Vaksin Covid-19: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menambahkan satu bagian yaitu "Pemberian Vaksid COVID-19 Di Indonesia" dan menyisipkan satu referensi Tag: VisualEditor Edit Check (references) activated Edit Check (references) declined (uncertain) Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: perbarui |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
{{legend|LightGrey|Tak ada data yang tersedia}}]]
{{COVID-19 pandemic sidebar|expanded=medis}}
'''Vaksin COVID-19''' merupakan [[vaksin]] yang
Pada akhir Februari 2020, [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) mengatakan bahwa vaksin untuk menangani virus penyebab COVID-19, [[SARS-CoV-2]] tidak akan tersedia dalam waktu kurang dari 18 bulan.<ref>{{Cite web|url=https://www.sciencealert.com/who-says-a-coronavirus-vaccine-is-18-months-away|title=Here's Why It's Taking So Long to Develop a Vaccine for the New Coronavirus|last=Grenfell|first=Rob|last2=Drew|first2=Trevor|date=17 February 2020|website=ScienceAlert|archive-url=https://web.archive.org/web/20200228010631/https://www.sciencealert.com/who-says-a-coronavirus-vaccine-is-18-months-away|archive-date=28 February 2020|access-date=26 February 2020|url-status=live}}</ref> Hingga September 2020, terdapat 321 vaksin uji coba yang sedang dalam pengembangan.<ref name="thanh22">{{cite journal|last1=Le|first1=Tung Thanh|last2=Cramer|first2=Jakob P.|last3=Chen|first3=Robert|last4=Mayhew|first4=Stephen|date=2020-09-04|title=Evolution of the COVID-19 vaccine development landscape|url=https://www.nature.com/articles/d41573-020-00151-8|journal=Nature Reviews Drug Discovery|doi=10.1038/d41573-020-00151-8|issn=1474-1776|pmid=32887942|s2cid=221503034}}</ref> Pada bulan September, 39 kandidat vaksin sedang dalam [[pengujian klinis]], 33 dalam [[Tahap-tahap pengujian klinis|pengujian tahap I–II]], dan 6 dalam [[Tahap-tahap pengujian klinis|pengujian tahap II–III]].<ref name="thanh22" /> Pada pertengahan Desember 2020, 57 kandidat vaksin berada dalam [[Uji klinis vaksin|uji klinis]], dengan 40 kandidat vaksin dalam pengujian tahap I-II, dan 17 kandidat vaksin dalam pengujian tahap II-III. Pada pengujian tahap 3, beberapa vaksin COVID-19 menunjukkan efikasi setinggi 95% dalam mencegah infeksi simptomatik COVID-19.<ref>{{Cite web|last=Branswell|first=Helen|date=19 Desember 2020|title=A side-by-side comparison of the Pfizer/BioNTech and Moderna vaccines|url=https://www.statnews.com/2020/12/19/a-side-by-side-comparison-of-the-pfizer-biontech-and-moderna-vaccines/|website=STAT|access-date=13 Januari 2021}}</ref> Beberapa negara menerapkan rencana distribusi dengan memprioritaskan penduduk dengan risiko tinggi, seperti lansia dan tenaga kesehatan.<ref>{{Cite web|last=Beaumont|first=Peter|date=18 November 2020|title=Covid-19 vaccine: who are countries prioritising for first doses?|url=http://www.theguardian.com/world/2020/nov/18/covid-19-vaccine-who-are-countries-prioritising-for-first-doses|website=The Guardian|language=en|access-date=4 Maret 2021}}</ref> Pada November 2020, lebih dari 20 miliar dosis vaksin telah dipesan oleh beberapa negara.<ref>{{Cite journal|last=Mullard|first=Asher|date=30 November 2020|title=How COVID vaccines are being divvied up around the world|url=https://www.nature.com/articles/d41586-020-03370-6|journal=Nature|language=en|doi=10.1038/d41586-020-03370-6}}</ref> Setengah dari dosis tersebut dipesan oleh negara berpenghasilan tinggi dengan jumlah populasi sekitar 14% populasi dunia.<ref>{{Cite journal|last=So|first=Anthony D|last2=Woo|first2=Joshua|date=15 Desember 2020|title=Reserving coronavirus disease 2019 vaccines for global access: cross sectional analysis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7735431/|journal=The BMJ|volume=371|doi=10.1136/bmj.m4750|issn=0959-8138|pmc=7735431|pmid=33323376}}</ref>
Data dari [[Organisasi Kesehatan Dunia|WHO]] menunjukkan hingga 31 Desember 2023, [[persentase]] [[Penduduk|populasi]] yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis awal lengkap mencapai 56% populasi dunia dengan [[dosis]] vaksin yang diberikan mencapai 5,47 miliar dosis.<ref>{{Cite web|last=WHO COVID-19 dashboard|title=COVID-19 vaccination, World data|url=https://data.who.int/dashboards/covid19/vaccines|website=World Health Organization|access-date=2024-07-25}}</ref>
== Pemberian Vaksid COVID-19 Di Indonesia ==
Pada 18 Januari 2022, cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah melampaui 300 juta dosis, setara dengan 72% dari target total sebanyak 416,4 juta suntikan.<ref>{{Cite web|date=2022-01-18|title=300 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Telah Disuntikkan Kepada Masyarakat|url=https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220118/3239175/300-juta-dosis-vaksin-covid-19-telah-disuntikkan-kepada-masyarakat/|website=Sehat Negeriku|language=id-ID|access-date=2024-11-25}}</ref> Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, vaksinasi dosis pertama telah diberikan kepada sekitar 85,26% target populasi, sementara dosis kedua mencapai 58,09%, dan dosis ketiga baru menyentuh 0,80%.
