Dendang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angel Lantu (bicara | kontrib) k Menambah titik, koma, dan memperbaiki typo. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Dendang''' adalah jenis [[musik Minang]] [[vokal]] yang berkembang di masyarakat [[orang Minangkabau]] sebagai salah satu tradisi menyanyi, maupun macam [[sastra Minangkabau]] lisan.<ref name="Suryadi">{{cite book|author=Suryadi|title=Dendang Pauah: cerita orang Lubuk Sikaping|year=1993|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-159-3|url=https://books.google.com/books?id=3hRlAAAAMAAJ}}</ref> Dendang, sebagai warisan kesenian pendahulu menjadi tidak populer lagi karena sudah tergantikan musik modern, seperti orgen tunggal atau grup musik. Artinya, dendang tidak lagi menjadi kesenian favorit yang digemari masyarakat. Celakanya, jika hal ini terus berlangsung, sebuah warisan kebudayaan Minangkabau akan musnah dan hilang ditelan perut bumi.
Kata dendang berasal dari kata "den indang" yang pada mulanya berarti "saya
asuh". Tidak diketahui secara pasti, kapan dendang muncul dan dari daerah mana ia tumbuh pertama kali. Menurut Mahyudin (1976), dendang berasal dari kata ''den indang''yang artinya 'saya asuh'. ''Indang'', selain mempunyai arti 'mengasuh' juga bermakna 'menampin', yaitu memisahkan beras dari atah dengan cara mengayun-ayunkan nyiru secara terus-menerus. Yang dimaksud dengan makna adalah mengasuh, yaitu mengasuh anak dengan cara mengayun-ayunkan anak sambil mengeluarkan kata-kata yang bertujuan mendiamkan si anak agar tidak menangis. Kata-kata yang dikeluarkan secara berulang-ulang itu menimbulkan irama khusus. Irama inilah yang berkembang menjadi dendang. Namun, kapan dendang muncul secara pasti, tidaklah diketahui.Dendang terbagi dalam beberapa jenis, yaitu menurut daerah dan menurut iramanya. Menurut daerah, dendang dapat dikelompokkan menjadi dendang Luhak Tanah Datar, dendang Luhak Agam, dendang 50 Kota, dan dendang Pesisir. Menurut iramanya, dendang dikelompokkan menjadi dendang ''ratok'', dendang tari, dendang [[kaba]], dan dendang [[salawat dulang]].<ref>[https://www.yumpu.com/id/document/read/42621845/pantun-sebagai-teks-nyanyian-di-minangkabau-kiriman-wardizal- Pantun sebagai teks nyanyian di Minangkabau kiriman wardizal].</ref>
Perkembangan dendang sudah begitu pesat. Dendang sudah dikenal masyarakat [[
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Kesenian Minangkabau]]
[[Kategori:Sastra lisan Minangkabau]]
[[Kategori:Gaya musik Indonesia]]
|