Komando Pasukan Khusus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(143 revisi perantara oleh 59 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tambah rujukan|date=November 2023}}
{{Infobox military unit
|unit_name = Komando Pasukan Khusus
|image = Lambang Kopassus.svg
|image_size =
|caption = Lambang Kopassus
|start_date =
|country = {{
|branch =
|command_structure = [[TNI Angkatan Darat]]
|type = [[Pasukan
|role = *Operasi Khusus Rahasia
*Anti Gerilya
*Operasi Pengintaian Khusus
*Perang Konvensional/Unkonvensional
*Operasi Intelijen/Kontra Intelijen
*Operasi Pembebasan Sandera
*Sabotase
*Anti Teror
|size = Rahasia
<!-- Rantai Komando -->
|commander1 = [[Mayjen]] [[TNI]] [[
|commander1_label = [[Danjen Kopassus|Komandan Jenderal]]
|commander2 = [[Brigjen]] [[TNI]] [[
|commander2_label = [[Wadanjen Kopassus|Wakil Komandan Jenderal]]
|commander3 = [[Brigjen]] [[TNI]] [[Husein Sagaf]]
|commander3_label = Inspektur
|garrison =
|nickname = ''Pasukan Baret Merah''<br>
''Hantu Rimba'' <br>''Komando''
|
|colors = {{Color box|#E12012|'''MERAH}} & Loreng darah mengalir'''
|colors_label = [[Baret]]
|march = ''Lebih
|mascot =
|battles = * [[Operasi Pagar Betis]] 1949–1962
Baris 35 ⟶ 44:
* [[Operasi Seroja]] 1975 - 1976
* [[Pemberontakan di Aceh]] 1976 - 2005
* [[Peristiwa Woyla]] [[Garuda Indonesia Penerbangan 206]] (1981)
* [[Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma]] 1996
* [[Krisis Timor Timur 1999|Krisis Timor Timur]] 1999-2002
* Operasi penangkapan [[:en:Omar al-Faruq|Omar Al-Faruq]] (2002)
* [[Operasi pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus]] (2011)
* [[Operasi Madago Raya]] 2016 - sekarang
* [[Operasi Damai Cartenz]] 2018 - sekarang
|notable_commanders = Jenderal TNI (HOR) [[Prabowo Subianto]]
|anniversaries =
|website = [https://kopassus.mil.id kopassus.mil.id]
|dates={{start date and age|1952|4|16}}}}
'''Komando Pasukan Khusus''' atau biasa disingkat menjadi [[Kopassus]] merupakan bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh [[TNI Angkatan Darat]] yang dipimpin oleh Jenderal Bintang 2 ☆☆ ([[Mayor Jenderal|Mayjen]]) yang biasa disebut [[Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Danjen Kopassus]]. [[Kopassus]] terdiri dari beberapa Satuan Setingkat Brigade yang disebut Grup diantaranya ([[Grup 1/Para Komando]], [[Grup 2/Para Komando]] [[Grup 3/Sandhi Yudha]] dimana Grup ini membawahi beberapa Batalyon di bawahnya, dan juga Satuan Pendidikan yaitu [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] yang di dalamnya terdapat [[Sekolah Komando]] untuk mencetak Pasukan Khusus dan Sekolah untuk mengembangkan kemampuan dan Spesialisasi Anggota [[Kopassus]], [[Kopassus]] juga memiliki Satuan Penanggulangan Teror yaitu [[Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror)|Satuan 81 Kopassus]] yang sangat Krusial peran dan eksistensinya baik di dalam negeri maupun Dunia Internasional. Satuan-satuan di [[Kopassus]] memiliki kemampuan yang berbeda-beda yaitu Para Komando, Sandhi Yudha, dan Anti Teror.
Tugas [[Kopassus]] pada ranah Operasi Militer Perang (OMP) di antaranya adalah ''Direct Action'' atau serangan langsung, untuk menghancurkan Instalasi Vital dan Logistik musuh, ''Combat SAR'', Anti Teror, ''Advance Combat Intelligence'' (Operasi Intelijen Khusus).