Pelaksanaan vaksinasi untuk 208,2 juta penduduk tidak dilakukan oleh Kementerian Kesehatan saja, tetapi melibatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, BUMN, pemerintah daerah, organisasi masyarakat dan keagamaan, hingga sektor swasta. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan program vaksinasi nasional.
== Penelitian vaksin COVID-19 yang lain ==
Baris 22 ⟶ 31:
== Jenis-Jenis Vaksin ==
Banyak teknologi vaksin yang dikembangkan untuk COVID-19 bukanlah vaksin yang mirip dengan vaksin influenza, namun menggunakan strategi "masa depan" agar dapat menyerang mekanisme infeksi COVID-19 secara presisi.<ref>{{Cite web|date=2021-02-08|title=Here's How the COVID-19 Vaccines Stack Up Against the Flu Vaccine|url=https://www.healthline.com/health-news/think-the-covid-19-vaccine-isnt-good-enough-it-may-be-more-effective-than-the-flu-shot|website=Healthline|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Teknologi vaksin yang masih dalam pengembangan juga dapat meningkatkan fleksibilitas dari manipulasi antigen dan efektifitasnya<ref>{{Cite journal|last=Kanekiyo|first=Masaru|last2=Ellis|first2=Daniel|last3=King|first3=Neil P|date=2019-04-15|title=New Vaccine Design and Delivery Technologies|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6452296/|journal=The Journal of Infectious Diseases|volume=219|issue=Suppl 1|pages=S88–S96|doi=10.1093/infdis/jiy745|issn=0022-1899|pmc=6452296|pmid=30715361}}</ref> dalam melawan mekanisme infeksi COVID-19 pada sub-populasi yang rawan terinfeksi, seperti tenaga kesehatan, manula, anak-anak, wanita hamil, dan orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Baris 44 ⟶ 53:
=== Vaksin subunit ===
Vaksin subunit merupakan vaksin yang hanya mengandung satu atau lebih antigen tanpa keseluruhan partikel patogennya. Antigen yang digunakan biasanya merupakan subunit protein, tapi dapat menjadi molekul apapun yang merupakan fragmen dari patogen tersebut.<ref>{{Cite web|title=MODULE 2 – Subunit vaccines - WHO Vaccine Safety Basics|url=https://vaccine-safety-training.org/subunit-vaccines.html|website=vaccine-safety-training.org|access-date=2021-03-25|archive-date=2021-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210320163614/https://vaccine-safety-training.org/subunit-vaccines.html|dead-url=yes}}</ref>
Pada Januari 2021, satu-satunya vaksin jenis ini yang diotorisasi adalah vaksin peptida EpiVacCorona.<ref>{{Cite journal|last=Federal Budgetary Research Institution State Research Center of Virology and Biotechnology "Vector"|date=2021-02-20|title=Simple, Blind, Placebo-controlled, Randomized Study of the Safety, Reactogenicity and Immunogenicity of Vaccine Based on Peptide Antigens for the Prevention of COVID-19 (EpiVacCorona), in Volunteers Aged 18-60 Years (I-II Phase)|url=https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04527575}}</ref> Vaksin lainnya yang masih dalam uji klinis termasuk vaksin Novavax<ref>{{Cite journal|last=Novavax|date=2020-10-08|title=A 2-Part, Phase 1/2, Randomized, Observer-Blinded Study To Evaluate The Safety And Immunogenicity Of A SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine (SARS-CoV-2 rS) With Or Without MATRIX-M™ Adjuvant In Healthy Subjects|url=https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04368988}}</ref> dan RBD-Dimer. Sebelumnya, terdapat vaksin V451 yang sedang diuji klinis, namun dihentikan karena vaksin tersebut dapat menyebabkan hasil yang salah ketika resipien vaksin ini dites HIV.<ref>{{Cite web|title=COVID-19 Vaccine Shelved After False HIV Positives Affirms Need for Multiple Vaccines|url=https://www.biospace.com/article/covid-19-vaccine-scrapped-in-australia-after-producing-false-hiv-positives/|website=BioSpace|language=en-US|access-date=2021-03-25}}</ref>
