Kisaran (kota): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(46 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ibukota kabupaten
|nama = Kisaran
|pulau = Sumatra
|foto = Kisarankota.jpg =
|caption = Kantor Bupati Asahan, Pusat Kota, Pasar Inpres, Universitas Asahan, Masjid Agung H. Achmad Bakrie, Tugu Adipura
|provinsi = SumatraSumatera Utara
|nama dati2 = Asahan
|kecamatan = - [[Kota Kisaran Timur, Asahan|Kota Kisaran Timur]] <br> - [[Kota Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]]
|peta =
|luas = 62,98
|luasref = <ref name="Kisaran01">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2020/04/27/4ea646a2633850ec84fb5069/kabupaten-asahan-dalam-angka-2020.html|title=Kabupaten Asahan Dalam Angka 2020|chapter=Bab 1: Geografi|date=April 2020|website=asahankab.bps.go.id|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|accessdate=28 Mei 2024|format=pdf|pages=7,9,13}}</ref><ref>{{cite book|title=Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor: 12 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Asahan Tahun 2013 – 2033|date=24 Desember 2013|accessdate=28 Mei 2024|publisher=Pemerintah Kabupaten Asahan|location=Kisaran}}</ref>
|penduduk = 143235147639
|penduduktahun = [[20212023]]
|pendudukref = <ref name="ASAHANKisaran02">{{cite webbook|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/20222024/02/2528/9d2c5650bf35a3a29fe3ae6a383fdb0565940547ba4d71d3/kabupaten-asahan-dalam-angka-20222024.html|title=Kabupaten Asahan Dalam Angka 20222024|volume=Volume 47: 2024|chapter=Bab 3: Penduduk|date=28 Februari 2024|website=www.asahankab.bps.go.id|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|accessdate=928 MaretMei 20222024|format=pdf|pages=97, 170, 21398|isbn=978-602-456-169-7}}</ref>
|kepadatan = 2274,29
|kelurahankepadatan = 252344,22
|kelurahan = 25
|peresmian ibu kota=30 April 1980 (PP No.19 Tahun 1980)
|peresmian ibu kota = 30 April 1980 (PP No.19 Tahun 1980)<ref>{{cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/66582/pp-no-19-tahun-1980|title=Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 1980 Tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Asahan Dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjung Balai Ke Kota Kisaran|date=30 April 1980|access-date=21 Mei 2024|publisher=Sekretariat Negara Republik Indonesia}}</ref>
}}
{{Infobox settlement
|official_name = Kisaran
|nickname = '''• Kota Karet''' '''• Kota Kerang''' '''• Kota Kebun''' '''• Kota Naga'''
|motto = Rambate Rata Raya
|pushpin_map_caption = Letak Kisaran di [[Pulau Sumatra]], [[Indonesia]]
|pushpin_map = Indonesia Sumatra
|coordinates_region = ID
|timezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|utc_offset = +7
|timezone_DST =
|utc_offset_DST =
|coordinates = {{coor|2.98812|99.61288}}
|postal_code_type = Kode Pos
|postal_code = 21211-21229
|area_code_type = Kode Area
|area_code = [[Daftar kode telepon di Indonesia#Sumut|0623 (Kab. Asahan - Kota Tj. Balai)]]
|website = [http://www.asahankab.go.id/ www.asahankab.go.id]
|footnotes =
}}
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Hoofdstraat_te_Kisaran_Sumara's_Oostkust_Asahan_TMnr_10014986.jpg|jmpl|<center>Jalan utama di Kisaran pada tahun 1900-an <small>(lokasi saat ini diperkirakan bundaran tugu pahlawan Kisaran)</small><center/>]]
[[Berkas:Welcome Gate to City of Kisaran.jpg|jmpl|<center>Gapura selamat datang di Kota Kisaran<center/>]]
 