Selain itu, tugas [[Kopassus]] pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di antaranya adalah ''Humanitarian Assistance'' (bantuan kemanusiaan), AIRSO (Operasi Anti Insurjensi, Separatisme dan Pemberontakan), perbantuan terhadap [[Kepolisian Republik Indonesia]] (sesuai permintaan perbantuan), SAR Khusus serta Pengamanan VVIP.
Prajurit [[Kopassus]] dapat mudah dikenali dengan ciri khas [[baret]] merah yang disematkan di kepalanya sehingga pasukan ini seringkali dijuluki sebagai ''"Pasukan Baret Merah"''. [[Kopassus]] memiliki moto ''"Berani, Benar, Berhasil"''.<ref>{{Cite web|title=Berita Tni Terkini dan Terbaru Hari Ini - SINDOnews|url=https://www.sindonews.com/topic/22/tni|website=www.sindonews.com|access-date=2023-03-09}}</ref>
== Sejarah ==
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat.
Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan [[DI/TII]], operasi militer [[PRRI]]/[[Permesta]], [[Operasi Trikora]], [[Operasi Dwikora]], penumpasan [[Gerakan 30 September|G30S/PKI]], [[Pepera]] di [[Irian Barat]], [[Operasi Seroja]] di [[Timor Timur]], Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan Kopassus tidak Contoh operasi === Kesko TT III/Siliwangi ===
Pada tanggal [[16 April]] [[1952]], [[Kolonel]] [[Alexander Evert Kawilarang|A.E. Kawilarang]] mendirikan '''Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi''' ('''Kesko TT'''). Ide pembentukan kesatuan komando ini berasal dari pengalamannya menumpas gerakan [[Republik Maluku Selatan]] (RMS) di Maluku.
[[Berkas:11082018_alex-kawilarang_a.jpg|jmpl|ka|[[Alex Kawilarang|Kolonel Alex Evert Kawilarang]], salah satu penggagas pasukan komando Kesko TT III/Siliwangi di Bandung yang menjadi cikal bakal lahirnya Kopassus.]]
Saat itu A.E. Kawilarang bersama [[Letkol]] [[Slamet Rijadi]] (Brigjen Anumerta) merasa kesulitan menghadapi pasukan komando RMS. [[Alexander Evert Kawilarang|A.E. Kawilarang]] bercita-cita untuk mendirikan pasukan komando yang dapat bergerak tangkas dan cepat.
Untuk membentuk unit komando maka direkrutlah seorang mantan prajurit komando Inggris No.10 (Inter Allied) Commando dan [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda|Regiment Speciale Troepen KNIL]] bernama [[Mochamad Idjon Djanbi|Idjon Djanbi]]. Idjon Djanbi adalah mantan kapten [[KNIL]] Belanda kelahiran [[Kanada]], yang memiliki nama asli Kapten [[Rokus Bernardus Visser]]. Pada tanggal [[9 Februari]] [[1953]], Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] (KSAD).
=== KKAD (Korps Komando Angkatan Darat) ===
Pada tanggal [[18 Maret]] [[1953]] Mabes APRI mengambil alih dari komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi '''Korps Komando Angkatan Darat''' (KKAD).
=== RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) ===
Tanggal [[25 Juli]] [[1955]] organisasi KKAD ditingkatkan menjadi '''Resimen Para Komando Angkatan Darat''' ('''RPKAD'''), yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi.
[[Berkas:Idjon_Djanbi.jpg|jmpl|ka|[[Idjon Djanbi|Rokus Bernardus Visser]] atau lebih dikenal dengan [[Idjon Djanbi|Mochammad Idjon Djanbi]], adalah pendiri sekaligus [[Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus|Danjen Kopassus]] pertama yang merupakan mantan pasukan Korps Commandotroepen, pasukan khusus Angkatan Darat Belanda.]]
Tahun [[1959]] unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, di timur [[Jakarta]]. Dan pada tahun 1959 itu pula Kepanjangan RPKAD diubah menjadi '''Resimen Para Komando Angkatan Darat''' ('''RPKAD'''). Saat itu organisasi militer itu telah dipimpin oleh Mayor [[Kaharuddin Nasution]].
Baris 67 ⟶ 95:
Pada saat operasi penumpasan DI/TII, komandan pertama, [[Mayor]] [[Idjon Djanbi]] terluka, dan akhirnya digantikan oleh Mayor RE Djailani.
