Laksmi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ihfandi Cahyo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(93 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Hindu Dewa Infobox
| Image = Lakshmi by Raja Ravi VarmaNarayanaTirumala21.jpgJPG
| Caption =
| Nama = Lakshmi<br /> लक्ष्मी <br /> Lakshmee
| Devanagari = लक्ष्मी
Baris 7:
| Ejaan_Pali =
| Golongan = [[Dewa (Hindu)|Dewi]]
| Gelar_sebagai = Dewi kemakmuran, keberuntungan, kesuburan, kebijaksanaan, kecantikan, keperkasaan, kekayaan, kesehatan, cinta dan pengetahuan
|Tempat =Vainkuntha Vainkuntha,Goloka,Dwarka,
| Mantra = [[Om HrimSri Shri Lakshmi BhyoMahalakshmi Namah ]]
|
Om Mahalakshmich Vidmahe Vishnu Patnich Dhimahi Tanno Lakshmi Prachodayat
 
| Atribut = [[Teratai]], [[Kembang Kusuma Wijaya]] [[uang|kepingan emas]],[[Mudra|Warada Mudra]]
| Saudara = [[Jyestha]] atau [[Alakshmi]]
| Pasangan = [[Narayana]]
| Wahana = [[Gajah]] atau [[Burung Hantu]]
|Nama Lain = Sri, Mahalaxmi, Narayani, Bhargavi, Bhagavati, Padma, Kamala, dan Vaishnavi}}
 
Dalam [[agama Hindu]], '''LakshmiLaksmi''' {{Sanskerta|लक्ष्मी|LakshmīLakṣmī}} dipanggil juga Mahalakshmi atau terkadang Adi Parashakti adalah dewi kekayaan, kebahagiaan, kesetiaan, ketulusan, kebaikan, kesuburan, kemakmuran, kemenangan, keberuntungan, keabadian, kehidupan, kecantikan, keadilan, dan kebijaksanaan serta kedamaian.
 
Dalam kitab-kitab ''[[Purana]]'', Dewi LakshmiLaksmi adalah Ibu dari seluruh alam semesta, sakti dari Dewa [[Wisnu|Narayana (VishnuWisnu)]]. Dewi Laksmi memiliki ikatan yang sangat erat dengan Dewa Narayana. Dalam beberapa inkarnasi Wisnu ([[Awatara]]) Dewi LakshmiLaksmi ikut serta menjelma sebagai [[Wedawati]] dan [[Sita]] (ketika Wisnu menjelma sebagai [[Rama]]), [[Radha]], [[Rukmini]], [[Jembawati]], [[Satyabama]], dan [[JembawatiYami|Kalindi]], Nagnajiti, Mitravinda, Charuhasini (atau dipanggil juga Lakshmana), Rohini, Subhima, dan Tulsi (ketika Wisnu menjelma sebagai [[Krishna]]), [[Padmavathi]] dan [[PadmavathiBhudevi]] (ketika Wisnu menjelma sebagai [[Venkateswara]])., Tempat tinggal Dewi Lakshmi adalah [[Manidwipa]], [[Waikuntha]], [[Goloka]], [[Nitya Dwarka]].
 
== Bentuk-bentuk Laksmi ==
Dewi Lakshmi memiliki 8 bentuk manifestasi dari dirinya sendiri yang disebut dengan ''Ashta Lakshmi''. Dalam perwujudan Agung yang mewakili setiap elemen energi dan cahaya Alam Semesta dari Tuhan Yang Kuasa. Berikut adalah nama dari Ashta Lakshmi:
 
