Ahmad Syafi'i Ma'arif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dasimarajo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual |
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info pemegang jabatan
| honorific-prefix = [[Buya]] [[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]]
| name = Ahmad Syafii Ma'arif
| native_name = {{Script|Arab|احمد شافعي معارف}}
Baris 11 ⟶ 10:
| birth_name =
| birth_date = {{tanggal lahir|1935|05|31|}}
| birth_place = [[Sumpur Kudus, Sijunjung]], [[
| death_date = {{tanggal kematian dan umur|2022|05|27|1935|05|31}}
| death_place = [[Gamping, Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], Indonesia
Baris 30 ⟶ 29:
| religion = Islam
-->
| spouse = {{menikah|Nurchalifah|1965|2022}}<ref name=":0">{{Cite
| nationality = [[Indonesia]]
| partner =
Baris 45 ⟶ 44:
|field = [[Sejarah]]
|work_institutions = [[Universitas Negeri Yogyakarta]]
|influences = {{unbulleted list|[[
|influenced = {{unbulleted list|[[Raja Juli Antoni]]|Denny Siregar}}
|thesis_title = Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia
|thesis_url = https://www.worldcat.org/title/islam-as-the-basis-of-state-a-study-of-the-islamic-political-ideas-as-reflected-in-the-constituent-assembly-debates-in-indonesia/oclc/28794848
Baris 54 ⟶ 53:
}}
[[Buya]] [[Profesor|Prof.]] [[
== Kehidupan ==
Baris 63 ⟶ 62:
=== Merantau ke Jawa ===
Pada tahun 1953, dalam usia 18 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya untuk [[merantau]] ke [[Jawa]]. Bersama dua adik sepupunya, yakni Azra'i dan Suward, ia diajak belajar ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] oleh [[Mohammad Sanusi Latief|M. Sanusi Latief]].{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Namun, sesampai di Yogyakarta, niatnya semula untuk meneruskan sekolahnya ke Madrasah [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Muallimin]] di kota itu tidak terwujud, karena pihak sekolah menolak menerimanya di kelas empat dengan alasan kelas sudah penuh.{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Tidak lama setelah itu, ia justru diangkat menjadi guru [[bahasa Inggris]] dan [[bahasa Indonesia]] di sekolah tersebut tetapi tidak lama. Pada saat bersamaan, ia bersama Azra'i mengikuti sekolah montir sampai akhirnya lulus setelah beberapa bulan belajar.{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Setelah itu, ia kembali mendaftar ke Muallimin dan akhirnya ia diterima tetapi ia harus mengulang kuartal terakhir kelas tiga. Selama belajar di sekolah tersebut, ia aktif dalam organiasi kepanduan [[Hizbul Wathan]] dan pernah menjadi pemimpin redaksi majalah ''Sinar'' (Kini Dibawahi oleh
Setelah ayahnya meninggal pada 5 Oktober 1955, kemudian ia tamat dari [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Muallimin]] pada 12 Juli 1956, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya, terutama karena masalah biaya.{{sfn|Maarif|2009|pp=101–110}} Dalam usia 21 tahun, tidak lama setelah tamat, ia berangkat ke [[Pulau Lombok|Lombok]] memenuhi permintaan Konsul Muhammadiyah dari Lombok untuk menjadi guru. Sesampai di [[Kabupaten Lombok Timur|Lombok Timur]], ia disambut oleh pengurus Muhammadiyah setempat, lalu menuju sebuah kampung di [[Pohgading, Pringgabaya, Lombok Timur|Pohgading]] tempat ia ditugaskan sebagai guru.{{sfn|Maarif|2009|pp=101–110}} Setelah setahun lamanya mengajar di sebuah sekolah Muhammadiyah di Pohgading, sekitar bulan Maret 1957, dalam usia 22 tahun, ia mengunjungi kampung halamannya,{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}} kemudian kembali lagi ke Jawa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di [[Kota Surakarta|Surakarta]].{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}} Sesampai di Surakarta, ia masuk ke [[Universitas Cokroaminoto Yogyakarta|Universitas Cokroaminoto]] dan memperoleh gelar sarjana muda pada tahun 1964.{{sfn|Maarif|2009|pp=141–160}} Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya untuk tingkat sarjana penuh (doktorandus) pada Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP (sekarang [[Universitas Negeri Yogyakarta]]) dan tamat pada tahun 1968.{{sfn|Maarif|2009|pp=161–171}} Selama kuliah, ia sempat menggeluti beberapa pekerjaan untuk melangsungkan hidupnya. Ia pernah menjadi guru mengaji dan buruh sebelum diterima sebagai pelayan toko kain pada 1958.{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}} Setelah kurang lebih setahun bekerja sebagai pelayan toko, ia membuka dagang kecil-kecilan bersama temannya, kemudian sempat menjadi guru honorer di [[Baturetno, Wonogiri|Baturetno]] dan [[Kota Surakarta|Solo]].{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}}{{sfn|Maarif|2009|pp=141–160}} Selain itu, ia juga sempat menjadi redaktur ''[[Suara Muhammadiyah]]'' dan anggota [[Persatuan Wartawan Indonesia]].{{sfn|Maarif|2009|pp=161–171}}
Baris 70 ⟶ 69:
Selanjutnya bekas aktivis [[Himpunan Mahasiswa Islam]] ini, terus meneruskan menekuni [[sejarah|ilmu sejarah]] dengan mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Universitas Ohio, AS. Sementara gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, [[Universitas Chicago]], AS, dengan disertasi: ''Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia''.