'''Kisaran''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: كيسرن) adalah sebuah kawasan yang terletak di provinsi [[SumatraSumatera Utara]], sekaligus menjadi [[ibu kota]] dari [[Kabupaten Asahan]]. Ibukota kabupaten Asahan dipindahkan dari [[Tanjung Balai]] ke kota Kisaran pada 20 Mei 1968, dengan alasan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan karena letaknya yang strategis.<ref>{{cite book|last=Rahmad|date=Juni 2020|title=Sejarah Kota Kisaran Kabupaten Asahan, Sumatera Utara|isbn=978-6-236-52100-7|publisher=Penerbit: Garudhawaca|edition=1}}</ref> Kisaran meliputi dua kecamatan, yakni kecamatan [[Kota Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]] dan [[Kota Kisaran Timur, Asahan|Kota Kisaran Timur]]. Kisaran berada di [[Jalan Raya Lintas Sumatra]] dan juga jalur Kereta Api Trans Sumatra [[Divisi Regional I SumatraSumatera Utara dan Aceh|Divre I Sumut & Aceh]].<ref>{{cite web|url=https://medan.tribunnews.com/2023/11/29/dua-kecamatan-di-kabupaten-asahan-dengan-kelurahan-terbanyak|title=Dua Kecamatan di Kabupaten Asahan dengan Kelurahan Terbanyak|date=29 November 2023|website=Tribun-Medan.com|editor-first=Array|editor-last=A. Argus}}</ref>
 
StatusBerdasarkan PP Nomor 17 Tahun 1982 status kota Kisaran sebelumnya adalah [[kota administratif]]<ref>{{cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/3178/PP0171982.htm|title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1982 Tentang Pembentukan Kota Administratif Kisaran|date=9 Juni 1982|access-date=21 Mei 2024|publisher=Sekretariat Negara Republik Indonesia|format=pdf}}</ref>, yang kemudian dihapuskan menjadi kecamatan biasa pada tahun 2003 karena tidak memenuhi persyaratan peningkatan daerah otonom.<ref>{{cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/41643/PPNo.33Tahun2003.pdf|title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 33 Tahun 2003 (33/2003) Tentang Penghapusan Kota Administratif Kisaran, Kota Administratif Rantau Prapat, Kota Administratif Batu Raja, Kota Administratif Cilacap, Kota Administratif Purwokerto, Kota Administratif Klaten, Kota Administratif Jember, dan Kota Administratif Watampone|date=8 Juli 2003|access-date=21 Mei 2024|publisher=Sekretariat Negara Republik Indonesia|format=pdf}}</ref> Kota Kisaran mempunyai objek wisata yang menarik setelah rampungnya pembangunan Masjid Agung Haji Ahmad Bakrie (tahun 2015) yang berada di tepi Jalan Lintas Timur Sumatera, Medan-Rantau Parapat, di depan gedung Kantor Bupati Asahan. Disamping itu, Taman Alun-Alun Kisaran adalah taman sederhana nuansa alami, dengan pepohonan hijau dan sarana komplet yang tersebar di penjuru taman.<ref>{{cite web|url=https://www.timenews.co.id/hiburan/9958757455/masjid-agung-h-achmad-bakrie-kisaran-sebuah-destinasi-wisata-religius-dengan-konsep-melayu-yang-memukau|title=Masjid Agung H Achmad Bakrie Kisaran: Sebuah Destinasi Wisata Religius dengan Konsep Melayu yang Memukau|date=12 Mei 2023|access-date=21 Mei 2024|website=www.timenews.co.id|last=Sugiono}}</ref>
 
==Sejarah==
'''"Kisaran"''' diambil dari legenda Sei Silau, yang menjadi lokasi bertempurnya [[Naga Cina]] dengan [[Anguillidae|Dundung/Sidat]], dalam pertempuran itu sang naga kalah dan berkisar-kisar di aliran Sei Silau, maka warga sekitar melihatnya dan menamakan naga berkisar, dan lokasi kejadian itu dinamai dengan "KISARAN"<ref name="Legenda01">{{cite book|last=Soetrisman M.E., R.|year=2009|title=Legenda Kisaran Naga: (Cerita Rakyat Asal Mula Nama Kisaran)|publisher=Yogyakarta: Araska|isbn=978-602-8669-36-8|location=Indonesia|series=Cerita Rakyat Sumatera Utara (Kabupaten Asahan)}}</ref>
 
'''Pengaruh Perkembangan Daerah:''' Seiring dengan perkembangan daerah tersebut sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, Kampung Sei Saran kemudian berkembang menjadi sebuah kota dengan mengalami perubahan [[lafal|pelafalan]] dan penulisan menjadi "Kisaran".
 