=== enam aspek penting Laksmi ===
*''Adi Lakshmi'' (kebijaksanaan, kedamaian, kebahagiaan, spiritual),
Dalam kitab ''Atharva Weda'' pada bagian ''Sita Upanishad'', Dewi Laksmi memiliki tiga aspek manifestasi diri, namun ada juga yang mengatakan lima di beberapa Purana yakni :
*''Dhana'' ''Lakshmi'' (kekayaan materi/sumber daya),
*'''Sridevi''' (Shri) yang merupakan dewi kemakmuran dan kekayaan. Pada era [[Mahabharata]], ia dipercaya menitis pada Rukmini, istri Kresna.
*''Dhanya Lakshmi'' (kekayaan pertanian, tumbuh-tumbuhan, dan perkebunan),
*'''Bhudevi''' (Bhumi) yang merupakan dewi pelindung [[bumi]]. Pada era [[Mahabharata]], ia dipercaya menitis pada Satyabama, istri Kresna.
*''Gaja Lakshmi'' (kekayaan peternakan, air, dan kekuasaan),
*'''Niladevi''' (Lila) yang merupakan dewi pelindung langit ''(terkadang diasosiasikan menjadi matahari dan bulan)'', kasih sayang, dan kedermawanan. Pada era [[Mahabharata]], ia dipercaya menitis pada Jembawati dan Nagnajiti, istri Kresna.
*''Santana Lakshmi'' (keturunan),
*'''Vaishnodevi''' (Vaishnavi) merupakan aspek manifestasi dari dewi ibu Hindu Lakshmi meskipun dalam beberapa kepercayaan Vaishno Devi dipercaya sebagai inkarnasi gabungan Mahakali , Mahalakshmi , dan Mahasaraswati, menurut kisahnya Vaishnodevi adalah inkarnasi dewi Lakshmi yang ingin menikah dengan dewa Wisnu saat ia berinkarnasi sebagai Rama tapi Rama menolak dan berkata akan menikahinya di akhir zaman Kaliyuga lalu Vaishnodevi memutuskan bermeditasi dan terus memuja dewa Wisnu dengan setia di suatu gunung, Vaishnodevi dianggap sebagai dewi keberanian, dewi ibu dan dewi kekuatan spritual, saat era [[Mahabharata]] Vaishnodevi tidak berinkarnasi meskipun ada sedikit kepercayaan yang menganggap ia berinkarnasi sebagai Radha atau Jembawati.
*''Dhairya Lakshmi'' (kekuatan dan keberanian),
*'''Vrajadevi''' (Yamuna) adalah dewi kehidupan dan dewi sungai suci dia disebut sebagai salah satu sungai suci yang disebut airnya bisa menyembuhkan penyakit dan menghilangkan dosa. Pada era [[Mahabharata]] dia menitis menjadi Yamuna atau dipanggil juga Kalindi, istri Kresna.
*''Vijaya Lakshmi'' (kemenangan dan kesuksesan),
*'''Tulasidevi''' (Tulsi) adalah dewi tanaman suci, manifestasi dewi Tulasi di bumi diyakini sebagai kemangi suci oleh umat hindu, menurut Padma Purana seseorang yang dikremasi dengan ranting kemangi suci di tumpukan kayu pemakamannya akan memperoleh moksha. Pada era [[Mahabharata]] ia dipercaya menitis menjadi Vrinda atau dipanggil juga Tulsi, istri Kresna.
*''Vidya Lakshmi'' (kesenian, budidaya, dan pengetahuan).
 
Dewi Lakshmi juga memiliki antitesis bernama ''Alakhsmi'' atau ''Jyestha''. Alakshmi terdiri kata (A) yang berarti bukan, dan Lakshmi yang merupakan dewi keberuntungan, yang berarti 'Bukan Lakshmi'. Berbanding terbalik dengan Lakshmi yang merupakan dewi kemamkmuran, keberuntungan, kekayaan, dan kesehatan, Alakshmi adalah dewi kesialan, kemalangan, kemiskinan, dan kesengsaraan. Alakshmi atau Jyestha tertulis dalam naskah ''Padma Purana'' dan ''Lingga Purana''. Dalam naskah Padma Purana, Alakshmi/Jyestha muncul ketika peristiwa lautan sedang mengalami perputaran atau pergejolakan (disebut ''Samudra Manthana''), yang merepresentasikan tentang penciptaan kebaikan dan keburukan di dunia. kemudian Alakshmi/Jyestha ditugaskan untuk menebarkan kejahatan, kesedihan, dan kemiskinan. Setelah Alakshmi lahir, kemudian muncullah Dewi Lakshmi, yang bertugas menebarkan kesejahteraan dan kemakmuran untuk dunia. Dalam naskah Lingga Purana, Wisnu membagi dunia menjadi baik dan buruk. Selama peristiwa perputaran lautan, Dewi Lakshmi dan Alakshmi/Jyestha muncul. Lakshmi ditugaskan untuk menebar kebahagiaan, Alakshmi ditugaskan untuk menebarkan penderitaan. Alakshmi akan tinggal bersama orang-orang yang berhati jahat dan jauh dari agama.
 
*'''Mahalakshmi''' adalah penyatuan dari keenam aspek tersebut dipercaya bahwa Mahalakshmi menitis pada Radha, istri Kresna dalam era [[Mahabharata]].
Merak dalam penggambaran Dewi Lakshmi, yang mana adalah simbol dari kebenaran mutlak penciptaan hitam dan putih. sebab merak sesekali waktu mengembangkan bulu-bulunya sebagai lambang keindahan yang abadi dan lambang pernikahan.
 
