'''Dermatitis atopik''' (DA) atau yang biasa disebut sebagai [[eksem]] aktopik[[atopik]] adalah [[penyakit kulit]] menahun (kronik), [[inflamasi]], sangat [[gatal]], dapat kambuh lagi setelah dinyatakan sembuh (residivistis), dan [[Remisi (kedokteran)|remisi]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Movita|first=Theresia|date=2014-11-01|title=Tatalaksana Dermatitis Atopik|url=http://cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1074|journal=Cermin Dunia Kedokteran|volume=41|issue=11|pages=828–831|doi=10.55175/cdk.v41i11.1074|issn=2503-2720|access-date=2022-10-16|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018134842/https://cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1074|dead-url=yes}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=Earlia|first=Nanda|last2=Lestari|first2=Wahyu|last3=Prakoeswa|first3=Cita R. S.|date=2022-02-232021|url=https://play.google.com/store/books/details/Dermatitis_Atopik?id=prdgEAAAQBAJ&hl=en_US&gl=US|title=Dermatitis Atopik|location=Aceh|publisher=Syiah Kuala University Press|isbn=978-623-264-461-8|pages=13, 14, 15, 36, 37|language=id|url-status=live}}</ref> Kejadian DA paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak.<ref name=":0" /> Interaksi faktor genetik, [[disfungsi imun]], disfungi [[Sistem imun bawaan|disfungsi sawar kulit]], serta faktor pencetuspenyebab lainnya, seperti faktor lingkungan dan agen [[Infeksi|infeksius]], diduga merupakan dasar dari [[patogenesis]] DA<ref name=":0" /><ref name=":1" />
Anak-anak dengan riwayat [[atopi]] dalam keluarga seperti [[asma]] dan [[rinitis alergi]] lebih berisiko menderita DA.<ref name=":1" /> [[Alergi makanan]] merupakan gejala yang juga sering timbul bersamaan dengan DA selama 2 tahun pertama kehidupan anak, yang akan membaik pada usia [[prasekolah]].<ref name=":0" />
Sekitar 10-20% anak dan 1-3% dewasa di dunia menderita DA dengan angka kejadian yang cenderung meningkat di berbagai belahan dunia.<ref name=":0" /> Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang paling banyak ditemukan di negara berkembang.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Eliska|first=Noviyanti,|last2=Thaha|first2=M. dkkAthuf|last3=Anwar|first3=Chairil|date=2015|title=Faktor Risiko pada Dermatitis Atopik|url=https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/2548|journal=Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya|volume=2|issue=1|pages=143-149}}</ref> [[Prevalensi|Prevalensinya]] meningkat dua hingga tiga kali lipat di negara industri selama tiga dekade terakhir, yaitu 15-30% pada anak dan 2-10% pada dewasa.<ref name=":2" /> Sekitar 85% pasien dengan DA adalah anak berusia 3 hingga 5 bulan, dengan 60% kasus berkembang pada tahun pertama kehidupan dan 90% pada usia 5 tahun.<ref name=":2" /> Sekitar 70% dari kejadian DA pada pasien berlanjut menjadi asma atau [[Rinitis alergi|rhinitis alergi]].<ref name=":2" />
== Tanda dan Gejalagejala ==
Gejala utama yang sangat khas dan terpenting yang dapat ditemukan pada penderita DA adalah [[Gatal|rasa gatal]] (pruritus).<ref name=":1" /> Gatal pada kasus DA dapat mengganggu tidur sehingga memengaruhi kualitas hidup, terutama pada anak-anak. <ref name=":1" />
== Patofisiologi ==
Dermatitis atopik dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu tipe ekstrinsik dan intrinsik.<ref name=":1" /> DA ekstrinsik yang juga dikenal dengan DA alergi, ditandai dengan terjadinya peningkatan nilai serum [[IgE]].<ref name=":1" /> DA ekstrinsik juga sering dikatikan dengan kejadian [[asma bronkial]] dan rinitis alergi, sedangkan DA tipe intrinsik (DA nonalergi) memiliki nilai [[IgE]] normal.<ref name=":1" />
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Penyakit kulit]]
|