Pulau Kurudu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala |
Wadaihangit (bicara | kontrib) k Menambahkan gambar |
||
(12 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{geobox
| 1 = Island
<!-- *** Header *** -->
| name = Pulau Kurudu
| native_name = Miobo Kurudu
| other_name = Poelau Koeroedoe
| category = Pulau
Baris 10 ⟶ 9:
| nickname =
<!-- *** Image *** -->
| image = {{Location map|Indonesia |float = right |width=300 | caption =
| image_caption =
<!-- *** Admin *** -->
Baris 95 ⟶ 94:
| geonames = 1642126
}}
▲{{Location map|Indonesia |float = right |width=300 | caption = Posisi dari Pulau Kurudu di Indonesia. | label = Pulau Kurudu|position=right|background=white|lat=-1.8463|long=137.0169}}
'''Pulau Kurudu''' adalah sebuah [[pulau]] kecil di [[Kabupaten Kepulauan Yapen|Kabupaten Kepulauan Yapen]], [[Provinsi Papua]]. Letaknya berada di perairan utara pulau
Berdasarkan [[verifikasi]] dan [[Validasi data|validasi]] pulau-pulau kecil di provinsi Papua oleh Tim Nasional Pembakuan Rupa Bumi bersama Panitia Pembakuan Nama Rupa Bumi Provinsi Papua
[[Berkas:Pulau Kurudu (Kaipuri).jpg|jmpl|Pemandangan pulau Kurudu (Kaipuri), distrik Myobo, [[Kabupaten Kepulauan Yapen]]]]
Pulau ini menjadi titik batas alam dari empat kabupaten yaitu kabupaten kepulauan Yapen, kabupaten Mamberamo Raya, kabupaten Waropen, dan kabupaten Biak Numfor. Sebagai pulau di dalam samudera Pasifik, pulau Kurudu dikelilingi oleh ombak laut yang tinggi besar dan arus pasang surut yang kencang, seolah mengisolasi penduduk pulau Kurudu untuk tidak berhubungan dengan daratan lainnya di Papua.▼
==Sejarah==
Pulau Kurudu atau disebut sebagai ''Miobo Krudu'' oleh penduduk setempat, merupakan salah satu pulau yang termasuk kedalam wilayah [[Kepulauan Yapen]], provinsi [[Papua (provinsi)|Papua]]. Konon, pulau ini telah dikenal pada masa lalu sebagai pemasok barang-barang dagangan, baik antara sesama pedagang Papua maupun dengan para pedagang dari luar. Hal ini dapat diketahui melalui berbagai catatan-catatan orang Eropa yang pernah menyinggahi pulau ini pada masa [[VOC]] sampai masuknya pemerintahan [[kolonial Belanda]] di [[Nugini Barat|Tanah Papua]].<ref name="Pustaka Papua">{{cite web|url=http://www.pustakapapua.com/2022/03/orang-kurudu-dan-perdagangan-di-masa.html?m=1|title=Orang Kurudu dan Perdagangan di Masa Lalu|website=www.pustakapapua.com|language=id|access-date=18 Mei 2023}}</ref>
Sejak abad ke-16, pulau Kurudu dicatat oleh [[bangsa Spanyol]] dengan nama La Ballena pada 1545. Meski telah dijelajahi pada tahun itu, tidak banyak informasi mengenai pulau Kurudu. Memasuki abad ke-18, pulau ini ditulis dalam buku-buku orang Eropa, tentang aspek perdagangan yang telah mereka amati disana. Sir Thomas Forrest mengunjungi pulau itu pada Februari 1775, dalam [[bahasa Inggris]] ia menyebutnya "Island of Krudo" berarti yang pulau Kurudu. Ia juga menulis bahwa masyarakat Kurudu-Kaipuri biasanya mengumpulkan kulit penyu yang akan diperdagangkan dengan pedagang [[Tiongkok]]. Wilayah Yapen, [[Waropen]], dan [[Nabire]] merupakan tempat-tempat dimana para pedagang Tiongkok, [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Pulau Seram|Seram]], dan Eropa melakukan [[barter]] dengan penduduk-penduduk di wilayah tersebut.<ref name="Pustaka Papua"/>
Orang Kurudu menghasilkan berbagai produk-produk lokal gerabah tanah liat (''sempe''), ukiran, perahu, dan sagu yang nantinya akan diperdagangkan ke berbagai tempat di pesisir utara Papua. Orang Kurudu juga memiliki jaringan perdagangan sampai ke [[Sungai Mamberamo]] dan meluas ke Tanah Tabi ([[Kota Jayapura]] dan [[Kabupaten Jayapura]]). Misalnya, orang Kurudu membawa produk-produk seperti manik-manik, pisau, piring, dan menukarnya dengan masyarakat Mamberamo.<ref name="Pustaka Papua"/>
[[Pekabaran Injil]] di pulau Kurudu dilakukan pada tahun 1929 oleh Laurens Tanamal, perjalanan pekabar Injil Laurens Tanamal telah tercatat oleh pendeta Albert Jan de Neef dalam novel berjudul ''Di Tapal Batas: Mambu Ransar'', karya Alex Runggeary yang diterbitkan oleh Nas Media Pustaka di [[Makassar]] pada tahun 2022.<ref>{{cite book|url=https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/di-tapal-batas-sumber-elektronis-mambu-ransar/101462|title=Di Tapal Batas: Mambu Ransar|website=edeposit.perpusnas.go.id|publisher=Nas Media Pustaka|location=[[Makassar]]|date=2022|isbn=978-623-351-471-2|first1=Alex|last1=Runggeary|language=id}}</ref>
Pulau Kurudu secara geografis terletak pada 136°59'17,212" hingga 137°3'11,038" Bujur Timur dan 1°50'15,267" hingga 1°52'1,574" Lintang Selatan.▼
==Demografi==
Pulau Kurudu didiami oleh dua [[kelompok etnis]], yakni [[suku Kurudu]] di sebelah utara pulau dan [[suku Kaipuri]] di selatan pulau ini.<ref name="Pustaka Papua"/>
==Geografi==
▲Pulau ini menjadi titik batas alam dari empat kabupaten yaitu
▲Pulau Kurudu secara geografis terletak pada koordinat 136°59'17,212" hingga 137°3'11,038"
==Referensi==
{{Reflist}}
|