Pengguna:Muhammad Fahmi Lubis/Gedung Kuning: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Gedung Kuning"
 
k fix
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 4:
<templatestyles src="Module:Infobox/styles.css"></templatestyles>
[[Berkas:Gedung_Kuning,_Sultan_Gate,_Singapore,_under_restoration_-_200108.jpg|pra=//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/88/Gedung_Kuning%2C_Sultan_Gate%2C_Singapore%2C_under_restoration_-_200108.jpg/300px-Gedung_Kuning%2C_Sultan_Gate%2C_Singapore%2C_under_restoration_-_200108.jpg|ka|jmpl|460x460px| Gedung Kuning sedang direnovasi pada Agustus 2001, dilihat dari Sultan Gate, [[Singapura]] .]]
'''Gedung Kuning''' (Jawi: ڬيدوڠ كونيڠ) merupakan kediaman bersejarah Melayu yang terletak di [[Singapura]]. Gedung Kuning berada di 73 Sultan Gate, tepat di luar [[Taman Warisan Melayu]], dekat [[Masjid Sultan]] di distrik bersejarah, [[Kampong Glam]]. Sebelumnya, pada 1919 hingga 1925, alamat Gedung Kuning adalah 33 Sultan Gate.<ref>{{cite web|date=13 March 1999|title=Land Office Notice 681, Section 8, Land Acquisition Act|url=http://www.gedungkuning.com/familysaga/pdf/02.pdf.|website=gedungkuning.com|publisher=Singapore Land Authority|access-date=2 December 2013}}{{Dead link|date=August 2019|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref> Setelah disatukan dengan istana milik penguasa Melayu di Singapura yang berada di sebelahnya, yakni [[Istana Kampong Glam]], Gedung Kuning beralihfungsi menjadi kediaman pribadi Haji Yusoff, seorang pedagang Melayu-Jawa terkemuka, beserta empat generasi keluarganya.  Bersamaan dengan Istana Kampong Glam, gabungan bangunan tersebut diperbaharui sebagai bagian dari pengembangan [[Taman Warisan Melayu]] pada 2004.
 
== Sejarah ==
Baris 11:
'''1897:''' Akibat perselisihan penerus takhta, pada 23 Desember 1897, Mahkamah Banding Koloni Singapura memutuskan tidak seorang pun dapat mengeklaim Gedung Kuning sehingga gedung tersebut menjadi milik [[Kemahkotaan]] Imperium Britania.<ref>{{Cite web|date=30 December 2000|title=Sultan Hussain Ordinance (Chapter 382) (Original Enactment: Ordinance 13 of 1904)|url=https://sso.agc.gov.sg/Act/SHO1904|website=Attorney-General’s Chambers Singapore|publisher=Attorney-General’s Chambers Singapore|access-date=5 April 2014}}</ref>
 
'''1907:''' ''Statutory Land Grant  '' (hibah tanah oleh negara dengan syarat tunduk pada ketentuan yang disepakati) dikeluarkan ketika Tengku Mahmud menggadaikan Gedung Kuning kepada R.M.P.S. Annamalay Chitty pada 25 Januari 1907.<ref>{{Cite web|title=Statutory Land Grant No. 16944. Survey No. 12561. District Singapore Town T.S. XIV Lot 53. No. 73, Sultan Gate|url=http://www.gedungkuning.com/history/pdf/Statutory_Land_Grant_16944.pdf.|website=gedungkuning.com|access-date=5 April 2014}}{{Dead link|date=August 2019|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref>
 
'''30 Juli 1912:''' Haji Yusoff bin Haji Mohamed Noor membeli Gedung Kuning dari R.M.P.C. Mootiah Chitty.*
Baris 19:
'''28 Juli 1925:''' Haji Yusoff membeli kembali Gedung Kuning dari Oei Tjong Swan, putra dari Oei Tiong Ham. Menurut rumor yang beredar, keluarga-keluarga Tionghoa tersebut seringkali dilanda nasib buruk selama menetap di sana,<ref>{{Cite journal|date=21 July 1922|title=Engineers' Negligence|journal=The Singapore Free Press and Mercantile Advertiser|page=12}}</ref> bahkan setelah mereka menjual gedung tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Yoshihara|first=Kunlo|date=1989|title=Interview: Oei Tjong Tjay|journal=Japanese Journal of Southeast Asian Studies|volume=27|hdl=2433/56367}}</ref>
 
'''1925 - 19991925–1999:''' Empat generasi keluarga Haji Yusoff menempati Gedung Kuning dari 1925 hingga 1999.<ref>{{Cite web|title=singapore historic buildings 101: GEDUNG KUNING|url=https://www.singaporeheritage.org/wp-content/uploads/2010/09/Hidayah-Amin-Lo-Res.pdf}}</ref>
 
