Munafik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{for|film horror Malaysia tahun 2016|Munafik (film)}}
{{for|film horror Malaysia tahun 2018|Munafik 2}}
{{Islam dan iman}}
'''Munāfiq''' atau '''Munafik''' (''kata benda'', dari [[bahasa Arab]]: '''منافق''', [[bahasa Ibrani]]: צבוע) adalah terminologi dalam [[Islam]] untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, tetapi sebenarnya hati mereka memungkirinya.
Baris 9 ⟶ 11:
Dalam Al Quran dan hadits banyak disebutkan ciri-ciri orang munafik. Berikut ciri-ciri mereka:
=== Ciri Dalam Al Quran<ref>{{Cite web|title=المنافقون والمنافقات .. خطرهم وصفاتهم في كتاب الله|url=http://www.saaid.net/Minute/mm66.htm|website=www.saaid.net|access-date=2021-07-25}}</ref> ===
# Hatinya sakit [Al Baqarah: 10]
# Kesukaan yang sangat kuat terhadap hal-hal yang terkait syahwat [Al Ahzab: 32]
Baris 16 ⟶ 17:
# Buruk sangka kepada Allah [QS Al Fath: 6]
# Mengolok-olok ayat-ayat Allah [At taubah: 64-65]
# Duduk-duduk bersama orang-orang yang suka mengolok-olok ayat-ayat Allah
# Bersembunyi di balik sebagian amal-amal yang disyariatkan dengan tujuan untuk menimpakan madharat kepada orang-orang Mukmin
# Memecah belah persatuan orang-orang beriman, melakukan persekongkolan jahat, menyalakan api fitnah, mengeksploitasi perselisihan dan memperluas jangkauan perselisihan tersebut
# Melakukan kerusakan di muka bumi [At Taubah: 107]
# Mengklaim dirinya melakukan perbaikan
# Bodoh [Al Baqarah: 13]
# Dan menuduh orang – orang mukmin sebagai orang bodoh
# Bersikap sangat keras dalam perselisihan namun terkadang dalam keadaan tertentu diiringi dengan kata-kata yang indah
# Tidak kembali kepada kebenaran serta bersikap fanatik [Al Baqarah: 206]
# Berwali kepada orang-orang kafir [An Nisa’: 138-139]
# Menunggu-nunggu untuk melihat keadaan orang mukmin [An Nisa: 141]
# Melakukan kesepakatan dengan Ahli Kitab untuk melawan orang-orang mukmin.(Al-Hasyr: 11)
# Lari dari melawan musuh saat perang
# Hatinya tertutup sehingga tidak mampu memahami kebenaran [Muhammad: 16]
# Memfitnah manusia
# Menipu Allah
# Malas dalam melaksanakan shalat
# Riya’ [An Nisa’: 142]
# Sedikit berdzikir [An Nisa’: 142]
Baris 38 ⟶ 39:
# Menipu orang-orang mukmin [ Al Baqarah: 9]
# Berhukum kepada thaghut [An Nisa: 60]
# Sangat kuat dalam menghalangi hukum Allah dan tidak rela berhukum kepada hukum Allah
# Menimbulkan kerusakan di kalangan orang-orang mukmin
# Sumpah palsu [At Taubah: 56]
# Penakut dan pengecut [At Taubah: 56]
Baris 45 ⟶ 46:
# Tampak rasa takut pada diri mereka ketika disebutkan perang di dalam ayat-ayat Allah. [Muhammad: 20]
# Mencela amal shaleh [At Taubah: 58]
# Rela dan benci karena kepentingan dirinya
# Menghina amal orang-orang mukmin yang sedikit dan tidak ada sesuatu yang bisa membuat mereka ridha
# Ridha dengan posisi yang paling hina
# Memerintahkan kepada kemungkaran [At Taubah: 67]
# Melarang dari hal -hal yang makruf [At Taubah: 67]
Baris 54 ⟶ 55:
