Eet Sjahranie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
-> tahun aktif dimulai saat karya komersial pertama kali dirilis
 
(82 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox musical artist|
{{gabung|Eet Syahranie}}
| name = Eet Sjahranie
{{rapikan}}
| image = EDANE prassprasetio 13.jpg
{{Infobox musical artist |
| caption = Eet Sjahranie, dalam penampilannya di panggung [[Java Rockin'Land|Java Rockin'Land 2013]].
| Name = Eet Sjahranie
| Img image_size = Eet_Sjahranie.jpg255
| Img_capt landscape =
| Img_size background = non_vocal_instrumentalist
| Landscapebirth_name = Zahedi Riza = Sjahranie
| Backgroundalias = non_vocal_instrumentalist
| Birth_namebirth_date = {{birth date = Zahedi Rizaand Sjahranieage|1962|2|3}}
| birth_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| Alias =
| instrument = [[Gitar]]
| Born = {{birth date and age|1962|2|3}}
| Died voice_type =
| genre = {{hlist|[[Instrumental rock]]|[[Hard rock]]|[[Pop rock]]|[[Progressive metal]]|[[Progressive rock]]|[[Heavy metal music|Heavy metal]]|[[Glam metal]]|[[Alternative metal]]}}
| Origin = [[Bandung]], [[Indonesia]]
| Instrument years_active = [[Gitar]]1988–sekarang
| Voice_typelabel =
| associated_acts = [[God Bless]]
| Genre = [[Instrumental rock]]{{br}}[[Hard rock]]{{br}}[[Progressive metal]]{{br}}[[Progressive rock]]{{br}}[[Heavy metal music|Heavy metal]]
| Years_activeURL = 1980 - sekarang =
| current_members = [[edane|EdanE]]
| Label =
| past_members = [[God Bless]]<br />Superdigi<br />[[Cynomadeus]]<ref>{{cite book|title=100 tahun musik Indonesia|url=https://www.google.co.id/books/edition/100_Tahun_Musik_Indonesia/l3zwBgAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|author=Denny Sakrie|year=2015|publisher=[[GagasMedia]]|isbn=9-7978-0785-1|page=[https://www.google.co.id/books/edition/100_Tahun_Musik_Indonesia/l3zwBgAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=eet+sjahranie&pg=PA59&printsec=frontcover 59]}}</ref>
| Associated_acts = [[Edane]]{{br}}[[God Bless]]{{br}}[[Superdigi]]{{br}}[[Cynomadeus]]
<!---|notable_instruments = [[Ibanez]]<br />[[Gibson SG]]<br />[[Cort KX Custom]]<br />[[Marlique GES Eet Sjahranie Signature Series]]-->}}
| URL =
'''Eet Sjahranie''' ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|3|2|1962}}) yang bernama asli '''Zahedi Riza Sjahranie'''<ref>{{cite web|url=http://gitaris.com/EetSjahranie.p|title=Eet Sjahranie|access-date={{date|2021-09-03}}|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20060219211233/http://gitaris.com/EetSjahranie.p|archive-date={{date|2006-02-19}}|publisher=gitaris.com}}</ref>''', '''adalah''' '''[[musikus]] ([[gitaris]]) [[Indonesia]]. Saat ini Eet tergabung dalam grup hard rock [[edane|EdanE]]. Sebelumnya dia sempat memperkuat beberapa grup band antara lain [[God Bless]] (menggantikan [[Ian Antono]]), Superdigi, dan [[Cynomadeus]]. Permainan gitar Eet lebih dipengaruhi oleh gitaris, [[Eddie Van Halen]], [[Trevor Rabin]], [[Angus Young]], [[Tony Iommi]] dan [[Dimebag Darrell]]
| Current_members =
| Past_members =
| Notable_instruments = [[Ibanez]]{{br}}[[Gibson SG]]{{br}}[[Cort KX Custom]]{{br}}[[Marlique GES Eet Sjahranie Signature Series]]
}}
 
'''Zahedi Riza Sjahranie''' ([[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[3 Februari]] [[1962]]) atau lebih dikenal dengan nama panggilan '''Eet Sjahranie''' adalah musikus [[Indonesia]].
 