=== Astalaksmi ===
Dewi Lakshmi disebut juga Dewi Uang atau Dewi Kekayaan. Ia juga disebut "Widya", yang berarti pengetahuan, karena Dia juga Dewi pengetahuan keagamaan. Ia juga dihubungkan dengan setiap kebahagiaan yang terjadi di antara keluarga dan sahabat, perkawinan, anak-anak, kekayaan, dan kesehatan yang menjadikannya Dewi yang sangat terkenal di kalangan umat [[Hindu]].
Selain itu, Dewi LakshmiLaksmi memiliki 8delapan bentuk manifestasi dari dirinya sendiri yang disebut dengan ''Ashta LakshmiAshtalaksmi''., yang mewakili delapan aspek kekayaan dalam hidup manusia, Dalamdalam perwujudan Agung yang mewakili setiap elemen energi dan cahaya Alam Semesta dari Tuhan Yang Kuasa. Berikut adalah nama daridan Ashtatugas dari LakshmiAstalaksmi:
 
*''Adi Laksmi'' (kebijaksanaan, kedamaian, kebahagiaan, spiritual. Adi Lakshmi dianggap sebagai bentuk asli Lakshmi dan asal mula segala keberadaan, Adi Laksmi merupakan nama lain dari Mahalaksmi<ref>{{cite web|url=https://www-astroved-com.translate.goog/astropedia/en/goddess/adi-lakshmi?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc|title=About Goddess Adi Lakshmi|}}</ref>), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna merah muda (pink) dan tangan memegang bendera putih.
*''Dhana Laksmi'' (kekayaan materi/sumber daya), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna hijau dan tangan memegang guci berisi koin emas.
*''Dhanya LakshmiLaksmi'' (kekayaan pertanian, tumbuh-tumbuhan, dan perkebunan), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna biru dan tangan memegang padi.
*''Gaja Laksmi'' (kekayaan peternakan, air, hujan, dan kekuasaan), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna merah disertai dua ekor gajah di belakangnya.
*''Santana Laksmi'' (keluarga, pernikahan, dan keturunan), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna kuning disertai pedang belati dan memangku seorang bayi.
*''Dhairya/Wira Laksmi'' (kekuatan dan keberanian), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna jingga (orange) dengan tangan memegang panah, busur, dan trisula kecil.
*''Wijaya Laksmi'' (kemenangan dan kesuksesan), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna ungu dengan tangan memegang belati dan tameng emas.
*''Widya Laksmi'' (kesenian, budidaya, dan ilmu pengetahuan), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna putih dengan tangan depan kosong dan tangan belakang memegang bunga teratai.
 
===Bentuk lainnya===
Dalam beberapa daftar Astalaksmi bentuk lainnya disertakan:
 
*''Aiswarya Laksmi'' (yang memberi keuntungan, tempat bernaung dan berlindung), umumnya digambarkan mengenakan saree putih dan satu-satunya wujud Laksmi yang menunggangi kuda. Aiswarya Laksmi biasanya menggantikan Vidya Lakshmi dalam daftar Astalaksmi.
*''Saubhagya Lakshmi'' (keberuntungan, nasib baik), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna merah dan memegang dua bunga teratai di kedua tangannya.
*''Rajya Laksmi'' (keagungan kerajaan), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna emas dan ungu dengan posisi tangan yang memberkati. Rajya Laksmi dihormati oleh para Raja.
*''Vara Laksmi'' (yang memberi anugrah dan umur panjang), umumnya digambarkan mengenakan kain saree berwarna hijau atau biru. Bentuk Dewi Laksmi ini dihormati secara khusus dalam rangka [[Varalaksmi Vratam]].
 
 
 
Menurut versi lain, [[Asthabharya]] (delapan permaisuri Kresna) adalah titisan dari Astalaksmi.
 