=== Puspassus AD (Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat) ===
Pada tanggal [[12 Desember]] [[1966]], RPKAD berubah pula menjadi '''Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat''' ('''Puspassus AD''').
Nama Puspassus AD ini hanya bertahan selama lima tahun.
Sebenarnya hingga tahun 1963, Puspassus AD terdiri dari dua batalyon, yaitu batalyon 1 dan batalyon 2, kesemuanya bermarkas di Jakarta. Ketika, batalyon 1 dikerahkan ke Lumbis dan Long Bawan, saat konfrontasi dengan Malaysia, sedangkan batalyon 2 juga mengalami penderitaan juga di Kuching, Malaysia.
Personel nyata Puspassus AD saat itu tak lebih dari 1 Batalyon, hal ini membuat komandan Puspassus AD saat itu, Letnan Kolonel Sarwo Edhie, karena kedekatannya pribadi dengan Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Ahmad Yani, meminta penambahan personel dari 2 batalyon Banteng di Jawa Tengah.
[[Berkas:Idjon-djanbi2.jpg|jmpl|ka|[[Letnan Kolonel]] [[Idjon Djanbi|Mochammad Idjon Djanbi]] (paling kiri) bersama [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Menpangad]] dan perwira RPKAD; [[Ahmad Yani|Letnan Jenderal Ahmad Yani]] (kanan tengah) dan [[Sarwo Edhie Wibowo|Letnan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo]] (paling kanan) sedang meninjau pelatihan komando.]]
Saat menumpas DI/TII di Jawa Tengah, Ahmad Yani membentuk operasi "Gerakan Banteng Negara" (GBN) yang sering disebut Batalyon Banteng Raiders. Ahmad Yani menyanggupi dan memberikan Batalyon 441 "Banteng Raider III", Jatingaleh, Semarang dan Batalyon Lintas Udara 436 "Banteng Raider I", Magelang.
Melalui rekrutmen dan seleksi latihan Raider di Bruno Purworejo dan latihan Komando di Batujajar maka Batalyon 441 "Banteng Raider III" ditahbiskan sebagai Batalyon 3 Puspassus AD (Tri Budhi Maha Sakti) di akhir tahun 1963. Menyusul kemudian Batalyon Lintas Udara 436 "Banteng Raider I", Magelang menjadi Batalyon 2 menggantikan batalyon 2 lama yang kekurangan tenaga di pertengahan 1965.
Perbedaan yang mencolok adalah prajurit Puspassus AD pada Batalyon-1 dan 2 awal di Cijantung diambil dari seleksi anak-anak muda (sipil) sementara pada Batalyon-2 dan 3 seleksi prajurit RPKAD diambil dari prajurit "jadi" yang sudah mempunyai "jam terbang" dan pengalaman dalam operasi - operasi militer.
Sedangkan Batalyon 454 "Banteng Raider II" tetap menjadi batalyon di bawah naungan Kodam Diponegoro. Batalyon ini kelak berpetualang di Jakarta dan terlibat tembak menembak dengan Batalyon 1 Puspassus AD di Hek. (Bekas markas Yon-3 RPKAD kini digunakan sebagai [[Yon Arhanudse 15]], Semarang. Bekas markas Yon-2 RPKAD Magelang yang kini digunakan [[Resimen Induk Kodam IV/Diponegoro|Rindam IV/Diponegoro]]. Batalyon-454 berubah menjadi Yonif-401/BR (Banteng Raiders) (kini [[Yonif 400/Raider|Yonif Raider 400/Banteng Raider]] berkedudukan di Srondol, Semarang)).
=== Kopassandha (Komando Pasukan Sandhi Yudha) ===
Tanggal [[17 Februari]] [[1971]], resimen tersebut kemudian diberi nama '''Komando Pasukan Sandhi Yudha''' ('''Kopassandha''').
Dalam operasi di [[Timor Timur]] pasukan ini memainkan peran sejak awal. Mereka melakukan [[Operasi Seroja#Motivasi Indonesia|operasi khusus]] guna mendorong integrasi Timtim dengan [[Indonesia]]. Pada tanggal [[7 Desember]] [[1975]], pasukan ini merupakan angkatan utama yang pertama ke Dili.
Pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan lapangan udara. Sementara Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengamankan kota. Semenjak saat itu peran pasukan ini terus berlanjut dan membentuk sebagian dari kekuatan udara yang bergerak (mobile) untuk memburu tokoh [[Fretilin]], [[Nicolau dos Reis Lobato]] pada Desember [[1978]].
[[Berkas:Kisah-sedih-anak-cari-ayah-yang-tewas-di-barisan-prajurit-kopassus.jpg|jmpl|[[Kapten (TNI)|Kapten]] [[Luhut Binsar Pandjaitan]] (tengah) bersama para prajurit Kopassandha tiba di [[Timor Timur]] dalam [[Operasi Seroja]], 1976.]]
[[Berkas:Prabowo_in_East_Timor.jpg|jmpl|ka|[[Letnan Satu|Letnan]] [[Prabowo Subianto]] (kiri kedua) memimpin Tim Nanggala 10 Kopassandha saat operasi [[Timor Timur]] untuk mengejar pimpinan [[FRETILIN|Fretilin]], [[Nicolau dos Reis Lobato]] pada Desember 1978.]]
Prestasi yang melambungkan nama Kopassandha adalah saat melakukan operasi pembebasan sandera yaitu para awak dan penumpang pesawat [[Garuda Indonesia Penerbangan 206|DC-9 Woyla Garuda Indonesian Airways]] yang dibajak oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok ekstremis [[Islam]] "[[Komando Jihad]]" yang dipimpin [[Muhammad Zainuddin Abdul Madjid|Imran bin Muhammad Zein]], [[28 Maret]] [[1981]].
Pesawat yang tengah menerbangi rute [[Palembang]]-[[Medan]] itu sempat didaratkan di [[Penang]], [[Malaysia]] dan akhirnya mendarat di [[Bandara Don Mueang]], [[Bangkok]]. Di bawah pimpinan [[Letkol]] [[Sintong Panjaitan]], pasukan Kopassandha mampu membebaskan seluruh sandera dan menembak mati semua pelaku pembajakan.
Korban yang jatuh dari operasi ini adalah Letda Inf [[Achmad Kirang]] yang meninggal tertembak pembajak serta pilot Kapten [[Herman Robert Woltjer|Herman Rante]] yang juga ditembak oleh pembajak. Imran bin Muhammad Zein ditangkap dalam peristiwa tersebut dan dijatuhi hukuman mati.
Pada tahun [[1992]] menangkap penerus Lobato, [[Xanana Gusmao]], yang bersembunyi di [[Dili]] bersama pendukungnya.
=== Kopassus (Komando Pasukan Khusus) ===
Dengan adanya reorganisasi di tubuh [[ABRI]], sejak tanggal [[26 Desember]] [[1986]], nama Kopassandha berubah menjadi '''Komando Pasukan Khusus''' yang lebih terkenal dengan nama '''Kopassus''' hingga kini.
[[Berkas:Kolonel_Inf_Echsan_Sutadji.jpg|jmpl|ka|Kolonel Inf. Echsan Sutadji memimpin upacara di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur.]]
ABRI selanjutnya melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan Kopassus. Sehingga wadah kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdikpassus, serta Detasemen 81.
Baris 89 ⟶ 144:
* Grup 2/Parakomando — berlokasi di Kartasura, [[Jawa Tengah]]
* Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, [[Jawa Barat]]
* Grup 4/
* Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung, [[Jakarta Timur]]
Baris 95 ⟶ 150:
Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari '''Komandan Kopassus''' yang berpangkat [[Brigjen]] menjadi '''Komandan Jenderal''' (''Danjen'') Kopassus yang berpangkat [[Mayjen]] bersamaan dengan reorganisasi ini.
== Struktur
[[Berkas:Di-balik-latihan-yang-superberat-ini-gaji-dan-tunjangan-kopassus-fts.jpg|jmpl|Prajurit Kopassus mengikuti upacara kemiliteran.]]
