Kota Surabaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) →Pranala luar: blog dan UGC tidak boleh digunakan sebagai pranala luar. |
|||
(204 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Redirect|Surabaya|Kabupaten Surabaya|Gresik}}
{{Kegunaan lain|Surabaya (disambiguasi)}}
{{lindungidarianon2|small=yes}}
{{Dati2
| settlement_type
| nama
| translit_lang1_type1 = [[
| translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Suråbåyå''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|سورابايا}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦯꦸꦫꦨꦪ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
| translit_lang1_type2 = [[
| translit_lang1_info2 = {{resize|10pt|''Sorbhâjâ''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Madura#Sistem Penulisan|Latèn]])}}<br> {{resize|11pt|سَوربۤاجۤا}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pèghu]])}}<br> {{resize|10pt|ꦯꦺꦴꦂꦨꦗ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa#Penggunaan dalam bahasa Madura|Carakan]])}}
| translit_lang1_type3 = [[
| translit_lang1_info3 = {{Lang|zh-hant|{{resize|10pt|泗水}}}} {{font|size=60%|([[Aksara Han|Hànzì]])}}<br> {{resize|10pt|''Sìshuǐ''}} {{font|size=60%|([[Hanyu Pinyin|Pīnyīn]])}}<br> {{resize|10pt|''Sù-súi''}} {{font|size=60%|([[Pe̍h-ōe-jī]])}}
| provinsi = [[Jawa Timur]]
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2/2
|image1 = Suramadu 3 (cropped).jpg
|caption1 = <center> [[Jembatan Suramadu]]
|
|caption2 = <center> [[Jembatan Suroboyo]]
|image3 = Taman suroboyo.jpg
|caption3 = <center> Taman Suroboyo
|image4 = Tugu Pahlawan Surabaya.jpg
|caption4 = <center> [[Tugu Pahlawan]]
|image5 = Alun alun Surabaya.jpg
|caption5 = <center> Alun-alun Suroboyo
}}
| bendera = Flag of Surabaya City.png<!--untuk bendera kota, mohon jangan dihapus atau dihilangkan dari infobox settlement Dati 2 Indonesia-->
| logo
| peta
| motto = Sura ing Baya<br/>{{small|{{lang icon|Jawa Kuno|Jawa Kuno}} Berani menghadapi bahaya}}<ref>Motto daerah ini bersifat implisit dan juga sempat dicantumkan dalam lambang Kota Surabaya pada masa kolonial Hindia Belanda di tahun 1906-1942.</ref><br/>(1956 Masehi)<ref name="lambang">Lambang Kota Surabaya, ditetapkan oleh DPRS Kota Surabaya dengan Surat Keputusan No. 34/DPRS tanggal 19 Juni 1955 dan diperkuat oleh Surat Keputusan Presiden RI No. 193 tahun 1956 pada tanggal 14 Desember 1956.</ref>
| semboyan = Surabaya HEBAT{{br}}{{small|"'''H'''umanis, '''E'''fektif, '''B'''erakhlak, '''A'''kuntabel, dan '''T'''ransparan"}}
| slogan = ''Sparkling
|
|
| berdiri
| dasar_hukum = UU No. 16 tahun 1950
| hari_jadi = {{start date and age|1293|05|31}}
|
| kelurahan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Surabaya|154]]
| nama_walikota = [[Eri Cahyadi]]
| nama_wakil_walikota = [[Armuji|Armuji]]
| sekretaris daerah = Hendro Gunawan
| ketua DPRD = [[Adi Sutarwijono]]
| wilayah = 335,28
| area_rank = 23
| wilayahref = <ref>[surabaya.go.id Situs Pemerintah Kota Surabaya]</ref>
| penduduk = 3000076
| population_rank = 2
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|publisher=Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil|accessdate=24 Agustus 2023|format=Visual}}</ref>
| penduduktahun = [[30 Juni]] [[2023]]
| kepadatan = auto
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br/>Bahasa Daerah<br/>- [[Bahasa Jawa Surabaya|Jawa Surabayaan]] (dominan)<br/>- [[Bahasa Madura|Madura]]<br/>- [[Bahasa Pecinan Surabaya|Tionghoa]]<br/>- [[Bahasa Arab|Arab]]<br/>
- [[Bahasa di Indonesia|Lainnya]]
| demonim = - ''Surabayaan'' {{font|size=70%|([[Bahasa Indonesia|Indonesia]])}}<br> - ''Suråbåyåan'' {{font|size=70%|([[Bahasa Jawa|Jawa]])}}<br> - ''Sorbhâjâ’ân'' {{font|size=70%|([[Bahasa Madura|Madura]])}}<br> - ''Surabayan'' {{font|size=70%|([[Bahasa Inggris|Inggris]])}}
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|85,90% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 12,49% [[Kekristenan|Kristen]]
** 8,63% [[Protestan]]
** 3,85% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,36 [[Agama Buddha|Buddha]] |0,22% [[Hindu]] |0,06% Kepercayaan |0,02% [[Konghucu]] |0,01% Lainnya<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://surabayakota.bps.go.id/dynamictable/2020/05/22/137/banyaknya-pemeluk-agama-menurut-jenisnya-2019-jiwa-.html|title=Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Jenisnya 2019|publisher=[[Badan Pusat Statistik]] Kota Surabaya|accessdate=25 Juli 2022}}</ref>}}
| IPM = {{increase}} 83,99 ([[2023]])<br>{{fontcolor|darkgreen|sangat tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://surabayakota.bps.go.id/pressrelease/2023/12/15/319/indeks-pembangunan-manusia--ipm--kota-surabaya-tahun-2023-mencapai-83-99.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya tahun 2023 mencapai 83,99|publisher=Badan Pusat Statistik|accessdate=15 Desember 2023}}</ref>
| kode = +62 31
| kodepos = [[Daftar kode pos di Indonesia|60111 – 60299]]
| nomor_polisi = L
| SNI = SBY
| flora = [[Nyamplung]]
| fauna = [[Hiu]] dan [[Buaya]]
| apbd = Rp 9.533.440.000.000,- ([[2022]])<ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?tahun=2022&provinsi=13&pemda=37|title=APBD|publisher=Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan|date=24 Juli 2022|accessdate=25 Juli 2022|format=virtual|archive-date=2022-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220629195857/https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?tahun=2022&provinsi=13&pemda=37|dead-url=no}}</ref>
| DAU = Rp 1.182.439.723.000,- ([[2022]])<ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2021/10/DBH-DAU-DID-Otsus-Dais-Dandes-TA-2022.pdf|title=DBH, DAU, DID, Otsus TA 2022|publisher=Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan|date=24 Juli 2022|accessdate=25 Juli 2022|format=pdf|archive-date=2022-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220727065710/https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2021/10/DBH-DAU-DID-Otsus-Dais-Dandes-TA-2022.pdf|dead-url=no}}</ref>
| situs = {{URL|http://www.surabaya.go.id}}
}}
'''Kota Surabaya''' ({{lang-jv|[[Aksara Jawa|Hanacaraka]]: ꦏꦸꦛꦯꦸꦫꦨꦪ, [[Pegon]]: كوڟا سورابايا|Kuthå Suråbåyå}}; {{IPA-jv|kuʈɔ surɔˈbɔjɔ}}; {{IPA-id|suraˈbaja|3=Id-Surabaya.ogg}}) adalah [[ibu kota]] [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]] yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian sekaligus kota terbesar di provinsi tersebut. Surabaya juga merupakan sebuah kota yang terletak di [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]{{efn|Jakarta bukan sebuah [[kota (Indonesia)|kota]], melainkan sebuah [[daerah administrasi khusus]] setingkat [[provinsi]] dengan 5 [[kota administrasi]] dan 1 [[kabupaten]].}}.
