Dosa besar dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k memperbaiki penggunaan jenis huruf besar dan kecil
k Pembunuhan: membetulkan ejaan (QuickEdit)
 
(37 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|pengampunan|Pertobatan dalam Islam}}
'''Dosa besar dalam Islam''' adalah segala jenis [[dosa]] yang balasannya adalah siksa di [[neraka]]. Larangan untuk melakukan dosa besar disebutkan dalam [[Al-Qur'an]] pada [[Surah An-Najm]] ayat 32.<ref>{{Cite book|last=Ajahari|date=2018|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2554/1/Ulumul%20Qur%27an%282%29.pdf|title=Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al Qur'an)|location=Sleman|publisher=Aswaja Pressindo|isbn=978-602-6733-53-5|pages=98|url-status=live}}</ref> Di antara dosa-dosa besar, terdapat lima belas dosa yang paling besar, yaitu syirik menyekutukan Allah, durhaka terhadap orang tua, sihir, pembunuhan yang diharamkan, riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, memberikan tuduhan atau berbuat zina kepada wanita mukmin, Meminum khamar, bersumpah palsu dan bersaksi palsu, berbohong, meninggalkan salat, memutuskan hubungan silaturahim, Bergunjing dan bermaksiat karena lalai.{{Sfn|Saproni|2015|p=15}}
 
'''Dosa besar dalam Islam''' adalah segala jenis [[dosa]] yang balasannya adalah siksa di [[neraka]]. Larangan untuk melakukan dosa besar disebutkan dalam [[Al-Qur'an]] pada [[Surah An-Najm]] ayat 32.<ref>{{Cite book|last=Ajahari|date=2018|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2554/1/Ulumul%20Qur%27an%282%29.pdf|title=Ulumul Qur'an (Ilmu-Ilmu Al Qur'an)|location=Sleman|publisher=Aswaja Pressindo|isbn=978-602-6733-53-5|pages=98|url-status=live}}</ref> Di antara dosa-dosa besar, terdapat lima belas dosa yang paling besar, yaitu [[syirik]] menyekutukan Allah, durhaka terhadap orang tua, [[Sihir dalam Islam|sihir]], [[Pembunuhan dalam Islam|pembunuhan yang diharamkan]], [[riba]], memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, [[Fitnah|memberikan tuduhan]] atau berbuat [[Perzinaan dalam Islam|zina]] kepada wanita mukmin, Meminum [[khamar]], bersumpah palsu dan bersaksi palsu, [[Kebohongan|berbohong]], meninggalkan salat, memutuskan hubungan silaturahim, Bergunjingbergunjing dan bermaksiatber[[maksiat]] karena lalai.{{Sfn|Saproni|2015|p=15}}
 
== Pandangan sahabat Nabi ==
[[Sahabat Nabi]] di antaranya [[Umar bin Khattab]] dan Ibnu[[Abdullah bin Abbas]] memiliki pandangan mengenai dosa besar. Keduanya menyakini bahwa dosa besar hanya akan diampuni oleh [[Allah (Islam)|Allah]] selama pelakunya selalu memohon ampunan kepada Allah setelah melakukan perbuatannya. Sebaliknya, dosa kecil dapat menjadi dosa besar jika dilakukan secara terus-menerus.{{Sfn|Saproni|2015|p=15}}
 
== Dosa terhadap Allah ==
 
=== Syirik Menyekutukanmenyekutukan Allah===
[[Syirik]] merupakan dosa besar yang paling besar di antara dosa-dosa besar lainnya. Dosa akibat perbuatan syirik ini tidak memperoleh ampunan dari [[Allah (Islam)|Allah]]. Tidak terampuninya dosa syirik disebutkan di dalam [[Surah An-NisaNisa’]] ayat 48. Dalam ayat ini juga diketahui bahwa Allah mengampuni segala jenis dosa selain [[syirik]] bagi siapa pun yang dikehendakiNya. Dosa syirik dalam ayat ini  disebut sebagai dosa yang besar. Dalam sebuah hadits[[hadis]] yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan bahwa seorang yang sebelum mati berdoa kepada selain Allah, maka ia sudah dipastikan masuk [[neraka]].{{Sfn|Saproni|2015|p=13-14}}
 
