Sulaiman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k move salomo |
||
(41 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{For multi|tokoh ini dalam sudut pandang Yahudi dan Kristen|Salomo|kegunaan lain|Sulaiman (disambiguasi)}}
{{Infobox person
| honorific_prefix
| name
| other_names
| post-nominals = 'alaihissalam<br/> '''[[Salomo]]''
| image
|
| caption = Kaligrafi Sulaiman '''alaihis-salam'' | birth_date
| birth_place
| residence
| death_date
| death_place
| resting_place
| resting_place_coordinates = {{coord|31.771693|35.229353|type:landmark|display=inline|format=dms}}
| known_for
| predecessor
| successor
| parents
| father
| spouse
| children
| title
}}
{{Nabi Islam}}
'''Sulaiman''' ({{lang-ar|سُليمان}} ''{{transl |ar|ALA-LC|Sulaymān}}'') adalah seorang tokoh dalam [[Al-Qur'an]], [[Alkitab]], dan [[Tanakh]]. Dia adalah seorang nabi dan raja, juga dikenal sebagai pembangun [[Bait Suci]] (Baitul Maqdis) pertama. Nama Sulaiman kerap muncul dan dikaitkan dalam berbagai legenda, utamanya berkaitan dengan hal-hal ajaib dan mistik. Tokoh ini disebut ''[[Salomo]]'' dalam [[Agama Yahudi|Yahudi]] dan [[Kekristenan|Kristen]].▼
▲'''Sulaiman''' ({{lang-ar|سُليمان|Sulaimān}}
== Etimologi ==
*'''Sulaiman''' (سُلَيمَان) berasal dari kata kerja Salima-Yaslamu (سَلِمَ يَسلَمُ) yang berarti menyelamatkan, mendamaikan, atau mensejahterakan. Dari kata salima (سَلِم) yang mengikut wazan isim tashgir Fu'aylan (فُعَيلَان) menjadi Sulayman (سُلَيمَان) yang memiliki makna '''orang yang mendamaikan.'''
*'''Salomo''' (שלמה) berasal dari kata Shalom (שלם/שלום) yang berarti damai, jadi Salomo bisa diartikan sebagai '''sang pembawa kedamaian''', selain itu Salomo juga memiliki nama lain yakni '''Yedidiah''' yang berarti '''Dicintai Tuhan'''.
== Ayat ==
{{
<!--
{{
== Kisah ==
Baris 45 ⟶ 53:
Sulaiman (Salomo) merupakan seorang bangsa Israel dari suku Yehuda. Tanakh dan Alkitab menyebutkan silsilahnya adalah Sulaiman (Salomo) bin Dawud (Daud) bin Isai bin Obed bin Boas bin Salma bin Nahason bin Aminadab bin Ram bin Hezron bin Peres bin [[Yehuda]] bin [[Ya'qub]] (Yakub).<ref>{{Alkitab|1 Tawarikh 2: 1-15}}</ref>
Setelah memasuki Palestina dipimpin [[Yusya|Yusya' bin Nun]] (Yosua bin Nun), Bani Israil (
=== Kebijaksanaan ===
Disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa saat Dawud
Alkitab menyebutkan bahwa datang dua orang perempuan mengadu pada Sulaiman (Salomo). Masing-masingnya memiliki seorang putra yang masih bayi, tapi salah satu bayi tersebut mati. Keduanya kemudian berebut bayi yang masih hidup tersebut dan masing-masingnya menyatakan bahwa itu adalah putranya. Sulaiman
=== Kekuasaan ===
Al-Qur'an menyebutkan bahwa Sulaiman
Sulaiman
=== Kuda dan angin ===
Al-Qur'an menyebutkan bahwa pada suatu sore, diperlihatkan kuda-kuda yang jinak dan cepat larinya pada Sulaiman dan dia memperhatikan mereka sampai hilang dari pandangan. Setelahnya, Sulaiman memerintahkan agar kuda-kuda itu dibawa padanya dan dia kemudian mengusap leher dan kaki kuda-kuda tersebut.<ref>Shad (38):
