Soerjadi Soerjadarma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(45 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
|predecessor = [[Hidajat Martaatmadja]]
|successor = [[S.H. Simatupang]]
|office2 =
|order2 = ke-
|president2 = [[Soekarno]]
|term_start2 =
|term_end2 = 19 Januari 1962
|predecessor2 =
|successor2 = [[
|office3 = Kepala Staf TNI Angkatan Udara
|order3 = ke-1
|president3 = [[Soekarno]]
|term_start3 = 9 April 1946
|term_end3 = 19 Januari 1962
|predecessor3 = ''Jabatan baru''
|successor3 = [[Omar Dhani]]
|birth_date = {{Birth date|1912|12|6}}
|birth_place = [[Banyuwangi
|death_date = {{Death date and age|1975|8|16|1912|12|6}}
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|nationality =
|party =
|spouse = Utami
|relations =
|children = {{
|allegiance = {{
|serviceyears = 1934—1962
|servicenumber = 460001
|rank = [[Berkas:22-TNI Air Force-GEN.svg|25px]]
[[Marsekal]] [[TNI]] |branch = {{ |unit = Navigator
|alma_mater = KMA Breda (1934)
|occupation =
Baris 41 ⟶ 50:
|footnotes =
}}
[[Marsekal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Raden|Elang]] '''Soerjadi Soerjadarma''' ({{lahirmati|[[Banyuwangi]]|6|12|1912|[[Jakarta]]|16|8|1975}}<ref name="CNNIndonesia">{{Citation
| last = Gumilang
| first = Prima
Baris 53 ⟶ 63:
| year = 2016
| date = 20 April
| url = https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160417211220-20-124566/kisah-para-komandan-udara-loyalis-sukarno}}</ref>) adalah [[Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] dari [[1959]] hingga [[1962]] dan [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] dari [[1946]] hingga [[1962]].
Pada [[1 September]] [[1945]] ia ditugaskan membentuk [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|AURI]] oleh Presiden [[Soekarno]] dan diangkat sebagai [[KASAU]] (pertama) pada [[9 April]] [[1946]]. Pada [[18 Februari]] [[1960]], selain sebagai [[KASAU]], jabatannnya ditingkatkan sebagai Menteri/Kastaf [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|AURI]].
[[Raden|Elang]] Suryadi Suryadarma sebagai pendiri dan Bapak [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|AURI]] – tidak hanya berperan dalam mengembangkan dunia dirgantara pada bidang kemiliteran, tetapi juga sebagai pelopor pada penerbangan komersial. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan, Suryadarma telah menjadikan dirgantara sebagai bagian dari hidupnya.
== Biografi ==
=== Kehidupan Awal ===
[[Berkas:De Republikeinse autoriteiten die bij de bezetting van Djocja aldaar voorlopig w, Bestanddeelnr 5305 (Soerjadi Soerjadarma).jpg|jmpl|kiri|200px]]
Terlahir dengan nama [[Raden|Elang]] Soeriadi Soeriadarma, Ia adalah anak dari
Ia masih memiliki garis keturunan dari [[Keraton Kanoman]], [[Cirebon]]. Buyutnya adalah Pangeran Jakaria alias Aryabrata dari [[Keraton Kanoman]], [[Cirebon]] yang merupakan keturunan langsung dari [[Sunan Gunung Jati]]. Sedangkan kakeknya adalah Dokter Pangeran Boi Suryadarma yang bertempat tinggal di [[Kuningan]], [[Jawa Barat]], dia tamatan [[STOVIA|Sekolah Dokter Jawa]] ([[STOVIA]]).
Ayah Suryadi Suryadarma, bernama [[Raden]] Suryaka Suryadarma, bekerja di sebuah bank di [[Banyuwangi]]. Suryadarma tidak pernah mengenal sosok ibunya karena sang ibu meninggal dunia pada saat Suryadarma masih bayi. Pada saat Suryadarma berusia 4 tahun, sang ayah pun meninggal dunia. Suryadarma telah menjadi anak yatim piatu dalam usia yang masih sangat kecil.{{sfn|Suryadarma|2017|p=2}} Sepeninggal kedua orangtuanya, Suryadarma ikut keluarga kakeknya di [[Jakarta]].