MenjadiSalah satu penyebab terjadinya kesyirikan adalah [[syirik|menjadikan tokoh-tokoh tertentu sebagai pelindung selain Allah merupakan salah satu penyebab terjadinya syirik]]. Praktik ini umumnya terjadi pada para tokoh ulama yang telah meinggalmeninggal dunia. Pelaku syirik mendatangi kuburan para tokoh ini untuk melakukan penyembahan. Tujuan kedatangan mereka untuk meminta ampunan atau memohonkan agar segala keinginan yang mereka pinta dapat dikabulkan oleh kuburan tersebut. Kegiatan syirik ini biasanya terjadi pada tokoh yang kuburannya dianggap keramat oleh pelaku syirik.{{Sfn|Jauzi|2020|p=24}}
 
Penyebab perbuatan syirik ini disebutkan dalam [[Surah An-Najm]] ayat 53. Dalam ayat ini, Allah melarang orang-orang [[musyrik]] untuk menyembah Lata dan Uzza. Dalam riwayat IbnuAbdullah bin Abbas, Mujahid dan Abu Shalih diketahui bahwa Lata merupakan orang saleh yang sering membagi-bagikan tepung pada musim haji kepada para jemaah. Banyak orang yang datang ke kuburannya untuk menyembah kuburan Lata setelah iameninggalia meninggal dunia.{{Sfn|Jauzi|2020|p=24-25}} Sedangkan Uzza merupakan nama sebuah pohon yang disembah oleh masyarakat Arab pada masa jahiliah. Informasi penyembahan pohon ini berasal dari haditshadis yang diriwayatkan dari Mujahid. Nabi Muhammad akhirnya memerintahkan pohon ini untuk ditebang oleh [[Khalid bin Walid]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=25}}
 
=== Sihir ===
[[Sihir dalam Islam]] merupakan salah satu [[dosa]] besar. Ini dikarenakan perbuatan penyihir sama dengan orang yang [[kafir]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=46}} Dalil tentang sihir terdapat pada [[Surah Al-Baqarah]] ayat 102. Dalam ayat ini disebutkan bahwa sihir merupakan perbuatan [[setan]]. Manusia mengetahui tentang sihir karena diajarkan oleh setan. Tujuan setan mengajarkan sihir kepada manusia untuk membuat manusia melakukan syirik. Praktik sihir telah ada sejak masa pewahyuan kitab Taurat. Informasi ini disampaikan dalam [[Surah An-Nisa']] ayat 51. Pada masa ini, sihir dilakukan oleh peramal yang disebut Jibt dan penyihir yang disebut Thagut.{{Sfn|Jauzi|2020|p=46-47}}
 
Dalam sebuah haditshadis, disebutkan bahwa sihir termasuk salah satu dari tujuh perbuatan yang merusak. Hukuman bagi para pelaku sihir adalah hukuman mati. Pemberian hukuman mati dilakukan karena sihir merupakan bentuk kekafiran kepada [[Allah]].{{Sfn|Jauzi|2020|p=48}} Dalam sebuah haditshadis disebutkan bahwa jenis hukuman mati yang diberikan atas penyihir adalah pemenggalan dengan memakai pedang.{{Sfn|Jauzi|2020|p=49}}  
 