Surabaya memiliki luas sekitar ±
Surabaya
== Sejarah ==
Baris 72 ⟶ 84:
=== Etimologi ===
Kata ''Surabaya'' ([[Jawa Kuno|bahasa Sanskerta]]: ''Śūrabhaya'') sering diartikan secara [[filosofis]] sebagai lambang perjuangan antara darat dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan ''sura'' ([[ikan hiu]]) dan ''baya'' ([[buaya]]), yang menimbulkan dugaan bahwa terbentuknya nama "Surabaya" muncul setelah terjadinya pertempuran tersebut. Kata Surabaya juga diyakini sebagai perpaduan dua nama tokoh besar pada masa lampau yaitu Suropati dan Purbaya.
=== Asal-usul Surabaya ===
Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam [[prasasti]] Trowulan I, berangka [[1358|1358 M]]. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (''Śūrabhaya'') masih berupa desa di tepi [[sungai Brantas]] dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra [[Kakawin Nagarakretagama]] yang ditulis oleh [[Empu Prapañca]] yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja [[Hayam Wuruk]] pada tahun [[1365|1365 M]] dalam [[pupuh]] XVII (bait ke-5, baris terakhir).
Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut. Menurut pendapat budayawan Surabaya berkebangsaan Jerman ''Von Faber'', wilayah Surabaya didirikan tahun [[1275|1275 M]] oleh Raja [[Kertanegara]] sebagai tempat permukiman baru bagi para prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan pada tahun [[1270|1270 M]]. Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa Surabaya dahulu merupakan sebuah daerah yang bernama ''Ujung Galuh'' ([[Jenggala|Jung-Ya-Lu]] menurut catatan china).
Versi lain menyebutkan, Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup-mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon, setelah mengalahkan pasukan [[Kekaisaran Mongolia|Kekaisaran Mongol]] utusan [[Kubilai Khan]] atau yang dikenal dengan pasukan Tartar, Raden Wijaya mendirikan sebuah [[keraton]] di daerah Ujung Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu. Lama-lama karena menguasai ilmu buaya, Jayengrono semakin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan [[Kerajaan Majapahit]]. Untuk menaklukkan [[Jayengrono]], maka diutuslah [[Sawunggaling]] yang menguasai ilmu ''sura''.
Adu kesaktian dilakukan di pinggir [[Kali Mas]], di wilayah Peneleh. Perkelahian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal setelah kehilangan tenaga.
Nama ''Śūrabhaya'' sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya [[Ken Sora|Lêmbu Sora]].
=== Era prakolonial ===
[[Berkas:Coat of Arms of Surabaya (1931).svg|jmpl|
Wilayah Surabaya dahulu merupakan gerbang utama untuk memasuki ibu kota Kerajaan [[Majapahit]] dari arah lautan, yakni di [[muara]] [[Kali Mas]]. Bahkan hari jadi kota Surabaya ditetapkan yaitu pada tanggal [[31 Mei]] [[1293]]. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin [[Raden Wijaya]] terhadap serangan pasukan Mongol. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai SURA (ikan hiu / berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BAYA (buaya / bahaya), jadi secara [[harfiah]] diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.
Pada abad ke-15, [[Islam]] mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota [[Wali Sanga]], [[Sunan Ampel]], mendirikan [[masjid]] dan [[pesantren]] di wilayah [[Ampel, Semampir, Surabaya|Ampel]]. Tahun [[1530]], Surabaya menjadi bagian dari [[Kerajaan Demak]].
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan [[Kesultanan Mataram]], diserbu [[Senapati dari Mataram|Senapati]] tahun [[1598]], diserang besar-besaran oleh [[Anyakrawati|Panembahan Seda ing Krapyak]] tahun [[1610]], dan diserang [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung]] tahun [[1614]]. Pemblokan aliran [[Sungai Brantas]] oleh [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung]] akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan [[VOC]] tahun 1620 menggambarkan, Surabaya sebagai wilayah yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 ''[[mil|mijlen]]'' [[Belanda]] (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30.000 prajurit.<ref>[[M. C. Ricklefs]], ''A History of Modern Indonesia since c. 1200'', 2008</ref>
Tahun [[1675]], [[Raden Trunajaya]] dari [[Pulau Madura|Madura]] merebut Surabaya, namun akhirnya didepak [[VOC]] pada tahun [[1677]].
