Kota Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Demografi: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(246 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|
|nama = Kota Palembang
|translit_lang1_type2 = [[Abjad Jawi|Jawi]]
|translit_lang1_info2 = كوتا ڤاليمبڠ
|
|
|
|
|foto = {{multiple image|perrow= 1/2/2/2/1|border= infobox|total_width= 280
|image1 = LRT Palembang Ampera Bridge.jpg
|caption1 = <center>[[Jembatan Ampera]]
|image2 = Sultan Mahmud Badaruddin II Museum, Palembang.jpg
|caption2 = <center>[[Museum Sultan Mahmud Badaruddin II]]
|image3 = Masjid Agung Palembang.jpg
|
|
|image4 = Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya - Pendopo Utama.jpg
|caption4 = <center>[[Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya]]
|image5 =
|caption5 = <center>[[LRT Sumatera Selatan|LRT Palembang]]
|image6 = Masjid Agung Palembang.jpg
|caption6 = <center>[[Masjid Agung Palembang]]
}}
|flag = flag of Palembang City.png
|
|
|
|kecamatan = 18
|kelurahan = 107
|nama_walikota = Ucok Abdulrauf Damenta (Pj.)
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = [[Ratu Dewa]]
|wilayah = 400,61
|wilayahref =
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduk = 1781672
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|93,21% [[Islam]] |3,46% [[Buddhisme|Buddha]]
|{{Tree list}}
* 3,29% [[Kekristenan]]
** 2,02% [[Protestanisme|Protestan]]
** 1,27% [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,04% [[Agama Hindu|Hindu]]<ref name="AGAMA"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Palembang|Palembang]], [[Rumpun bahasa Melayu Barisan Selatan|Melayu Tengah]], [[Bahasa Musi|Musi]], [[Bahasa Ogan|Ogan]], [[Bahasa Penesak|Penesak]], [[Bahasa Komering|Komering]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Hokkien|Hokkien]], [[Bahasa Hakka|Khek]], [[Bahasa Sunda|Sunda]]
|IPM = {{increase}} 80,02 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a"> sangat tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://sumsel.bps.go.id/indicator/26/209/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-per-kabupaten-kota-se-sumatera-selatan.html|title=Indeks Pembangunan Manusia per kabupaten/kota se Sumatera Selatan 2021-2023|website=www.sumsel.bps.go.id|accessdate=15 April 2024}}</ref>
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|koordinat = {{Coord|-2.991732|104.763473}}
|elevation_m = 3
|postal_code =
|kodearea = +62 711
|kode pos = [[Daftar kode pos di Indonesia|30100-30200]]
|nomor_polisi = BG
|SNI = PLG
|dau = Rp 1.247.690.325.000 ([[2021]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2021|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2021)|accessdate=17 April 2023|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211121815/https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>
|situs = {{URL|http://www.palembang.go.id/}}
}}
'''Kota Palembang''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]:''' كوتا ڤاليمبڠ''') adalah [[ibu kota]] [[provinsi]] [[
Kota Palembang juga kota terpadat dan terbesar kedua di Sumatra setelah [[Kota Medan]], [[Daftar kota di Indonesia menurut jumlah penduduk|kota terpadat dan kota terbesar]] Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari [[Siddhartha Gautama|Buddha]] terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kedatuan Sriwijaya, yang mendominasi [[Nusantara]] dan [[Semenanjung Malaya]] pada [[Abad ke-1 hingga 10|abad ke-9]] juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan [[
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Palembang}}
[[Berkas:Bird's eye view of Palembang.JPG|jmpl|
Asal usul nama Palembang mempunyai beberapa versi. Salah satu versi adalah pada saat penguasa Sriwijaya mendirikan sebuah Wanua (kota) yang sekarang dikenal dengan Kota Palembang; Topografi kota Palembang dikelilingi oleh air bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber dari anak sungai maupun rawa bahkan menurut data statistik 1990, Palembang masih terdapat 50% tanah yang tergenang oleh air (rawa).
