Lampung: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan penulisan bahasa Lampung Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(354 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Penambahan isi halaman tanpa sumber|small=yes}}
{{Kegunaan lain|Lampung (disambiguasi)}}
{{Kotakinfo provinsi
| nama = Lampung
| translit_lang1 = bahasa
|
|
| translit_lang1_type2 =
| translit_lang1_info2 =
|
| kota besar = [[Kota Metro]]
|
| lambang = Coat of arms of Lampung.svg
| peta = Lampung in Indonesia.svg
| foto = {{multiple image| border = infobox |total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow= 2/2/2
|image1= Tugu Siger.jpg
|image2= Rumah adat Nuwo Sesat lampung.jpg
|image3= Pahawang Island, Indonesia (Unsplash).jpg
|image4=
|image5= Tigre de Sumatra 2.jpg
|image6=
|image7= Gigi hiu (1).jpg
|image8= Ro-ro passenger Ship Bahuga Jaya - IMO 7206392 - Bakauheni, Lampung, Indonesia - 26 April 2009.jpg
}}
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Tugu Siger, [[Nuwo Sesat|Rumah Nuwo Sesat]], [[Pulau Pahawang]], [[Gunung Anak Krakatau]], [[Harimau sumatra]] di [[Bukit Barisan]], [[Tari Bedana|Penari
| motto = {{script/Lampung|}}<br/>'''Sang Bumi
| dak = Rp 1.138.239.984.000,- ([[2024]]<ref>https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-lampung</ref>)
| slogan = The Treasure of Sumatra<ref>{{Cite web|publisher=Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Lampung|title=Gubernur Paparkan Rangkaian Kegiatan Festival Krakatau di Kementerian Pariwisata|url=https://lampungprov.go.id/detail-post/gubernur-paparkan-rangkaian-kegiatan-festival-krakatau-di-kementerian-pariwisata|access-date=2022-01-07|archive-date=2022-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20220107151654/https://lampungprov.go.id/detail-post/gubernur-paparkan-rangkaian-kegiatan-festival-krakatau-di-kementerian-pariwisata|dead-url=no}}</ref>
| dasar hukum = Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1964|3|18}}
| nama
| nama
| nama ketua DPRD = Mingrum Gumay
| nama sekretaris daerah = Fahrizal Darminto<ref name="PIMPINAN">{{cite web|url=https://lampungprov.go.id/pimpinan|title=Pimpinan Daerah Provinsi Lampung|website=lampungprov.go.id|accessdate=26 Oktober 2021|archive-date=2021-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211016092013/https://lampungprov.go.id/pimpinan|dead-url=no}}</ref>
| luas = 33553,55
| ref luas = <ref name="LAMPUNG"/> | penduduk =
| tahun populasi = [[
| peringkat populasi =
| populasi ref = <ref name="
| kepadatan =
| agama = [[Islam]] 95,48%<br> [[Kekristenan|Kristen]] 2,42%<br>- [[Protestanisme|Protestan]] 1,51% <br>- [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] 0,91%<br> [[Agama Hindu|Hindu]] 1,49%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,32%<br> [[Agama Konghucu|Konghucu]] 0,01%<br> Lainnya 0,01%<br> Tidak diketahui 0,27%<ref>{{Cite web |url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=0 |title=Salinan arsip |access-date=2022-09-16 |archive-date=2020-12-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201229174150/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=0 |dead-url=no }}</ref>
| bahasa = {{collapsible list|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi
| IPM = {{increase}} 72,48 ([[2023]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://webapi.bps.go.id/download.php?f=Ea5vAnGnUKm5etOGNkdbedyyYzC7/qNgbRPghTRBn1KZiahBOTjpC6NkXDc8styxZZoybLNCo39qSqjdadQh5cs2jA5ilTWqUSXlweMddD1qYNhMUvKXh14Q0j3lw8cLLfK42jPj8uSJ9qMRXvsghPcRAbU7gWeADmH97AIrowl7etwpdAmjXdHs4uyNs9lh/wJHwvZeD4UXY2qk4IBDM9F1zVi1p5L48/cdsO+dYhFsxfVsEVdgW5rRIBPuNw0WrhVA5fpTm2OTfjLyYrjrOISffBhVKkdh7iUKPlt6Ys0=|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2023|website=www.bps.go.id|page=8|accessdate=7 Desember 2023}}</ref>