Dalam perjanjian antara [[Pakubuwono II]] dan [[VOC]] pada tanggal [[11 November]] [[1743]], Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC. Gedung pusat pemerintahan Keresidenan Surabaya berada di mulut sebelah barat [[Jembatan Merah]]. Jembatan inilah yang membatasi permukiman orang [[Eropa]] (''Europeesche Wijk'') waktu itu, yang ada di sebelah barat jembatan dengan tempat permukiman orang [[Tionghoa]]; [[Melayu]]; [[Arab]]; dan sebagainya (''Vremde Oosterlingen''), yang ada di sebelah timur jembatan tersebut. Hingga tahun 1900-an, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja.
=== Era kolonial ===
[[Berkas:Peta soerabaja 1897.jpg|jmpl|lurus|
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van Soerabaia in het midden de Roode Brug over de Kali Mas TMnr 10014813.jpg|jmpl|
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Residentiehuis aan het water Surabaya TMnr 10021070.jpg|jmpl|
Pada masa [[Hindia Belanda]], Surabaya berstatus sebagai ibu kota
Sebelum tahun [[1900]], pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar [[Jembatan Merah]] saja. Pada tahun [[1910]], fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya, yang kini dikenal dengan nama [[Pelabuhan Tanjung Perak]]. Sampai tahun 1920-an, tumbuh permukiman baru seperti daerah [[Darmo, Wonokromo, Surabaya|Darmo]]; [[Gubeng, Surabaya|Gubeng]]; [[Sawahan, Surabaya|Sawahan]]; dan [[Ketabang, Genteng, Surabaya|Ketabang]].
Baris 114 ⟶ 127:
Setelah [[Perang Dunia II]] usai, pada 25 Oktober 1945, 6.000 pasukan [[Inggris]]-[[India]] yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal [[Mallaby|Aulbertin Walter Sothern Mallaby]] mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara [[Jepang]], tentara dan [[milisi]] Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20.000 pasukan Indonesia menolak.
[[Berkas:Surabaya nov 1945.jpg|ka|jmpl|Tentara Britania menembaki '[[sniper]]' dalam pertempuran di Surabaya]]
[[26 Oktober]] [[1945]], tercapai persetujuan antara [[
Pada tanggal 27 Oktober 1945, pukul 11.00, pesawat Dakota [[Angkatan Udara Inggris]] dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia menjadi marah ketika membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian yang ditanda tangani satu hari sebelumnya. Pada 28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI [[Soekarno]] dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.
Baris 126 ⟶ 139:
Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.
[[Berkas:LaSalle 1940 Series 52 Sedan of Brigadier-Mallaby - Burnt Car - 194511.jpg|jmpl|kiri|Mobil Brigjen [[Aubertin Mallaby|Mallaby]] yang terbakar di tempat ia terbunuh dalam pertempuran di Surabaya tanggal 30 Oktober 1945.]]
Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Baris 142 ⟶ 155:
=== Era pascakemerdekaan ===
Kota yang jalan utamanya
== Geografi ==
Baris 159 ⟶ 172:
=== Geologi ===
Kondisi geologi Kota Surabaya terdiri dari Daratan Alluvium; Formasi Kabuh; Pucangan; Lidah; Madura; dan Sonde. Sedangkan untuk wilayah perairan, Surabaya tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan
=== Topografi ===
Kota Surabaya terletak di
=== Iklim ===
Surabaya memiliki [[iklim tropis]] seperti kota besar di Indonesia pada umumnya. Berdasarkan [[klasifikasi iklim Koppen]], Kota Surabaya termasuk dalam kategori [[iklim tropis basah dan kering]] (''Aw'') dengan dua musim dalam setahun yaitu [[musim hujan]] dan [[musim kemarau]]. Curah hujan di Surabaya rata-rata 165,3 mm. Curah hujan tertinggi di atas 200 mm terjadi pada kurun Januari hingga Maret dan November hingga Desember. Suhu udara rata-rata di Surabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.<ref>{{citeweb|url=http://www.weatherbase.com/weather/weather-summary.php3?s=33969&cityname=Surabaya%2C+East+Java%2C+Indonesia&units=|title=Iklim Surabaya|access-date=2020-09-17|archive-date=2021-08-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210829111941/https://www.weatherbase.com/weather/weather-summary.php3?s=33969&cityname=Surabaya%2C+East+Java%2C+Indonesia&units=|dead-url=no}}</ref>
{{Surabaya weatherbox}}
Baris 202 ⟶ 215:
== Demografi ==
Menurut data dari [[Badan Pusat Statistik]], penduduk kota Surabaya pada tahun 2018 berjumlah 3.094.732 jiwa.<ref>
=== Agama ===
[[Berkas:Guan She Yin statue of Sanggar Agung Temple, Surabaya-Indonesia.jpg|jmpl|ka|200px|[[Klenteng Sanggar Agung|Kelenteng Sanggar Agung]], Kenjeran, Surabaya.]]
Baris 215 ⟶ 227:
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Pegon - Manten Pegon - Traditional Surabayanese Culture - Surabaya - Indonesia - East Java - 2021010625.jpg|jmpl|ka|250px|[[Pegon (upacara adat)|Pegon]], pakaian adat Surabaya]]
Suku bangsa asli yang menjadi mayoritas di Surabaya adalah [[suku Jawa]] sebanyak 83,68%. Kota Surabaya juga menjadi tempat tinggal warga [[suku Madura|Madura]] sebanyak 7,50%, kemudian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 7,25%, suku lain termasuk [[Arab-Indonesia|Arab]] dan lainnya sebanyak 1,57%.<ref>
Sebagai salah satu kota tujuan pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal pelajar / mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh [[Indonesia]], bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Sebagai salah satu pusat perdagangan regional, banyak warga asing ([[ekspatriat]]) yang tinggal di Surabaya, terutama di daerah Surabaya Barat.