'''12 Maret 1999:''' Pemerintah mengumumkan rencana untuk mengubah [[Istana Kampong Glam]] dan Gedung Kuning menjadi bagian dari [[Taman Warisan Melayu]]. [[Istana Kampong Glam]] akan diubah menjadi museum sedangkan Gedung Kuning menjadi kafe galeri.
Baris 25:
'''11 September 1999:''' Gedung Kuning diakuisisi negara di bawah Akta Pengambilalihan Tanah<ref>{{Cite web|date=13 March 1999|title=Land Office Notice 681, Section 8, Land Acquisition Act|url=http://www.gedungkuning.com/familysaga/pdf/02.pdf.|website=gedungkuning.com|publisher=Singapore Land Authority|access-date=2 December 2013}}{{Dead link|date=August 2019|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref> dan kini menjadi milik Pemerintah Singapura. Keturunan keluarga Haji Yusoff yang tengah menetap di Gedung Kuning harus meninggalkan bangunan tersebut.
 
'''1999 - 20031999–2003:''' Gedung Kuning direstorasi.
[[Berkas:Gedung_Kuning,_Sultan_Gate,_Singapore_-_20101016-01.JPG|pra=//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/28/Gedung_Kuning%2C_Sultan_Gate%2C_Singapore_-_20101016-01.JPG/300px-Gedung_Kuning%2C_Sultan_Gate%2C_Singapore_-_20101016-01.JPG|ka|jmpl|300x300px| '''Restoran Tepak Sireh''' di Gedung Kuning, 73 Sultan Gate, Singapura.]]
'''27 DesDesember 2003:''' '''Restoran Tepak Sireh''' di Gedung Kuning secara resmi dibuka oleh Lektor Kepala Yaacob Ibrahim, Menteri Urusan Muslim Singapura.
 
'''2008:''' [[Taman Warisan Melayu]] menjadi tanggung jawab [[Badan Warisan Nasional (Singapura)|Badan Warisan Nasional]].
Baris 35:
'''1 Januari 2012:''' Sewa Restoran Tepak Sireh berakhir. [[Badan Warisan Nasional (Singapura)|Badan Warisan Nasional]] mengevaluasi tender-tender untuk usaha baru di Gedung Kuning.
 
'''September 2012:''' Sebuah'''Mamanda''', yakni sSebuah restoran Melayu semi-mewah, yakni '''Mamanda''', dibuka di Gedung Kuning.<ref>{{cite web|title=Home|url=https://www.mamanda.com.sg/|website=mamanda.com.sg}}</ref>
[[Berkas:Mamanda,_Kampong_Glam_(8125453107).jpg|pra=//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1f/Mamanda%2C_Kampong_Glam_%288125453107%29.jpg/220px-Mamanda%2C_Kampong_Glam_%288125453107%29.jpg|jmpl| Mamanda, Kampong Glam]]
[[Berkas:Mamanda_restaurant,_Gedung_Kuning,_Singapore_-_20160917-01.jpg|pra=//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d9/Mamanda_restaurant%2C_Gedung_Kuning%2C_Singapore_-_20160917-01.jpg/220px-Mamanda_restaurant%2C_Gedung_Kuning%2C_Singapore_-_20160917-01.jpg|jmpl| Bagian dalam restoran Mamanda di Gedung Kuning, Singapura.]]
Baris 47:
 
== Fitur-Fitur Arsitektur Gedung Kuning ==
Gedung Kuning dibangun pada 1850-an dengan elemen-elemen bangunan yang menyerupai sebuah ruko.  Beberapa elemen kunci utama sebuah ruko, yang dianggap paling penting menurut [[Otoritas Pembangunan Kembali Perkotaan]] (''Urban Redevelopment Authority'' atau URA)<ref>{{Cite book|date=January 1995|title=Historic District: Kampong Glam|publisher=Urban Redevelopment Authority|pages=38}}</ref>'','' antara lain atap, fondasi, tembok milik bersama, tiang dan balok pengisi yang terbuat dari kayu, lubang udara, halaman belakang, jendela, pintu, tangga, fasad, serta tembok dan gerbang di halaman depan. Struktur utama Gedung Kuning terdiri dari campuran rangka kayu pada atap dan dinding pemikul.
 
=== Fondasi ===
Gedung Kuning diperkirakan dibangun di atas fondasi tapak yang terbuat dari batu pabrikan.   Fondasi tapak dari batu pabrikan umumnya terdiri dari sejumlah lapisan batu bata. Lapisan paling bawah biasanya memiliki lebar dua kali lebih besar dari tembok di atasnya. Total ketinggian pijakan fondasi kurang lebih dua pertiga dari lebar tembok. Fondasi batu biasanya terbuat dari bata merah berukuran 75 × 215 × 100 mm yang direkat dengan mortar kapur agar berongga dan tidak terlalu kaku sehingga fondasi lebih tahan terhadap penurunan yang tidak merata dibandingkan dengan menggunakan mortar semen. Sebagai hasilnya, Gedung Kuning tidak akan mengalami banyak keretakan selama bertahun-tahun. Namun, kolom-kolom di sepanjang Jalan Kandahar dibangun dari fondasi tapak yang terbuat dari beton bertulang.
 