Baris 65 ⟶ 74:
* [[Universitas Washington di St. Louis]] <ref>{{Cite web|url=https://news.stlpublicradio.org/post/wash-u-scientists-are-developing-coronavirus-vaccine|title=Wash U Scientists Are Developing A Coronavirus Vaccine|last=Chen|first=Eli|website=news.stlpublicradio.org|language=en|access-date=2020-03-19}}</ref>
* Tiga proyek pengembangan vaksin yang didukung [[Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi|Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi]] (CEPI), yakni proyek dari perusahaan [[bioteknologi]] [[Moderna]],<ref>{{Cite news|last=Ziady|first=Hanna|url=https://www.cnn.com/2020/02/25/business/moderna-coronavirus-vaccine/index.html|title=Biotech company Moderna says its coronavirus vaccine is ready for first tests|date=26 February 2020|access-date=2 March 2020|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20200228083910/https://www.cnn.com/2020/02/25/business/moderna-coronavirus-vaccine/index.html|archive-date=28 February 2020|publisher=[[CNN]]}}</ref> [[Farmasi Inovio|Inovio Pharmaceuticals]], dan [[Universitas Queensland]].
* [[Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular]] (NIAID) bekerja sama dengan [[Moderna]] untuk mengembangkan vaksin berbasis [[Asam ribonukleat|RNA]] yang dapat berpasangan dengan reseptor COVID-19.<ref name="Reut_NIH_Moderna_3months"/> Vaksin tersebut dinamai mRNA-1273. Pada Februari 2020, NIAID mengajukan permohonan untuk melakukan uji klinis fase 1 dan membuka pendaftaran bagi yang bersedia menjadi subjek di Seattle, WA.<ref name="CTdotGOV-mRNA-1273">{{Cite web|url=https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04283461|title=Safety and Immunogenicity Study of 2019-nCoV Vaccine (mRNA-1273) to Prevent SARS-CoV-2 Infection – Full Text View – ClinicalTrials.gov|website=clinicaltrials.gov|publisher=National Library of Medicine, National Institutes of Health|language=en|access-date=17 March 2020}}</ref><ref name="NIH-director-16-March">{{Cite web|url=https://www.nih.gov/news-events/news-releases/nih-clinical-trial-investigational-vaccine-covid-19-begins|title=NIH clinical trial of investigational vaccine for COVID-19 begins|date=16 March 2020|website=National Institutes of Health (NIH)|publisher=National Institutes of Health|language=EN|access-date=17 March 2020}}</ref> Pada 16 Maret 2020, uji klinis fase 1 dimulai.<ref>{{Cite web|url=https://www.nih.gov/news-events/news-releases/nih-clinical-trial-investigational-vaccine-covid-19-begins|title=NIH clinical trial of investigational vaccine for COVID-19 begins|date=16 March 2020|publisher=US National Institutes of Health}}</ref>
* [[Farmasi Inovio|Inovio Pharmaceuticals]] bekerja sama dengan perusahaan di Tiongkok mengembangkan vaksin berbasis DNA. [[Uji klinis]] direncanakan dilakukan pada musim panas [[Belahan Bumi Utara|belahan bumi utara]] tahun 2020.<ref>{{Cite news|last=Mazumdar|first=Tulip|url=https://www.bbc.com/news/health-51299735|title=Coronavirus: Scientists race to develop a vaccine|date=30 January 2020|access-date=3 February 2020|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20200130184311/https://www.bbc.com/news/health-51299735|archive-date=30 January 2020|publisher=[[BBC News]]}}</ref>
* Di Australia, [[Universitas Queensland]] sedang meneliti potensi vaksin jenis [[penjepit molekular]] yang akan memodifikasi protein virus untuk merangsang reaksi imun.<ref name="Guardian_CEPI_16weeks">{{Cite news|last=Devlin|first=Hannah|url=https://www.theguardian.com/science/2020/jan/24/lessons-from-sars-outbreak-help-in-race-for-coronavirus-vaccine|title=Lessons from SARS outbreak help in race for coronavirus vaccine|date=24 January 2020|work=[[The Guardian]]|access-date=25 January 2020|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20200125203322/https://www.theguardian.com/science/2020/jan/24/lessons-from-sars-outbreak-help-in-race-for-coronavirus-vaccine|archive-date=25 January 2020}}</ref>