=== Pendidikan ===
Baris 73 ⟶ 83:
Tahun [[1918]], menjelang usia enam tahun, Soerjadi Soerjadarma masuk sekolah [[ELS]] (‘’[[ELS|Europeesche Lagere School]]’’) yaitu Sekolah Dasar khusus untuk anak asing (bangsa [[Eropa]] dan [[Tiongkok]]) dan anak-anak [[Indonesia]] yang miliki keturunan bangsawan atau anak pejabat yang kedudukannya bisa disamakan dengan bangsa [[Eropa]]. Sekolah dimana beliau menempuh pendidikan dasar adalah Paul Krugerschool yang merupakan cikal bakal dari [[PSKD]] ([[PSKD|Perkumpulan Sekolah Kristen Djakarta]]), yang terletak di daerah [[Kwitang, Senen, Jakarta Pusat|Kwitang]], [[Jakarta Pusat]].{{sfn|Suryadarma|2017|p=3}}
Tahun [[1926]], ia menyelesaikan pendidikanya di [[ELS|Europeesche Lagere School]], yang kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya yaitu ''[[Hoogere Burgerschool te Bandoeng]]'' ([[HBS]] [[Bandung]], sekarang ditempati [[SMA Negeri 3 Bandung]] dan [[SMA Negeri 5 Bandung]]). Namun sebelum berhasil menamatkan sekolahnya di kota ini, ia harus berpindah ke [[Jakarta]] dan melanjutkan di ''[[Koning Willem III School te Batavia]]'' - [[HBS]] di [[Jakarta]], dan berhasil diselesaikan tahun [[1931]].<ref name=
| last =
| first =
Baris 88 ⟶ 98:
==== Militer ====
Setelah lulus dari [[KW III School]], beliau terus berusaha mengejar cita-citanya menjadi penerbang. Dari [[KW III School]] ia tidak dapat langsung mengikuti pendidikan penerbang, karena persyaratan menjadi penerbang harus menjadi perwira militer terlebih dahulu.{{sfn|Suryadarma|2017|p=7}} Untuk menjadi perwira militer, tidak ada jalan lain kecuali mengikuti pendidikan perwira di [[KMA]] ([[KMA|Koninklijke Militaire Academie]]), yang saat itu hanya ada di [[Breda]], [[Belanda]].<ref name=
Keinginannya yang besar untuk menjadi penerbang, membuatnya pada bulan [[September]] [[1931]], beliau mendaftarkan diri masuk pendidikan perwira di [[KMA]] [[Breda]], [[Belanda]]. Keinginannya untuk menjadi anggota militer ini sebenarnya tidak disetujui oleh Dr. Boi Suryadarma, kakek yang sekaligus menjadi ayah angkatnya. Namiun setelah mendapat penjelasan dari Suryadarma, akhirnya kakeknya tidak keberatan Suryadarma menjadi [[taruna|kadet]] ([[taruna]]) [[KMA]].<ref name=
Di lingkungan [[taruna|kadet]], ia sering disebut dengan pelbagai julukan, antara lain adalah ''Browne Baron'' yang artinya Pangeran berkulit coklat. Selain itu, di kalangan rekan-rekannya di [[KMA]], ia dipanggil dengan nama Yacobus.{{sfn|Suryadarma|2017|p=12}} Selama menempuh pendidikan, ia sangat gemar membaca terutama mengenai sejarah penerbangan di [[Eropa]]. Salah satu tokoh yang sangat ia kagumi adalah [[Giulio Douhet]]. [[Giulio Douhet|Giulio]] adalah salah seorang [[Jenderal]] berkebangsaan [[Italia]] dan pernah menulis buku dengan judul ''The Command of the Air'' dan diterbitkan pada tahun [[1921]]. Dalam bukunya, ia menyatakan bahwasanya kekuatan udara tidak hanya sebagai penunjang serangan [[TNI-AD|angkatan darat]], tetapi ia bisa dipergunakan untuk menghancurkan sasaran-sasaran yang besar dan berada jauh dari pangkalan.