| kabupaten = 13
| kota = 2
| kecamatan = 228
| kelurahan = 205
| desa = 2.449
|
|
| tahun APBD = 2024 <ref>https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/</ref>
| PAD = Rp 4.936.497.456.098,- (2024<ref>https://jdih.lampungprov.go.id/product-hukum/provinsi/10970/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-provinsi-lampung-tahun-anggaran-2024/</ref>)
| TNKB = BE
| ISO = ID - LA
| kode area = {{collapsible list|
0721 — Kota Bandar Lampung — Gedong Tataan - Tegineneng (Kabupaten Pesawaran) — Natar - Jati Agung (Kabupaten Lampung Selatan)|
Baris 61 ⟶ 65:
0728 — Kota Liwa (Kabupaten Lampung Barat) — Krui (Kabupaten Pesisir Barat)|
0729 — Pringsewu (Kabupaten Pringsewu)}}
| kode pos = 34''xxx''-35''xxx''
| utc = +07:00
| zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| lagu = {{hlist|"[[Sang Bumi Ruwa Jurai]]"|"Bumi Sekala Brak"|"Pang Lipang Dang"|"Tepui Tepui"|"Cangget Agung"}}
| senjata = {{hlist|[[Badik lampung|Badik Lampung]]|[[Payan]]|[[Taji
| rumah = {{hlist|[[Nuwo
| flora = [[Cempaka telur
| fauna = [[Gajah sumatra]]<ref name="florafauna"/>
| web = {{URL|lampungprov.go.id/}}
}}
'''Lampung'''
Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama,
== Sejarah ==
Pada abad ke- 7 tahun [[671]] [[Masehi]] zaman pra-sejarah Lampung di [[Sumatra]], [[Sriwijaya]] menguasai sebagian besar [[Asia Tenggara]] hingga abad ke-11 [[Masehi]], di abad ke-13 tahun [[1289]] [[Masehi]] penyebaran Islam awal bermula dari [[Batu Brak]] di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni [[Dolmen]] dan Megalitikum tertua di tanah Lampung, lokasi ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang beribu kota di [[Liwa]]. Pada abad ke-16 Masehi Penyebaran Islam juga masuk dari [[Banten]] ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan keresidenan yang tergabung dengan [[Provinsi Sumatera Selatan]].
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khazanah adat budaya di Nusantara. Oleh karenanya, pada zaman VOC didapat dari berbagai sumber bahwasanya [[Vereenigde Oostindische Compagnie|''Vereenigde Oostindische Compagnie'' (Persatuan Perusahaan Hindia Timur)]] yang berada di bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800 selama abad ke-19 hingga abad ke-20, [[Hindia Belanda]] adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan [[Imperium Belanda]]. Tatanan sosial kolonial didasarkan pada struktur rasial dan sosial yang kaku dengan para elite Belanda yang tinggi terpisah akan tetapi tetap berhubungan dengan penduduk pribumi yang dijajah oleh mereka, sedangkan istilah [[Indonesia]] digunakan untuk lokasi geografis setelah tahun 1880 Masehi, nama Hindia Belanda tercatat dalam dokumen VOC pada awal tahun 1620 Masehi. Daerah Lampung sendiri tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Lampung Tolang Pohwang kemungkinan besar pernah menjadi wilayah kekuasaan [[Kerajaan Sunda]], setidaknya sampai abad ke-16. Sebelum akhirnya [[Kesultanan Banten]] menghancurkan [[Pajajaran]], ibu kota Kerajaan Sunda. Sultan Banten yakni [[Sultan Ageng Tirtayasa]], lalu tidak mengambil alih kekuasaan atas Lampung. Hal ini dijelaskan dalam buku ''The Sultanate of Banten'' karya Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut:{{quote|''"From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region".<ref name="Claude Guillot">{{cite book|last =Guillot|first =Claude.|publisher= Gramedia Book Publishing Division|title = The sultanate of Banten|date =|year =1990|page =19
}}</ref>''}}
Baris 94 ⟶ 97:
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] menghasilkan sebuah piagam dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung.