Baris 168 ⟶ 177:
*Guinea<ref>{{Cite news|last=|first=|date=31 Desember 2020|title=Guinea Begins Administering Russia's Sputnik V Covid-19 Vaccine|url=https://www.africanews.com/2020/12/31/guinea-begins-administering-russia-s-sputnik-v-covid-19-vaccine/|work=africanews|access-date=14 Januari 2021}}</ref>
*Honduras<ref>{{Cite web|date=25 Februari 2021|title=Honduras approves use of Sputnik V vaccine against COVID-19|url=http://www.xinhuanet.com/english/2021-02/25/c_139764745.htm|website=Xinhua|access-date=8 Maret 2021}}</ref>
*
*Irak<ref>{{Cite web|date=5 Maret 2021|title=Russia’s Sputnik V vaccine authorized in Iraq|url=https://tass.com/economy/1262891|website=TASS|access-date=8 Maret 2021}}</ref>
*Iran<ref>{{Cite news|date=26 Januari 2021|title=Iran approves Russian coronavirus vaccine Sputnik V|url=https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-russia-iran-idUSKBN29V1A8|newspaper=Reuters|language=en|access-date=8 Maret 2021}}</ref>
Baris 224 ⟶ 233:
* Bangladesh<ref>{{Cite news|last=|first=|date=4 Januari 2021|title=Oxford University-Astrazeneca vaccine: Bangladesh okays it for emergency use|url=https://www.thedailystar.net/frontpage/news/oxford-university-astrazeneca-vaccine-bangladesh-okays-it-emergency-use-2022381|work=The Daily Star|access-date=14 Januari 2021}}</ref>
*Brazil<ref name=":5" />
*
*Nepal<ref>{{Cite news|last=Pal|first=Gopal Sharma, Alasdair|date=2021-01-15|title=Nepal approves AstraZeneca COVID-19 vaccine for emergency use|url=https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-nepal-idUSKBN29K140|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2021-01-22}}</ref>
*Irak<ref name=":6">{{Cite news|date=19 Januari 2021|via=Yahoo News|title=Iraq approves Sinopharm, AstraZeneca COVID-19 vaccines for emergency use|url=https://in.news.yahoo.com/iraq-approves-sinopharm-astrazeneca-covid-132845094.html?guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlLmNvbS91cmw_c2E9dCZyY3Q9aiZxPSZlc3JjPXMmc291cmNlPXdlYiZjZD0mdmVkPTJhaFVLRXdpYXdzX0ZoYV91QWhWbXhEZ0dIZFFTQmFnUUZqQUNlZ1FJQWhBQyZ1cmw9aHR0cHMlM0ElMkYlMkZpbi5uZXdzLnlhaG9vLmNvbSUyRmlyYXEtYXBwcm92ZXMtc2lub3BoYXJtLWFzdHJhemVuZWNhLWNvdmlkLTEzMjg0NTA5NC5odG1sJnVzZz1BT3ZWYXcySFB1ODZhWjFDczVkYVFZSWxpNUw0&guce_referrer_sig=AQAAANExjQoPMKJkgeVeBa8NMeJsChMdl1jsjJZzTrFpTZkI2NI38jEMqTp5GIRLEKl_AdzpoNOLX7Q16j2QCVxi5nvHyzmRfrGKBbwWACv-lbl6gWFWDxXZQ6knFCXTFRyC3e8XWik0oNuFkQd_oPXxNk8BJQrj7_RcG64o6vH4UIL7|work=ANI|access-date=22 Januari 2021}}</ref>
Baris 231 ⟶ 240:
|
|-
|'''[[BBIBP-CorV]]'''<ref>{{Cite web|title=A Phase III clinical trial for inactivated novel coronavirus pneumonia (COVID-19) vaccine (Vero cells)|url=http://www.chictr.org.cn/showprojen.aspx?proj=56651|website=Chinese Clinical Trial Registry|access-date=4 Maret 2021|archive-date=2020-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20201011084800/http://www.chictr.org.cn/showprojen.aspx?proj=56651%2F|dead-url=yes}}</ref>
Baris 263 ⟶ 272:
Beijing Institute of Biotechnology of the Academy of Military Medical Sciences
|
* Tiongkok (''awal'')<ref>{{Cite news|last=|first=|date=29 Juni 2020|title=CanSino's COVID-19 vaccine approved for military use in China|url=https://asia.nikkei.com/Business/Pharmaceuticals/CanSino-s-COVID-19-vaccine-approved-for-military-use-in-China|work=Nikkei Asia|access-date=15 Januari 2021|archive-date=2021-03-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20210307024418/https://asia.nikkei.com/Business/Pharmaceuticals/CanSino-s-COVID-19-vaccine-approved-for-military-use-in-China|dead-url=yes}}</ref>
|
|}
|