'''Pengaruh Kolonial Belanda:''' Selama masa pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]], Kisaran termasuk wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Nama-nama tempat di wilayah ini seringkali mengalami perubahan [[lafal|pelafalan]] dan penulisan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Oleh karena itu, penamaan "Kisaran" mungkin juga dipengaruhi oleh pengaruh kolonial Belanda pada masa itu.
 
Daerah Kisaran pada awalnya merupakan daerah perkebunan yang didirikan oleh perusahaan perkebunan Belanda pada abad ke-19. Daerah ini dikenal sebagai "''Nederlandsch-Indische Cultuur Maatschappij''" (N.I.C.M.), yang mengembangkan perkebunan tembakau dan lada di daerah ini. Pada masa kolonial Belanda, Kisaran menjadi pusat administrasi yang tergabung dalam wilayah [[Kesultanan Asahan]] yang berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Daerah ini juga menjadi pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan, terutama dalam bidang perkebunan dan perdagangan hasil bumi seperti tembakau, lada, dan pala.
 
Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, Kisaran tetap menjadi bagian dari wilayah Sumatera Utara. Pada tahun 1950-an, terjadi perubahan administratif di Indonesia, termasuk di daerah Kisaran. Pada tahun 1956, Kisaran dimekarkan menjadi sebuah kecamatan yang tergabung dalam [[Kabupaten Asahan]].
 
===Legenda 1===
Menurut legenda yang berkembang di masyarakat setempat, Kisaran awalnya merupakan sebuah kampung yang terletak di sekitar aliran Sungai Silau yang dikenal sebagai "Sei Saran". Kampung Sei Saran ini adalah nama lain dari Kampung Tebing, yang dipercaya sebagai awal mula pemukiman orang-orang [[Melayu]], [[Batak Toba]], maupun suku bangsa pendatang lainnya di kawasan tersebut. Nama Kampung Tebing muncul karena berada di dekat kawasan Tebing yang banyak terdapat di tepi Sei Silau akibat dari proses erosi aliran Sei Silau. Kampung ini sekarang dikenal sebagai [[Tebing Kisaran, Kota Kisaran Barat, Asahan|Kelurahan Tebing Kisaran]].<ref>{{cite book|title=Sejarah Kota Kisaran|origyear=2013|date=2 September 2016|publisher=[[Unimed]]|last=Rahmad}}</ref>
 
Konon, pada zaman dahulu kala, kampung tersebut sering dilanda oleh banjir yang membuat masyarakat setempat menderita. Penduduk kampung pun mengadakan pertemuan dan memutuskan untuk memohon pertolongan kepada Dewata (<small>''dalam [[Bahasa Batak Toba]] disebut'' "Debata"</small>) yang diyakini dapat mengendalikan air.<ref>{{cite web|title=Inilah Asal-Usul Nama Kisaran|url=https://www.asahansatu.co.id/inilah-asal-usul-nama-kisaran/|date=22 September 2017|website=www.asahansatu.co.id}}</ref> Mereka mengadakan ritual dan memohon agar air sungai tidak lagi mengganggu mereka. Setelah beberapa waktu, permohonan mereka terjawab dan air sungai menjadi tenang, tidak lagi membanjiri kampung mereka. Sebagai ucapan terima kasih kepada Dewata, kampung tersebut kemudian diberi nama "Sei Saran", yang dalam [[bahasa Melayu]] atau [[bahasa Batak Toba]] berarti "air yang tenang".
 
