Jamur sihir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sidki Aqila (bicara | kontrib)
k "Pasalnya, psilosibin akan langsung menyerang sel-sel dan sistem otak...", fakta tidak relevan atau tidak mendukung dengan bukti ilmia.
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 4:
 
== Pengertian ==
Magic mushroom adalah sebutan bagi kira-kira 100 spesies jamur liar yang mengandung zat kimia alami bernama [[psilosibin]], [[psilocin]], dan [[baeocystin]]. Jamur-jamur tersebut biasanya tumbuh di kotoran hewan ternak seperti kuda, sapi, dan kerbau. Kandungan zat psilosibin inilah yang dicari karena bisa menyebabkan sensasi tertentu yang intens, tergantung dari kondisi psikologis orang yang mengonsumsinya.
 
Magic Mushroom mempunyai zat kimia tertentu seperti psilocin yang memiliki struktur [[tryptamine]] yang dapat menunjukkan ketertarikan terhadap [[reseptor serotonin]] dengan sistem saraf pusat tertentu. Perubahan persepsi, perubahan suasana hati, halusinasi, dan distorsi waktu disebabkan oleh penghambatan pelepasan neuron yang bergantung pada serotonin.
Pasalnya, psilosibin akan langsung menyerang sel-sel dan sistem otak. Akibatnya, oksigen pun menjadi terhambat untuk masuk ke otak. Hal ini membuat kerja otak jadi lebih lambat. Inilah yang membuat seseorang akan merasakan efek-efek yang tidak wajar setelah mengonsumsinya.
 
Jamur ini biasanya dikeringkan atau dimakan mentah. Pengguna juga bisa mencampurkannya dengan telur, masakan umum, teh, atau minuman lainnya. Ada juga pengedar yang mengolah jamur “ajaib” ini menjadi bubuk agar bisa diisap melalui hidung.
Baris 43:
Sebuah survei majalah Inggris pada 2005 menyebutkan jika penonton klub di Inggris mengalami mual atau muntah, yang dialami oleh lebih dari seperempat dari mereka yang telah menggunakan jamur halusinogen pada tahun sebelumnya.
 
Efek ini disebabkan oleh kandungan jamur dari psilocybin itu sendiri. Dalam satu studi lain disebutkan bahwa penggunaan psilocybin dalam jamur ini secara bertahap selama 21 hari tidak memiliki efek yang dapat diukur oleh tingkat elektrolit, kadar gula darah, atau toksisitas tes hati (Halberstadt, 2009).
 
Efek yang ditimbulkan oleh jamur ini terhadap tubuh antara lain:
Baris 59:
Penelitian lain menunjukkan bahwa psilocybin berperan signifikan dalam mengganggu kemampuan subjek untuk mengukur interval waktu dan mengurangi tingkat penyadapan pilihan mereka. Hasil ini
 
konsisten dengan peran obat dalam memengaruhi aktivitas korteks prefrontal. Korteks prefrontal dikenal berperan dalam persepsi waktu. Namun, dasar neurokimia efek psilocybin terhadap persepsi waktu tidak diketahui dengan pasti (Cunningham, 2008).
 
Para penggunanya mungkin bisa memiliki pengalaman yang menyenangkan atau merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, alam, dan alam semesta. Persepsi dan emosi lain juga sering diintensifkan. Pengguna juga dapat memiliki pengalaman tidak menyenangkan yang menggambarkan reaksi disertai oleh rasa takut, perasaan tidak menyenangkan lainnya, dan kadang-kadang dengan perilaku berbahaya.