Berkemungkinan karena kondisi topografi inilah nenek moyang orang Palembang menamakan kota ini sebagai '''Pa-lembang''' yang bermakna '''Pa''' atau '''Pe''' sebagai suatu tempat atau keadaan dan '''Lembang''' atau '''Lembeng''' artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut [[Bahasa Palembang|bahasa Melayu Palembang]], '''lembang''' atau '''lembeng''' adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.<ref>{{Cite web |url=https://palembang.go.id/new/beranda/sejarah |title=Salinan arsip |access-date=2021-08-06 |archive-date=2021-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210806171034/https://palembang.go.id/new/beranda/sejarah |dead-url=no }}</ref>
Salah satu versi yang lain juga mengaitkan Palembang dengan kata dalam [[
Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari Kedatuan Sriwijaya,<ref name="Munoz">{{cite book|last=Munoz|first=Paul Michel|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|publisher=Editions Didier Millet|date=2006|location=Singapore|url=https://archive.org/details/earlykingdomsofi0000muno|doi=|id= ISBN 981-4155-67-5}}</ref> Serangan [[Rajendra Chola I|Rajendra Chola]] dari [[Kerajaan Chola]] pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.<ref name="Munoz" />
Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.<ref>Hirth, F. (1911). ''Chao Ju-kua, His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries, entitled Chu-fan-chi''. St Petersburg</ref><ref>Soekmono, R. (2002). ''Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2''. Kanisius. ISBN 979-413-290-X.</ref> Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan [[Babad Arya Tabanan]] disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama [[Arya Damar]] sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan [[Bali]] bersama dengan [[Gajah Mada]] Mahapatih [[Majapahit]] pada tahun 1343.<ref>Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, (1996), ''Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan'', Denpasar: Upada Sastra</ref>
Pada awal abad ke-15, kota Palembang diduduki [[Perompakan|perompak]] [[Chen Zuyi]] yang berasal dari Tiongkok. Armada bajak laut Chen Zuyi kemudian ditumpas oleh Laksamana [[Cheng Ho]] pada tahun 1407.<ref>{{Cite book|title=Atlas Pelabuhan-Pelabuhan Bersejarah di Indonesia|last=Pradjoko|first=Didik|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|year=2013|isbn=|location=|pages=137}}</ref>
Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang [[apoteker]] [[Imperium Portugal di Nusantara|Portugis]] menyebutkan Palembang,<ref>Cortesão, Armando, (1944), ''The Suma Oriental of Tomé Pires'', London: Hakluyt Society, 2 vols.</ref> telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada [[kesultanan Demak]] serta turut serta menyerang [[Kesultanan
Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.<ref>Bruun, M.C. (1822). ''Universal geography, or A description of all the parts of the world''. hlm. 441.</ref> Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref>Ricklefs, M.C. (1993). ''A history of modern Indonesia since c. 1300''. California: Stanford University Press. ISBN 0-8047-2194-7.</ref> Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan permukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI [[Susilo Bambang Yudhoyono]] sebagai "Kota Wisata Air" seperti [[Bangkok]] di [[Thailand]] dan [[Phnom Penh]] di [[Kamboja]]. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008". Palembang menjadi salah satu kota pelaksana pesta