Seiring dengan perkembangan waktu, nama "Sei Saran" kemudian mengalami proses [[metatesis]] (perubahan bunyi kata) menjadi "Kisaran" dalam penggunaan sehari-hari. Legenda ini menjadi salah satu cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah masyarakat di Kisaran.
 
===Legenda 2===
Menurut kisah yang sudah ada sejak turun-temurun, pada sekitar abad ke-16 (XVI), bukit Katarina adalah tempat bertempurnya panglima perang kerajaan Tiongkok dengan Raja Maria Pane ke-7 dari Buntu Pane Asahan, bernama Datuk Daurung. Kemudian setelah bertarung adu kesaktian, tidak ada yang kalah dan menang, maka masing-masing mengeluarkan aji pamungkas, yaitu menjelma menjadi seekor ular naga dan ikan dundung. Keduanya lalu terjun ke Sungai Silau (Sei Silau).<ref name="Legenda01"/>
 
Mereka bertempur dengan mengandalkan kesaktian masing-masing. Akan tetapi, ular naga jelmaan Panglima Perang Cina dapat dipukul jatuh, tertusuk sanai (patil) dari ikan dundung jelmaan Datuk Daurung. Naga itu meraung-raung menahan sakit dan menggelepar, yang akhirnya terkulai hanyut dan terkapar di hilir Sungai Silau tidak seberapa jauh dari bukit itu.
 
Setelah ratusan tahun kemudian, menurut cerita secara turun temurun dan sudah menjadi semacam legenda di masyarakat, ular naga jelmaan Panglima Perang Cina siuman dari pingsannya yang cukup lama. Diiringi hujan lebat, petir sambung menyambung sehingga terjadilah banjir besar.
 
Kemudian ular naga tersebut berkisar-kisar (berenang-renang) dan menghanyutkan diri menelusuri Sungai Silau sampai hilir [[Sungai Asahan]] di kota [[Tanjung Balai]]. Selanjutnya menuju ke [[Selat Malaka]].
 
Perkampungan di kawasan tempat naga berkisar tersebut akhirnya disebut dengan nama Kampung Kisaran Naga. Sekarang menjadi [[Kisaran Naga, Kota Kisaran Timur, Asahan|Kelurahan Kisaran Naga]] dan kota yang berada di dekat Sungai Silau disebut dengan nama Kisaran.<ref>{{cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/10/11/asal-usul-kota-kisaran|title=Asal usul Kota Kisaran|date=11 Oktober 2023|access-date=23 Mei 2024|website=www.goodnewsfromindonesia.id|first=Dini|last=Anjani Kartika}}</ref>
 
== Batas wilayah ==
Kota Kisaran berada pada ketinggian 14 – 17 [[mdpl]], dengan letak geografis pada koordinat 2°57'08"–3°01'30"[[LU]] dan 99°36'43"–99°40'38"[[BT]]. Curah hujan berkisar antara 1.680mm – 2.246mm. Kota ini berbatasan langsung dengan wilayah kecamatan lainnya,<ref name="Kisaran01"/> yakni:
Kota ini memiliki batas wilayah dengan kecamatan lainnya, yakni:
{{batas_USBT
|utara=[[Rawang Panca Arga, Asahan|Kecamatan Rawang Panca Arga]], [[Air Joman, Asahan|Kecamatan Air Joman]] dan [[Pulo Bandring, Asahan|Kecamatan Pulo Bandring]]
Baris 53 ⟶ 82:
== Demografi ==
=== Penduduk ===
Pada [[Sensus Penduduk Indonesia 20102020]], jumlah penduduk Kisaran sebanyak 123141.956915 jiwa, dan pada tahun [[20212023]] sebanyak 143147.235639 jiwa.<ref name="ASAHANKisaran02"/>
 
