Harae: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref |
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 12:
Dalam semua upacara-upacara keagamaan Shinto, ''harae'' dilakukan pada awal rangkaian ritual untuk menyucikan segala kejahatan atau dosa sebelum orang-orang memberikan persembahan kepada ''[[Kami (mitologi)|kami]]''. Seringkali, air dan garam digunakan dalam upacara-upacara untuk membilas tangan dan wajah, serta disebarkan di kuil sebelum kuil tersebut menyediakan persembahan berupa barang-barang dan makanan-makanan.<ref>Boyd & Williams, 2005.</ref> Kemudian pendeta Shinto, bersama dengan seluruh peserta ritual melantunkan [[liturgi]] sebelum asisten pendeta menyucikan persembahan-persembahan menggunakan tongkat yang disebut '''haraigushi''' .<ref name="Boyd-Williams">(Boyd & Williams, 2005)</ref>
Metode lain yang digunakan untuk melakukan harae adalah ''[[misogi]]'', ritual di mana pesertanya berdiri di bawah air terjun yang dingin sambil melantunkan liturgi. ''Misogi'' ( [[wikiwikiweb:禊|禊]] ) dilaksanakan pada hari ke-11 di suatu bulan, termasuk bulan-bulan musim dingin yang dilaksanakan di [[Kuil Agung Tsubaki|Kuil Besar Tsubaki]] .<ref name="Boyd-Williams">(Boyd & Williams, 2005)</ref> Karena ritual ''Harae'' dan ''Misogi'' terkait, keduanya secara kolektif disebut sebagai {{Nihongo|Misogiharae|禊祓}} .<ref>{{Cite web|url=http://eos.kokugakuin.ac.jp/modules/xwords/entry.php?entryID=1483|title=Misogi|last=Nishioka Kazuhiko|date=March 31, 2007|website=Encyclopedia of Shinto|publisher=Kokugakuin University|access-date=February 11, 2014|archive-date=2012-12-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20121206233944/http://eos.kokugakuin.ac.jp/modules/xwords/entry.php?entryID=1483|dead-url=no}}</ref>
''Ōharae'' adalah sebuah metode lain yang dilakukan sebagai ritual penyucian untuk menyucikan sekelompok besar orang. Ritual ini sebagian besar dilaksanakan pada bulan Juni dan Desember. Ritual ini dilaksanakan untuk menyucikan negeri, khususnya setelah sebuah bencana terjadi. ''Ōharae'' juga dilakukan di festival akhir tahun dan juga sebelum pelaksanaan festival-festival besar nasional.<ref name="Terms">(“Basic Terms of Shinto”, 1997)</ref>
''Shubatsu'' (修 祓), sebuah ritual penyucian yang dilakukan dengan menaburkan garam, adalah ritual penyucian lain dari agama Shinto. Garam digunakan sebagai media penyucian dengan menempatkan setumpuk kecil di depan restoran, yang dikenal sebagai {{Nihongo||盛り塩|morijio|tumpukan garam}} atau {{Nihongo||塩花|shiobana|bunga garam}}, yang dimanfaatkan untuk tujuan ganda, yaitu menangkal kejahatan dan menarik pelanggan.<ref>[http://japanesereligions.blogspot.com/2009/03/can-you-pass-salt-please.html Can you pass the salt, please?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120327223749/http://japanesereligions.blogspot.com/2009/03/can-you-pass-salt-please.html |date=2012-03-27 }}, Robert Camara, March 30, 2009</ref> Selain itu, menaburkan garam pada seseorang setelah menghadiri pemakaman juga dilakukan secara umum dalam agama Shinto. Contoh lain dari ritual ''Shubatsu'' ini adalah memercikkan air di gerbang rumah, baik di pagi maupun sore hari.<ref name="Terms">(“Basic Terms of Shinto”, 1997)</ref> Wujud signifikan dan yang sering dilihat dari ritual ini adalah ketika pegulat [[sumo]] menaburkan garam di sekitar arena pertarungan gulat sebelum pertandingan dimulai untuk memurnikan area tersebut.<ref>(“Harae—purification rites”, 2009)</ref>
== Lihat juga ==
Baris 26:
{{Reflist}}
* BBC. (n.d.). Harae - purification rites. BBC - Homepage. Retrieved May 15, 2011, from http://www.bbc.co.uk/religion/religions/shinto/ritesrituals/harae.shtml {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230323023044/https://www.bbc.co.uk/religion/religions/shinto/ritesrituals/harae.shtml |date=2023-03-23 }}
* Basic terms of shinto. (n.d.). Kokugakuin University. Retrieved May 16, 2011, from www2.kokugakuin.ac.jp/ijcc/wp/bts/index.html
* Ben-Ari, E. (1991). Transformation in ritual, transformation of ritual: audiences and rites in a Japanese commuter village. Ethnology, 30(2), 135-147. Retrieved May 15, 2011, from the JSTOR database.
|