=== Alaksmi ===
Dewi Laksmi juga memiliki antitesis bernama ''Alakhsmi'' atau ''Jyestha'' (beberapa menyebut Alaksmi sebagai kakak [[kembar]] Laksmi). Alaksmi berasal dari kata ''A'' yang berarti bukan, dan ''Lakshmi'' yang merupakan dewi keberuntungan, yang berarti ''bukan Laksmi''. Berbanding terbalik dengan Laksmi yang merupakan dewi kemamkmuran, keberuntungan, kekayaan, dan kesehatan, Alaksmi adalah dewi kesialan, kemalangan, kemiskinan, dan kesengsaraan. Alaksmi atau Jyestha tertulis dalam naskah ''Padma Purana'' dan ''Lingga Purana''. Dikisahkan pada suatu hari, seorang resi bernama [[Durwasa]] memberikan rangkaian bunga kepada Dewa [[Indra]], sang raja penguasa kahyangan. Dewa Indra yang angkuh kemudian tidak segan melemparkan bunga itu ke lantai dan terinjak oleh gajah peliharaanya. Resi Durwasa yang sakit hati menyumpahi bahwa suatu hari kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki Dewa Indra akan lenyap seketika. Dewi Laksmi yang menyaksikan peristiwa tersebut memilih meninggalkan Dewa Indra bahkan menceburkan diri ke dalam lautan susu ([[Bima Sakti|galaksi Bimasakti]]). Kepergian Dewi Laksmi ternyata menimbulkan petaka bagi tiga alam (kahyangan, bumi, dan dunia bawah), yang berimbas pada kerusakan dan kekacauan semesta. Karena selama ini, Dewi Laksmi selalu memberikan keberkahan dan keberuntungan bagi alam semesta. Tanpa adanya Laksmi, sapi-sapi berhenti menghasilkan susu, tanaman tidak lagi menghasilkan buah dan bunga, sinar matahari semakin meredup, emas dan permata tidak lagi berkilau, para [[asura]] (setan) bergentayangan, hingga banyak terjadi kematian. Dewa Wisnu selaku dewa pelindung semesta sekaligus suami dari Laksmi berinisiatif mencari istrinya dengan cara mengaduk lautan susu (disebut ''Samudra Manthana''). Para dewa dan asura turut bekerjasama dalam pengadukan lautan susu. Membutuhkan waktu 1.000 tahun, Dewi Laksmi akhirnya muncul, namun ia tidak sendirian, melainkan ia muncul bersama bayangan hitam yang membentuk sesosok wanita, yang kemudian bayangan itu diberi nama Alaksmi ''(bayangan hitam tersebut digambarkan sebagai bentuk kekecewaan dari Lakshmi)''. Kemudian, Wisnu membagi dunia menjadi dua sisi, yakni kebaikan dan keburukan. Selama peristiwa perputaran lautan, Laksmi ditugaskan untuk menebar kesejahteraan, kemakmuran, dan kebahagiaan. Sedangkan Alaksmi ditugaskan untuk menebarkan kejahatan, kesedihan, kemiskinan, penderitaan. Alaksmi akan tinggal bersama orang-orang yang berhati jahat, serakah, atau jauh dari agama.
 
Alaksmi digambarkan memiliki fisik kulit penuh keriput seperti nenek-nenek dan rambut yang kusut tak terawat. Namun dalam versi lain, Alaksmi digambarkan sangat mirip dengan Lakshmi namun mengenakan pakaian serba hitam dan memiliki sorot mata yang sangat tajam (sorot mata Alaksmi sering diidentifikasikan sebagai ''mata jahat'' yang menakutkan).
 
Untuk mengusir Alaksmi dari rumah atau tempat usaha, masyarakat India sering menggantung ''nimbu mirchi'' (semacam jimat yang terbuat dari rangkaian tujuh buah cabai dan satu buah lemon) untuk mengganggu konsentrasi Alaksmi yang sedang mengambil keberuntungan pemilik rumah atau tempat usaha, sehingga Alaksmi merasa lapar lalu lupa akan tugasnya dan fokus memakan cabai dan lemon. Alaksmi sangat menyukai makanan dengan rasa asam dan pedas, sedangkan Laksmi suka dengan makanan manis.
 
Merak dalam penggambaran Dewi LakshmiLaksmi, yang mana adalah simbol dari kebenaran mutlak penciptaan hitam dan putih. sebabSebab merak sesekali waktu mengembangkan bulu-bulunya sebagai lambang keindahan yang abadi dan terkadang juga dianggap sebagai lambang pernikahan.
 