== Keadaan geografis ==
=== Letak geografis ===
[[Berkas:Riversiderestaurant.jpg|jmpl|
Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 400,61 km², dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatra yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatra. Palembang sendiri dapat dicapai melalui penerbangan dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bandar Lampung, Bengkulu, Pangkal Pinang, Tanjung Pandan (via Pangkal Pinang), Jambi, Lubuk Linggau, Padang, Pekanbaru, Batam, Medan, dan Denpasar-Bali. Serta dari luar negeri yaitu Singapura, Kuala Lumpur, serta Jeddah (musim haji) Selain itu di Palembang juga terdapat [[Sungai Musi]] yang dilintasi [[Jembatan Ampera]] dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Baris 111 ⟶ 118:
Pada zaman kolonial, lambang Kota Praja (''gemeente'') Palembang berupa singa kembar memegang perisai bermahkota benteng, dan di bawahnya pita bertuliskan "Palembang". Pada bagian perisai terdapat gambar Singa Nassau separuh, [[Tongkat Caduceus]], serta perahu layar di atas lautan.{{Butuh rujukan}}
Lambang daerah Kota Palembang modern dikukuhkan dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Besar Palembang No. 36/DPRDK/1956. Rd. Muhammad Ikhsan, sejarawan Kota Palembang memerinci desain lambang daerah Kota Palembang menjadi 3 bagian. Bagian-bagian tersebut diperinci sebagai berikut:<ref>{{
* sirah berwarna merah tua kecokelatan dengan 18 tanduk lembaran daun teratai
* bunga melati yang belum mekar
Baris 118 ⟶ 124:
* Bukit Siguntang bersinar 17
* sembilan aliran sungai (empat melambangkan Sungai Musi, Ogan, Komering, dan Lematang)
* motto daerah {{smallcaps|
== Pemerintahan ==
=== Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Palembang}}
[[Berkas:Palembang Mayor Office.jpg|jmpl|center|300px|Kantor Wali Kota Palembang]]
Wali Kota Palembang adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Palembang. Wali kota Palembang bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
Baris 131 ⟶ 138:
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|
|-
|
|[[Berkas:
|[[Ratu Dewa]]<br> (Penjabat)
|18 September
|''
|Lowong
|-
|(-)
|
|Dr. Ucok Abdul Rauf Damenta, Mag.rer.Pulp
(Penjabat
|19 Juni 2024
|''Petahana''
|Lowong
|}
Baris 156 ⟶ 166:
== Demografi ==
=== Penduduk ===
[[Berkas:Gadispalembang.jpg|220px|ka|jmpl|Pakaian adat Suku Melayu Palembang]]
Masyarakat Palembang adalah masyarakat heterogen, sejak zaman Sriwijaya menepatkan kota ini sebagai pusatnya banyak suku asli Nusantara yang menetap di kota ini, selain itu juga adanya bangsa asing yang menetap. Masyarakat Palembang merupakan [[Suku Melayu|orang Melayu]] yang berasimilasi dengan suku bangsa lainnya baik suku bangsa Nusantara dan suku bangsa asing.
Selain penduduk asli, Pada Zaman kerajaan Singosari, Majapahit dan demak, banyak orang jawa yang telah bermigrasi palembang, dan terjadi banyak keturunan Jawa dari Palembang. Sehingga dalam penyebutan kata Orang menggunakan istilah WONG, yang umumnya digunakan orang jawa.
=== Agama ===
[[Berkas:Masjid Agung Palembang.jpg|jmpl|
[[Berkas:GPdi Palembang.jpg|jmpl|220px|ki|Gereja GPdI Palembang]]
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Palembang, provinsi [[Sumatera Selatan]] tahun 2020, mencatat bahwa penduduk Kota Palembang mayoritas menganut agama Islam.