=== Bahasa ===
Surabaya memiliki [[dialek]] khas [[Bahasa Jawa]] yang dikenal dengan ''[[Dialek Surabaya|boso Suroboyoan]]'' (bahasa ke-Surabaya-an). Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya, [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]], [[Kabupaten Gresik|Gresik]], [[Kabupaten Mojokerto|Kabupaten]] dan [[Kota Mojokerto]], serta sebagian [[Kabupaten Jombang|Jombang]] dan [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]], dan memiliki pengaruh yang sangat besar di hampir semua wilayah [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]]. Dialek ini dikenal egaliter, ''blak-blakan'', dan masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya.
Namun sebagian besar penduduk Surabaya masih menjunjung tinggi adat istiadat Jawa, termasuk penggunaan [[Kata krama inggil|bahasa Jawa halus]] untuk menghormati orang yang lebih tua atau orang yang baru dikenalnya. Tetapi sebagai dampak peradaban yang maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya, secara tidak langsung telah mencampuradukkan bahasa asli Surabaya, ''[[ngoko]]'', dan [[bahasa Madura]], sehingga diperkirakan banyak kosakata asli bahasa Surabaya yang sudah punah. Beberapa contoh adalah ''njegog'':belok, ''ndherok'':berhenti, ''gog'':paman, ''maklik'':bibi. Bahasa yang dituturkan penduduk Madura di Surabaya pada umumnya terjadi pencampuran antara bahasa Madura dan Jawa di dalam komunikasi sehari-hari, sedangkan bahasa yang dituturkan warga keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] di Surabaya memiliki dialek khas yang merupakan pencampuran antara [[bahasa Indonesia]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Hokkien|Hokkien]], [[Hakka (linguistik)|Khek]], dan [[Bahasa Mandarin|Mandarin]] yang dikenal dengan [[Bahasa Pasar Atom|dialek Tionghoa Surabaya]]. Namun terlepas dari itu, seluruh penduduk Surabaya menggunakan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa resmi nasional di dalam acara, kegiatan, maupun komunikasi formal.{{fact}}
Baris 229 ⟶ 241:
[[Berkas:Tunjungan Plaza 3 in Surabaya.jpg|jmpl|ka|250px|[[Tunjungan Plaza]].]]
Letak Kota Surabaya yang sangat strategis berada hampir di tengah wilayah [[Indonesia]] dan tepat di selatan [[Asia]] menjadikannya sebagai salah satu ''hub'' penting bagi kegiatan perdagangan di [[Asia Tenggara]]. Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan ekonomi, keuangan, dan bisnis di daerah Jawa Timur dan
Selain itu, Surabaya juga merupakan salah satu kota terpenting dalam menopang perekonomian Indonesia. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Surabaya adalah pusat perdagangan yang mengalami perkembangan pesat. Industri-industri utamanya antara lain [[galangan kapal]], alat-alat berat, pengolahan makanan dan agrikultur, elektronik, perabotan rumah tangga, serta kerajinan tangan. Banyak [[perusahaan multinasional]] besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti [[Sampoerna|PT Sampoerna Tbk]]; [[Wismilak Group|Wismilak]]; [[Maspion]]; [[Wings (perusahaan)|Wings Group]]; [[Unilever Indonesia]]; [[Pakuwon Jati|Pakuwon Group]]; [[Grup Jawa Pos|Jawa Pos Group]]; dan [[PAL Indonesia|PT PAL Indonesia]].
Baris 238 ⟶ 250:
[[Berkas:Downtown of Central Surabaya.jpg|250px|jmpl|ki|Kawasan CBD Surabaya Pusat.]]
Dalam kurun waktu 2 dekade, Surabaya dan kota-[[kota satelit]] di sekitarnya telah mempunyai andil finansial yang vital di Indonesia dikarenakan sektor perdagangan, industri, dan jasanya yang terus berkembang. Hal ini kemudian menyebabkan daya beli masyarakat meningkat dan indeks kepercayaan konsumen yang berkembang pesat. Hal ini tentunya menarik minat investor untuk ikut andil dalam perubahan wajah kota, sehingga mendorong munculnya "Kawasan Bisnis Terpadu" / ''Central Business District'' (CBD) sebagai pusat-pusat kegiatan bisnis di Surabaya. Kawasan [[bangunan tinggi]] (''highrise building'') berada di sekitar Jalan Tunjungan, [[Basuki Rahmat|Basuki Rachmat]], Darmo, Mayjend [[Soengkono|Sungkono]], H.R. Muhammad, dan [[Ahmad Yani]], sedangkan kawasan industri di Surabaya di antaranya adalah [[Surabaya Industrial Estate Rungkut]] (SIER), [[Karangpilang, Surabaya|Karang Pilang]] dan Margomulyo. Berikut ini adalah beberapa kawasan CBD yang termasuk ke dalam ''kawasan emas'' di kota Surabaya:
==== Kawasan Pusat Bisnis Surabaya Pusat ====
[[Berkas:Panorama of Surabaya (9 September 2019).jpg|250px|jmpl|ka|[[Shangri-La Hotels and Resorts|Shangri-La Hotel Surabaya]], Kompleks Ciputra World, dan kawasan CBD Surabaya Pusat dari kejauhan.]]
Kawasan ini terletak di sekitar Jalan Basuki Rachmat, Jalan Embong Malang, dan Jalan Bubutan. Kawasan ini telah berkembang sebagai pusat bisnis di wilayah Jawa Timur sejak 3 dekade lalu dan menjadi salah satu jantung utama kegiatan bisnis dan perdagangan di Surabaya dan Indonesia Timur. Beberapa ciri khas bangunan yang ada di kawasan ini di antaranya adalah Wisma BRI Surabaya, Hotel Bumi Surabaya, Wisma Intiland Surabaya, Pakuwon Tower, The Peak Residence, Sheraton Hotel, dan lain sebagainya.
==== Kawasan Pusat Bisnis Surabaya Barat ====
Kawasan ini terletak di sekitar Jalan
=== Pariwisata ===
Baris 260 ⟶ 271:
{{main|Daftar pusat perbelanjaan di Surabaya}}
Di Surabaya terdapat banyak pusat perbelanjaan mulai dari pusat perbelanjaan modern ([[mal]]), pusat grosir, hingga pasar modern dan tradisional. Surabaya memiliki
== Arsitektur kota ==
{{see also|Daftar gedung tertinggi di Surabaya}}
[[Berkas:Wisma Intiland (30277155100).jpg|jmpl|250px|ki|Wisma Intiland, salah satu gedung perkantoran terkenal di Surabaya yang mencirikan [[Brutalisme|
[[Berkas:Kalimas surabaya.jpg|jmpl|250px|ka|Salah satu sudut [[Kalimas]] Surabaya.]]