Terdapat beberapa tafsiran terkait ayat ini. Tafsiran pertama menyebutkan bahwa yang "hilang dari pandangan" adalah matahari, sedangkan "mengusap leher dan kaki kuda" diartikan sebagai menyembelih atau memotong. Maknanya adalah Sulaiman memperhatikan
Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa Allah menundukkan angin yang dapat berhembus ke arah yang Sulaiman inginkan.<ref>Al-Anbiya' (21):
=== Baitul Maqdis ===
[[Berkas:Jerusalem temple3.jpg|jmpl|Lukisan yang mengilustrasikan Baitul Maqdis (Bait Suci/Bait Allah) yang dibangun Sulaiman (Salomo) sesuai keterangan dalam Tanakh dan Alkitab]]
Sumber Yahudi dan Kristen menyebutkan bahwa Sulaiman (Salomo) adalah orang yang membangun [[Baitul Maqdis]] ({{Lang-ar|بيت المقدس}}, {{lang-he|בית המקדש}} ''Beit HaMikdash'', secara harfiah bermakna "Rumah Suci"), juga disebut Bait Suci, Bait Allah atau [[Bait Salomo]], sebuah bangunan yang diperuntukkan untuk pusat peribadahan Bani Israil. Al-Qur'an tidak memberikan keterangan mengenai pembangunan Baitul Maqdis. Disebutkan dalam Alkitab bahwa bangunan tersebut memiliki panjang 60 hasta (27 meter), lebar 20 hasta (9 meter), dan tinggi 30 hasta (13,5 meter). Di bagian dalam bangunan tersebut terdapat ruangan khusus yang disebut [[Ruang Mahakudus]] ({{Hebrew|קֹדֶשׁ הַקֳּדָשִׁים}} ''{{unicode|Qṓḏeš HaqQŏḏāšîm}}'') dan menjadi tempat disimpannya [[tabut perjanjian]].<ref>{{Alkitab|1 Raja-
Tanakh dan Alkitab memberikan keterangan bahwa Baitul Maqdis (Bait Suci/Bait Allah) dibangun pada tahun keempat masa kekuasaan Sulaiman (Salomo).<ref>{{Alkitab|1 Raja-
=== Balqis ===
Al-Qur'an menyebutkan bahwa burung hud-hud mengabarkan pada Sulaiman bahwa dia baru datang dari negeri Saba' (Syeba), menjelaskan bahwa negeri tersebut dipimpin seorang perempuan yang memiliki singgasana besar, sedangkan dia dan kaumnya menyembah matahari.<ref>An-Naml (27):
Sulaiman kemudian mengutus hud-hud menyampaikan sebuah surat pada Balqis yang berisikan agar dia datang padanya dalam keadaan berserah diri. Setelah berunding dengan para pembesar negeri, Balqis memutuskan untuk mengirim utusan yang membawa hadiah pada Sulaiman. Namun Sulaiman memerintahkan pada para utusan tersebut untuk kembali dan mengancam akan mengirimkan pasukan yang sangat kuat yang akan mengusir mereka dari negeri mereka.<ref>An-Naml (27):
Setelahnya, Sulaiman berunding dengan para pembesarnya, menanyakan apakah di antara mereka ada yang mampu membawa singgasana Balqis ke tempat Sulaiman. Jin ifrit mengajukan diri, menyatakan bahwa dirinya bisa membawa singgasana tersebut sebelum Sulaiman berdiri dari tempat duduknya. Namun ada pihak lain yang mengajukan diri, disebutkan bahwa dia memiliki ilmu dari kitab, mengatakan bahwa dia bisa mendatangkan singgasana tersebut dalam sekejap mata.<ref>An-Naml (27): 38-40</ref> Sebagian menyatakan bahwa dia adalah Ashif bin Barkiya, seorang menteri<ref name="Arabian">Richard F. Burton, ''Book of the Thousand Nights and a Night: vol. I'', Kissinger Publishing Co, 2003, hlm. 42</ref> atau sekretaris dan masih terhitung sepupu Sulaiman. Pendapat lain menyebutkan bahwa dia adalah salah seorang ulama Bani Israil. Ada juga yang berpendapat bahwa dia adalah jin mukmin, dan ada yang mengatakan Jibril (Gabriel).{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=716}}