<!--
* Gaya Permainan: Hard Rock, Heavy Metal
* Group Band terdahulu: [[Superdigi]], [[God Bless]], [[Cynomadeus]]
* Group Band sekarang: [[Edaneedane|EdanE]]
* Pengaruh musikal: Beatles, Led Zeppelin, Black Sabbath, Deep Purple, Halen, AC/DC, Peter Gabriel, Yes, Trevor Rabin, God Bless, Koes Plus, Bimbo, Fariz RM
* Gitaris mancanegara yang dikagumi: Too many of them man ! Van Halen, Trevor Rabin, Angus Young, Tony Iommi just to name a few
Baris 40 ⟶ 34:
-->
 
== SejarahKehidupan Karirpribadi ==
Meski sejak usia 5 tahun, Eet sudah mendengarkan lagu-lagu barat seperti [[Deep Purple]], [[Jimi Hendrix]], [[Led Zeppelin]], [[The Beatles]], dan [[Bee Gees]], yang membangkitkan keinginan untuk bermain gitar adalah justru grup band [[Indonesia]], [[Koes Plus]], kala melihat permainan [[Yok Koeswoyo]] atau [[Yon Koeswoyo]]. Awalnya ia belajar gitar kepada seorang juru parkir di depan sekolahnya, di [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]]. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak kawan-kawannya belajar gitar bersama. Sejak itu secara alamiah belajar sendiri.
 
Pada masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, [[Abdoel Wahab Sjahranie]], mantan [[Gubernur Kalimantan Timur]] 1967-1977, ke [[Jakarta]], mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibu kota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. Sekembali dari Jakarta, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya. Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orang tuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai mengenal sound accessories. Referensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah ketika ia mulai merambah ke lagu-lagu barat.
Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai [[gitar]]. Setelah [[Ian Antono]], Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti [[Deep Purple]], [[Jimi Hendrix]], [[Led Zeppelin]], [[The Beatles]], hingga [[BeeGees]].
 
Pada 1978, keluarga Sjahranie pindah ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di [[Perguruan Cikini]]. Tahu Eet pintar memainkan gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situlah ia bertemu [[Iwan Madjid]], yang kemudian mengenalkannya dengan [[Fariz RM]] dan Darwin. Dari beberapa pertemuan, mereka membentuk grup band, WOW. Tapi belum terealisir, Eet sudah terlanjur pergi ke Amerika. WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet. Di negeri [[Paman Sam]], Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, [[Ohio]]<ref>{{cite web|url=https://soundcorners.com/eet-sjahranie-interview-lika-liku-gitaris-rock-no-1-indonesia-part-i/|title=Eet Sjahranie Interview: Lika-Liku Gitaris Rock No.1 Indonesia (Part I)|date={{date|2019-07-16}}|publisher=Soundcorners.com|access-date={{date|2021-09-03}}}}</ref> selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya, [[Fariz RM]], [[Iwan Madjid]], dan Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album [[Barcelona]], Eet mengisi track gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II.<ref>{{Cite news|url=https://www.medcom.id/hiburan/indis/MkMxrROb-eet-sjahranie-atas-nama-musik-rock|title=Eet Sjahranie, atas Nama Musik Rock|date={{date|2015-04-30}}|author=Agustinus Shindu Alpito|publisher=[[Medcom.id]]|access-date={{date|2021-09-03}}|last=Waluyo|first=Adi|work=[[Medcom.id]]}}</ref> Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu [[Jockie Surjoprajogo]], yang lalu mengajaknya masuk [[God Bless]], menggantikan posisi [[Ian Antono]]. Eet juga pernah menggarap projek solo rock [[Ecky Lamoh]]. Dari hubungan kerja itulah Eet membentuk grup rock [[edane|EdanE]], yang merupakan singkatan dua nama tersebut.
Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak mempengaruhi kepekaan rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya belajar gitar. "Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat [[Koes Plus]]. Asyik banget melihat aksi panggung Yok atau [[Yon Koeswoyo]]," ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Samarinda [[Kalimantan Timur]], tempat keluarganya bermukim saat itu. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu "secara alamiah saya belajar sendiri," tuturnya. Mulai dari lagu daerah, folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia coba untuk mencari akord-akordnya.
 
