Suku Mamasa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Etnik |
||
(45 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{ethnic group
|native_name=''To Mamasa''
|image=[[Berkas:Tondok Dance.jpg|265px]]
|image_caption=Tari Tondok, tarian khas
|population=151.000<ref>{{cite web|url=https://joshuaproject.net/people_groups/13465/ID|title=Mamasa Toraja People|website=joshuaproject.net|access-date=16 July 2023}}</ref>
▲|group=''To Mamasa''
|popplace=[[Sulawesi Barat]]
|langs=[[Bahasa Mamasa|Mamasa]]
|religions=[[
|related=[[Suku Toraja|Toraja]] dan [[Suku Kalumpang|Kalumpang]]
}}
'''
==Sejarah==
Asal-usul suku Mamasa menurut sebuah cerita rakyat yang terpelihara di kalangan masyarakat Mamasa, menceritakan bahwa
==Kepercayaan==
Masyarakat Mamasa secara mayoritas adalah pemeluk agama [[Kristen]] khususnya aliran [[Protestan]]
==Kebudayaan==
Baris 28 ⟶ 29:
=== Rumah adat ===
Berikut ini jenis-jenis [[rumah adat]] (''banua'') Mamasa:
▲Berasal dari kata "banua" berarti rumah dan kata "layuk" berarti tinggi, maka "banua layuk" dapat diartikan sebagai "rumah tinggi". Rumah ini berukuran sangat besar dan tinggi, biasanya pemilik rumah ini merupakan pemimpin dalam masyarakat atau seorang bangsawan.
▲Berasal dari kata "sura" berarti "ukir"; "Banua sura" dapat diartikan sebagai "rumah ukir". Rumah ini berukuran besar dan tidak seperti ''banua'' lain. Penghuni daripada rumah merupakan pemimpin dalam masyarakat atau seorang bangsawan.
▲Berasal dari kata "bolong" yang berarti "hitam", rumah ini dapat diartikan sebagai "rumah hitam". Rumah ini dikunjungi oleh orang kaya dan seorang yang dianggap pemberani dalam masyarakat.
▲Merupakan jenis rumah Mamasa dengan warna asli (tidak diukir dan tidak dihitamkan). Rumah ini umumnya dihuni oleh kalangan masyarakat biasa.
▲Rumah Mamasa yang bagian tiang paling bawah bawah dengan tanah dialas dengan kayu (''longkarrin''). Rumah ini juga umumnya dihuni oleh masyarakat biasa.
==== Persamaan dan perbedaan rumah adat Mamasa dan Toraja ====
Pada dasarnya rumah adat Mamasa hampir mirip dengan rumah adat Toraja, perbedaannya yaitu rumah adat Mamasa memiliki atap kayu yang berat dengan bentuk yang tidak terlalu melengkung sementara rumah adat Toraja memiliki atap kayu dengan bentuk seperti huruf [U].
Secara umum banua layuk yang terdiri atas tiga bagian, yakni atap, badan, dan kolong (rumah panggung), fungsional bentuk rumah panggung dapat digunakan untuk menghindari gangguan binatang buas, lantai dapat menampung hawa panas di malam hari, sehingga cocok untuk daerah dingin, dan kolong dapat bekerja praktis. Banua layuk sebagai rumah adat sarat dengan makna simbolik sebagai cerminan dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakatnya. Simbol-simbol tersebut ditemukan pada struktur, ukiran, dan unsur-unsur lainnya yang terdapat pada banua layuk. Bentuk rumah adat di Mamasa saat ini adalah hasil perkembangan dari bentuk sebelumnya yang bermula dari banua pandoko dena, banua lentong appa, banua tamben, dan banua tolo' (sanda ariri). Dari bentuk rumah yang keempat (banua tolo') akhirnya menjadi ciri khas rumah adat Mamasa, khususnya banua layuk, pendiriannya ditentukan oleh lokasi, arah, dan bahan bangunan, dan waktu membangun bangunan.
Banua layuk, merupakan simbol kepemimpinan tertinggi dalam struktur masyarakat Kampung Ballapeu'. Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan banua layuk berdiri di Ballapeu'. Proses pembuatan banua layuk dari asal hingga bangunan siap untuk ditempati tidak terlepas dari kegiatan upacara ritual dengan mengorbankan kerbau atau babi. Struktur banua layuk yang terdiri atas bagian, yakni atap, rumah panggung, dan kolong (rumah panggung), selain itu pertimbangan fungsional pentas tiga makna filosofi. Fungsional rumah panggung adalah: bentuknya menghindarkan gangguan dari binatang buas, lantai dapat menampung hawa panas di malam hari, sehingga cocok untuk daerah dingin, dan bagian kolong dapat berfungsi praktis.▼
Sedang makna filosofi dibalik struktur banua layuk yang terdiri dari tiga bagian adalah simbol dari makrokosmos yang terdiri atas tiga lapisan yakni dunia atas, tengah, dan bawah. Terdapat beberapa persamaan di samping perbedaan antara banua layuk di Mamasa dengan [[tongkonan]] di Tana Toraja. Adanya persamaan dari keduanya karena memiliki akar budaya yang sama, dan adanya perbedaan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan dan sosial budaya yang berbeda dari kedua rumah adat tersebut.▼
▲Proses pembuatan banua layuk dari asal hingga bangunan siap untuk ditempati tidak terlepas dari kegiatan upacara ritual dengan mengorbankan kerbau atau babi. Struktur banua layuk yang terdiri atas bagian, yakni atap, rumah panggung, dan kolong (rumah panggung), selain itu pertimbangan fungsional pentas tiga makna filosofi.
▲Terdapat beberapa persamaan di samping perbedaan antara banua layuk di Mamasa dengan [[tongkonan]] di Tana Toraja. Adanya persamaan dari keduanya karena memiliki akar budaya yang sama, dan adanya perbedaan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan dan sosial budaya yang berbeda dari kedua rumah adat tersebut.
=== Pertanian ===
Masyarakat Mamasa hidup pada hasil pertanian, pada tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan berbagai jenis buah-buahan. Mereka juga memiliki perkebunan yang ditanami kopi dan kakao yang dikelola dengan cara tradisional. Di luar bidang pertanian, mereka juga memelihara hewan ternak, seperti babi, kerbau, sapi, kuda, ayam dan bebek. Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, dan juga dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
=== Kesenian ===
Masyarakat
==Referensi==
Baris 84 ⟶ 58:
[[Kategori:Suku Mamasa| ]]
[[Kategori:
[[Kategori:Sulawesi Barat]]
|