=== Dinding Pemikul ===
Gedung Kuning utamanya dibangun di atas sebuah dinding pemikul. Dinding tersebut memikul beban bangunan dan mengalihkannya ke struktur fondasi. Fungsi ini serupa dengan tembok milik bersama pada sebuah ruko.<ref name=":02">{{cite book|date=January 1995|title=Historic District: Kampong Glam|publisher=Urban Redevelopment Authority|pages=41–43}}</ref> Dinding-dinding pemikul membatasi tiap ruangan di Gedung Kuning sebagaimana tembok milik bersama membatasi tiap ruko. Seperti tembok milik bersama yang juga dikenal sebagai tembok tahan api, dinding-dinding pemikul Gedung Kuning memiliki fungsi yang serupa dengan menciptakan sebuah perintang dan mencegah penyebaran api di antara atau melalui tiap ruang. Tembok milik bersama biasanya ditinggikan hingga melebihi atap guna memastikan keefektifannya, tetapi tidak demikian pada Gedung Kuning mengingat tidak adanya bangunan yang berdiri di sekitarnya. Meskipun demikian, gagasan ini dapat dilihat pada jalur pejalan kaki (''walkway'') Gedung Kuning di Jalan Kandahar karena tembok pembatas tersebut diperpanjang hingga ke jalur tersebut. Tembok ini kemungkinan didirikan untuk mencegah penyebaran api di antara Gedung Kuning dan Klub Kota Raja. Dinding-dinding Gedung Kuning dibangun menggunakan metode konstruksi bata kemudian diplester untuk finishing yang mulus dan diberi cat.<ref>{{Cite book|last=Amin|first=Hidayah|year=2010|title=Gedung Kuning: Memories of a Malay Childhood|publisher=Singapore: Helang Books|pages=184}}</ref><ref>{{Cite book|date=July 1988|title=Historic District in the Central Area: A Manual for Kampong Glam Conservation Area|publisher=Urban Redevelopment Authority|pages=52}}</ref> Dinding tersebut memiliki ketebalan yang merata di sepanjang dua tingkat. Dinding pemikul Gedung Kuning disokong di atas fondasi. Terdapat beberapa tembok non-struktural yang digunakan untuk memisahkan ruangan. Biasanya, dinding pemikul disokong di atas fondasi strip kontinu sementara sebuah kolom diletakkan pada pijakan bata yang disokong di atas pancang-pancang kayu bakau.  Mortar kapur<ref>{{Cite book|date=January 1995|title=Historic District:Kampong Glam|publisher=Urban Redevelopment Authority|pages=67}}</ref> biasanya digunakan pada konstruksi bata pada bangunan-bangunan lama. Mortar kapur juga digunakan karena kemampuan penguapan kelembapannya, yang memperlambat merembetnya pengelupasan finishing permukaan seperti plester dan cat akibat akumulasi kelembapan di dalam unsur strukturalnya, dibanding dengan mortar semen yang digunakan pada konstruksi bangunan-bangunan baru.
 
=== Kolom dan Pelengkung ===
Baris 70:
 
=== Atap ===
Atap Gedung Kuning bermodel limas yang menurun dan dilapisi dengan ubin tembikar terakota tanpa glasir yang saling bertumpuk dan berpaut. Ubin-ubin tersebut dipasang dengan susunan melengkung bergandengan (''ridge and furrow'') pada satu atau lebih lapisan sesuai kebutuhan di atas reng kayu.  Mortar digunakan untuk menyambungkan antarubin dan seluruh finishing atap disokong oleh balok-balok kayu. Purlin atap dipasang di sepanjang dinding pemikul sehingga memindahkan beban atap ke dinding tersebut. Rafter atau kasau merupakan anggota struktural miring yang menyokong atap-atap miring dengan sokongan purlin dan balok-balok atap. Ujung-ujung atap (''eave'') Gedung Kuning lebar dan menggantung. Soffit (permukaan di bawah) ujung atap tersebut dilapisi panel kayu. Panel-panel tersebut terbuat dari kayu yang siap digunakan (material ekonomis) yang dapat diambil dari sumber lokal dan memiliki kekuatan tarik yang cukup untuk memikul beban lateral.
 
Pemasangan lapisan antibocor biasanya menggunakan aspal bitumen, flashing plat galvanis, ''coping'', dan satu lapis pengatapan metal bergelombang di bawah ubin. Namun, terpal dan membran antibocor lain kerap dapat ditemukan menyelimuti ubin atap lalu diganjal dengan batu-bata atau balok kayu untuk menahannya sebagai metode yang praktis. Selokan dan pipa besi galvanis melengkapi sistem pengaliran air pada atap-atap tradisional Air dari atap pada akhirnya dialirkan ke saluran permukaan terbuka.