=== Perbedaan struktur dengan satuan infanteri lain ===
Struktur organisasi Kopassus berbeda dengan satuan [[infanteri]] pada umumnya. Meski dari segi korps, para anggota Kopassus pada umumnya berasal dari Korps Infanteri, namun sesuai dengan sifatnya yang khusus, maka Kopassus menciptakan strukturnya sendiri, yang berbeda dengan satuan infanteri lainnya.
Kopassus sengaja untuk tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri, hal ini tampak pada satuan mereka yang disebut Grup. Penggunaan istilah Grup bertujuan agar satuan yang dimiliki mereka terhindar dari standar ukuran satuan infanteri pada umumnya (misalnya [[Brigade]]).
Dengan satuan ini, Kopassus dapat fleksibel dalam menentukan jumlah personel, bisa lebih banyak dari ukuran brigade (sekitar 5000 personel), atau lebih sedikit.
=== Lima Grup Kopassus ===
[[Berkas:Kopassus_groups_symbols.jpg|jmpl|ka|Satuan Kopassus]]
Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima grup dengan rincian tiga grup tempur, satu satuan khusus, dan satu satuan Diklat yaitu:
* '''[[Grup 1/Para Komando]] (Eka Wastu Baladhika)''' - berlokasi di [[Kabupaten Serang|Serang]], [[Banten]]
:* [[Yon-11|Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika]] bermarkas di Serang, Banten
:* [[Yon-12|Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika]] bermarkas di Serang, Banten
:* [[Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika]] bermarkas di Serang, Banten
:* [[Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladika]] bermarkas di [[Kemang, Bogor|Kemang, Bogor]], [[Bogor]]
* '''[[Grup 2/Para Komando]] (Dwi Dharma Bhirawa Yudha)''' - berlokasi di [[Kartasura]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-21|Batalyon 21/Buhpala Yudha]] yang bermarkas di [[Kartasura]], [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-22|Batalyon 22/Manggala Yudha]] yang bermarkas di [[Kartasura]], [[Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]
:* [[Yon-23|Batalyon 23/Dhanuja Yudha]] bermarkas di [[Kartasura]], [[
* '''[[Grup 3/Sandhi Yudha|Grup 3/Sandi Yudha]] (Tri Kottaman Wira Naraca Byuha)''' - berlokasi di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 31|Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama]] bermarkas di [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 32|Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama]] bermarkas di [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 33|Batalyon 33/Wira
* '''[[Satuan 81/Penanggulangan Teror]] (Siap Setia Berani)''' - berlokasi di [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
:* [[Batalyon 811 Sat 81 Kopassus|Batalyon 811/Aksi Khusus]] bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur
:* [[Batalyon 812 Sat 81 Kopassus|Batalyon 812/Bantuan Khusus]] bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur
:* [[Detasemen Bantuan Satuan 81 Kopassus]] bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur
* '''[[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] (Tri Yudha Cakti)''' - berlokasi di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
:* [[Sekko Pusdiklatpassus|Sekolah Komando]] bermarkas di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
:* [[Separa Pusdiklatpassus|Sekolah
:* [[Sesandha Pusdiklatpassus|Sekolah Sandhi Yudha]] bermarkas di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
:* [[Sespesialis Pusdiklatpassus|Sekolah Spesialisasi]] bermarkas di [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], [[Jawa Barat]]
Baris 141 ⟶ 199:
=== Pangkat komandan ===
* Komandan Grup berpangkat [[Kolonel]],
* Komandan [[Batalyon]] berpangkat [[Letnan Kolonel]], atau [[Mayor]]
* Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai [[Letnan Dua]] sampai [[Mayor]]).
== Komandan ==
{{utama|Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus}}
Saat ini, Kopassus
== Pendidikan ==
Pendidikan Komando dilaksanakan di [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus]] (Pusdiklatpassus) Batujajar, Bandung, Jawa-Barat dimana seluruh siswa komando harus mengikuti 60 materi pelajaran yang sangat menantang dan berat.
[[Berkas:Pendidikan-carako-kopassus.jpg|jmpl|ka|Para siswa Carako (Calon Prajurit Komando) sedang mengikuti pendidikan komando.]]
Diantaranya teknik tempur, membaca peta, Pionir, patroli, survival, mendaki gunung serta pendaratan dengan kapal motor & amphibi. Mereka juga dilatih pertempuran jarak dekat, perang kota, teknik gerilya, selam militer dan juga anti-teror.