Bersama [[edane|EdanE]], Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang secara musikal sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar negeri berusaha ia wujudkan.
Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, A Wahab Sjahranie yang pernah jadi [[Gubernur]] [[Kalimantan Timur]] 1967-1977, ke Jakarta, sekalian mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. "Lumayan ia mengajarkan satu lagu klasik," katanya Sekembalinya, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya. Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Lagu-lagu yang rhythm dan petikan melodinya enggak gampang, ia jelajahi. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orangtuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai tahu sound-sound aneh. Refrensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah. "Orientasi saya tidak lagi dengar lagu-lagu Indonesia, tapi lagu-lagu barat. Kayaknya lebih asyik," tutur Eet.
 
Pada 1978, keluarga Sjahranie boyong ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet jago main gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situ ia bertemu [[Iwan Madjid]], yang lalu mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Temu punya temu, mereka sepakat membentuk grup band, namanya WOW. "Tapi belum terealisir saya sudah kadung pergi ke Amerika," ujar Eet. (WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet). Di negeri Paman Sam, Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, Ohio selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya [[Fariz RM]] dan [[Iwan Madjid]], serta [[Ekie Soekarno]]. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi sound gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II. Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu [[Jockey Suryaproyogo]], yang lalu mengajaknya masuk [[God Bless]], menggantikan posisi Ian Antono. Tak hanya sebagai player, Eet juga ditawari produser rekaman untuk menggarap beberapa proyek album solo rock. Dari beberapa nama yang diajukan, Eet memilih [[Ecky Lamoh]]. Alasannya, ia sudah tertarik dengan warna vokal Ecky sejak sama-sama mengisi album Kharisma-nya Eki Soerkarno. Tapi, Eet ingin format solo album dirubah menjadi duo. Titelnya "E dan E", singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Namun, ditengah jalan, kedua musisi ini malah membentuk grup band. Fajar S. (drum) dan Iwan Xaverius (bas) yang sejak awal ikut merancang konsep album mereka, diajak bergabung. Jadilah namanya berubah menjadi EdanE.
 
Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.
 
Bersama EdanE, Eet telah banyak memiliki penggemar karena cara dia memainkan gitar sungguh tak dapat dipandang sebelah mata. Dalam debutnya bersama EdanE, Eet telah mengeluarkan 6 album.
 
== Diskografi ==
===EdanE===
{|Class="wikitable"
!No
!Nama Album
!Diproduksi
!Tahun
|-
|1
|''[[The Beast]]''
|{{hlist|AIRO Records|[[edane|EdanE]]}}
|1992
|-
|2
|''[[Jabrik]]''
|{{hlist|[[Aquarius Musikindo]]|Jimmy Doto|EdanE}}
|1994
|-
|3
|''[[Borneo (album)|Borneo]]''
|EdanE
|1996
|-
|4
|''9299'' (kompilasi)
|EdanE
|1999
|-
|5
|''[[170 Volts]]''
|{{hlist|[[Sony Music Indonesia]]|Jan Djuhana}}
|2002
|-
|6
|''[[Time to Rock]]''
|{{hlist|[[Sony BMG Indonesia]]|Jan Djuhana|EdanE}}
|2005
|-
|7
|[[Edan (Album)|''Edan'']]
|{{hlist|[[Logiss Records]]|[[Log Zhelebour]]}}
|2010
|-
|}
 