Adapun besaran penduduk Kota Palembang menurut agama yang dianut yakni agama [[Islam]] sebanyak 93,21%, kemudian agama [[Buddha]] yang umumnya warga [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 3,50%. Warga Palembang yang menganut agama [[Kekristenan]] sebanyak 3,29%, dengan rincian [[Kristen Protestan]] sebanyak 2,02% dan [[Katolik]] 1,27%, yang umumnya dianut warga dari suku [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Nias|Nias]] dan dari Indonesia Timur. Penduduk yang beragama [[Hindu]] sebanyak 0,04%, [[Konghucu]] dan kepercayaan kurang dari 0,01%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://satudata.palembang.go.id/uploads/39959220210312071739.pdf|title=Data Kependudukan Kota Palembang Berdasarkan Agama Semester II Tahun 2020|date=[[2020]]|website=satudata.palembang.go.id|accessdate=12 Februari 2022|format=pdf|archive-date=2022-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220214234640/https://satudata.palembang.go.id/uploads/39959220210312071739.pdf|dead-url=no}}</ref>
Agama Islam umumnya dianut warga dari suku [[Suku Palembang|Melayu Palembang]], [[Suku Komering|Komering]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak Angkola|Batak Angkola]], [[Suku Batak Mandailing|Batak Mandailing]], [[Suku Bugis|Bugis]], sebagian orang suku [[Suku Batak Simalungun|Batak Simalungun]], [[Suku Batak Karo|Batak Karo]], [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Tionghoa-Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], [[Suku India-Indonesia|India-Indonesia]] dan [[Suku Arab-Indonesia|Arab-Indonesia]]. Agama Kristen Protestan dan Katolik, umumnya dianut warga dari suku [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Batak Simalungun|Batak Simalungun]], [[Suku Batak Karo|Batak Karo]], [[Suku Nias|Nias]], dan sebagian [[Suku Batak Angkola|Batak Angkola]], [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Suku Tionghoa-Indonesia|Tionghoa-Indonesia]]. Sementara agama Buddha dan Konghucu umumnya dianut warga [[Suku Tionghoa-Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], kemudian agama [[Hindu]] umumnya dianut orang [[Suku Bali|Bali]] dan [[Suku India-Indonesia|India-Indonesia]].<ref>''Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape.'' Institute of Southeast Asian Studies. 2003.</ref>
Baris 171 ⟶ 186:
=== Bahasa ===
{{main article|Bahasa Melayu Palembang}}
Bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari kota Palembang adalah Bahasa [[Bahasa Melayu Palembang|Melayu Palembang]] yang diucapkan hampir keseluruhan masyarakatnya. Selain hal tersebut, masyarakat pendatang juga sering menggunakan bahasa daerah masing-masing jika mereka berkomunikasi dengan sesama komunitas. Bahasa [[bahasa Palembang|
== Pariwisata ==
Baris 181 ⟶ 196:
[[Berkas:Viewpalembang.jpg|200px|jmpl|Waktu Senja Panorama Kota Palembang.]]
* Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750 km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatra. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi
* Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.
* Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di
* Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa.<ref>
* Gedung Kantor Wali kota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Wali kota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.
* Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat dengan tempat tinggal wali kota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
Baris 193 ⟶ 208:
* Museum Negeri Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda–benda peninggalan Kedatuan Sriwijaya.
* Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Di dalamnya terdapat banyak benda–benda bersejarah Kota Palembang.
* Museum Tekstil, terletak di Jalan Merdeka museum ini menyimpan benda–benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi
* Pulau Kemaro, merupakan sebuah delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri, yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan [[Sungai Gerong, Banyuasin I, Banyuasin|Sungai Gerong]]. Posisi Pulau Kemaro adalah agak ke timur dari pusat Kota Palembang.
{{col|3}}
* Kawah Tengkurep
Baris 218 ⟶ 234:
Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
* Kesenian Kuntau Palembang dan Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Melayu Palembang)<ref>{{Cite web |url=http://melayuonline.com/ind/culture/dig/584/ |title=Dunia Melayu Sedunia |access-date=2010-03-16 |archive-date=2010-05-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100528124201/http://melayuonline.com/ind/culture/dig/584 |dead-url=yes }}</ref>
* Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu, tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan, Zapin dan Rodat (Tarian Adat Melayu Khususnya Tarian Adat Palembang)
* Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah bin Alwi Jamalullail
* Lagu Daerah seperti Melati Karangan,
* Rumah Adat Melayu Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Baris 229 ⟶ 245:
=== Makanan khas ===
{{multiple image
| perrow = 2
| total_width = 300
| image1 = Pempek Kuah Cuko.jpg
| image2 = A bowl of Tekwan.jpg
| image3 = Laksan Palembang 1.jpg
| image4 = Mie Celor.jpg
| image5 = Burgo 1.jpg
| image6 = Lakso 2.jpg
| image7 = Martabak palembang.jpg
| image8 = Nasi Gmk.jpg
| image9 = Pindang Patin Palembang 2.jpg
| image10 = Tempoyak Ikan Patin 2.JPG
| image11 = Modelll.jpg
| image12 = Pempek-campur!.jpg
| footer = '''Dari atas ke bawah, kiri ke kanan''': ''Pempek kapal selam'' dan ''pempek kriting'', direbus dengan saus ''cuko'' pedas, Sup [[Tekwan]], [[Laksan]] Palembang, sepiring [[Mie Celor]], [[Burgo]], [[Lakso]], Martabak bergaya Palembang membuktikan adanya pengaruh budaya India pada masakan Palembang, [[Nasi Gemuk]], [[Pindang Palembang|Pindang Patin]], [[Tempoyak|Tempoyak Ikan Patin]], Model, aneka Pempek.
