Aksi Kamisan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
 
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Aksi Kamisan 371.jpg|jmpl|250px|Aksi Kamisan ke-371]]
 
'''Aksi Kamisan''' adalah sebuah aksi yang dilakukan setiap hari Kamis di depan [[Istana Negara]] yang dilakukan oleh korban pelanggaran [[Hak Asasi Manusia]] di Indonesia. Aksi ini pertama kali dimulai pada tanggal 18 Januari 2007. Tuntutan dari kegiatan ini adalah menuntut negara untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat di Indonesia, seperti [[Tragedi Semanggi]], [[Tragedi Trisakti|Trisakti]], dan [[Tragedi 13-15 Mei 1998]], [[Peristiwa Tanjung Priok]], [[Peristiwa Talangsari 1989]], dan lain-lain.<ref>{{Cite webnews|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/01/17/12072721/8-fakta-tentang-12-tahun-aksi-kamisan-hanya-sekali-diajak-masuk-ke-istana|title=8 Fakta Tentang 12 Tahun Aksi Kamisan, Hanya Sekali Diajak Masuk ke Istana Halaman all|last=MediaRistianto|first=Kompas CyberChristoforus|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-01-18|editor-last=Meiliana|editor-first=Diamanty}}</ref>
 
== Sejarah ==
Awal mula dilaksanakannya Aksi Kamisan diprakarsai oleh 3 keluarga korban pelangaran HAM berat, yaitu (1) [[Maria KatarinaCatarina Sumarsih]], orang tua dari [[Bernardus Realino Norma Irmawan]], salah satu mahasiswa yang tewas dalam Peristiwa Semanggi I, (2) [[Suciwati]], istri mendiang pegiat HAM, [[Munir Said Thalib]], dan (3) [[Bedjo Untung]], perwakilan dari keluarga korban pembunuhan, pembantaian dan pengurungan tanpa prosedur hukum terhadap orang-orang yang diduga PKI pada tahun 1965-1966.<ref>{{Cite journal|last=Putra|first=Leonardo Julius|year=2016|title=Aksi Kamisan: Sebuah Tinjauan Praktis dan Teoritis Atas Transormasi Gerakan Simbolik|url=|journal=Jurnal Polinter Prodi Ilmu Politik FISIP UTA’45 Jakarta|volume=2|issue=1|pages=|doi=}}</ref>
 
Aksi Kamisan merupakan sebuah aksi lanjutan dari keberadaan [[Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan]] (JSKK) dalam menjalankan programnya. Perwujudan kamisan lebih kepada aksi damai dengan bentuk demonstrasi diam disertai payung hitam bertuliskan tuntutan-tuntutan penyelesaian kasus. Kamisan sendiri dilatar belakangi dari sikap pemerintah yang semakin mengabaikan penyelesaian HAM terutama Trisakti, Semanggi I dan II. Pemerintah yang terus diam menyikapi kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu kemudian menimbulkan [[efek domino]] berupa sikap aktif dari para keluarga korban dalam menyuarakan aspirasinya.
Baris 24:
 
=== Pemerintahan Joko Widodo ===
Sejak pertama kali aksi diadakan di depan Istana Negara pada tahun 2007, barulah pada tanggal 31 Mei 2018 yaitu pada Aksi Kamisan ke-450 para peserta diterima untuk pertama kalinya oleh presiden. Dalam pertemuan tertutup tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan [[Moeldoko]], Koordinator Staf Khusus [[Teten Masduki]], danserta Staf Khusus bidang komunikasi [[Johan Budi]] dan Adita Irawati.<ref>{{Cite webnews|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/05/31/15302441/pertemuan-jokowi-dan-peserta-aksi-kamisan-digelar-tertutup|title=Pertemuan Jokowi dan Peserta Aksi Kamisan Digelar Tertutup|last=MediaIhsanuddin|firstwork=[[Kompas Cyber|website=KOMPAS.com]]|language=id|access-date=2020-01-19|editor-last=Krisiandi}}</ref> Namun hingga akhir pemerintahannya, Jokowi dianggap tidak memberlihatkan kebijakan berarti untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM yang terjadi sebelumnya. <ref>[https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230119183336-20-902722/16-tahun-kamisan-jokowi-dinilai-basa-basi-soal-pelanggaran-ham-berat ''16 Tahun Kamisan, Jokowi Dinilai Basa-basi soal Pelanggaran HAM Berat''.] dari situs berita CNN Indonesia</ref><ref>[https://www.metrotvnews.com/play/Ky6CPB2z-peserta-aksi-kamisan-tagih-janji-jokowi-tuntaskan-kasus-ham-masa-lalu ''Peserta Aksi Kamisan Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM Masa Lalu''.] dari situs berita metrontvnews.com</ref> Sumarsih, salah satu penggerak Aksi Kamisan yang sempat berniat untuk menghentikan aksi ini dengan terpilihnya Jokowi pada tahun 2014, akhirnya menyatakan kekecewaannya karena Prabowo Subianto malah diangkat menjadi jenderal kehormatan selama masa pemerintahannya.<ref>[https://nasional.kompas.com/read/2024/03/02/08354971/kekecewaan-sumarsih-kepada-jokowi-urungkan-niatnya-berhenti-aksi-kamisan?page=all ''Kekecewaan Sumarsih kepada Jokowi Urungkan Niatnya Berhenti Aksi Kamisan''.] dari situs berita Kompas</ref>
 
== Referensi ==