[[Arsitektur]] di Kota Surabaya adalah percampuran antara pengaruh [[kolonialisme|kolonial]], Asia, [[arsitektur Jawa|Jawa]], modern, dan post-modern. Di Surabaya sendiri masih
Contoh dari bangunan era kolonial yang cukup dikenal di Surabaya yaitu ''De Simpangsche Sociёteit'' atau yang biasa disebut dengan "Gedung Balai Pemuda" yang dibangun pada tahun 1907 dengan corak arsitektur Eklektik, yaitu dengan menggabungkan [[Arsitektur Neoklasik|arsitektur neoklasik]], [[Arsitektur Gotik|arsitektur gotik]], dan arsitektur renaisans yang didesain oleh arsitek berwarga negara Belanda Westmaes dan difungsikan sebagai gedung rekreasi penduduk ekspatriat Belanda di Surabaya.
Sebelum [[Perang Dunia Kedua]], di sekitar pusat kota lama Surabaya terdapat banyak bangunan rumah toko, yang kebanyakan bertingkat dua. Rumah-rumah toko ini terinspirasi dari tradisi Eropa dan Tionghoa Peranakan. Walaupun sebagian telah dibongkar untuk pembangunan baru, masih banyak bangunan-bangunan lama yang dipertahankan sebagai cagar budaya dan ikon kota, yakni di sekitar wilayah Jalan Kembang Jepun, Jalan Karet, Jalan Gula, Jalan Slompretan, dan Jalan Rajawali.
Pada masa setelah kemerdekaan Indonesia, pusat perkembangan arsitektur kota Surabaya hanya terpusat di wilayah Jembatan Merah, dan sekitarnya, namun perkembangan [[globalisasi]] yang pesat, telah menjadikan perkembangan arsitektur telah merata di seluruh penjuru kota.
Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, bangunan bergaya modern dan post-modern
== Pendidikan ==
Baris 279 ⟶ 292:
[[Berkas:Gedung Rektorat Unesa.jpg|jmpl|250px|ki|Rektorat [[Universitas Negeri Surabaya]].]]
Surabaya merupakan salah satu kota tujuan pendidikan di Indonesia. Ribuan siswa maupun mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia mengenyam pendidikan di kota ini. Di kota Surabaya terdapat berbagai macam tingkatan pendidikan, mulai dari [[pendidikan anak usia dini]] yaitu [[kelompok bermain]], hingga [[pendidikan tinggi]] yaitu [[akademi]], [[institut]], [[politeknik]], [[sekolah tinggi]], hingga [[universitas]]. Beberapa universitas, politeknik dan institut negeri ternama yang ada di Surabaya adalah [[Universitas Airlangga]] (UNAIR), [[Universitas Negeri Surabaya]] (UNESA), [[Universitas Terbuka]] (UT), Universitas Veteran Pembangunan Nasional (UPN), [[UIN Sunan Ampel|Universitas Islam Negeri Sunan Ampel]] (UINSA),<ref>[http://www.uinsby.ac.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140322182416/http://www.uinsby.ac.id/|date=2014-03-22}}"website UIN Sunan Ampel"</ref><ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/11/28/078533017/IAIN-Sunan-Ampel-Surabaya-Resmi-Jadi-UIN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140227070035/http://www.tempo.co/read/news/2013/11/28/078533017/IAIN-Sunan-Ampel-Surabaya-Resmi-Jadi-UIN|date=2014-02-27}} IAIN Sunan Ampel Surabaya Resmi Jadi UIN</ref> [[Politeknik Elektronika Negeri Surabaya]] (PENS), [[Politeknik Penerbangan Surabaya]], dan [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] (ITS).<ref>{{cite web|url=https://www.surabaya.go.id/uploads/attachments/2020/12/53252/4._Bab_IV_FIX_dari_pemkot.pdf?1607329159|title=Sosial Budaya|website=www.surabaya.go.id|accessdate=23 Juli 2022|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725215001/https://www.surabaya.go.id/uploads/attachments/2020/12/53252/4._Bab_IV_FIX_dari_pemkot.pdf?1607329159|dead-url=no}}</ref>
Di Surabaya juga terdapat beberapa perguruan tinggi swasta, di antaranya adalah [[Universitas Surabaya]] (UBAYA), [[Universitas Kristen Petra]] (UKP), Sekolah Tinggi Agama Islam Taruna (STAI Taruna) Surabaya, [[Universitas Wijaya Kusuma Surabaya|Universitas Wijaya Kusuma]] (UWK), [[Universitas Narotama]] (UNNAR) Surabaya, [[Universitas Ciputra]] (UC)<ref>[http://www.uc.ac.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181219210753/https://www.uc.ac.id/|date=2018-12-19}}"website Ciputra Surabaya"</ref>, [[Universitas Pelita Harapan]] (UPH), [[Universitas Dr. Soetomo]] (Unitomo), [[Universitas Muhammadiyah Surabaya]] (UMS), [[Universitas Bhayangkara]] (UBHARA) Surabaya, [[Universitas Putra Bangsa]] (UPB), [[Universitas Wijaya Putra]] (UWP), [[Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya|Universitas Katolik Widya Mandala]] (UKWM), [[Universitas Katolik Darma Cendika]] (UKDC), [[Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya]] (UNTAG), [[Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim]] (STAIL) Surabaya, dan perguruan tinggi lainnya.
