Masjid Agung Banten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pemugaran: menambahkan link informasi terkait masjid agung banten Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor |
k Merapikan alamat sesuai dengan halaman masjid seluruh Indonesia pada umumnya. Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(17 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox religious building
| name = Masjid Agung Banten<br>''مسجد بنتن الكبير''
| image = Masjid_agung_banten_lama.jpg
| image_size
|
| location = [[Kota Serang|Serang]]
▲|religious_affiliation = [[Islam]]
| province = {{flag|Banten}}
|website = ▼
| country = {{flag|Indonesia}}
|architect = ▼
|
|
| year_completed = 1559
| architecture_type = [[Masjid]]
|capacity = 20000.<ref>{{citeweb | url = https://simas.kemenag.go.id/profil/masjid/537| title = Masjid Agung Banten – Masjid bersejarah| accessdate = 26 Feb 2022}}</ref>▼
| architecture_style = [[Jawa|Jawa Kuno]] dengan sedikit perpaduan arsitektur [[Eropa]], [[Mughal]], [[Arab]], [[Tiongkok]], dan [[Belanda]]<ref name=zein/>{{rp|164}}
▲| capacity
|
|
|
|
|
| website =
}}
'''Masjid Agung Banten''' ([[
Masjid ini dibangun pertama kali pada 1556 oleh [[Sultan Maulana Hasanuddin]] (1552-1570), [[sultan]] pertama dari [[Kesultanan Banten]].<ref name=sugi>{{Cite book|last=Sugiyanti, dkk.|first=|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12674/1/MASJID%20KUNO%20INDONESIA.pdf|title=Masjid Kuno Indonesia|location=Jakarta|publisher=Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat|isbn=979-8250-16-8|pages=v+227|url-status=live}}</ref>{{rp|114}} Ia adalah putra pertama dari [[Sunan Gunung Jati]]. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para [[peziarah]] yang datang tidak hanya dari Provinsi Banten dan [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] saja, tetapi juga dari berbagai daerah di [[Pulau Jawa]]. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan [[mercusuar]].
==
[[File:The old missigit of Bantam.jpg|left|thumb|Sketsa ini terlihat dari kanan ke kiri: [[Menara masjid|minaret]] bergaya [[Kesultanan Mughal|Mughal]], masjid bergaya [[Arsitektur Jawa|Jawa]], dan ''tiyamah'' bergaya [[Belanda]].]]
Masjid Agung Banten menampilkan desain [[Eklektisisme|eklektik]], bukti pengaruh internasional di [[Banten]] pada saat pembangunannya pada tahun [[1552]]. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Jawa pada masa pemerintahan [[Maulana Yusuf dari Banten|Sultan Maulana Yusuf]]–[[Sultan]] ketiga [[Kesultanan Banten]]–pada tahun [[1556]].<ref name=zein>{{cite book |last=Zein |first=Abdul Baqir |date=1999 |title=Masjid-masjid bersejarah di Indonesia |url=https://books.google.com/books?id=-NnF9Ryal0IC&q=banten+masjid |location=Jakarta |publisher=Gema Insani |isbn=9789795615675}}</ref>{{rp|164}}
Sebuah ''[[Pendopo|pawestren]]'' (aula samping masjid yang digunakan untuk [[musala]] perempuan) bergaya [[Arsitektur Jawa|Jawa]] ditambahkan pada masa pemerintahan [[Maulana Muhammad dari Banten|Maulana Muhammad]] ([[1580]]-[[1586]]). Serambi sebelah selatan masjid diubah menjadi [[Pemakaman|makam]] berisi sekitar 15 kuburan.<ref name=bran>{{cite web |url=http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/2111/keistimewaan-masjid-agung-banten |title=Keistimewaan Masjid Agung Banten |author=Branti |date=2015 |website=Kebudayaan Indonesia |publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia (15 Juli 2015) |url-status=dead |accessdate=5 Oktober 2016 |archiveurl=https://archive.today/20161005140856/http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/2111/keistimewaan-masjid-agung-banten |archivedate=5 Oktober 2016 }}</ref>
Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Yaitu makam [[Sultan Maulana Hasanuddin]] dan istrinya, [[Sultan Ageng Tirtayasa]], dan [[Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar]]. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam [[Maulana Muhammad dari Banten|Sultan Maulana Muhammad]] dan [[Sultan Zainul Abidin]], dan lainnya.▼
Pada tahun [[1632]], [[Menara masjid|minaret]] setinggi 24 meter ditambahkan ke kompleks masjid.<ref name=zein/>{{rp|164}} Minaret ini dirancang oleh seorang [[Tionghoa]] bernama [[:en:Cek-ban-cut|Cek-ban-cut]].<ref>{{cite news|ref={{sfnref|the Jakarta Post|1999}} |date=July 10, 1999 |title=Banten abounds in arceological treasures |url=http://www.thejakartapost.com/news/1999/07/10/banten-abounds-archeological-treasures.html |newspaper=the Jakarta Post - Life |location=Jakarta |url-status=dead |accessdate=October 5, 2016 |archive-url=https://archive.today/20130204060000/http://www.thejakartapost.com/news/1999/07/10/banten-abounds-archeological-treasures.html |archivedate=February 4, 2013 }}</ref> Sekitar periode yang sama ''tiyamah''<ref>bangunan tambahan, biasanya untuk tempat bermusyawarah</ref> dua lantai bergaya [[Belanda]] ditambahkan ke masjid mengikuti desain [[Hendrik Lucaasz Cardeel]], seorang warga Belanda yang masuk [[Islam]].<ref name=bran/>
Elemen desain masjid ini memiliki pengaruh agama dan budaya dari [[Islam]], [[Agama Hindu|Hindu]], [[Agama Buddha|Buddha]], [[Tiongkok]], dan [[Belanda]]. Budaya-budaya tersebut tidak hanya memaksakan nilai dan gayanya pada [[arsitektur]] masjid, tetapi juga berbaur dengan baik dengan [[budaya Jawa]] di [[Indonesia]]. Misalnya, ada perpaduan unsur arsitektur [[Agama Hindu|Hindu]] dan [[Arsitektur Jawa|Jawa]] yang terdiri dari konstruksi bata Belanda.