===Kolaborasi atau anggota band===
- THE BEAST -
{|Class="wikitable"
Produced by AIRO Records & EdanE ( 1992 )
!Tahun
!Nama Album
!Diproduksi
!Band/Kolaborasi
|-
|1988
|''[[Kharisma Indonesia]]''{{#tag:ref|Gitar pada lagu "Jumpa Kedua".|group=note}}
|{{hlist|[[Atlantic Records]]}}
|[[Ekki Soekarno]]
|-
|1988
|''[[Living in the Western World]]''
|{{hlist|Grammy Records}}
|[[Fariz Rustam Munaf|Fariz RM]]
|-
|1989
|''[[Malam Dansa]]''{{#tag:ref|Bersama Fariz RM & Superdigi.|group=note}}
|{{hlist|[[Atlantic Records]]}}
|[[Nourma Yunita]]
|-
|1989
|''[[Raksasa (album)|Raksasa]]''
|{{hlist|[[Logiss Records]]|Log Zhelebour|}}
|[[God Bless]]
|-
|1990
|''Cynomadeus''
|{{hlist|JEPS Records|}}
|[[Cynomadeus]]
|-
|1990
|''[[Cover Ten]]''{{#tag:ref|Gitar pada lagu "Senam Kampung".|group=note}}
|{{hlist|AIRO Records}}
|Fariz RM
|-
|1990
|''[[Kantata Takwa (album)|Kantata Takwa]]''
|{{hlist|AIRO Records}}
|[[Kantata Takwa]]
|-
|1991
|''[[Gala Premiere]]''
|{{hlist|Flower Sound}}
|Fariz RM
|-
|1993
|''[[Gairah Jiwa]]''{{#tag:ref|Gitar pada lagu "Gairah Jiwa".|group=note}}
|{{hlist|[[Blackboard]]|[[Harpa Records]]}}
|[[Nicky Astria]]
|-
|1995
|''[[Negeri Khayalan]]''{{#tag:ref|Gitar pada lagu "Kemana".|group=note}}
|{{hlist|HP Records}}
|[[Nicky Astria]]
|-
|1997
|''[[Dongeng Negeri Cinta]]''
|{{hlist|[[Logiss Records]]|Log Zhelebour}}
|Fariz RM
|-
|1997
|''[[Apa Kabar]]''
|{{hlist|[[Logiss Records]]|Log Zhelebour}}
|God Bless
|-
|2021
|''Evolusi Logika''{{#tag:ref|Gitar pada lagu "Dunia".<ref>{{cite web|url=https://voi.id/lifestyle/38496/tremor-semburkan-ep-i-evolusi-logika-i-di-platform-digital-versi-fisik-dirilis-16-maret|title=Tremor Semburkan EP Evolusi Logika di Platform Digital, Versi Fisik Dirilis 16 Maret|author=Tim Redaksi|date={{date|2021-03-12}}|publisher=VOI|access-date={{date|2021-09-06}}|archive-date=2021-09-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20210906195701/https://voi.id/lifestyle/38496/tremor-semburkan-ep-i-evolusi-logika-i-di-platform-digital-versi-fisik-dirilis-16-maret|dead-url=yes}}</ref>|group=note}}
|{{hlist|Musicblast}}
|Tremor<ref>{{cite web|url=https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/156966/tremor-kolaborasi-bareng-eet-sjahranie-hingga-pay-burman-di-album-terbaru|title=Tremor Kolaborasi Bareng Eet Sjahranie hingga Pay Burman di Album Terbaru|author=Ari Kurniawan|date={{date|2021-03-18}}|publisher=tabloidbintang.com|access-date={{date|2021-09-06}}}}</ref>
|-
|2022
|''[[Catharsis (album)|Catharsis]]''{{#tag:ref|Gitar pada lagu "Murder".|group=note}}
| Snakegoat Music
|[[Deadsquad]]
|-
||2023
|''Balada Si Roy'' (Original Soundtrack [[Balada Si Roy]])
| IRISH MUSIC & [[IDN Pictures]]
|[[Fiersa Besari]]
|-
|2024
|Anugerah Harmoni
|NAGASWARA
|Lawang Pitu
|-
|}
 