Setelah singgasana tersebut benar-benar didatangkan, Sulaiman memerintahkan agar singgasana tersebut diubah. Saat Balqis tiba dan menghadap Sulaiman, ditanyakan padanya, "Serupa inikah singgasanamu?" Balqis menjawab, "Seakan-akan itulah dia." Saat dipersilakan masuk istana Sulaiman, Balqis mengira akan melewati sebuah kolam sehingga dia menjinjing pakaiannya. Sulaiman menjelaskan bahwa itu adalah lantai yang terbuat dari kaca. Balqis kemudian menyatakan bahwa dirinya berserah diri pada Allah, Tuhan seluruh alam.<ref>An-Naml (27): 41-44</ref>
Alkitab juga menjelaskan mengenai kedatangan Balqis. Sebagaimana dalam Al-Qur'an, Alkitab juga tidak menyebutkan nama dari perempuan pemimpin negeri Saba' (Syeba) tersebut dan hanya menyebutnya "Ratu
Sebagian ulama menyebutkan bahwa kemudian Sulaiman dan Balqis menikah. Balqis masih tetap diakui sebagai penguasa Saba' dan Sulaiman sendiri mengunjunginya sekali dalam setiap bulan dan mereka tinggal bersama selama tiga hari sebelum Sulaiman kembali lagi ke Palestina. Sulaiman kemudian memerintahkan bangsa jin untuk membangunkan tiga istana untuk Balqis di Yaman: Ghumdan, Salihin, dan Biniyun. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Balqis tidak menikah dengan Sulaiman, tetapi dengan raja dari Bani Hamdan dan Balqis tetap menjadi penguasa Saba'. Sulaiman kemudian menundukkan Zauba'ah (raja jin di Yaman) yang kemudian membangunkan tiga istana bagi Balqis.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=718}}
=== Penyembahan berhala ===
Dalam Tanakh dan Alkitab disebutkan bahwa Sulaiman (Salomo) memiliki tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik, banyak dari mereka adalah perempuan asing. Di hari tua, istri-istrinya ini mencondongkan hati Sulaiman pada dewa-dewa sesembahan para istrinya, membuat Sulaiman membangun tempat pemujaan dan mempersembahkan
Tidak ada keterangan dalam Al-Qur'an dan hadits mengenai Sulaiman yang melakukan penyembahan berhala dan pada umumnya tradisi Islam menolak keterangan tersebut. Namun keterangan dalam Al-Qur'an mengenai Sulaiman yang "tergeletak di atas kursinya"<ref>Shad (38):
=== Wafat ===
[[Berkas:Mausoleum of Nabi Suleman.JPG|jmpl|Makam Sulaiman di [[Masjid Al-Aqsha]], [[Kota Lama Yerusalem]]]]
Al-Qur'an menyebutkan bahwa tidak ada yang mengetahui kematian Sulaiman, sampai tongkat penyangganya keropos dimakan [[rayap]] dan membuat tubuh Sulaiman jatuh tersungkur.<ref>Saba'
=== Perpecahan ===
Alkitab menyebutkan bahwa setelah Sulaiman (Salomo) mangkat, takhta [[Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)|Kerajaan Israel]] diwariskan kepada [[Rehabeam]]. Namun rakyat-rakyat di sebelah utara khawatir Rehabeam akan melanjutkan memberikan pajak yang berat pada mereka seperti pada masa Sulaiman. Keluhan rakyat utara disampaikan pada Rehabeam, tetapi dia lebih memilih mempertahankan kebijakan lama dan memperberat pajak dan hukuman untuk mereka. Suku-suku Bani Israil (Orang Israel) di sisi utara kemudian menolak Rehabeam sebagai raja mereka dan memilih [[Yerobeam bin Nebat]] dari suku Efraim bin Yusuf sebagai raja mereka. Kerajaan