[[Hendrik Lucaasz Cardeel|Cardeel]] menggabungkan fitur arsitektur ''[[Barok|Baroque]]'' [[Eropa]] awal dalam desain masjidnya, yang terutama dapat dilihat pada [[Menara masjid|minaret]], bangunan ''tiyamah'', dan dinding masjid.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Wiryomartono|first=Bagoes|date=2009|title=A Historical View of Mosque Architecture in Indonesia|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14442210902758715|journal=The Asia Pacific Journal of Anthropology|volume=10|issue=1|pages=33–45 (March 2009) |doi=10.1080/14442210902758715|issn=1444-2213}}</ref> Hal inilah yang membedakan Masjid Agung Banten dengan masjid tradisional lainnya di [[Indonesia]], karena terdapat perpaduan budaya yang berbeda yang tertanam dalam desain dan elemen arsitekturalnya.
==
▲Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten
[https://www.wisatabanten.my.id/2022/09/masjid-peninggalan-kerajaan-banten.html Masjid Agung Banten] dikelola oleh [[yayasan]] yang dipimpin oleh H. Tubagus Wasi Abbas. Masjid Agung Banten digunakan sebagai tempat [[salat]], tempat [[pengajian]], tempat acara santap bersama seusai shalat hari raya [[Idulfitri|Idul Fitri]] serta kegiatan sosial lainnya. Selama berdiri dari tahun 1923 hingga 1987, Masjid Agung Banten telah mengalami delapan kali pemugaran. Pada tahun 1923, dilaksanakan pemugaran oleh [[Dinas Purbakala]] dan tahun 1930 dilakukan penggantian tiang-tiang kayu yang rapuh. Tahun 1945, Tubagus Chotib selaku Residen Banten bersama masyarakat melaksanakan perbaikan atap [[cungkup]] penghubung di kompleks pemakaman utara. Pemugaran menara masjid dilakukan tahun 1966/1967 oleh Dinas Purbakala. Lalu Korem 064 Maulana Yusuf memperbaiki bagian etemit langit-langit pada tahun 1969. Serambi bagian timur dipugar pada tahun 1970 dengan dana dari Yayasan Kur'an. Pertamina juga pernah memugar kompleks masjid pada bagian lantai ruang utarna, atap serambi pemakaman selatan, bak [[wudu]] dan [[keran]] air di serambi utara, dan pagar tembok keliling kompleks dengan lima [[gapura]]. Penggantian serambi utara dan penggantian cungkup makam [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sultan Hasanuddin]] dengan [[marmer]] dilakukan tahun 1987.<ref>{{Cite book|last=Sugiyanti, dkk.|first=|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12674/1/MASJID%20KUNO%20INDONESIA.pdf|title=Masjid Kuno Indonesia|location=Jakarta|publisher=Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat|isbn=979-8250-16-8|pages=|url-status=live}}</ref>▼
==
▲
▲Berkas:Masjid Banten 111225 0526 mer.JPG|Bagian dalam masjid
==
{{reflist|2}}
==
{{Commonscat|Grand Mosque of Banten|Masjid Agung Banten}}
* Navigasi.net: [http://www.navigasi.net/goart.php?a=bumsjagn ''Mesjid Agung Banten''], diakses pada 01/02/23
* PP Banten: [https://satpolpp.bantenprov.go.id/read/berita/173/Mengenal-Sejarah-Masjid-Agung-Banten.html ''Mengenal Sejarah Masjid Agung Banten''], diakses pada 01/02/23
* Khazanah Masjid: [https://khazanahmasjid.com/masjid/masjid-agung-banten-lama/ ''Masjid Agung Banten Lama: Sejarah, Keunikan, Arsitektur, dan Fasilitas''], artikel 23 Juni 2021 diakses pada 01/02/23
* Republika: [https://www.republika.co.id/berita/rbavb4396/masjid-banten-lama-dipadati-ribuan-wisaawan-ziarah ''Masjid Banten Lama Dipadati Ribuan Wisaawan Ziarah''], artikel Selasa 03 May 2022 16:21 WIB diakses pada 01/02/23
* Gurusiana: [https://www.gurusiana.id/read/ihahparihah/article/sisi-lain-wisata-religi-mesjid-agung-banten-4039080 ''Sisi lain wisata religi Mesjid Agung Banten''], diakses pada 01/02/23
* Rumahbicara :[https://rumahbicara.com/bisnis/melihat-dari-dekat-destinasi-wisata-religi-komplek-masjid-agung-banten ''wisata religi komplek masjid agung Banten''], di akses pada 23/07/2023
[[Kategori:Masjid di Banten|
[[Kategori:
|