StarFlyer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 9:
[[All Nippon Airways]] memulai relasi operasional dengan StarFlyer pada tahun 2005, memungkinkan StarFlyer untuk menggunakan sistem pemesanan yang terkomputerisasi. Relasi ini ditingkatkan menjadi [[perjanjian codeshare]] pada tahun 2007, di mana layanan StarFlyer antara Haneda dan Kitakyushu (dan kemudian antara Haneda dan Fukuoka) dipasarkan dengan kode penerbangan ANA. Perjanian ini segera meningkatkan faktor muatan StarFlyer dari 59% menjadi lebih dari 70%.<ref name="capa"/>
Pada bulan April 2008 perusahaan mengumumkan akan mulai membuka layanan penerbangan charter menuju Seoul pada bulan Juli. Maskapai menyatakan akan mengevaluasi penerbangan untuk pertimbangan apakah akan membuka layanan reguler di antara kedua kota (pada waktu yang sama, layanan pesanan juga melayani pesanan untuk penerbangan [[Jeju Air]] pada rute tersebut). Sebagai tambahan maskapai juga bersiap untuk membuka layanan charter menuju [[Hong Kong]]. StarFlyer mengoperasikan penerbangan charter bagi paket wisata dari Kitakyushu menuju [[Guam]] pada bulan Agustus 2013 dengan harapan untuk menyediakan lebih banyak layanan charter di masa mendatang.<ref><cite class="citation news" contenteditable="false">Yoshikawa, Tadayuki (2 August 2013). </cite></ref>
StarFlyer pada awalnya berencana untuk melakukan IPO pada [[tahun fiskal]] 2008, tetapi performa finansial dan operasional yang buruk membuat IPO ditunda; bersama dengan masalah lain, membuat maskapai tidak dapat melindungi harga bahan bakar untuk mengendalikan biaya, dan membatasi kemampuan untuk memperoleh modal. Hori dan Muto mengundurkan diri dari posisi mereka pada bulan Juni 2009, dan Shinichi Yonehara, mantan eksekutif perdagangan pesawat [[Mitsui & Co.]], menjadi presiden perusahaan.<ref name="facta"/> Di bawah kepemimpinan Yonehara, maskapai menyelesaikan IPO mereka di [[Bursa efek Tokyo]] pada bulan Desember 2011.<ref name="history"/>
Maskapai ini mengalami pembatalan besar-besaran setelah terjadinya [[gempa bumi dan tsunami Sendai 2011]], karena 13 dari 29 pilot pada saat itu tidak berasal dari Jepang, dan tujuh diantaranya berada di uar negeri dan menolak untuk kembali ke Jepang.<ref><cite class="citation news" contenteditable="false">[http://www.nikkei.com/article/DGXNASDG24057_U1A320C1CC1000/ "外国人機長が来日できず、スターフライヤー102便運休 4月"]. ''日本経済新聞''. 24 March 2011<span class="reference-accessdate">. </span></cite></ref>
|