== Dosa terhadap diri sendiri ==
 
=== Meminum khamar (Minum minuman keras, Mabuk mabukan) ===
Meminum [[khamar]] termasuk dalam dosa besar karena menghilangkan akal manusia dan memabukkan. Kehilangan akal berakibat kepada kehilangan kesadaran yang baik sehingga dapat bertindak secara tidak baik. Khamar juga termasuk minuman yang memabukkan, sehingga hukumnya menjadi [[haram]] untuk diminum. Keharaman meminum khamar berlaku dalam jumlah sedikit maupun banyak. Dalilnya adalah hadisthadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa semua yang sifatnya memabukkan adalah [[haram]]. Dalam haditshadis yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan Abu Dawud ditambahkan bahwa segala sesuatu yang jumlahnya banyak dapat membuat mabuk, saat jumlahnya sedikit tetap [[haram]].<ref>{{Cite book|last=Abror|first=Khoirul|date=2019|url=http://repository.radenintan.ac.id/12664/1/Fiqh%20Ibadah.pdf|title=Fiqh Ibadah|location=Yogyakarta|publisher=Phoenix Publisher|isbn=978-602-0713-81-6|pages=26|url-status=live}}</ref>
 
Meminum khamar termasuk dalam dosa besar sesuai dengan firman Allah dalam [[Surah Al-Baqarah]] ayat 219. Dalam ayat ini disebutkan dua jenis dosa besar, yaitu meminum khamar dan berjudi. Ayat ini membandingkan antara manfaat dan dosa yang ditimbulkan akibat meminum khamar dan berjudi. Disebutkan bahwa dosanya lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=117}}
 
=== Bersumpah palsu dan bersaksi palsu ===
Dalam sebuah haditshadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, disebutkan bahwa Nabi Muhammad menyebutkan beberapa dosa-dosa yang paling besar. Dalam haditshadis ini, Nabi Muhammad menyebutkan dua dosa pertama hanya sekali, yaitu syirik kepada Allah dan durhaka kepada [[orang tua]]. Sedangkan dosa ketiga diulangnya beberapa kali. Dosa ini yaitu bersumpah palsu dan bersaksi palsu. Bersumpah dengan adanya dusta di dalam sumpah hukumnya [[haram]].{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=108}}
 
=== Berbohong (Berbuat Kebohongan) ===
Berbohong (Berbuat Kebohongan) merupakan dosa besar secara umum. Dalam ajaran Islam, berbohong merupakamerupakan perbuatan yang tercela. Dalam [[Surah An-Nahl]] ayat 105, disebutkan bahwa Allah menyatakan kedudukan seseorang yang sering berdusta sebagai orang yang tidak beriman. Orang yang sering berbohong diebut sebagai pendusta oleh Allah.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=119-120}}
 
=== Meninggalkan salatSalat ===
Meninggalkan [[salatSalat]] yang masuk dalam kategori dosa besar adalah yang disebabkan oleh kemalasan. Salat ini ditinggalkan, tetapi pelakunya masih meyakini bahwa salatSalat adalah ibadah yang wajib dilaksanakan. Terdapat dua pendapat mengenai status [[Keimanan dalam Islam|keimanan]] dari seorang muslim yang meninggalkan salatSalat akibat kemalasan. Sebagian ulama berpendapat bahwa pelakunya belum kafir. Sedangkan sebagian ulama lainnya meyakini bahwa pelakunya telah kafir, tetapi dalam kategori kafir yang kecil.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=27}}
 
=== Bunuh diri ===
Bunuh diri termasuk dalam dosa besar. Dalam kondisi ini, Allah menghendaki seseorang bunuh diri, tetapi bunuh diri tidak dikehendaki oleh Allah. PerihakPerihal bunuh diri disebutkan dalam haditshadis yang diriwayatkan oleh BukhariBukhori dan Muslim. Dalam haditshadis ini disebutkan bahwa pelaku bunuh diri akan dimasukkan ke dalam neraka [[Jahanam|jahannamJahannam]]. Di dalam neraka jahannamJahannam, pelaku bunuh diri akan memperoleh siksaan seperti caranya bunhbunuh diri. Tiga kondisi   bunuh diri di dalam hadisthadis ini yaitu bunuh diri dengan tikaman besi ke perut, meminum racun, dan menjatuhkan diri dari atas gunung.{{Sfn|Sholihah, dkk.|2020|p=60}}
 