Akhirnya pada bulan [[September]] tahun [[1934]], Soerjadi Soerjadarma lulus dari [[KMA|Akademi Militer]] [[Breda]], [[Belanda]], dengan pangkat [[Letnan Dua]]. Pendidikan di [[KMA]] diselesaikannya selama tiga tahun. Setelah lulus, ia ditempatkan di Satuan Angkatan Darat [[Belanda]] di [[Nijmegen]]. Baru satu bulan kemudian, tepatnya di bulan [[Oktober]], [[1934]], ia dipindahkan ke Batalyon I [[Infanteri]] di [[Magelang]] sampai bulan [[Nopember]] [[1936]]<ref name=
=== Periode Pra-Kemerdekaan ===
Baris 112 ⟶ 122:
| isbn = }}</ref>
Suryadi turut serta dalam operasi pengeboman kapal-kapal tentara [[Jepang]], yang berjumlah tidak kurang dari 50 buah di atas langit yang cerah di pulau [[Tarakan]], [[Borneo]], tanggal [[:en:
Suryadi mendapatkan berita bahwa Sekolah Penerbang (''Vliegschool'') di [[Kalijati, Subang|Kalijati]] membukan pendaftaran bagi tentara [[Hindia Belanda]], setelah bertugas beberapa lama di Batalion 1 Infanteri, Magelang. Proses seleksi awalnya ia mengalami kegagalan pada fase tes kesehatan, dimana ia dinyatakan menderita malaria dan sedang kambuh. Tahun depannya, ia melamar lagi, tetapi ditolak dengan alasan belum sembuh dari sakit malarianya. Dan baru pada kesempatan ketiga, ia lolos dari tes kesehatan dan memulai pendidikan penerbang di Sekolah Penerbang [[Kalijati, Subang|Kalijati]], pada [[Desember]] [[1937]].<ref name=
Ia diterima sebagai navigator tetapi Suryadarma konon berbakat sebagai penerbang namun tidak diizinkan karena ia pribumi. Suryadarma punya segudang pengalaman dengan terlibat dalam operasi-operasi udara AU Belanda, terutama ketika Belanda terdesak oleh invasi Jepang pada awal 1940-an. Ia terkenal akan keberaniannya sebagai navigator (sebagai letnan penerbang intai) dengan tiga pesawat pembom Martin B-10, yang mengebom armada Jepang di Tarakan tanpa disertai ''fighter escort'' pada tanggal 13 Januari 1942. Mereka berhasil mengebom dua kapal penjelajah (cruiser) Jepang, tetapi kemudian mereka diserang oleh pesawat-pesawat [[Mitsubishi A6M Zero|Zero]], sehingga hanya bomber yang dipimpin oleh Suryadarma yang berhasil kembali meskipun dalam keadaan rusak dan penerbangnya luka parah. Karena jasanya, Pemerintah Belanda menganugerahi "[[:en:
=== Periode 1945-1949 ===
Baris 127 ⟶ 137:
=== Periode 1950-1955 ===
Dalam periode tahun 1950-1955, ia konsisten mengembangkan minat dirgantara dan mendirikan Aeroclub di beberapa ibu kota provinsi. Bahkan, dari sipil pun yang berminat terbang dengan pesawat latih [[:en:
Penerbitan majalah kedirgantaraan Angkasa oleh Dinas Penerangan AURI pada tahun 1950 juga diprakarsai atas ide dari Suryadarma. Sekarang [[majalah Angkasa]] diterbit-lestarikan oleh grup [[Kompas Gramedia]] dibawah asuhan [[Jakob Oetama]].