==Catatan==
# Evolusi
{{reflist|group=note}}
# Ikuti
# The Beast
# Masihkah Ada Senyum
# Menang Atau Tergilas
# Life
# Opus #13 (Ringkik Turangga)
# Liarkan Rasa
# You Don't Have To Tell Me Lies
 
== Lihat pula ==
Dalam abum ini warna EdanE dalam bermusik masih sangat garang karena aroma rock yang sangat kental. Formasi pada album perdana ini adalah
* [[God Bless]]
* Eet Syahranie : guitar
* [[Fariz RM]]
* Ecky Lamoh : vocal
* Iwan Xaverius : bass
* Fajar Satritama : drum
 
== Referensi ==
Dalam album ini yang menjadi hits adalah "Ikuti" dan "The Beast" karena cara mereka mengarensemen musiknya sungguh sangat luar biasa dengan kegarangan Eet bersama uara melengking Ecky dan tak lupa dentuman drum Fajar yang dibarengi dengan cabikan bas Iwan, membuat para pecinta musik pada era tersebut merasakan ada nuansa musik baru yang menggetarkan jiwa. Namun itu semua tak berlangsung lama karena ada masalah intern dalam tubuh EdanE yang membuat Ecky harus hengkang dari EdanE. Namun demikian EdanE tetap berjalan terus.
{{reflist}}
- JABRIK -
Produced by EdanE ( 1994 )
 
==Pranala luar==
1. Wake Of The Storm
* [https://web.archive.org/web/20060219211233/http://gitaris.com/EetSjahranie.p Profil Eet Sjahranie]
2. Jungle Beat
3. Jabrik ( Big Town )
4. Victim Of The Strife
5. Call Me Wild
6. Pancaroba
7. Kharisma
8. Way Down
9. I.X.S
10. Alam Manusia
11. Burn It Down
12. Kurusetra
 
{{lifetime|1962||Sjahranie, Eet}}
dalam album ini bisa dikatakan edane seperti tak dapat tertandingi. karena dalam kepiwaian dan kepropesioanal masing masing mereka dapat menciptakan lagi album yang sungguh membuat bulu kuduk merinding. banyak sekali melodi yang sangar namun harmonis di ciptkan oleh eet dan juga tak lupa dalam Album ini mereka bertambah sangar dengan masuknya Heri batara kedalam formasi ini, dimana swara heri yang serak namun melengking itu membuat edane memiliki musik yang jarang di indonesia saat itu malahan mungkin hanya mereka yang memiliki warna seperti itu. Wake of storm, jungle beat, call me wild, pancaroba, waydown, alam manusia,jabrik, burn it down juga menampilkan kegarangan eet dimana soundnya dalam memainkan gitar tersebut sangat terasa sekali warna seorang eet yang sangat dikagumi. apalagi dalam album ini iwan xaverius juga memperlihatkan skilnya dalam hits nya I.X.S ( iwan xaverius soLo ), dan juga eet sjahranie yang memainkan musik sedikit melow namun tetap garang dalam album ini, apalagi kalau bukan victim of the strife, swara heri batara yang serak tersebut saat menyanyikan victim of the strife seperti mengingatkan kita pada musisi - musisi luar negeri van halen, yngwie malmsteen, deep purple, dll.
- BORNEO -
Produced by EdanE ( 1996 )
 