}}
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti [[pempek]] atau [[tekwan]] yang terbuat dari ikan.
* Pempek, makanan khas Melayu Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak–otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut
* Tekwan, makanan khas Melayu Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil–kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
* Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
* Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.
Baris 256 ⟶ 285:
* Kue Srikayo berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.
[[Berkas:Stadion
[[Stadion Gelora Sriwijaya]] dibangun dalam rangka penyelenggaraan [[Pekan Olahraga Nasional XVI]] pada tahun 2004. Stadion ini terletak di daerah Jakabaring, di bagian selatan Palembang. Bentuk dari stadion diilhami dari bentuk layar perahu terkembang dan diberi nama berdasarkan kebesaran Kedatuan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada masa lampau. Di stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua pertandingan dalam lanjutan [[Piala Asia AFC 2007]], yaitu babak penyisihan grup D antara {{timnas|Arab Saudi}} dan {{timnas|Bahrain}} serta perebutan tempat ke-tiga antara {{timnas|Korea Selatan}} dengan {{timnas|Jepang}}.
Baris 263 ⟶ 292:
Palembang bersama [[Jakarta]] menjadi tuan rumah [[SEA Games 2011]], yang diselenggarakan pada [[11 November|11]]-[[22 November]] [[2011]]. Dengan merehabilitasi venue eks [[Pekan Olahraga Nasional XVI]] dan membangun Wisma Atlet, Venue tambahan seperti lapangan Atletik, Aquatic Center, Volley Beach, Ski Air, Panjat Tebing dan Lapangan Tembak terbesar se-Asia yang digunakan untuk [[SEA Games 2011]].
Pada tahun 2018, hanya kota [[Palembang]] yang terpilih sebagai kota pendukung [[DKI Jakarta|Jakarta]] dalam menyelenggarakan [[Pesta Olahraga Asia 2018|Asian Games 2018]]. Terpilihnya Palembang sebagai tuan rumah pendamping karena pengalaman Palembang dalam menyelenggarakan pesta Olahraga baik tingkat nasional maupun internasional dan juga adanya fasilitas kompleks olahraga [[Kompleks Olahraga Jakabaring|Jakabaring Sport City]] yang sering digunakan dalam perhelatan pesta olahraga.<ref>{{cite news|last=Rachman|first=Ali|title=Tiga Alasan Sumsel jadi Tuan Rumah Asian Games 2018|url=https://indopos.co.id/read/2018/05/05/136989/tiga-alasan-sumsel-jadi-tuan-rumah-asian-games-2018/|accessdate=10 November 2020|newspaper=Indopos|date=5 Mei 2018
Selain itu, stadion ini merupakan ''homebase'' bagi klub sepak bola Palembang, Sriwijaya Football Club [[Sriwijaya FC]] yang merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Palembang. Kota Palembang juga memiliki sebuah klub bola voli bernama Palembang Bank SUMSELBABEL, yang mewakili Indonesia dalam Men's Club Asian Volleyball Championship 2011 di GOR PSCC Palembang.
== Pendidikan ==
=== Perguruan Tinggi ===
Kota Palembang memiliki beberapa perguruan tinggi di antaranya [[Universitas Sriwijaya]] di Bukit Besar, walaupun kampus utamanya yang memiliki luas 712 ha berada pada kawasan Inderalaya, [[Kabupaten Ogan Ilir]], [[
saat ini menempati urutan ke-15 Universitas Terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2010. Peringkat Universitas Sriwijaya dalam pemeringkatan World Class University versi Webometrics terus mengalami peningkatan sejak edisi Januari 2009 (peringkat ke-37), edisi Juli 2009 (peringkat ke-29) dan edisi Juli 2010 (peringkat ke-15). Untuk wilayah sumatera, Universitas Sriwijaya menempati peringkat ke-1 yang kemudian diikuti oleh Universitas Andalas (Unand), Universitas
{{col|3}}
* [http://www.radenfatah.ac.id UIN Raden Fatah Palembang], Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Palembang.