{| class="wikitable"
!Kecamatan
!Jumlah Penduduk<br>(2020)<ref name="Sensus2020:01">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2021/08/18/68ed62d2fa34844c38a0e30e/statistik-kependudukan-kecamatan-kisaran-barat-2020.html|title=Statistik Kependudukan Kecamatan Kisaran Barat 2020|date=Agustus 2021|access-date=28 Mei 2024|format=pdf|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|chapter=Bab III: Ulasan Singkat|page=17|isbn=978-602-456-238-0}}</ref><ref name="Sensus2020:02">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2021/12/01/98668820bb94042d9dda2825/statistik-kependudukan-kecamatan-kisaran-timur-2020.html|title=Statistik Kependudukan Kecamatan Kisaran Timur 2020|date=November 2021|access-date=28 Mei 2024|format=pdf|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|chapter=Bab III: Ulasan Singkat|page=13|isbn=978-602-456-274-8}}</ref>
!Jumlah Penduduk<br>(2010)
!Jumlah Penduduk<br>(20212023)<ref name="Kisaran02"/>
|-
|Kota Kisaran Barat || 55<ref name="Sensus2020:01"/>{{right|60.175428}} || 60{{right|62.724043}}
|-
|Kota Kisaran Timur || 68<ref name="Sensus2020:02"/>{{right|81.781487}} || 82{{right|85.511596}}
|-
|'''Total''' || 123{{right|141.956915}} || 143{{right|147.235639}}
|-
|}
 
=== Agama ===
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] dalam [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], mayoritas penduduk Kisaran menganut agama [[Islam]] yakni 83,65%, kemudian [[Kristen]] sebanyak 11,33% ([[Protestan]] 10,57% dan [[Katolik]] 0,76%). Selanjutnya penganut agama [[Agama Buddha|Buddha]] sebanyak 4,46%, [[Hindu]] sebanyak 0,07%, [[Konghucu]] dan lainnya 0,49%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Asahan&wid=1208000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Asahan|website=www.sp2010.bps.go.id|publisher=BPS|accessdate=23 Maret 2022}}</ref> Agama [[Islam]] umumnya dianut sebagian besar warga [[Suku Jawa|Jawa]], Batak [[Suku Mandailing|Mandailing]], dan [[Suku Angkola|Angkola]], [[Suku Melayu|Melayu]], Minangkabau, Banjar, Aceh, dan lainnya. Agama Kristen kebanyakan dianut warga [[Batak Toba]], Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Angkola|Angkola]] dan Mandailing. Agama [[Agama Buddha|Buddha]] dan [[Konghucu]] umumnya adalah warga [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang kebanyakan berada di kecamatan [[Kota Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]]. Untuk sarana rumah ibadah di Kisaran hingga tahun [[20212023]], terdapat 8183 masjid, 8582 musalamusholla, 3626 gereja [[Protestan]], 3 gereja [[Katholik]], dan 912 vihara/pura.<ref name="ASAHANagama">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2024/02/28/383fdb0565940547ba4d71d3/kabupaten-asahan-dalam-angka-2024.html|title=Kabupaten Asahan Dalam Angka 2024|volume=Volume 47: 2024|chapter=Bab 4: Sosial dan Kesejahteraan|date=28 Februari 2024|website=asahankab.bps.go.id|access-date=28 Mei 2024|format=pdf|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|page=208|isbn=978-602-456-169-7}}</ref>
 
=== Suku bangsa ===
Baris 126 ⟶ 155:
== Transportasi ==
* [[Kereta Api]] ([[Stasiun Kisaran]])
* Transportasi Online :
-** [[Gojek]]
** [[Taxi Maxim |Maxim Motor &Mobil]]
** Kijek (Kisaran ojek online)
* [[Becak|Becak Motor]]
* [[Angkot|Mopen]]
* KPN Makmur
* Merpati Tour (Lintas Kabupaten "Labura-Asahan-Batubara" dan Kecamatan dalam Kabupaten)
* [[Bus antarkota|Bus AKDP dan AKAP]]
 