=== Riya' ===
Baris 42 ⟶ 44:
Dalam [[Surah Al-Ma'un]] ayat 1–7 disebutkan mengenai ciri-ciri orang yang mendustakan agama. Salah satu diantaranya adalah orang yang berbuat riya'.<ref>{{Cite book|last=Rohmansyah|date=2018|url=http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/25550/Buku%20Ajar%20Kemuhammadiyahan-ok.pdf|title=Kuliah Kemuhammadiyahan|location=Bantul|publisher=Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta|isbn=978-602-5450-06-8|pages=96-97|url-status=live}}</ref> Riya' termasuk dalam jenis syirik kecil. Dalilnya pada ''[[Musnad Ahmad]]'' yang diriwayatkan oleh [[Ahmad bin Hanbal|Imam Ahmad]].{{Sfn|Bakhtiar|2018|p=76}} Riya' menghapuskan amalan yang telah dikerjakan oleh pelakunya. Penghapusan amal ini terjadi karena perbuatan baik itu dilakukan tidak secara ikhlas kepada Allah.{{Sfn|Bakhtiar|2018|p=77}}
 
Dalam ''[[Shahih Muslim]]'', disebutkan bahwa riya' menjadi penyebab berkobarnya api [[neraka]]. Jenis riya' ini dilakukan oleh tiga golongan, yaitu pembaca Al-Qur'an, mujahid dan orang dermawan. Ketiganya menjadi makhluk ciptaan Allah yang pertama kali membuat api neraka berkobar. Ini terjadi kepada mereka yang berbuat riya'. Mereka hanya ingin dipuji karena bacaan AL[[Al-Qur'an]], jihad dan kedermawanan yang mereka lakukan.{{Sfn|Jauzi|2020|p=33}}
 
=== Durhaka terhadap orang tua ===
Durhaka terhadap [[orang tua]] adalah salah satu dari dosa besar. Diriwayatkan bahwa Allah SWT melaknat siapapun yang menyakiti hati orang tuanya. termasuk orang tua kandung baik dari istri ataupun suami. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Durhaka adalah Ingkar terhadap perintah Tuhan, Orang Tua. Sebagaimana dalam firman Allah SWTpada Q.SSurah [[Surah Al-AhkafAhqaf]] ayat 15 yang Artinya Diperintahkanmemerintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya,. Karena Ibunyaibunya mengandungnya dengan susah payah memeliharanya dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnyadalam danrentang menyapihnya adalahmasa tiga puluh bulan. Sehingga bilamana ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'aberdoa "Ya tuhanku (Allah SWT) tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibuibu Bapakkubapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang sesungguhnya aku [[Pertobatan dalam Islam|bertaubat]] kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".<ref>https://telisik.id/news/jangan-coba-coba-durhaka-pada-ibu-ini-balasan-dari-allah#:~:text=KENDARI%2C%20TELISIK.ID%20%2D%20Durhaka,orang%20tua%2C%20dan%20sebagainya).</ref>.
 
=== Zina ===
[[Zina]] adalah Suatusuatu perbuatan yang dilarang keras oleh Allah SWT. Zina tidak sebatas melakukan hubungan persetubuhan lelaki dengan perempuan atau sebaliknya, tetapi juga perbuatan-perbuatan yang membangkitkan syahwat lawan jenis yang bukan mahram juga termasuk Zinazina. Allah SWT berfirman Q.Sdalam [[Surah Al-IsraaIsra']] ayat 32 yangbahwa Artinyamendekati "Danzina janganlahadalah kamuperbuatan mendekati Zina[[Haram|terlarang]], karena sesungguhnya Zinazina itu adalah faahisan (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang).<ref>https://www.merdeka.com/jatim/3-macam-zina-dalam-islam-ketahui-bahaya-dan-balasannya-kln.html</ref>.
 