[[Berkas:Petra panorama, 3 Juli 2015.jpg|jmpl|250px|ka|[[Universitas Kristen Petra]] Surabaya]]
Sementara untuk tingkat [[Sekolah Dasar]] sederajat hingga [[Sekolah Menengah Atas]] dan [[Sekolah Menengah Kejuruan]] sederajat, jumlah sekolah di kota Surabaya berdasarkan data [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]] sebanyak 1.465 sekolah. Untuk tingkat [[SD]] sederejat terdapat 812 sekolah, tingkat [[SMP]] sederajat sebanyak 382 sekolah, tingkat [[SMA]] sederajat 165 sekolah, dan tingkat [[Sekolah Menengah Kejuruan]] sederajat terdapat 106 sekolah di Surabaya.<ref name="PENDIDIKAN">{{cite web|url=https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=056000&level=2|title=Jumlah Data Satuan Pendidikan (Sekolah) Kota Surabaya|website=www.referensi.data.kemdikbud.go.id|accessdate=23 Juli 2022|archive-date=2022-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220725213811/https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=056000&level=2|dead-url=yes}}</ref> Banyaknya perguruan tinggi negeri di Surabaya sebanyak 6 perguruan tinggi, dan 70 perguruan tinggi swasta.<ref>{{cite web|url=https://jatim.bps.go.id/statictable/2021/09/06/2218/jumlah-perguruan-tinggi-mahasiswa-dan-tenaga-pendidik-negeri-dan-swasta-di-bawah-kementerian-riset-teknologi-dan-pendidikan-tinggi-menurut-kabupaten-kota-2019-dan-2020.html|title=Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Tenaga Pengajar Pendidik Negeri dan Swasta di Bawah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi|website=www.jatim.bps.go.id|accessdate=23 Juli 2022|archive-date=2022-07-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220723150454/https://jatim.bps.go.id/statictable/2021/09/06/2218/jumlah-perguruan-tinggi-mahasiswa-dan-tenaga-pendidik-negeri-dan-swasta-di-bawah-kementerian-riset-teknologi-dan-pendidikan-tinggi-menurut-kabupaten-kota-2019-dan-2020.html|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 321 ⟶ 334:
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Surabaya}}
[[Berkas:RS Husada Utama (35671268720).jpg|jmpl|ki|250px|Rumah Sakit Husada Utama]]
Di Surabaya, terdapat [[rumah sakit]] yang dikelola berbagai pihak baik pemerintah daerah, hingga swasta. Beberapa rumah sakit di Surabaya bahkan mendapat sertifikat [[ISO]]. Pusat Kesehatan Masyarakat ([[Puskesmas]]) juga tersebar di seluruh Surabaya. Di beberapa titik kota Surabaya juga terdapat beberapa klinik pengobatan herbal dan tradisional untuk pengobatan dengan bahan-bahan alami. Berikut beberapa rumah sakit ternama yang ada di Surabaya:
Baris 379 ⟶ 392:
== Transportasi ==
[[Berkas:Suramadu.jpg|jmpl|250px|ka|[[Jembatan Suramadu]] pada sore hari.]]
=== Darat ===
Kota Surabaya merupakan pusat [[transportasi darat]] di Provinsi Jawa Timur sekaligus bagian timur pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah [[jalan raya]] yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Surabaya terhubung dengan beberapa jalan nasional, yaitu [[Jalan Nasional Rute 1|Rute 1]] dengan rute [[Pulo Merak, Cilegon|Merak]]-[[Banyuwangi]] dan [[Jalan Nasional Rute 17|Rute 17]] dengan rute [[Yogyakarta]]-Surabaya. Surabaya juga dihubungkan dengan beberapa jalan provinsi yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya di Provinsi Jawa Timur. [[Jalan tol]] yang terhubung dengan Surabaya adalah ruas [[Jalan Tol Surabaya-Gresik|Surabaya-Gresik]] yang menghubungkan Surabaya dengan [[Gresik]] serta kota-kota di pantai utara Jawa, [[Jalan Tol Surabaya-Mojokerto|Surabaya-Mojokerto]] yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Jawa Timur bagian barat, [[Jalan Tol Surabaya-Gempol|Surabaya-Gempol]] yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Jawa Timur bagian selatan, serta [[Jalan Tol Waru-Juanda|Waru-Bandara Juanda]] yang menghubungkan Surabaya dengan [[Bandara Internasional Juanda]]. Ruas [[Jalan Tol Surabaya-Gempol|Surabaya-Gempol]] terhubung dengan ruas [[Jalan Tol Gempol-Pandaan|Gempol-Pandaan]]. Ruas Gempol-Pandaan terhubung dengan ruas [[Jalan Tol Gempol–Pasuruan|Gempol-Pasuruan]] yang menghubungkan Surabaya dengan kawasan [[Tapal Kuda, Jawa Timur|Tapal Kuda]] di Provinsi Jawa Timur dan ruas [[Jalan Tol Pandaan–Malang|Pandaan-Malang]] yang menghubungkan Surabaya dengan [[Kota Malang|Malang]], kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur serta wilayah Provinsi Jawa Timur bagian selatan. Untuk menghubungkan Surabaya dengan [[Pulau Madura]], terdapat [[Jembatan Nasional Suramadu|Jembatan Suramadu]] yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.
==== Bus ====
{{utama|Suroboyo Bus}}
[[Berkas:Shelter Suroboyo Bus di Terminal Purabaya.jpg|jmpl|ki|250px|[[Suroboyo Bus]], transportasi umum di Surabaya]]
Di Surabaya ini dilayani oleh [[bus kota]] sebagai sarana
Sejak 7 April 2018,
Pada tanggal 5 September 2018, di Surabaya beroperasi layanan [[bus tingkat]] yang melayani titik-titik
Di Surabaya akan direncanakan pembangunan sistem [[angkutan cepat|angkutan massal cepat]] (AMC)
====
Angkutan dalam kota lainnya di Surabaya dilayani oleh [[taksi]], [[angkutan kota]] (lebih dikenal dengan sebutan ''bemo''), angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), [[ojek]], [[becak]], becak motor, serta beberapa jasa sewa mobil yang banyak tersedia di kota ini sebagai pilihan lain dalam berkeliling ke seluruh penjuru kota.