Selama di [[Chicago]] inilah, anak bungsu dari empat bersaudara ini, terlibat secara intensif melakukan pengkajian terhadap [[Al-Qur'an|Al-Quran]], dengan bimbingan dari seorang tokoh pembaharu pemikiran [[Islam]], [[Fazlur Rahman]].
Penulis
=== Aktivitas ===
Setelah meninggalkan posisinya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah,
Pada tahun 2017, Buya Syafii diangkat sebagai Anggota Dewan Pengarah [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]] (BPIP). Melalui BPIP inilah Buya selalu menyumbangkan pemikiran-pemikirannya baik melalui tulisan maupun diskusinya dengan pihak pemerintah.
=== Wafat ===
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman,
Jenazah almarhum
== Kontroversi ==
=== Islam liberal ===
Cendekiawan muslim [[Adian Husaini]] mengkategorikan Ahmad Syafii Maarif sebagai tokoh Muhammadiyah pendukung gagasan Islam Liberal (neomodernisme) yang diusung oleh [[Fazlur Rahman]].<ref name=jil>https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA6</ref> Adian mencatat bahwa Syafii memuji setinggi-tingginya Fazlur Rahman yang merupakan dosennya.<ref>
Muhamad Afif Bahaf menuliskan bahwa gerakan Islam Liberal tumbuh subur di Muhammadiyah semasa dipimpin Syafii. Hal ini ditandai dengan berdirinya tiga komunitas intelektual yaitu Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP), Maarif Institute, dan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM).<ref>https://books.google.co.id/books?id=uNQvEAAAQBAJ&pg=PA7</ref>
=== Pembelaan kasus Ahok ===
Pada November 2016, ia membela [[Basuki Tjahaja Purnama]] alias Ahok dengan mengatakan bahwa Ahok tidak melakukan penistaan agama. Pandangannya ini melawan pendapat mayoritas tokoh Islam lainnya termasuk [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) yang telah memfatwakan bahwa Ahok melakukan penistaan agama
== Pendidikan ==
Baris 101 ⟶ 102:
== Karya tulis ==
* ''Mengapa Vietnam Jatuh Seluruhnya ke Tangan Komunis'',
* ''Dinamika Islam'',
* ''Islam, Mengapa Tidak?'',
* ''Percik-percik Pemikiran Iqbal'',
* ''Islam dan Masalah Kenegaraan'',
* ''Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia'', 1993
* ''Islam, Kekuatan Doktrin, dan Kegamangan Umat'', 1997
* ''Titik-titik Kisar di Perjalananku : Autobiografi Ahmad Syafii Maarif, 2009
* ''Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah, 2009
* ''Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita'', 2010
* ''Memoar Seorang Anak Kampung'', 2013
* ''Fikih Kebhinekaan'', 2015
* ''Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam'', 2018
* ''Membumikan Islam'', 2019
* ''Percaturan Islam dan Politik'', 2021
== Keterangan ==
Baris 169 ⟶ 180:
{{kotak mulai}}
{{s-islam}}
{{kotak suksesi|jabatan= [[Muhammadiyah#Daftar Ketua Umum|Ketua Umum Muhammadiyah]] |tahun=
{{kotak selesai}}
{{DEFAULTSORT:Maarif, Ahmad Syafii}}▼
<!--Lihat: Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
Baris 187 ⟶ 197:
{{Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah}}{{Islam di Indonesia}}
▲{{DEFAULTSORT:Maarif, Ahmad Syafii}}
[[Kategori:Tokoh Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
Baris 192 ⟶ 204:
[[Kategori:Alumni Universitas Negeri Ohio]]
[[Kategori:Alumni Universitas Negeri Yogyakarta]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh dari Sijunjung|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ulama|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ulama Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]▼
[[Kategori:Ulama Minangkabau|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Sejarawan Islam Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ketua Umum Muhammadiyah|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
|