=== Harta Haram RizkiRezeki Haram ===
Harta Haram. Seorang manusia yang hidup di masa modern saat ini, di tuntut untuk mengumpulkan, dan menumpuk harta sebanyak-banyaknya agar bisa hidup layak serta memiliki ketenangan dalam menghadapi masa depan diri sendiri, Anak dan cucu. Saat ini sebagian orang-orang tidak lagi memperdulikan dari mana dengan cara apa harta itu di dapatkan. Apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram, Seperti yang terdapat dalam H.R Al-BukhoriBukhari<ref>https://www.republika.co.id/berita/qcbgnp320/akan-datang-masa-kala-harta-haram-dianggap-biasabiasa-saja</ref>.
 
=== Memutuskan Tali Silaturahim ===
Silaturahmi adalah Jalinanjalinan kasih sayang dan [[persaudaraan]], baik dengan kerabat maupun orang lain.<ref>{{Cite journal|last=Busro|first=Busro|date=2022|title=Takhrij Hadith the Importance of Silaturahmi in the Islamic World|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jth/article/view/19890|journal=Journal of Takhrij Al-Hadith|volume=1|issue=1|pages=29-36|doi=10.15575/jth.v1i1.19890}}</ref> Di dalam Islam sangat dianjurkan bersilaturahmibersilaturahim, Sebagaimana perintah Allah SWT yang dicantumkan dalam surat[[Surah An -Nisa']] ayat 1 yang Artinyaartinya "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhanTuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah SWT menciptakan Istrinyaistrinya; dan dari pada keduanya, [[Allah SWT memperkembang(Islam)|Allah]] biakkanmemperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah SWT yang dengan (mempergunakan) nama-nyaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah SWT dan mengawasi kamu".<ref>https://kumparan.com/berita-hari-ini/hukum-memutuskan-tali-silaturahmi-dan-ancamannya-dalam-agama-islam-1xVFmhxjTOq/1</ref>.
 
=== Bergunjing ===
Ghibah atu Bergunjing adalah Menyebutmenyebut sesuatu yang terdapat dalam saura[[saudara]] sedarahnya ketika dengan sesuatu yang benar akan tetapi tidak disukainya. Q.S[[Surah 49 (Almujurat)Al-Hujurat]] ayat 12 yangmenyatakan Artinyaperintah "Wahaikepada orang-orang yang beriman' Jauhilahuntuk menjauhi kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah Dosdosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian berghibah (menggunjing) satu sama lain. AdakanDosa diantaraakibat kamubergunjing sekaliandisamakan dengan kondisi menjijikkan dimana seseorang yang suka makanmemakan daging saudaranya yang sudah mati?. tentuPerumpaan kamuini merasadiberikan jijik.agar Bertakwalahmanusia kamubertakwalah kepada Allah SWTyang maha penerima taubat lagi maha penyayang.<ref>https://muhammadiyah.or.id/dilarang-bergunjing-ghibah/</ref>.
 
== Dosa terhadap orang lain ==
 
=== Riba ===
Riba dalam Islam merupakan dosa besar yang hukumnya haram untuk dikerjakan. Keharaman riba ditetapkan di dalam Al-Qur'an maupun haditshadis. Larangan riba ini berlaku dalam jumlah sedikit maupun banyak dalam jenis apapun. Menurut [[Muhammad bin Shalih al-Utsaimin]], pengingkaran terhadap riba telah membuat status seorang muslim menjadi murtad dari Islam. Dalam haditshadis yang diriwayatkan oleh Ath-Tabrani dan disahihkan oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, disebutkan bahwa riba termasuk dosa besar karena memiliki 72 cabang dosa. Perbandingan untuk dosa riba yang paling kecil sama dengan dosa oleh seroang anak yang melakukan zina dengan ibu kandung. Sedangkan perbandingan untuk dosa riba yang paling besar adalah sama seperti dosa akibat pelanggaran kehormatan dan harga diri yang dimiliki oleh saudara pelaku riba.<ref>{{Cite book|last=Hardiwinoto|date=2018|url=http://repository.unimus.ac.id/3334/1/Buku%20Hardiwinoto%20%28kontroversi%20produk%20bank%20syariah%29%20cetak.pdf|title=Kontroversi Produk Bank Syari'ah dan Ribanya Bunga Bank|location=Semarang|publisher=Amanda Semarang|isbn=978-602-71607-5-0|pages=9|url-status=live}}</ref>    
 