== Dalam kepercayaan budaya Indonesia ==
Dalam pewayangan [[Jawa]], Dewi Laksmi lebih dikenal dengan nama '''Srisekar''' atau '''Sri Widowati''' (diambil dari nama Wedawati, salah satu avatar Laksmi yang terlahir sebelum Sita/Sinta). Diceritakan Dewi Srisekar terlahir dari sebuah benda pusaka ''Cupu Linggamanik'' milik Dewa [[Antaboga]], dewa ular penguasa lapisan terbawah bumi, yang pada saat itu sedang menangis. Air mata Antaboga jatuh ke dalam pusaka tersebut sehingga memunculkan sebuah permata yang kemudian berubah menjadi bayi. Ketika beranjak dewasa, kecantikan dan kebaikan hati Dewi Srisekar membuat banyak pria jatuh hati padanya. Dewi Srisekar memilih Batara Wisnu menjadi suaminya. Dewi Srisekar bersama Batara Wisnu selalu bersama-sama turun ke bumi untuk melindungi dan menjaga keseimbangan dunia dari tindakan keserakahan dan angkaramurka yang sewaktu-waktu bisa membuat kerusakan pada bumi. Dewi Srisekar dan Batara Wisnu sering menitis menjadi sepasang suami istri dan juga kakak beradik, walaupun mereka akan melewati berbagai rintangan. Karena hal ini, Dewi Srisekar beserta seluruh titisannya menjadi incaran para pria berwatak angkara murka untuk mendapatkannya, diantara adalah [[Rahwana|Rahwana/Prabu Dasamuka (raja Alengka)]] dan [[Dewa Srani|Batara Dewasrani]] (putra dari [[Batara Guru]] dan [[Dewi Uma|Batari Durga]]). Rahwana yang terus memaksakan obsesi cintanya kepada Srisekar beserta seluruh titisannya, membuat Widowati memilih membakar diri daripada harus dinodai oleh Rahwana (alasan Rahwana tidak menodai Sinta disebut karena sempat disumpahi Widowati di kehidupan sebelumnya). Selain itu, Batara Dewasrani dikisahkan tergila-gila pada Dewi Srisekar meskipun sudah berstatus sebagai istri dari Batara Wisnu. Srisekar yang ketakutan karena terus dikejar-kejar oleh Dewasrani terpaksa harus meninggalkan kahyangan dan menetap di bumi dalam waktu yang lama, sehingga menyebabkan Dewasrani membuat kerusakan di bumi dan juga kahyangan. Batara Wisnu yang dikenal memiliki sifat penyabar, pada akhirnya kehabisan kesabaran sehingga mengutuk Dewasrani menjadi babi hutan.
 
Dewi Laksmi juga dikenal sebagai [[Dewi Sri]] yang merupakan dewi padi, sandang pangan dan sumber daya alam, dan juga [[Pertiwi|Dewi Pertiwi]] (nama lain dari dewi Bhumi yang tak lain adalah salah satu manifestasi dirinya) yang merupakan dewi penguasa bumi.
 
Menurut versi pewayangan Jawa, Dewi Srisekar menitis menjadi Citrawati ketika Dewa Wisnu menjelma menjadi Arjunasasrabahu. Selain menjadi pasangan suami istri, Srisekar dan Wisnu menitis menjadi kakak beradik. Dalam era Mahabarata, selain menitis menjadi Rukmini, Dewi Srisekar menitis menjadi [[Subadra|Sembadra]], yang tak lain adalah adik dari Kresna yang merupakan titisan Dewa Wisnu. Dewi Srisekar dan Dewa Wisnu kemudian menitis juga menjadi [[Dewi Sri|Sri]] dan Sadana, dewa dan dewi sandang pangan papan.
 
Menurut kepercayaan masyarakat [[Bali]] yang mayoritas menganut agama Hindu, pemujaan terhadap Dewi Laksmi (terkadang disebut sebagai ''Batara Rambut Sadana'', ''Sanghyang Sri Nini'', dan ''Batari Manik Galih'') dilakukan setiap hari Rabu Wage (disebut ''Buda Cemeng'') pada wuku Ukir, Warigadean, Langkir, Merakih, Menail, dan Kulawu. Setiap hari Rabu Wage, umat Hindu (terutama masyarakat yang berprofesi sebaga pedagang atau pebisnis) menyiapkan sesajen berupa canangsari, banten pejati, dan banten otonan/ayaban tumpeng 7, dan uang sebagai persembahan untuk Dewi Laksmi yang dipercaya sedang melimpahkan rejeki, kekayaan, kemakmuran dan kesejahteraan. Selama menjalani ibadah pada hari Rabu Wage, umat Hindu mempercayai mereka tidak boleh menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak berwujud barang, seperti membayar utang atau menabung, karena dipercaya uang atau kekayaan tersebut tidak akan kembali selamanya. Dan tidak boleh juga menggunakan uang untuk tujuan keserakahan pribadi seperti perbuatan boros atau berjudi, karena uang atau harta tersebut akan membawa sumber penderitaan.
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
Baris 43 ⟶ 84:
 
{{Hindu Dewa}}
{{hindu-stub}}
 
[[Kategori:Dewi Hindu]]
[[Kategori:Dewi kesuburan]]
 
 
{{hindu-stub}}