Thalut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[File:Talut.png|thumb|Kaligrafi Islam ''Ṭālūt'']]
'''Thalut''' ({{Lang-ar|طالوت}}) adalah seorang raja [[Bani Israil
== Kisah Thalut dalam [[al-Qur'an]] ==
Baris 13 ⟶ 11:
Allah berfirman:
''"Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka [[Bani Israil]] sesudah [[Nabi Musa]], yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan [[Allah]]". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim."'' (Q. S. [[Surat Al Baqarah|Al Baqarah]]
Pada saat nama Thalut diucap oleh [[Samuel|Nabi Samu’il AS]], mereka justru menolaknya. Karena nama Thalut tidak begitu dikenal. Ia hanya seorang petani biasa
Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah di dalam al-Qur'an:
''"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" [[Nabi]] (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui."'' (Q.
Nabi Samu’il AS menjelaskan bahwa walaupun Thalut hanyalah seorang petani biasa tetapi ia pandai strategi perang, tubuhnya kekar dan kuat dan pandai ilmu tatanegara. Akhirnya mereka mau menerima Thalut sebagi raja mereka.
Baris 25 ⟶ 23:
Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah di dalam al-Qur'an:
''"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman."'' (Q.
Thalut mengajak orang-orang yang tak punya ikatan keluarga dan perdagangan ke medan perang. Dengan memilih orang-orang terbaiknya itu ia berharap agar mereka mau memusatkan diri pada pertempuran dan tak menghiraukan urusan rumah tangga dan perdagangan.
Baris 33 ⟶ 31:
Sebagaimana difirmankan oleh Allah di dalam al-Qur'an:
''"Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seciduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."''
(Q. Tentara Thalut tidak seberapa banyak . Jauh lebih banyak tentara [[Jalut]] si penindas. Jalut sendiri adalah seorang panglima perang yang bertubuh besar seperti raksasa. Setiap orang yang berhadapan dengannya selalu binasa. Tentara Thalut gemetar pada saat melihat keperkasaan musah-musuhnya itu.
Baris 39 ⟶ 41:
Allah berfirman:
Tatkala Jalut dan tentaranya telah tampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (Q.
Maka dengan kekuatan doa itu mereka menyerbu tentara Jalut. Mereka betempur dengan gagah berani, tentara Jalut tak menyangka lawan yang berjumlah sedikit itu mempunyai keberanian bagaikan singa terluka. Akhirnya, tentara Jalut dapat diporak porandakan dan belari bercerai berai.
Baris 52 ⟶ 54:
Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah di dalam al-Qur'an:
251. Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. (Q.
== Wafatnya Thalut dan diangkatnya Daud sebagai raja Israil ==
|