Penanganan HIV/AIDS: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Lutra sumatrana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Truvada.JPG|jmpl|Contoh obat yang digunakan dalam ART. Kaplet di atas mengandung [[emtrisitabin]] dan [[tenofovir]].]]
'''HIV/AIDS umumnya ditangani''' dengan penggunaan beberapa [[obat antiretroviral]] (ARV) untuk mengendalikan [[HIV/AIDS|infeksi HIV]]. Terdapat beberapa kategorigolongan obat antiretroviral berdasarkan tahapan hidup dari virus [[HIV]]. Penggunaan beberapa obat sekaligus yang diarahkan ke beberapa target virus disebut sebagai ''highly active antiretroviral therapy''<!--Per MOS:BOLD - term redirects here--> (HAART) atau ''antiretroviral therapy'' (ART) atau terapi ARV.<ref name="kemenkes">{{cite web |title=Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral |url=http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Buku_Permenkes_ARV_Cetak.pdf |accessdate=2019-06-26 |archive-date=2019-10-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191005170803/http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Buku_Permenkes_ARV_Cetak.pdf |dead-url=yes }}</ref> ART mengurangi efek virus HIV dan dapat membantu meningkatkan [[sistem kekebalan]] tubuh serta menurunkan [[infeksi oportunistik|peluang terjadinya infeksi lain]] yang sering kali menyebabkan kematian pada pasien HIV.<ref name=":9">{{cite journal | vauthors = Moore RD, Chaisson RE | title = Natural history of HIV infection in the era of combination antiretroviral therapy | journal = AIDS | volume = 13 | issue = 14 | pages = 1933–42 | date = 1999 | pmid = 10513653 | doi = 10.1097/00002030-199910010-00017 }}</ref> ART juga mencegah penyebaran virus HIV melalui hubungan seks antara pasien dan [[serodiskordan|bukan pasien]] selama si pasien rutin menjaga pemakaian obat serta mengecek dan menjaga tingkat [[beban virus|jumlah virus dalam darah]] (''viral load'') dalam tingkat tidak terdeteksi.<ref name = Fauci-JAMA>{{cite journal | vauthors = Eisinger RW, Dieffenbach CW, Fauci AS | title = HIV Viral Load and Transmissibility of HIV Infection: Undetectable Equals Untransmittable | journal = JAMA | volume = 321 | issue = 5 | pages = 451–452 | date = 2019 | pmid = 30629090 | doi = 10.1001/jama.2018.21167 | authorlink3 = Anthony S. Fauci }}</ref>
 
Di beberapa negara, penanganan HIV telah berhasil membuat perkembangan dari pasien HIV ke taraf [[HIV/AIDS#Acquired immunodeficiency syndrome|AIDS]] menjadi jarang. [[Anthony Fauci]], kepala [[National Institute of Allergy and Infectious Diseases]] [[Amerika Serikat]], menyebutkan bahwa, "Melalui aksi solutif bersama saat ini dan komitmen kuat untuk beberapa tahun ke depan, generasi tanpa AIDS akan dapat dicapai." Dalam penelitian yang ditulisnya, ia menyebutkan bahwa untuk tahun 2010, sekitar 700.000 orang terselamatkan dari kemaitan akibat HIV melalui terapi ARV.<ref>{{cite journal | vauthors = Fauci AS, Folkers GK | title = Toward an AIDS-free generation | journal = JAMA | volume = 308 | issue = 4 | pages = 343–4 | date = 2012 | pmid = 22820783 | doi = 10.1001/jama.2012.8142 | authorlink = Anthony Fauci |quote=With collective and resolute action now and a steadfast commitment for years to come, an AIDS-free generation is indeed within reach.}}</ref> Tenaga medis dapat berfokus menangani HIV sebagai sebuah penyakit [[kronis]] ketimbang sebuah penyakit akut yang mematikan.<ref>{{cite journal | vauthors = Deeks SG, Lewin SR, Havlir DV | title = The end of AIDS: HIV infection as a chronic disease | journal = Lancet | volume = 382 | issue = 9903 | pages = 1525–33 | date = 2013 | pmid = 24152939 | pmc = 4058441 | doi = 10.1016/S0140-6736(13)61809-7 }}</ref>
 
[[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO)<ref name=":15">{{Cite web|title = Guidelines: HIV|url = http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/en/|website = World Health Organization|access-date = 2015-10-27}}</ref> menganjurkan penawaran terapi ARV terhadap pasien dengan HIV.<ref name=":0">{{Cite journal|title = Guidelines for the Use of Antiretroviral Agents in HIV-1-Infected Adults and Adolescents|date = 2015-04-08|url = http://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/lvguidelines/adultandadolescentgl.pdf|page = |ref = DHHS_guidelines|publisher = US Department of Health and Human Services|access-date = 2019-06-25|archive-date = 2016-11-01|archive-url = https://web.archive.org/web/20161101202407/https://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/lvguidelines/adultandadolescentgl.pdf|dead-url = yes}}</ref> Karena pengobatan pada terapi ARV dapat sangat kompleks dan berpotensi memiliki efek samping atau memunculkan [[kekebalan virus]], WHO juga menekankan keterlibatan pasien dalam memilih pelaksanaan terapi serta agar manfaat dan risiko pada pasien dapat dianalisis.<ref name=":0" /> WHO mendefinisikan sehat tidak hanya sebagai ketiadaan penyakit pada seseorang. Karena itu, telah terdapat pula penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak dari [[stigma]] terkait HIV serta halangan dan kendala yang dapat mencegah pengobatan dan bagaimana cara mengatasinya.<ref name=":17">{{cite journal | vauthors = Lazarus JV, Safreed-Harmon K, Barton SE, Costagliola D, Dedes N, Del Amo Valero J, Gatell JM, Baptista-Leite R, Mendão L, Porter K, Vella S, Rockstroh JK | display-authors = 6 | title = Beyond viral suppression of HIV - the new quality of life frontier | journal = BMC Medicine | volume = 14 | issue = 1 | pages = 94 | date = 2016 | pmid = 27334606 | pmc = 4916540 | doi = 10.1186/s12916-016-0640-4 }}</ref><ref name=":32">{{cite journal | vauthors = Logie C, Gadalla TM | title = Meta-analysis of health and demographic correlates of stigma towards people living with HIV | journal = AIDS Care | volume = 21 | issue = 6 | pages = 742–53 | date = 2009 | pmid = 19806490 | doi = 10.1080/09540120802511877 }}</ref>