==== Angkutan pengumpan ====
Pada tanggal 2 Maret 2023, Wali kota [[Eri Cahyadi]] meresmikan transportasi umum angkutan pengumpan atau ''feeder'' yang diberi nama "Wira Wiri Suroboyo" sebagai pengganti [[angkutan kota]] yang relatif lebih aman karena dilengkapi kamera pengawas CCTV, lebih bersih dan nyaman serta dilengkapi pendingin udara AC. Angkutan pengumpan ini dilayani oleh armada kendaraan ''[[Toyota Hiace]]'' yang beroperasi pukul 05:30-21:30 [[WIB]] dengan layanan 5 rute pertama yang ada di dalam kota dan berikut rute yang tersedia:
• '''FD01''' (Terminal Benowo–Tunjungan)
• '''FD02''' (''Park and Ride'' Mayjend Sungkono–Embong Ungu)
• '''FD03''' (Terminal Intermoda Joyoboyo–Kedung Asem)
• '''FD04''' (Penjaringan Sari–Gunung Anyar)
• '''FD05''' (Puspa Raya–HR. Muhammad)
Para sopir dan pramusapa yang ada di angkutan pengupan ini merupakan sopir [[angkutan kota]] yang diberdayakan oleh pemerintah kota sebagai langkah mensejahterakan ekonomi mereka imbas kurangnya minat masyarakat untuk menaiki [[angkutan kota]] konvensional lagi.
Transportasi umum ini menerapkan pembayaran non-tunai (berupa uang elektronik maupun ''e-toll'') dengan harga Rp 5000,00 untuk penumpang umum dan Rp 2500,00 untuk pelajar yang dapat menjangkau wilayah pemukiman dan jalanan sempit serta terintegrasi dengan sistem moda transportasi yang ada di dalam kota.
Rencana ke depannya, jaringan rute ''feeder'' ini akan ditambah lagi dan akan menjangkau ke wilayah penyangga [[Gresik]] dan [[Sidoarjo]] melalui persetujuan kerjasama antar daerah.
=== Perkeretaapian ===
Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di [[Pulau Jawa]] melalui jalur kereta api. Kota Surabaya memiliki 4 [[stasiun kereta api]], yaitu {{sta|Surabaya Gubeng}}, {{sta|Surabaya Kota}}, {{sta|Surabaya Pasarturi}}, dan {{sta|Wonokromo}}. Selain itu ada pula stasiun di Kota Surabaya yakni [[Stasiun Tandes]], [[Stasiun Kandangan]], [[Stasiun Benowo]], ''[[Halte Ngagel]]'', ''[[Halte Margorejo]]'', ''[[Halte Jemursari]]'', dan ''[[Halte Kertomenanggal]]''.
Kota Surabaya memiliki dua depo lokomotif/kereta, yaitu Depo Induk {{sta|Sidotopo}} yang merupakan depo lokomotif/kereta api utama, dan menjadi depo terbesar di [[Pulau Jawa]], serta ada pula sub-depo lokomotif Surabaya Pasarturi yang juga menjadi depo kereta api.
[[Stasiun Surabaya Gubeng]] adalah stasiun kereta api terbesar di [[Provinsi Jawa Timur]] sekaligus menjadi stasiun induk dari pengelolaan [[Daerah Operasi VIII Surabaya]], yang juga meliputi wilayah [[Mojokerto]], [[Sidoarjo]], [[Malang]], [[Pasuruan]] (sebagian), [[Blitar]] (sebagian), [[Gresik]], [[Lamongan]], [[Bojonegoro]].
Terdapat total sebanyak kurang lebih 30 layanan kereta api yang melintasi Kota Surabaya dari berbagai kota di [[Pulau Jawa]] dan rute kereta api terbagi menjadi dua jalur KA utama, yaitu:
* Lintas utara: Surabaya–[[Kota Semarang|Semarang]]–[[Kota Cirebon|Cirebon]]–[[Jakarta]]
* Lintas selatan:
** Surabaya–[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]]–[[Kota Bandung|Bandung]]
** Surabaya–Yogyakarta–[[Purwokerto (kota)|Purwokerto]]–Jakarta
Untuk kereta api [[Jalur kereta api Kertosono–Wonokromo|lintas selatan Jawa]] lebih dominan dilayani di Stasiun Surabaya Gubeng (khusus KA antarkota) dan Surabaya Kota (khusus KA lokal dan komuter [[Commuter Line]] serta {{kereta api|Sri Tanjung}}), sedangkan kereta api [[Jalur kereta api Gambringan–Surabaya Pasarturi|lintas utara Jawa]] lebih dominan dilayani di Stasiun Surabaya Pasarturi.
=== Laut ===
[[Pelabuhan Tanjung Perak]] melayani penumpang dengan jalur [[kapal feri]] [[Surabaya]]-[[Banjarmasin]], [[Surabaya]]-[[Sampit]] dan [[Surabaya]]-[[Makassar]]. Tanjung Perak
=== Udara ===
{{main|Bandar Udara Internasional Juanda}}
[[Berkas:Juanda Airport Apron.jpg|jmpl|250px|[[Bandara Internasional Juanda]] merupakan salah satu bandara
'''Bandar Udara Internasional Juanda''' adalah sebuah [[bandar udara internasional]] yang terletak di [[Sedati, Sidoarjo|Kecamatan Sedati]], [[
Secara
Pembangunan terminal baru Bandara Juanda seluas 51.500 m² dimulai sekitar tahun 2005 menggantikan terminal lama yang hanya seluas 28.088 m² dan telah digunakan sejak 1964. Terminal baru memiliki 11 ''airbridge'' atau garbarata. Terminal ini sudah dioperasikan mulai dari tanggal 7 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Terminal ini terdiri dari tiga lantai. Kini gedung terminal ini disebut dengan ''Terminal 1'' pasca beroperasinya terminal 2 pada 2014.
Baris 428 ⟶ 462:
Kebanyakan penerbangan di Bandara Juanda sudah menggunakan ''airbridge'' / [[garbarata]], tetapi tetap ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik dan charter.
Bus [[DAMRI]] disediakan oleh pemerintah setempat
== Infrastruktur ==
[[Berkas:Jembatan Kenjeran Surabaya.jpg|jmpl|ka|300px|[[Jembatan Suroboyo]].]]