Baris 135 ⟶ 168:
* [[S. Sudjojono|Sindoedarsono Soedjojono]] (Tokoh Seniman Indonesia)
* [[Sisworo Gautama Putra]] (Tokoh Seniman Indonesia)
* [[Kasma Booty]] (Aktris/Seniman di Malaysia)
* [[Achmad Tahir]] (Tokoh Politik dan Militer Indonesia)
* [[Mian|Ir. H. Mian]] (Bupati Bengkulu Utara Periode 2021-2024)
 
== Fasilitas kesehatan ==
Baris 156 ⟶ 191:
==Pusat Perbelanjaan==
* Pasar Inpress
* Pajak Diponegoro
* Pajak Kartini
* Pajak Bakti
* dan Sekitaran Area Pusat Kota Lainnya seperti di Jl. Imam Bonjol, Jl. Diponegoro, Jl. Sisingamangaraja, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Dr. Sutomo, Jl. Ir. Juanda, dan lainnya
 
==Galeri kota kisaran==
<center><gallery perrow=5>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret postbodes met hun dienstfietsen voor het Hulppost- en telegraafkantoor in Kisaran TMnr 10015238.jpg|Kantor pos Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:MUS A.4.4. Token perkebunan Unternehmung Kisaran; 2Token_Kisaran_Reis_1_Dollar.jpg|Token perkebunan Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:KITLV A240 - HAPM Kisaranclub, sociëteit van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 12394.tiff|Kisaran Club/Bakrie Club (dulu HAPM Club) pada masa Hindia Belanda
Berkas:KITLV A240 - Jonge rubberaanplant (Colt Estate) van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 10193.tiff|Perkebunan karet HAPM di Kisaran {{kira-kira}} tahun [[1925]]
Berkas:KITLV A891 - Rubberfarbiek van onderneming Tanah Radja bij Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 107647.tiff|Pabrik pengolahan karet di Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:KITLV A240 - Hoofdkantoor van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 11731.tiff|Kantor besar perkebunan BSP (dulu HAPM) di Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:KITLV A240 - Weg over het hoofdemplacement van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 85799.tiff|Suasana kompleks HAPM {{kira-kira}} tahun [[1925]] (<small>sekarang menjadi kompleks BSP Kisaran</small>)
Berkas:Kompleks BSP Tahun 2024.jpg|Kompleks BSP tahun [[2024]] (<small>eks kompleks HAPM</small>)
Berkas:Bij de plaquette van Huibregt Ketner, van 1911-1919 de eerste hoofdadministrateur van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran, KITLV 34952.tiff|Tengku Alang Yahya (penguasa Asahan; ketiga dari kiri) berfoto bersama para petinggi HAPM di kantor besar HAPM Kisaran {{kira-kira}} tahun [[1919]]
Berkas:Kabupaten Asahan, Sumatra Utara 02.jpg|Kantor bupati Asahan di Kisaran
Berkas:DPRD Kabupaten Asahan, SumatraSumatera Utara 01.jpg|Kantor DPRD Asahan di Kisaran
Berkas:Ruston 48DL (425331 J).jpg|Pabrik karet BSP di Kisaran (Bunut)
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Verkeer in de winkelstraat Tebing TMnr 60053815.jpg|Lalu lintas di jalan Imam Bonjol (dulu jalan Tebing) Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De winkelstraat Tebing met Toko Bombay Lama TMnr 60053814.jpg|Aktivitas di jalan Imam Bonjol (dulu jalan Tebing) Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Opening van de brug te Kisaran met de resident de sultan van Asahan TMnr 60038663.jpg|Peresmian jembatan Sei Silau di Kisaran {{kira-kira}} tahun [[1897]] (<small>saat ini biasa disebut sebagai pangkal titi</small>)
</gallery></center>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
Baris 183 ⟶ 224:
{{coord|2|59|0|N|99|37|0|E|display=title}}
{{Commonscat|Kisaran}}
 
<!--{{Kota Kisaran}}-->
{{Kabupaten Asahan}}
{{kecamatan-stub}}
 
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di SumatraSumatera Utara]]