{{God Bless}}
1. Borneo I - Borneo II
{{Authority control}}
2. Semua Begini
3. Free Granny
4. Mimpi
5. Kebebasan
6. Lari
7. Lukisan Dunia
8. Satu
 
sekali lagi edane meluncurkan album nya. tetap dengan formasi
eet syahranie : guitar
Heri Batara : vocal
iwan xaverius : bass
fajar satritama : drum
namun sedikiT dibantu dengan addetional player yaitu fatah mardiko yang membantu heri batara menyanyikan lagu - lagu garang. Dalam album ini borneo dan semua begini sedikit memberikan nuansa daeraH kalimantan saaT awaL masuknya lagu ini. itu mungkin karena eet adalah seorang yang berasal dari kalimantan karena itu lah dia memberikan satu aransemen musik kalimantan. tak lupa juga saat lagu "satu" EEt memetik gitarnya dan menciptkan keharonisan dalam memainkan musik rock. Untuk sekali lagi Edane masih tetap bertenggeR dalam musik rock Indonesia.
- 9299 - ( compilation )
Produced by EdanE ( 1999 )
 
1. Rock On -
2. Dengarkan Aku -
3. Ikuti -
4. Big Town -
5. Pancaroba -
6. The Beast -
7. Untuk Dunia -
8. Borneo -
9. Free Granny -
sekali lagi edane tetap menciptakan lagu rocknya. walaupun daLam album kompilas ini banyak dicamPurkan dengan lagu sebelumnya namun Edane tetap menambaH beberapa lagu juga daLam alBum ini seperti Rock on, dengarkan aku, untuk dunia.dan tetap dengan formasi.
eet syahranie : guitar
Heri Batara : vocal
iwan xaverius : bass
fajar satritama : drum
 
-170 Volts-
 
Produced by Jan Djuhana (2002)
 
1. Volts -
2. Kau Pikir Kaulah Segalanya
3. Saksi Anarki -
5. Hilang -
6. Bus Station -
7. Fitnah -
8. Lari II-
9. Bintang Masa Depan -
10. Goblog-
11. Kau Ku Genggam -
12. Paraelite -
Mungkin di album ini lah edane mendapatkan masa kejayaan yang luar biasa. pasalnya dalam album ini edane melemparkan hits "Kau pikir kaulah segalanya", membuat para anak muda dan ABG yang ada di Indonesia menjadi sangar gemar untuk menyanyikan lagu ini.dalam album ini juga edane telah kontrak bersama Sony BMG dimana sebelumnya edane berada di bawah label aquarius. dalam album ini edane memiliki seorang vocalis yang sudah tidak asing dalam dunia rock. seorang Trison manurung Ex-roxx, band yang sempat membuat log zhelebouR memberikan penghargaan buat mereka karena mereka sempat membuat hits yang banyak dibawa oleh anak band di seluruh indonesia. inilah formasi mereka
eet syahranie : guitar
trison manurung:vocal
iwan xaverius : bass
fajar satritama : drum
 
- Time to rock (2005) -
 
Rock in 82
kilat
takkan menghilang
cahaya
ini aku
cry out
time to rock
judgement day
time & time
D14
merasa musik mereka telah di gandrungi para aBg maka mereka segera mencoba melemparkan album lagi. dimana "rock in 82" menjadi hits-nya. namun dalam album ini edane tidak secemerlang album sebelumnya. akan tetapi edane tetap saja memiliki fans sendiri. karena dalam hits nya ia menceritakan tentang kehidupan anak muda saat zaman era rock 'n' roll yang masih kental akan melodi. tapi eet tetap saja selalu dan tetap selalu menjadi inspirasi bagi gitaris Indonesia. karena album - album yang dia telah lempar kedunia permusikan tetap selalu hidup dan tetap mendapatkan selalu penggemar yang baru. Edane juga memasukkan intro album untuk dunia (intro) walaupun dengan bentuk berbeda.
 
== Lihat pula ==
* [http://gitaris.com/EetSjahranie.p Gitaris.Com : Profil Eet Sjahranie]
 
[[Kategori:KelahiranPemusik 1962|Sjahranie, EetIndonesia]]
[[Kategori:PemusikTokoh Indonesia|Sjahranie, EetBanjar]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]]
[[Kategori:Gitaris Indonesia]]