Hingga tahun 2009, pertumbuhan panjang jalan di Surabaya hanya sekitar 0,01% per tahun. Hal ini tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang mencapai sekitar 7–8% setiap tahunnya. Kemacetan yang terjadi di Surabaya dipicu oleh pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Untuk mengurangi kemacetan tersebut, pemerintah kota telah membangun banyak ruas jalan baru, di antaranya pembangunan jalur lambat (''frontage road'') jalan Ahmad Yani yang terbagi atas sisi timur dan barat masing-masing sepanjang 4 km. Jalur lambat ini direncanakan akan tembus hingga kawasan [[Buduran, Sidoarjo|Buduran]], [[Kabupaten Sidoarjo]]. Selain itu pemerintah kota telah menyelesaikan pembangunan [[Jalan Lingkar Dalam Timur Surabaya|Jalan Lingkar Dalam Timur]] (''Middle East Ring Road'' / ''MERR''), yaitu [[jalan lingkar]] sepanjang 10,98 km antara daerah [[Kenjeran, Surabaya|Kenjeran]] hingga [[Tambaksumur, Waru, Sidoarjo|Tambak Sumur]] yang menghubungkan antara Jembatan Suramadu dan Bandara Internasional Juanda; serta ''[[Jembatan Suroboyo]]'' yang melintang di atas laut sepanjang 780 meter yang kini menjadi ikon wisata di kawasan Pantai Kenjeran. Pemerintah kota juga mengintensifkan pembangunan [[gorong-gorong]] (''box culvert'') yang masif di Surabaya untuk mengurangi kemacetan sekaligus mengantisipasi banjir.
Pemerintah kota Surabaya juga tengah mengerjakan pembangunan dua jalan lingkar baru, yakni Jalan Lingkar Luar Timur (''Outer East Ring Road'' / ''OERR'') sepanjang 17 km antara daerah Kenjeran hingga [[Gunung Anyar, Surabaya|Gunung Anyar]] yang juga menghubungkan antara Jembatan Suramadu dan Bandara Internasional Juanda dan Jalan Lingkar Luar Barat (''West Outer Ring Road'' / ''WORR'') sepanjang 26,1 km antara daerah Romokalisari hingga Lakarsantri yang menghubungkan kawasan selatan Surabaya dengan Terminal Pelabuhan Teluk Lamong. Selain membangun jalan lingkar, pemerintah kota telah menyelesaikan pembangunan jalan bawah tanah (''underpass'') di jalan Mayjen Sungkono, serta merencanakan pembangunan underpass dan [[jalan layang]] (''flyover'') di jalan Ahmad Yani. Masalah banjir juga menjadi ancaman serius bagi warga kota. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, pemerintah kota telah membangun banyak rumah pompa yang tersebar di beberapa titik Surabaya di antaranya [[Mulyorejo, Surabaya|Mulyorejo]] dan Jemursari. Selain rumah pompa, pemerintah kota juga membangun banyak taman yang digunakan sebagai sumber resapan air sekaligus area berinteraksi warga, serta melakukan pembersihan dan perawatan sungai-sungai besar di Surabaya secara intensif. Untuk mengakomodir kebutuhan pejalan kaki dan wisatawan, pemerintah kota Surabaya membangun jalur sepeda di banyak jalan protokol di Surabaya, serta jalur pedestrian yang hampir merata di seluruh wilayah Surabaya.{{fact}}
Baris 448 ⟶ 482:
* [[Krengsengan]]
* [[Tempe Penyet]]
* Lontong
* [[Kupang Lontong]]
* [[Rawon]]
Baris 454 ⟶ 488:
* [[Sop Kikil]]
* [[Sup buntut]]
* [[Nasi Langgi]]
* [[Kari|Kari Kambing]]
* [[Bakwan Surabaya]]
Baris 461 ⟶ 496:
=== Salad ===
Surabaya memiliki sejumlah [[Selada (hidangan)|salad]] tradisional khas, di antaranya:
* [[Semanggi (makanan)|Pecel Semanggi]]
* [[Rujak Cingur]]
Baris 472 ⟶ 507:
* Roti Perut Ayam
* Getas (ketan putih / hitam yang digoreng lalu diberi taburan gula bubuk)
* [[
* [[Kue lapis|Kue Lapis Surabaya]]
* Bikang (Carabika)
Baris 479 ⟶ 514:
* [[Lupis]]
* Almond Crispy Cheese
* [[Cahkwe|Cakue]]
* Roti Goreng
Baris 486 ⟶ 521:
* [[Angsle]]
* [[Ronde (makanan)|Ronde]]
* [[Tauhue|Tahwa]]
* STMJ (Susu Telur Madu Jahe)
== Kota kembar ==
{| class="wikitable"
|-
Baris 508 ⟶ 543:
|[[Liverpool (kota)|Liverpool]]
|[[Merseyside]]
|-
|rowspan=2|{{flagcountry|Jepang}}
Baris 541 ⟶ 548:
|[[Prefektur Fukuoka|Fukuoka]]
|-
|[[Kōchi, Kōchi|Kochi]]
|[[Prefektur Kochi|Kochi]]
|-
Baris 567 ⟶ 574:
|[[Fujian]]
|}
== Catatan ==
{{notelist}}
== Lihat pula ==
Untuk satuan teritorial diatasnya, lihat:
* [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]]
* [[Indonesia]]
Untuk status sama (ibu kota) wilayah diatasnya Kota Surabaya, lihat:
* [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]/[[Nusantara (kota terencana)|Nusantara]]
Untuk kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Jawa Timur, lihat:
* [[Daftar kabupaten dan kota di Jawa Timur]]
== Referensi ==
Baris 579 ⟶ 600:
{{wikivoyage|Surabaya}}
* {{id}} {{resmi}}
* {{id}} [https://surabayakota.bps.go.id/ BPS Kota Surabaya]
{{Geographic location
Baris 604 ⟶ 626:
[[Kategori:Kota di Jawa Timur|Surabaya]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Surabaya]]
[[Kategori:
|