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicarinya. Perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung mengalami kegagalan disebabkan karena tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] yang bersekutu dengan kompeni, sebagian mereka masih tidak mengakui Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Kerajaan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.<ref>{{
[[Berkas:Coat of Arms of Lampung (1920s).svg|kiri|jmpl|298x298px|Logo Distrik Keresidenan Bandar Lampung ('''''Oosthaven''''') saat era penjajahan Belanda]]
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "[[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]" atau kadang-kadang disebut [[gubernur]] hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada). Sedangkan para penguasa hasil bumi Lampung asli yang terpencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "adipati" secara hierarki tidak berada di bawah koordinasi penguasaan [[Jenangan, Ponorogo|jenangan]]/gubernur. Disimpulkan penguasaan Sultan Banten atas Lampung hanya dalam hal garis pantai Banten saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil bumi terutama lada. Dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia tidak menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk Lampung. Kebesaran seorang Raffles terendus sejak dirinya berusia 14. Di masa remaja itu Raffles harus menggantikan peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Sir Thomas Stamford Bingley Raffles (lahir di Jamaica, 6 Juli 1781 – meninggal di London, Inggris, 5 Juli 1826 pada umur 44 tahun) adalah seorang Gubernur-Letnan Hindia Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warga negara Inggris. Ia dikatakan juga pendiri kota dan negara kota Singapura.<ref>{{Cite web|title=Thomas Stamford Raffles: Gubernur Jenderal Hindia-Belanda dari Inggris yang Menggugah Kebesaran Jawa|url=https://voi.id/memori/18848/thomas-stamford-raffles-gubernur-jenderal-hindia-belanda-dari-inggris-yang-menggugah-kebesaran-jawa|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=id|access-date=2021-08-05|archive-date=2021-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210709190432/https://voi.id/memori/18848/thomas-stamford-raffles-gubernur-jenderal-hindia-belanda-dari-inggris-yang-menggugah-kebesaran-jawa|dead-url=no}}</ref>
== Geografi ==
=== Topografi ===
[[Berkas:Prov. Lampung.jpg|jmpl|Peta Administrasi provinsi Lampung]]
Provinsi Lampung memiliki
Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Kelagian, Pulau Sebesi, Pulau Pahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah [[Kabupaten]] [[Pesisir Barat]].
Baris 112 ⟶ 115:
==== Gunung ====
* [[Gunung Pesagi]] (3.262 Mdpl) di [[Liwa]], [[Lampung Barat]]
* [[Gunung Tanggamus]] (2.100 Mdpl) di [[Kota Agung, Tanggamus]]
Baris 121 ⟶ 124:
* [[Gunung Pesawaran]] (1.662 Mdpl) di [[Kedondong, Pesawaran]]
* Gunung Rindingan (1.506 Mdpl) di [[Pulau Panggung, Tanggamus]]
* [[Gunung Rajabasa]] (1.281 Mdpl)<ref>{{Cite web|date=2021-03-26|title=Gunung Rajabasa, Memiliki Dua Titik Puncak|url=https://altumnews.com/2021/03/26/gunung-rajabasa-memiliki-dua-titik-puncak/|website=Altumnews.com|language=id-ID|access-date=2021-08-05|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729020902/https://altumnews.com/2021/03/26/gunung-rajabasa-memiliki-dua-titik-puncak/|dead-url=no}}</ref> di [[Kalianda]], [[Lampung Selatan]]
* Gunung Betung (1.240 Mdpl) di [[Pesawaran]] dan [[Bandar Lampung]]
* [[Gunung Krakatau]] (813 Mdpl) di [[Selat Sunda]], [[Lampung Selatan]]
* Gunung pugung ( 1.964 mdpl ) di Kec. Pesisir utara, Kabupaten Pesisir Barat
==== Sungai ====
Sungai-sungai yang mengalir di
* [[Way Sekampung]], panjang 265 km,
* [[Way Semaka]], panjang 322,2 km,
* [[Way Seputih]], panjang 190 km,
* Way Jepara, panjang 50 km,
* [[Way Tulangbawang]], panjang 136 km,