Baris 154 ⟶ 164:
==Pengukuhan Bapak AURI==
[[Kepala Staf Angkatan Udara]] [[Hanafie Asnan|Marsekal TNI Hanafie Asnan]] mengukuhkan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn.) Raden Soerjadi Soerjadarma sebagai Bapak AURI. Pengukuhan ini sesuai Skep KSAU Nomor SKEP/68/VI/2000. Penghargaan diberikan atas jasa-jasa dan perjuangan Soerjadi Soejadarma dalam merintis dan membangun kekuatan udara [[AURI]], dengan bermodalkan tekad, semangat dan pengabdian kepada negeri. Salah satu nasihatnya adalah : “Kewajiban menuntaskan setiap tugas dengan baik adalah ciri khas seorang perwira sejati dan perwira terhormat! Reputasi dan prestasi perwira adalah senapas!”.
==Penghargaan==
Selama menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara dan Kepala Angkatan Bersenjata, beliau menerima 22 penghargaan dari dalam dan luar negeri.<ref>{{Cite web|last=TNI AU|first=Author|title=R. Soerjadi Soerjadarma, Tokoh Pendiri AURI|url=https://tni-au.mil.id/portfolio/r-soerjadi-soerjadarma-tokoh-pendiri-auri/|access-date=2022-11-25}}</ref>
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipurna.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Sakti.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Garuda.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan VIII.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. V.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana GOM VII.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=YU Order of the People's Army (1st Rank) Ribbon Bar.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of the Crown of Thailand - Special Class (Thailand) ribbon.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of the White Elephant - 2nd Class (Thailand) ribbon.svg|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Ribbon bar Bronze Cross.jpg|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
!Baris ke-1
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipurna]] (1961)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Sakti]]
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Bintang Garuda]]
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 8 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M V]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M VII]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Sapta Marga]]
| colspan="1"|[[:en:Orders, decorations, and medals of the Socialist Federal Republic of Yugoslavia#Orders|First Rank of the Order of the People's Army with Laurer Wreath]] - Yugoslavia
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[:en:Order of the Crown of Thailand|Knight Grand Cordon of the Most Noble Order of the Crown of Thailand (K.G.C.T.)]] - Thailand
| colspan="1"|[[:en:Order of the White Elephant|Knight Commander of the Most Exalted Order of the White Elephant]] - Thailand (1960)<ref>[http://www.ratchakitcha.soc.go.th/DATA/PDF/2503/D/019/826.PDF แจ้งความสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์]</ref>
| colspan="1"|[[:en:Bronze Cross (Netherlands)|Bronze Cross]] - Belanda (1968)<ref>{{Citation|title=JEJAK LANGKAH - Soerjadi Soerjadarma "Bapak Angkatan Udara Indonesia"|url=https://www.youtube.com/watch?v=99O8p2-Ca3U|accessdate=2023-10-22|language=id-ID}}</ref>
|}
== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Kadet 1947]]'' (2021), Soerjadi Soerjadarma diperankan oleh [[Mike Lucock]].
== Referensi ==
Baris 160 ⟶ 243:
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|title=Bapak Angkatan Udara Suryadi Suryadarma|last=Suryadarma|first=Adityawarman|year=2017|location=[[Jakarta]]|pages=|date=|publisher=[[Kompas Gramedia|Penerbit Buku Kompas]]|isbn=978-602-412-177-8|ref=harv|url-status=live}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat}}
{{kotak mulai}}
{{s-mil}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]]|pendahulu=tidak ada|pengganti=[[Omar Dhani]]|tahun=1946—1962}}
{{Kotak_selesai}}{{Menteri Perhubungan Indonesia}}{{Menteri Pariwisata Indonesia}}{{Panglima TNI}}{{Kepala Staf TNI Angkatan Udara}}
{{DEFAULTSORT:Soerjadarma, Soerjadi}}
[[Kategori:Tokoh Dirgantara Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Banyuwangi]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Srono]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
[[Kategori:Tokoh Polisi Militer]]
|