== Kedudukan ==
=== Yahudi ===
* Mísylê ([[Kitab Amsal|Amsal]])
* Kohelet ([[Kitab Pengkhotbah|Pengkhotbah]])
* Syir ha-Syirim ([[Kitab Kidung Agung|Kidung Agung]])
Meski demikian, penyembahan berhala yang dilakukan
=== Kristen ===
Kristen secara tradisi menerima keberadaan historis
Di [[Gereja Ortodoks Timur]],
Raja Katolik Spanyol [[Felipe II dari Spanyol|Felipe II]]
=== Islam ===
Sulaiman dipandang sebagai nabi dalam Islam.<ref>An-Nisa' (4): 163</ref> Dalam Al-Qur'an, dia disebut sebagai sosok yang diberi petunjuk,<ref>Al-An'am (6): 84</ref> pemahaman akan hukum, kebijaksanaan, dan ilmu,<ref>Al-Anbiya' (21): 79</ref><ref>An-Naml (27): 15</ref> sebaik-baik hamba, sangat taat pada Allah,<ref>Shad (38): 30</ref> dan memiliki tempat kembali yang baik dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah.<ref>Shad (38): 40</ref>
Sebagaimana para nabi yang lain, pesan ketauhidan (mengesakan Allah) dalam kisah Sulaiman juga sangat menonjol, seperti saat Sulaiman mengajak Balqis berserah diri kepada Allah. Tradisi Islam biasanya tidak menerima pernyataan bahwa Sulaiman menjadi penyembah berhala sebagaimana dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Al-Qur'an sendiri menyatakan bahwa Sulaiman tidak kafir, tetapi setanlah yang kafir dan mengajarkan sihir.<ref>Al-Baqarah (2): 102</ref>
Disebutkan bahwa pada hari kiamat kelak, Allah menjadikan Sulaiman sebagai ''[[hujjah]]'' (alasan)
== Dinasti Salomo ==
[[Dinasti Salomo]] adalah keluarga yang memerintah [[Kekaisaran Etiopia]]. Mereka
== Legenda ==
Sulaiman (Salomo) kerap dikaitkan dengan berbagai legenda, utamanya yang berkaitan dengan kemampuannya dalam menundukkan bangsa jin, yang kemudian disangkut-pautkan dengan ilmu sihir.
=== Cincin ===
Cincin atau Segel Sulaiman ({{lang-ar|خاتم سليمان}} ''{{transl|ar|Khātam Sulaymān}})'' adalah sebuah cincin meterai atau cincin cap yang dikaitkan dengan Sulaiman dalam tradisi Yahudi, Islam, dan [[Esoterisme Barat]]. Tidak ada keterangan tersurat mengenai cincin ini dalam Al-Qur'an
Legenda mengenai cincin Sulaiman utamanya dikembangkan oleh penulis Arab Abad Pertengahan. Cap segel atau stempel pada cincin tersebut biasanya digambarkan dengan bentuk bintang lima atau bintang enam menyerupai [[Bintang Daud]]. Disebutkan bahwa cincin ini diturunkan langsung dari langit, terbuat dari kuningan dan besi, dan memberikan kekuatan pada Sulaiman untuk mengendalikan bangsa jin dan berbicara dengan binatang.<ref name=Ath-Thabari/>
=== Seribu satu malam ===
Dalam
=== Kunci Sulaiman (Salomo) ===
Kunci
== Lihat pula ==
* [[Mukjizat
* [[Nabi dan Rasul|Nabi-nabi]], di antaranya:
** [[Dawud]]
Baris 156 ⟶ 164:
{{Nabi-nabi}}
{{Salomo}}
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Nabi
|