Baris 382 ⟶ 333:
* STIKes Aisyiyah Palembang
* Politeknik Pariwisata Palembang
{{EndDiv}}
Baris 448 ⟶ 338:
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar rumah sakit di Kota Palembang}}
== Transportasi ==
Baris 458 ⟶ 347:
Selain itu, pada awal tahun 2010 rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan digantikan oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus Trans Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap di bagian kota lainnya dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan umum di Palembang yang semakin banyak dan tidak terkendali jumlahnya serta mengurangi kemacetan karena kendaraan ini memiliki jalur laju khusus yang terpisah dari kendaraan lainnya. Sejak Desember 2015, Palembang sedang membangun [[Palembang LRT|kereta api ringan]] dari [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II]] ke [[Jakabaring Sport City|Jakabaring]] sebagai persiapan menyambut [[Asian Games 2018]].
Palembang memiliki sebuah Bandar Udara Internasional yaitu [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]] (SMB II). Bandara ini terletak di barat laut Palembang, melayani baik penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga menjadi embarkasi haji bagi warga
Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan [[Pelabuhan Tanjung Api-api|Pelabuhan Tanjung Api Api]]. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan Tanjung Api Api yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk serta keluar
== Kota kembar ==
{{main article|Daftar kota kembar di Indonesia}}
Sebagai kota metropolitan di Indonesia, Pemerintah Kota Palembang juga bekerjasama dengan kota-kota lainnya di dunia sehingga terjalinnya hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk. Berikut ini [[Kota kembar|kota-kota kembar]] yang menjalin kerjasama dengan Palembang.
* {{flagicon|RUS}} [[Oblast Moskwa]], Rusia
* {{flagicon|COL}} [[Neiva]], [[Kolombia]]<ref>{{cite news|title=Domo frente a la Terminal de transportes de Neiva es símbolo de la unión con Indonesia|url=http://www.eltiempo.com/archivo/documento/CMS-7714573|accessdate=22 August 2017|agency=El Tiempo|date=17 May 2010|language=Spanyol|archive-date=2019-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20190204230958/https://www.eltiempo.com/archivo/documento/CMS-7714573|dead-url=no}}</ref>
* {{flagicon|Italy}} [[Venesia]], [[Italia]]<ref>{{cite news|title=The Indonesian twin sister of Venice: Palembang|url=https://www.facciunsalto.it/archives/65515/the-indonesian-twin-sister-of-venice-palembang|accessdate=04 Februari 2019|agency=Facciunsalto.it|date=20 Juni 2016|language=Italia|archive-date=2019-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20190204122503/https://www.facciunsalto.it/archives/65515/the-indonesian-twin-sister-of-venice-palembang|dead-url=no}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Daftar Tokoh Kelahiran Palembang]]
* [[Sriwijaya FC]]
== Referensi ==
Baris 586 ⟶ 372:
* {{id}} [http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/ Situs Kodam II Sriwijaya]
* {{id}} [http://www.sultanpalembang.com/ Situs Sultan Palembang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210416115450/http://sultanpalembang.com/ |date=2021-04-16 }}
* {{id}} [http://www.antarasumsel.com/ Situs Kantor Berita Indonesia ANTARA
* {{id}} [http://palembang.bpk.go.id Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
{{Kota Palembang}}{{Patungraya Agung}}{{Sumatera Selatan}}
{{Kota besar di Indonesia|image=Jembatanamperakalasenja.jpg}}
Baris 597 ⟶ 383:
[[Kategori:Kota Palembang| ]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Palembang]]
[[Kategori:Kota di
[[Kategori:Kota di Indonesia|Palembang]]
|