# Menyelisihi dan tidak memenuhi perjanjian dengan Allah [At Taubah: 75-77]
# Gembira karena tidak ikut berjihad dan membenci jihad [At Taubah: 81]
# Saling mengingatkan untuk tidak berjihad
# Menelantarkan jihad
# Menyebarkan berita yang menakutkan untuk mengguncang jiwa dan meruntuhkan keyakinan, rasa aman dan iman dalam jiwa orang mukmin (dalam istilah arab: Al Irjaf) [Al Ahzab: 12]
# Tidak ada pertolongan Allah untuk mereka [An Nisa’: 145]
# Memutus hubungan silaturrahim [Muhammad: 22]
# Mentaati orang-orang kafir, munafik dan fasik dalam sebagian urusan [Muhammad: 26]
# Membenci apa yang diridhai Allah
# Dengki kepada orang mukmin [Muhammad: 29]
# Mereka bisa dikenali dari kiasan kata-katanya (Lahnil Qoul) [Muhammad: 30]
# Berlambat-lambat dari orang Mukmin dalam berjihad
# Al Quran tidak bermanfaat buat mereka bahkan menambah kekafiran mereka di samping kekafiran yang sudah ada sebelumnya
# Kembali melakukan apa yang mereka dilarang melakukannya
# Melakukan pembicaraan rahasia dalam hal dosa, permusuhan dan bermaksiat kepada Rasul
# Minta ijin untuk tidak berjihad dengan alasan khawatir terkena fitnah [At Taubah: 49]
# Mencari alasan ketika tidak berangkat jihad [At Taubah: 94]
# Bersembunyi dari manusia [An Nisa’: 108]
# Menyukai bila perbuatan keji tersebar luas di kalangan orang-orang beriman
# Senang bila ada musibah menimpa orang-orang mukmin dan tidak suka bila Allah memberi mereka kekuasaan di muka bumi
# Kadang-kadang diberi kelebihan secara fisik [Al Munafiqun: 4]
=== Ciri Dalam Hadits ===
Baris 78 ⟶ 79:
Kemudian ada hadits lain yang menjelaskan bahwa berdebat hingga melampaui batas termasuk dalam kategori munafik.<ref>Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin ‘Uqbah berkata: telah menceritakan kepada kami Sofyan dari al-‘Amsy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin Amr ra. berkata Rasulullah saw. bersabda: ada empat perkara yang barangsiapa (empat perkara ini) terdapat pada dirinya secara lengkap, maka dia itulah orang munafik yang sesungguhnya, dan barangsiapa yang terdapat padanya satu perkara sifat saja, maka ia termasuk munafik juga, hingga ditinggalkan sifat yang satu ini. (empat perkara itu) ialah: (1) apabila ia dipercaya ia berkhianat, (2) apabila berkata ia berdusta, (3) apabila berjanji ia ingkar, (4) apabila berdebat ia melampaui batas (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan al-Nasa’i).</ref>
== Perumpamaan ==
Allah memberikan perumpamaan atas orang-orang munafik di dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Dalam [[Surah An-Naml]] Ayat 34, Allah mengumpakan orang munafik dengan raja-raja yang menaklukkan sebuah negeri hanya untuk membinasakannya. Kemudian pada [[Surah Al-Anfal]] Ayat 19, Allah mengumpakan orang-orang munafik sebagai peminta keputusan yang sebenarnya sudah ada. Kemudian pada ayat ke-12 dalam [[Surah Al-Hujurat]], Allah mengumpakan mereka sebagai orang yang suka memakan [[daging]] dari mayat saudaranya sendiri.<ref>{{Cite book|last=Sirin|first=Muhammad Ibnu|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Tafsir_Mimpi_Menurut_Al_Qur_an_dan_as_Su/i2iBEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Tafsir Mimpi menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah|location=Depok|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-563-1|pages=3|translator-last=Syihabuddin dan Sopian, A.|url-status=live}}</ref>
== Tingkat bahaya ==
Baris 90 ⟶ 94:
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
{{Islam-stub}}▼
{{Authority control}}
[[Kategori:Istilah Islam]]
▲{{Islam-stub}}
|