Pertempuran Agrigentum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abhiseka Nareswara (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Pendahuluan pengepungan Agrigento: pembersihan kosmetika dasar
 
Baris 37:
Meskipun bangsa Romawi terus memperluas wilayah mereka selama lebih dari satu abad, pasukan mereka tidak pernah bertempur di luar [[Semenanjung Italia]]. Kendali Kartago atas jalur invasi ke Italia, mengancam wilayah Roma yang baru ditaklukkan di wilayah Italia bagian selatan, selain mengancam Roma itu sendiri. Pada 264 SM, [[Senat Romawi]] memilih untuk mengirim salah satu [[Konsul Romawi|konsulnya]], [[Appius Claudius Caudex]] berekspedisi ke Sisilia di bawah komandonya. Masih menjadi perdebatan apakah [[Comitia centuriata|Majelis Centuriata]] Roma secara resmi menyatakan perang atau tidak. [[Adrian Goldsworthy]] telah menyatakan bahwa hal tersebut sangat tidak mungkin dan meskipun Romawi tahu perang dengan Sirakusa hampir pasti, mereka percaya bahwa militernya akan menghalangi atau dengan cepat mengalahkan oposisi di Sisilia.
 
Romawi bertujuan mengirim dua [[Legiun Romawi|legiun]] ke Sisilia pada 262 SM dan kemungkinan bersedia untuk merundingkan perdamaian dengan Kartago.{{Sfn|Lazenby|1996|pp=54–55}} Ketika Romawi menyatakan perang terhadap Kartago sejak tahun 264 SM, tidak banyak pertempuran serius di antara keduanya kecuali pertempuran kecil di [[selat]] Messana. Bangsa Kartago juga membuat gerakan damai pada awal perang, tetapi mereka mulai meningkatkan kekuatannya di Sisilia pada tahun 262 SM. Romawi mengirim konsul ke Sisilia, begitu Kartago mulai meningkatkan kekuatannya di pulau tersebut. Para konsul tersebut adalah jenderal tentara Romawi dan mereka datang bersama beberapa legiun. Kartago menyewa tentara bayaran dari bangsa [[Liguria]], [[Kelt|Keltik]]ik dan Spanyol untuk mendesak musuh mereka di Sisilia agar menyerang Romawi di pulau yang separuhnya dikuasai oleh pasukan Romawi. Pada titik ini, Agrigento menjadi basis utama bagi Kartago.{{Sfn|Lazenby|1996|p=55}}
 
Bangsa Kartago mulai mengirim pasukan ke Sardinia menggunakan kekuatan laut, tetapi sebagian besar pasukan mereka berada di Sisilia. Sepertinya mereka berencana menggunakan pulau tersebut sebagai basis pangkalan untuk menyerang Italia. [[Konsul]] Romawi, [[Lucius Postumius Megellus (konsul tahun 262 SM)|Lucius Postumius Megellus]] dan [[Quintus Mamilius Vitulus]] memfokuskan pasukan mereka pada Agrigento,{{Sfn|Lazenby|1996|p=56}} di mana keduanya memimpin pasukan gabungan yang terdiri dari 40.000 orang. Panglima Agrigento [[Hannibal Gisco]] dan putranya Gisgo, mengumpulkan banyak orang-orang yang tinggal di wilayah sekitar kota di balik tembok kota, sehingga meningkatkan populasi kota menjadi sekitar 50.000 orang dengan jumlah pasukan garnisunnya yang relatif kecil. Hannibal menolak untuk berperang di luar tembok kota yang mungkin menurut anggapan pihak Romawi sebagai tanda kelemahan. Pasukan Romawi kemudian mendirikan kamp militer mereka sekitar satu mil dari kota dan memanen hasil ladang dari daerah tersebut.{{sfn|Goldsworthy|2007|p=77}}