* [[Way Mesuji]], panjang 220 km,
Way Seputih mengalir di daerah
* Way Terusan, panjang 175 km, c.a. 1.500 km2
* [[Way Pengubuan]], panjang 165 km, c.a. 1.143,78 km2
Baris 141 ⟶ 145:
* Way Raman, panjang 55 km, c.a. 200 km2
[[Way Tulangbawang]] mengalir di [[Kabupaten Tulang Bawang|kabupaten Tulangbawang]] dengan anak-anak sungai yang lebih dari 50 km panjangnya, di antaranya:
* [[Way Kanan]], panjang 51 km, c.a. 1.197 km2
* Way Rarem, panjang 53,50 km, c.a. 870 km2
Baris 149 ⟶ 153:
* Way Giham, panjang 80 km, c.a. 506,25 km2
[[Way Mesuji]] yang mengalir di perbatasan provinsi Lampung dan
== Politik
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar gubernur Lampung}}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 167 ⟶ 163:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung}}
== Kabupaten dan Kota ==
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Lampung}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Lampung}}
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
Provinsi Lampung menjadi salah satu provinsi di [[Indonesia]] di luar [[Pulau Jawa]], tempat mayoritas penduduknya adalah suku [[Suku Jawa|Jawa]], dengan total populasi tahun [[2010]] sebanyak 64,17%.
Diposisi keempat dan kelima ada suku [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]] dengan persentase 5,64% dan juga [[Suku Bali|Bali]] 1,38%. Suku Melayu sudah termasuk semua sub-suku Melayu asal {| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
Baris 242 ⟶ 244:
{{utama|Bahasa Lampung}}
Masyarakat Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain: [[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Jawa]], [[Bahasa Sunda]], [[Bahasa Semendo|Bahasa Melayu Semendo]], [[Bahasa Ogan|Bahasa Melayu Ogan]], Bahasa Melayu Mesuji, [[Bahasa Palembang|Bahasa Melayu Palembang]], [[Bahasa Batak]], [[Bahasa Minangkabau]], [[Bahasa Mandarin]] & [[Bahasa Tionghoa]], [[Bahasa Madura]] dan bahasa setempat yang disebut [[Bahasa Lampung]].<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Lampung|title=Peta Bahasa di Provinsi Lampung|author=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
=== Agama ===
Baris 249 ⟶ 251:
|thumb = right
|caption = Agama di Lampung (2010)
|label1 = [[Islam di Indonesia|Islam
|value1 = 95.48
|color1 = DarkGreen
Baris 275 ⟶ 277:
}}
Agama di provinsi Lampung beragam. Agama [[Islam di Indonesia|Islam]] menjadi agama terbesar/terbanyak jumlahnya yang kebanyakkan dipeluk oleh [[
[[Kekristenan di Indonesia|Kekristenan]] (Protestanisme & [[Gereja Katolik|Katolik Roma]]) menjadi agama kedua terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Lampung setelah [[Islam]] dengan persentase sebanyak 2,42%. Untuk denominasi Protestan sebagian besar dianut oleh [[ Selain itu, agama Hindu juga dianut oleh masyarakat keturunan [[India-Indonesia|India]] (Tamil) serta juga dianut oleh sebagian kecil [[ === Pendidikan ===
Baris 284 ⟶ 290:
{{col|2}}
* [[Universitas
* [[Institut Teknologi Sumatera]] (ITERA)
* [[UIN Raden Intan]] Lampung
* IAIN [[STAIN Jurai Siwo Metro|Jurai Siwo Metro]]
* [[Politeknik Negeri Lampung]] (POLINELA)
* Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Lampung
*[[Universitas Teknokrat Indonesia]]
* [[Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya|IBI Darmajaya Bandar Lampung]]
* Sekolah Tinggi Pertanian Surya Dharma Lampung
* [[Universitas Bandar Lampung]]
* [[Universitas Muhammadiyah Lampung]]
Baris 320 ⟶ 327:
* STAI Pringsewu
* STAI Maarif Metro
* STIE Lampung Timur
* STAI Darussalam Lampung
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras
* Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Rusyd Kotabumi
* Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Lampung
{{EndDiv}}
== Ekonomi ==
Masyarakat pesisir
=== Industri ===
Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar di dunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena, dan Wachyuni Mandira. Pabrik gula dapat menghasilkan produksi per tahun mencapai 600.000 ton oleh dua pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar Group. Pada tahun 2007 kembali diresmikan pembangunan satu pabrik gula di bawah PT Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI). Industri agrobisnis lainnya: nanas, ketela (ubi), kelapa sawit, kopi robusta, lada,
== Seni dan budaya ==
Baris 416 ⟶ 347:
{{utama|Sastra Lampung|Sastrawan Lampung}}
Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan [[sastra]], baik sastra (berbahasa)
Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyair-penyair seperti [[Iswadi Pratama]],
''
=== Tapis Lampung ===
[[Kain tapis|Kain Tapis]] adalah pakaian wanita [[suku Lampung]] yang berbentuk kain [[sarung]] terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk").<ref>{{Cite web|title=Kain Tapis, Kemegahan Warisan Kriya Tekstil Tradisional Lampung|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kain-tapis-kemegahan-warisan-kriya-tekstil-tradisional-lampung/|website=Indonesia Kaya|access-date=2022-11-16|archive-date=2022-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20221116144454/https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kain-tapis-kemegahan-warisan-kriya-tekstil-tradisional-lampung/|dead-url=no}}</ref>
Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak<ref name='tapis'>{{Cite web |url=https://kbbi.lektur.id/tapis |title=Salinan arsip |access-date=2022-12-23 |archive-date=2022-12-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221223105524/https://kbbi.lektur.id/tapis |dead-url=no }}</ref>.
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi<ref name='tapis'/>.
Setiap suku bangsa di Indonesia telah meninggalkan tanda yang menjadi ciri khas wilayah masing-masing. Salah satu jenis yakni kain tapis yang memiliki nilai estesis dari religi yang tinggi dan sudah dikenal di wilayah-wilayah lain bahkan sampai ke luar negeri. Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat Lampung dari masa lampau yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik fisik maupun spiritual. Kain tapis yakni pakaian adat Lampung. Pakaian adat itu itak saja berpungsi sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam sekitar, tetapi juga berpungsi sebagai perhiasan, lambang kesucian, perlengkapan upacara sakral, bahkan merupakan lambang status social seseorang<ref>{{Cite web |url=https://dipersip.riau.go.id/post/abstrak-kain-tapis-lampung |title=Salinan arsip |access-date=2022-12-13 |archive-date=2022-12-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221213061814/https://dipersip.riau.go.id/post/abstrak-kain-tapis-lampung |dead-url=no }}</ref>.
=== Musik ===
Baris 446 ⟶ 369:
=== Tarian ===
Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung contohnya
== Media massa ==
Koran pertama di Lampung adalah Harian Tamtama (4 Oktober 1968). Pada awal dekade 1970-an terbit koran lokal Lampung, Pusiban, Indevenden, dan Post Ekonomi. Ketiganya kemudian bergabung menjadi Harian Lampung Post pada 1974. Sejak itu hingga menjelang era reformasi media yang ada yaitu Tamtama (kemudian berubah menjadi Lampung Ekspres) dan [[Lampung Post]].
Memasuki era reformasi banyak koran bermunculan. Namun, sebagian besar tirasnya kecil dan masih mengandalkan sumber pengasilan dari iklan dan anggaran pemerintah daerah. Pada 2002 hingga 2011, terbit media milik NGO. Media dalam bentuk majalah yang bernama Sapu Lidi diterbitkan oleh Komite Anti Korupsi (KoAk) Lampung yang kemudian mati seiring berhentinya program dari lembaga donor.
Baris 459 ⟶ 382:
* [[Islam di Lampung]]
* [[Daftar tokoh Lampung]]
* [[Universitas Lampung]]
== Referensi ==
Baris 478 ⟶ 402:
[[Kategori:Lampung| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1964]]
|