=== Pembunuhan ===
Baris 69 ⟶ 71:
Dalam Surah Al-Ma'idah ayat 32, Allah memberikan perbandingan mengenai pembunuhan dan pemeliharaan kehidupan bagi [[Bani Israil]]. Ayat ini menjelaskan bahwa pembunuhan yang disengaja tehadap seseorang tanpa alasan yang benar sama dengan melakukan pembunuhan kepada seluruh manusia. Alasan pembenaran pembunuhan di dalam ayat ini adalah seseorang telah membunuh orang lain atau berbuat kerusakan di Bumi. Sedangkan perbandingan bagi pemeliharaan kehidupan bagi seseorang sama dengan memelihara kehidupan semua manusia.{{Sfn|Jauzi|2020|p=35-36}}
 
Dalam salah satu hadisthadis juga disebutkan bahwa pembunuhan merupakan salah satu perkara yang bersifat merusak.{{Sfn|Jauzi|2020|p=36}} Dalam sebuah haditshadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa pembunuhan [[anak]] akibat kekhawatiran berkurangnya rezeki berupa [[makanan]] merupakan salah satu bentuk dosa besar. Kedudukan dosa ini dalam haditshadis ini berada setelah dosa akibat menyekutukan Allah dan berada sebelum dosa akibat berzina dengan istri tetangga.{{Sfn|Jauzi|2020|p=36-37}} HaditsHadis ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Furqan ayat 68. Dalam ayat ini disebutkan bahwa menyekutukan Allah, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah, dan melakukan zina, termasuk dalam jenis dosa.{{Sfn|Jauzi|2020|p=37}}  
 
Para [[ulama]] [[fikih]], khususnya ulama dari Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hambali membagi pembunuhan menjadi tiga jenis. Jenis-jenisnya yaitu pembunuhan disengaja, pembunuhan semi-sengaja dan pembunuhan tersalah. Pembunuhan disengaja merupakan pembunuhan yang dilakukan secara sengaja akibat adanya permusuhan. Pembunuhan disengaja dilakukan menggunakan alat yang dapat menyebabkan kematian secara langsung maupun tidak langsung. Pembunuhan semi-sengaja merupakan pembunuhan yang disengaja tetapi hanya menggunakan peralatan yang tidak bebrahayberbahaya, tetapi menyebabkan kematian. Sedangkan pembunuhan tersalah adalah pembunuhan yang tidak disengaja, tetapi menimbulkan kematian.{{Sfn|Yusuf|2013|p=3}}
 
Pembunuhan yang disengaja kepada orang beriman memperoleh balasan berupa azab di neraka [[jahanam]]. Balasan ini disebutkan dalam Surah An-Nisa' ayat 93.{{Sfn|Jauzi|2020|p=35}} Dalam sebuah haditshadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa pembunuhan yang dilakukan oleh para muslim yang saling membunuh dengan senjata akan memasukkan keduanya ke dalam neraka. Ini berlaku kepada  yang membunuh dan yang terbunuh. Hal inini terjadi karena yang membunuh telah membunuh, sedangkan yang terbunuh memiliki niat membunuh.{{Sfn|Jauzi|2020|p=37-38}}
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
<references />
 
=== Daftar pustaka ===