Amigdalin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan pranala tentang Asam Hidrosianat dan Kanker kolorektal Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala |
WanaraLima (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{short description|Cyanogenic glycoside present in kernels of fruit}}
{{Use dmy dates|date=January 2016}}
'''Amigdalin''' atau yang dikenal juga sebagai '''vitamin B17''' adalah [[senyawa kimia]] ''[[(nitriloside]]'') yang dikenal sebagai obat antikanker, memiliki struktur menyerupai [[vitamin]] AB kompleks sehingga dinamakan sebagai vitamin B17. Senyawa ini dapat ditemukan pada biji [[aprikot]] (memiliki kandungan tertinggi dan [[enzim]] penyimpanan yang paling efektif), [[Badam|almond]], [[persik]], [[apel]], dan [[Kacang|kacang-kacangan]]. Amigdalin diklasifikasikan sebagai [[Glikosida|glukosida]] sianogenik. Tumbuhan yang mengandung glikosida sianogenik terdapat pada sekitar 2000 spesies yang termasuk dalam 110 famili (misal [[Rosaceae]], [[Poaceae]], [[Fabaceae|Papilionaceae]], [[Euphorbiaceae]], [[Scrophulariaceae]]) yang tergolong dalam tanaman dan biji buah-buahan yang dapat dimakan. Fungsi alami glikosida sianogenik adalah untuk melindungi tanaman terhadap serangga dan [[Herbivor|herbivora]] pemakan. Kandungan amigdalin biasanya meningkat atau konstan selama tahap pembesaran. Dalam biji buah [[persik]], kandungan amigdalin lebih besar di dalam lapisan bijinya dibanding diluarnya. Rasa pahit dalam biji buah [[almond]] ditentukan oleh kandungan diglukosida sianogenikik amigdalin.<ref name="Jaszczak-Wilke 2253">{{Cite journal|last=Jaszczak-Wilke|first=Ewa|last2=Polkowska|first2=Żaneta|last3=Koprowski|first3=Marek|last4=Owsianik|first4=Krzysztof|last5=Mitchell|first5=Alyson E.|last6=Bałczewski|first6=Piotr|date=2021-04-13|title=Amygdalin: Toxicity, Anticancer Activity and Analytical Procedures for Its Determination in Plant Seeds|url=http://dx.doi.org/10.3390/molecules26082253|journal=Molecules|volume=26|issue=8|pages=2253|doi=10.3390/molecules26082253|issn=1420-3049}}</ref><ref name="Oduwole 2020">{{Cite journal|last=Oduwole|first=Iyanu|last2=A|first2=Abdelnaser|date=2020|title=Amygdalin-Therapeutic Effects and Toxicity|url=http://dx.doi.org/10.26502/jbb.2642-91280026|journal=Journal of Biotechnology and Biomedicine|volume=03|issue=02|doi=10.26502/jbb.2642-91280026|issn=2642-9128}}</ref><ref name="Xu 2014 3">{{Cite journal|last=Xu|first=Xiaohong|last2=Song|first2=Zuoqing|date=2014|title=Advanced research on anti-tumor effects of amygdalin|url=http://dx.doi.org/10.4103/0973-1482.139743|journal=Journal of Cancer Research and Therapeutics|volume=10|issue=5|pages=3|doi=10.4103/0973-1482.139743|issn=0973-1482}}</ref>▼
{{Chembox
| Verifiedfields = changed
| Watchedfields = changed
| verifiedrevid = 477175041
| ImageFile = Amygdalin structure.svg
| ImageSize =
| ImageFile2 = Amygdalin-from-xtal-3D-balls.png
| ImageSize2 = 220px
| IUPACName = (2''R'')-[β-<small>D</small>-Glucopyranosyl-(1→6)-β-<small>D</small>-glucopyranosyloxy]phenylacetonitrile
| SystematicName = (2''R'')-Phenyl{[(2''R'',3''R'',4''S'',5''S'',6''R'')-3,4,5-trihydroxy-6-({[(2''R'',3''R'',4''S'',5''S'',6''R'')-3,4,5-trihydroxy-6-(hydroxymethyl)oxan-2-yl]oxy}methyl)oxan-2-yl]oxy}acetonitrile
| OtherNames =
|Section1={{Chembox Identifiers
| Beilstein = 66856
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|correct|chemspider}}
| ChemSpiderID = 570897
| ChEMBL_Ref = {{ebicite|correct|EBI}}
| ChEMBL = 461727
| EINECS = 249-925-3
| InChI = 1/C20H27NO11/c21-6-10(9-4-2-1-3-5-9)30-20-18(28)16(26)14(24)12(32-20)8-29-19-17(27)15(25)13(23)11(7-22)31-19/h1-5,10-20,22-28H,7-8H2/t10-,11+,12+,13+,14+,15-,16-,17+,18+,19+,20+/m0/s1
| InChIKey = XUCIJNAGGSZNQT-JHSLDZJXBT
| SMILES1 = N#C[C@H](O[C@@H]2O[C@H](CO[C@@H]1O[C@@H]([C@@H](O)[C@H](O)[C@H]1O)CO)[C@@H](O)[C@H](O)[C@H]2O)c3ccccc3
| StdInChI_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChI = 1S/C20H27NO11/c21-6-10(9-4-2-1-3-5-9)30-20-18(28)16(26)14(24)12(32-20)8-29-19-17(27)15(25)13(23)11(7-22)31-19/h1-5,10-20,22-28H,7-8H2/t10-,11+,12+,13+,14+,15-,16-,17+,18+,19+,20+/m0/s1
| StdInChIKey_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChIKey = XUCIJNAGGSZNQT-JHSLDZJXSA-N
| CASNo_Ref = {{cascite|correct|CAS}}
| CASNo = 29883-15-6
| PubChem = 656516
| UNII_Ref = {{fdacite|correct|FDA}}
| UNII = 214UUQ9N0H
| ChEBI_Ref = {{ebicite|correct|EBI}}
| ChEBI = 17019
| SMILES = O[C@@H]3[C@@H](O)[C@H](O)[C@@H](CO)O[C@H]3OC[C@H]2O[C@@H](OC(C#N)c1ccccc1)[C@H](O)[C@@H](O)[C@@H]2O
| MeSHName = Amygdalin
}}
|Section2={{Chembox Properties
| C=20 | H=27 | N=1 | O=11
| MolarMass=457.429
| Appearance=
| Density=
| MeltingPt= 223-226 °C(lit.)
