkan kritik, karena lambang tersebut mulanya dibuat berdasarkan Peraturan Bupati No. 4 Tahun 2013. Hal ini terjadi karena pada saat lambang tersebut dibuat, DPRD Kabupaten belum dibentuk. Saat DPRD sudah dibentuk, lambang daerah harus sudah dipatenkan menggunakan Perda. Ini artinya, lambang yang digunakan dianggap "sementara", artinya tak dapat digunakan secara luas di kalangan PNS. Namun, salah satu anggota DPRD Ciamis dari fraksi PDIP Maman Suherman, cukup mengapresiasi kerja Penjabat Bupati Pangandaran kala itu, Endjang Naffandi, karena dalam 3 bulan bekerja sudah menghasilkan tujuh peraturan bupati.<ref>{{Cite web|date=2013-08-15|title=Penetapan Logo Kabupaten Pangandaran Menuai Kritik|url=https://www.harapanrakyat.com/2013/08/penetapan-logo-kabupaten-pangandaran-menuai-kritik/|website=Harapan Rakyat Online|language=id-ID|access-date=2022-02-11|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211090133/https://www.harapanrakyat.com/2013/08/penetapan-logo-kabupaten-pangandaran-menuai-kritik/|dead-url=no}}</ref> Dengan pengukuhan perda tersebut, elemen yang ada di dalamnya antara lain:
* Perisai biru dengan perbandingan 1:2 dengan tinggi 17 cm dengan lebar bahu kiri dan kanan 7 cm dan 7 cm;
Baris 90 ⟶ 109:
|timur = [[Kabupaten Cilacap]], [[Provinsi Jawa Tengah]]
}}
Kabupaten Pangandaran memiliki luas {{Convert|1011.04|km2|sqmi}}. Terletak pada morfologi datar, bergelombang, bergunung-gunung pada rentang 0–2.000 mdpl. Kabupaten ini dialiri 3 [[daerah aliran sungai]], yaitu DAS [[Ci Tanduy]], [[Ci Julang]], dan [[Ci Medang]].<ref>{{Cite book|url=https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_8fec52cca0_BAB%20IIBAB%20II.pdf|title=RPIJM bidang Cipta Karya 2016-2020 Kabupaten Pangandaran Bab II|publisher=Kementerian PUPR RI|pages=II1-II5|url-status=live|access-date=2022-02-11|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111005820/http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_8fec52cca0_BAB%20IIBAB%20II.pdf|dead-url=yes}}</ref>
== Pemerintahan ==
Baris 106 ⟶ 125:
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pangandaran}}
== Demografi ==
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2020]], jumlah penduduk Kabupaten Pangandaran mencapai 423.667 jiwa.<ref name="bps2021"/> Suku asli dan mayoritas yang mendiami wilayah Pangandaran adalah [[suku Sunda]], sementara suku minoritas yang signifikan yaitu [[Jawa Banyumasan]] yang mendiami daerah perbatasan [[Jawa Tengah]] dan pesisir timur Pangandaran.
