Masjid Al-Mahmudiyah Suro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|map_size =
|map_caption =
|location = Kel. 30 Ilir, [[Ilir Barat II, Palembang|Kec. Ilir Barat II]],[[Palembang]], [[
|coordinates = {{coord|-2.998842|104.750729|display=inline,title}}
|religious_affiliation = [[Islam]]
Baris 26:
}}
'''Masjid Besar Al-Mahmudiyah''' atau '''Masjid Suro''' adalah salah satu masjid tertua di kota Palembang. Masjid ini berlokasi di jalan Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, [[Ilir Barat II, Palembang|Kecamatan Ilir Barat II]], [[Kota Palembang|Palembang]], [[
== Sejarah<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=-NnF9Ryal0IC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false|title=Masjid Masjid Bersejarah di Indonesia|last=Zein|first=Abdul Baqir|publisher=Gema Insani Press|year=1999|isbn=979-561-567-X|location=Jakarta|pages=95-96|url-status=live}}</ref> ==
Baris 33:
Akhinya, Kiai Delamat dipanggil oleh Tuan Residen dan diperingatkan untuk tidak lagi menyebarkan Islam. Bersama itulah keluar larangan menyelenggarakan shalat Jumat. Kiai Delamat pun diperintahkan untuk meninggalkan kota Palembang karena dianggap membahayakan Pemerintah Hindia Belanda.
Ia akhimya menetap di Dusun Sarika hingga wafatnya dan di
Pada masa penjajahan Belanda, Masjid Suro ini pernah dibongkar dan dilarang untuk dipergunakan sebagai tempat ibadah selama kurang lebih 36 tahun. Setelah kepengurusan masjid diserahkan kepada Kiai Kgs. H. Mahmud Usman atau Kiai Khotib, akhimya nama masjid ini berubah menjadi Masjid Al-Mahmudiyah sesuai nama pengurusnya.
Baris 47:
{{Reflist}}
{{DEFAULTSORT:Al_Mahmudiyah}}
[[Kategori:Masjid di
|