| BoilingPt=
| Solubility= H2O: 0.1 g/mL hot, clear to very faintly turbid, colorless
}}
|Section3={{Chembox Hazards
| ExternalSDS = [http://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do?country=US&language=en&productNumber=A6005&brand=SIGMA&PageToGoToURL=http%3A%2F%2Fwww.sigmaaldrich.com%2Fcatalog%2Fproduct%2Fsigma%2Fa6005%3Flang%3Den A6005]
| GHSPictograms = {{GHS07}}
| GHSSignalWord = Warning
| HPhrases = {{H-phrases|302}}
| PPhrases = {{P-phrases|264|270|301+312|330|501}}
| NFPA-H = 1
| NFPA-F = 0
| NFPA-R = 0
| MainHazards=
| FlashPt=
| AutoignitionPt =
}}
|Section8={{Chembox Related
| OtherAnions =
| OtherCations =
| OtherFunction =
| OtherFunction_label =
| OtherCompounds = [[Vicianin]], [[#Laetrile|laetrile]], [[prunasin]], [[sambunigrin]] }}
}}
▲'''Amigdalin''' atau yang dikenal juga sebagai '''vitamin B17''' adalah [[senyawa kimia]] ''[[(nitriloside]]'') yang dikenal sebagai obat antikanker, memiliki struktur menyerupai [[vitamin]] AB kompleks sehingga dinamakan sebagai vitamin B17. Senyawa ini dapat ditemukan pada biji [[aprikot]] (memiliki kandungan tertinggi dan [[enzim]] penyimpanan yang paling efektif), [[Badam|almond]], [[persik]], [[apel]], dan [[Kacang|kacang-kacangan]]. Amigdalin diklasifikasikan sebagai [[Glikosida|glukosida]] sianogenik. Tumbuhan yang mengandung glikosida sianogenik terdapat pada sekitar 2000 spesies yang termasuk dalam 110 famili (misal [[Rosaceae]], [[Poaceae]], [[Fabaceae|Papilionaceae]], [[Euphorbiaceae]], [[Scrophulariaceae]]) yang tergolong dalam tanaman dan biji buah-buahan yang dapat dimakan. Fungsi alami glikosida sianogenik adalah untuk melindungi tanaman terhadap serangga dan [[
== Kandungan Amigdalin ==
Karena setiap molekul amigdalin mengandung gugus [[nitril]] yang dapat melepaskan unsur toksik sianida melalui kerja beta-glukosidase, amigdalin bukanlah termasuk vitamin karena mengandung banyak kontroversi. Beta-glukosidase yang disimpan dalam bagian [[sel tumbuhan]] juga ada di dalam tubuh manusia (usus kecil) yang berguna sebagai degradasi amigdalin menjadi prunasin, mandelonitrile, glukosa, benzaldehida, dan hidrogen sianida. Senyawa-senyawa tersebut diserap kedalam getah bening dan sirkulasi portal. Aktivitas antikanker amigdalin diduga terkait dengan efek sitosik dari HCN yang dilepaskan secara enzimatik dan glikosida sianogenikik yang tidak terhidrolisis<ref name="Jaszczak-Wilke 2253"/><ref name="Oduwole 2020"/><ref name="Xu 2014 3"/>
== Leatrile ==
Leatrile (dengan nama lain D-Mandelonitrile 6-O-β-D-glucosido-β-D-glucoside) adalah bentuk sintesis (buatan manusia) dari senyawa alami amigdalin yang dihidrolisis. Beberapa orang menyebut Leatrile sebagai vitamin B17, namun bukan termasuk vitamin yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh ''National Nutrition Council''. Leatrile dapat digunakan sebagai lotion kulit maupun obat-obatan dalam bentuk suntikan ataupun tablet (lebih banyak memiliki efek samping dibanding suntikan).
Leatrile telah digunakan sebagai pengobatan asma, bronkitis, emfisema, kusta, [[kanker kolorektal]] dan vitiligo. amigdalin didekomposisi menjadi [[asam hidrosianat]], yang merupakan senyawa antitumor, dan benzaldehida, yang dapat menginduksi tindakan [[analgesik]], sehingga dapat digunakan untuk pengobatan kanker dan menghilangkan rasa sakit. Pengobatan alami amigdalin dinyatakan komplementer dan alternatif dalam pengobatan kanker lebih dari 30 tahun dengan menguraikan zat [[
Studi kasus leatrile pada berbagai sel kanker menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam leatrile dapat membunuh sel kanker, namun FDA AS pada akhir 1970-an tidak menyetujui ini.
|