===Agama===
Agama mayoritas yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Pangandaran adalah [[Islam]] yang juga merupakan agama mayoritas di [[Jawa Barat]]. Berdasarkan data Dindukcapil Kabupaten Pangandaran pada 2020, sebanyak 242.751 jiwa menganut Islam, 279 jiwa Kristen Protestan, 55 jiwa Katolik, 12 jiwa Buddha, dan lainnya 2 jiwa.<ref name="bps2021"/>
Baris 112 ⟶ 131:
== Pendidikan ==
{{Utama|Daftar sekolah di Kabupaten Pangandaran}}{{Kembangkan bagian}}
Hingga 2020, terdapat 120 TK, 284 SD, 52 SMP, 8 SMA, dan 31 SMK di Kabupaten Pangandaran. Serta terdapat perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Padjajaran Kampus Pangandaran<ref name="bps2021" />
== Pariwisata ==
[[Berkas:Pangandaran beach.jpg|jmpl|Pantai Pangandaran]]
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup esensial bagi Kabupaten Pangandaran. Pada tahun 2021, jumlah wisatawan yang mengunjungi [[Kabupaten Pangandaran|Pangandaran]] mencapai 10 ribu hingga 11 ribu pada akhir pekan akibat [[Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia|pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat]] (PPKM) sebagai salah satu langkah pencegahan Covid-19. Pada saat Pangandaran diturunkan tingkatan PPKM-nya dari level II ke level I, jumlah wisatawan di akhir pekan meningkat menjadi 30 ribu wisatawan. Okupansi hotel-hotel setelah diturunkannya level PPKM mencapai 75%, setelah sebelumnya hanya 50% akibat pembatasan kerumunan dan mobilitas masyarakat.<ref>{{Cite web | date = 6 November 2021
Objek wisata yang diandalkan adalah pantai. Pantai-pantai yang terletak di Kabupaten Pangandaran antara lain:
* [[Pantai Pangandaran]]
* [[Pantai Karapyak]]
* [[Pantai Karangnini]]
* Pantai Lembah Putri
* Pantai Karang Tirta
* [[Pantai Batu Hiu]]
* [[Pantai Batu Karas]]
* [[Pantai Madasari]]
*
Di samping pantai, objek wisata yang cukup dikenal selain pantai-pantai karangnya adalah [[Cukang Taneuh]], dikenal dengan sebutan ''the Green Canyon''. Membelah [[Ci Julang]], Cukang Taneuh dinamai berdasarkan adanya "jembatan alami" yang terbuat dari tanah. Nama ''[[Cukang Taneuh|Green Canyon]]'' digagas oleh seorang Prancis bernama Bill John, berdasarkan plesetan dari nama [[Grand Canyon]] di [[Amerika Serikat]].<ref>{{Cite
== Kesehatan ==
[[Berkas:Pangandaran - view National Park.JPG|jmpl|Cagar Alam Pangandaran]]
Terdapat dua rumah sakit di Kabupaten Pangandaran, yaitu RS HS Budiman 45, dan [[RSUD Pandega]]. Rumah sakit yang terbaru adalah RSUD Pandega, mulai beroperasi pada 6 April 2020.<ref>{{Cite web|title=Resmi Dibuka, Inilah Jadwal Layanan RSUD Pandega Pangandaran|url=https://news.mypangandaran.com/berita/read/info-perusahaan/2403/resmi-dibuka-inilah-jadwal-layanan-rsud-pandega-pangandaran|website=news.mypangandaran.com|language=en|access-date=2022-02-11|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211120327/https://news.mypangandaran.com/berita/read/info-perusahaan/2403/resmi-dibuka-inilah-jadwal-layanan-rsud-pandega-pangandaran|dead-url=no}}</ref> berlokasi di pusat kota kabupaten, [[Pangandaran, Pangandaran|Kecamatan Pangandaran]]. Hingga 2020, di samping rumah sakit, terdapat 16 puskesmas, 33 puskesmas pembantu, 16 poliklinik, dan 26 apotek.<ref name="bps2021" />
== Transportasi ==
=== Angkutan umum ===
Akses menuju Kabupaten Pangandaran dimulai dari [[Kota Banjar]], melewati jalan raya ke arah selatan menuju wilayah Kabupaten Pangandaran. Jalan raya ini dilalui oleh bus-bus antarkota, pariwisata, dan angkudes. Tujuan akhirnya adalah [[Terminal Pangandaran]].<ref name=":1">{{Cite
=== Angkutan Kereta api ===
Akses menggunakan kereta api dilayani dari [[Stasiun Banjar]].<ref name=":1" /> Dahulu terdapat percabangan dari stasiun ini [[jalur kereta api Banjar–Cijulang|menuju Pangandaran]], tetapi sekarang sudah dinonaktifkan. Jalur ini masuk dalam daftar reaktivasi, tetapi sampai saat ini belum ada progres.<ref>{{Cite
=== Transportasi udara ===
| |||