Pondok Pesantren Lirboyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Logo_Ponpes_Lirboyo.png karena telah dihapus dari Commons oleh Yann; alasan: as per c:COM:SPEEDY.. |
Jamiul Ham (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(22 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|nama = Pondok Pesantren Lirboyo
|nama_asli =
|logo =LOGO PP LIRBOYO KDR.png
|logo_size =
|image =
|image_size =
Baris 9:
|established = 1910
|jenis = [[Pesantren]]
|affiliation = [[Nahdlatul Ulama]]
|koordinat = {{Coord|-7.818048202980707|111.99037166686124|format=dms|region:ID-JT|display=inline,title}}
|pendiri = [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]]
|alamat = [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Kelurahan Lirboyo]], [[Mojoroto, Kediri|Kecamatan Mojoroto]]
|kota = [[
|provinsi = [[Jawa Timur]]
|situs = [https://lirboyo.net/ lirboyo.net]
|country=Indonesia
|telepon=0354 773608 <br/> 0354 7417885 <br/> 081292272019
{{Infobox Jabatan Politik|image=[[Berkas:ABAH ANWAR MANSHUR.jpg|190px]]▼
▲|image=[[Berkas:ABAH ANWAR MANSHUR.jpg|190px]]
|incumbentsince=2014
|first='''[[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]]'''
|dibentuk=1910
|precursor=K.H. A. Idris Marzuqi|jabatan=Pengasuh Utama|lembaga=Pondok Pesantren Lirboyo}}
'''Pondok Pesantren Lirboyo''' didirikan pada tahun 1910 M oleh [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] yang saat ini berada di bawah pimpinan salah satu cucunya, [[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]. Pondok pesantren yang
== Sejarah ==
Pondok Pesantren Lirboyo didirikan oleh [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] yang pada mulanya bertempat tinggal di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]] (sekarang [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Kelurahan Lirboyo]]) pada tahun 1910 M. Sebelum menetap di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]], ia mengajar di [[Pondok Pesantren Tebuireng]] asuhan [[Muhammad Hasyim Asy'ari|K.H. M. Hasyim Asy'ari]] yang juga menjadi teman sebaya ketika berguru di [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil Bangkalan]], lalu [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] menikah dengan Nyai Khodijah binti K.H. Sholeh dari [[Banjarmlati, Mojoroto, Kediri|Banjarmlati, Kediri]]. Sejak pernikahan itulah [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] menetap di Desa Lirboyo. Berpindahnya [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] dari [[Pondok Pesantren Tebuireng|Tebuireng]] ke [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]] disebabkan oleh adanya dorongan dari mertuanya (K.H. Sholeh) dengan harapan agar syi'ar dan dakwah Islam menjadi lebih luas.<ref name="Sekilas Lirboyo">{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo|url=https://lirboyo.net/pesantren/|website=Pondok Pesantren Lirboyo|language=en-US|access-date=2021-12-12}}</ref>
Kemudian atas keinginan dan inisiatif dari [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]], dengan didukung oleh mertuanya, maka [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] mendirikan sebuah pondok untuk mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam kepada siapapun yang ingin mencari ilmu. Santri pertamanya bernama Umar dari [[Madiun]], lalu Yusuf, Sahil, dan Somad dari [[Kota Magelang|Magelang]], dan Syamsudin dari [[Gurah, Kediri]]. Hari demi hari hingga bertahun-tahun, Pondok Pesantren Lirboyo semakin banyak memiliki santri dan mulai dikenal oleh warga baik di Kediri maupun dari luar Kediri.<ref>{{Cite web|date=2015-09-09|title=KH. Abdul Karim ( 1856 - 1954 )|url=https://lirboyo.net/kh-abdul-karim-1856-1954/|website=Pondok Pesantren Lirboyo|language=en-US|access-date=2021-12-12}}</ref>
Pada tahun 1913, K.H. Abdul karim membangun sebuah masjid di dalam wilayah pondok dengan tujuan sebagai sarana beribadah. Hingga saat ini, masjid tersebut masih ada dengan tetap bernama Masjid Lawang Songo, sebab jumlah pintu (''lawang'') masjid itu berjumlah sembilan.<ref
Hingga saat ini, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo sangat berkembang pesat menjadi pusat studi Islam klasik ala pesantren yang usianya sudah menginjak lebih dari satu abad. Dalam peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia, Pondok Pesantren Lirboyo selalu terlibat dan ikut andil dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran 10 November]] di Surabaya.<ref
Sebagai salah satu pusat pendidikan agama Islam, Pesantren Lirboyo selalu mencetak kader-kader generasi agama dan bangsa yang mumpuni dalam berbagai bidang di dalam disiplin ilmu agama. Selain itu Pondok Pesantren Lirboyo juga tetap berpegang teguh pada pendidikan [[Salafiyah|salaf]] (tradisional) dengan mengharmonisasikan antara budaya yang mampu mengisi modernisasi, serta telah terbukti bahwa Pondok Pesantren Lirboyo sudah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang salih dalam bidang keagamaan, sekaligus salih dalam bidang intelektual.
== Daftar pengasuh ==
Baris 57 ⟶ 49:
|-
|[[Berkas:Marzuqi dahlan kdr.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|[[K.H. Marzuqi Dahlan]]
|1954-1975
|-
|[[Berkas:MAHRUS ALY KDR.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|[[K.H. Mahrus Aly]]
|1975-1985
|-
|[[Berkas:IDRIS MARZUQI.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|[[K.H. A. Idris Marzuqi]]
|1985-2014
|-
Baris 73 ⟶ 65:
|}
== Daftar unit
===
{| class="wikitable"
!Nama unit
!Putra/putri
|-
|PP HM Mahrusiyyah
| rowspan="5" |Putra & putri
|-
|PP Salafy Terpadu Ar-Risalah
|-
|PP Darussalam
|-
|PP Al-Baqoroh
|-
|PP Darussa'adah
|-
|PP HM Lirboyo
| rowspan="6" |Putra
|-
|PP HM Antara
|-
|PP HM Syarif Hidayatullah (HMS)
|-
|PP Murottilil Qur'an
|-
|PP Haji Ya'qub
|-
|PP Al-Ghuroba
|-
|PP Putri Hidayatul Mubtadiat (P3HM)
| rowspan="6" |Putri
|-
|PP Putri Tahfidzil Qur'an (PPTQ
|-
|PP Putri Hidayatul Mubtain Qur'aniyyah (HMQ)
▲|}
|-
|PP Al-Ihsan
|-
|PP Al-Baqoroh Putri
|-
|PP As-Salamah Lil Banat
|}
== Arti lambang ==
# '''Segi lima''' = melambangkan rukun Islam dan merupakan titik tolak dari Pondok Pesantren Lirboyo.
# '''Bintang besar atas''' = melambangkan kebesaran [[Muhammad|Nabi Muhammad]] dan Pondok Pesantren Lirboyo memegang teguh apa yang dibawanya (Al Qur’an dan Al Hadits).
Baris 173 ⟶ 127:
# '''Warna biru langit''' = melambangkan tingginya cita-cita Pondok Pesantren Lirboyo.
==
{{main|
== Pranala luar ==
|