Pendidikan dan pelatihan Komando berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan (28 minggu) yang dibagi menjadi tiga tahap.
Tahap pertama pelaksanaan pendidikan dilakukan selama 18 minggu, tahap kedua semua peserta akan dilepas di hutan dan pegunungan masing-masing dua kali selama 6 minggu, dan tahap selanjutnya tahap ketiga diakhiri dengan 4 minggu tahap rawa laut. Dengan fase sebagai berikut:
* '''Tahap I Pelatihan Dasar / Basis'''
18 Minggu dengan poin kemampuan individu di Batujajar. Membentuk sikap & kepribadian, mengisi keterampilan teknis, taktik Operasi Komando, Kemampuan individu & dasar pertempuran perkotaan, Pengetahuan pendukung, manajerial lapangan, dan tes kemampuan individu.
* '''Tahap II (Hutan dan Gunung)'''
6 Minggu dengan penekanan anti-pemberontakan, Perang Hutan, Praktek raid, menembak, navigasi darat, survival, penjejakan dan anti penjejakan di Situ Lembang.
Stabilisasi pengamatan hutan, kemampuan individu di dalam hutan / Teknik dasar pertempuran, kemampuan hutan dalam hubungan kelompok, How To Fine The Figther (HTF) hutan, dan ketahanan patroli pengintaian jarak jauh (LRRP). Di awali dengan pendakian serbu (panjat tebing) di kawasan tebing Citatah yang memiliki ketinggian 48 meter. Lalu nantinya akan dilanjutkan perang hutan / gerilya baik pemantapan individu maupun kerjasama tim di daerah Situ, Lembang.
Baris 169 ⟶ 235:
Bagian yang paling berat adalah menyelusup ke daerah target operasi dengan berenang 1 kilometer dari Cilacap ke Nusakambangan.
Tahap pertempuran laut diakhiri dengan sesi serangan fajar yang meliputi pelolosan dan kamp tawanan. Pada sesi tersebut para siswa komando harus lolos dari berbagai rintangan berat tanpa bekal dan peralatan.
Jika tertangkap mereka akan dimasukkan ke dalam kamp tawanan diskenariokan seperti perang sungguhan. Para siswa komando diharuskan tiba di Save House "tempat dituju" sebelum jam 10 malam di pantai Permisan sebagai syarat lulus ujian. Para siswa komando yang berhasil menyelesaikan pendidikan Komando selama 7 Bulan dengan baik akan dilantik saat upacara penutupan di pantai Permisan dengan memakai kualifikasi brevet komando dan baret komando yang telah di sandang.
== Isu dan berita ==
Nama besar dan citra yang disandang Kopassus sejak didirikannya menyebabkan banyaknya pihak yang menarik-narik Kopassus untuk masuk kedalam kegiatan bernuansa
Kopassus sejak dulu telah menjadi tempat persemaian perwira-perwira muda potensial, yang kelak mengisi pos-pos jabatan pimpinan TNI. Nama-nama seperti [[L.B. Moerdani]], [[Sintong Panjaitan]], [[Yunus Yosfiah]], [[Agum Gumelar]], [[Hendropriyono]], [[Prabowo Subianto]], dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.
Kopassus juga kerap dituding oleh [[Lembaga Swadaya Masyarakat|LSM]] dan media Barat melakukan serangkaian pelanggaran [[HAM]] di [[Aceh]], [[Papua]], [[Timor Timur]], dan [[Jakarta]] (lihat bagian Kasus penculikan aktivis reformasi).<ref>Sydney Morning Herald, November 15, 2002
[http://www.kabar-irian.com/pipermail/kabar-irian/2002-November/000049.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071014093638/http://kabar-irian.com/pipermail/kabar-irian/2002-November/000049.html|date=2007-10-14}};
Transcript from an Australian Broadcasting Corporation brodacast, 12/08/2003
[http://www.abc.net.au/lateline/content/2003/s922904.htm]</ref>
Masalah HAM inilah yang sempat membuat pasukan khusus Australia [[:en:Special Air Service Regiment|Australian Special Air Service Regiment]] tidak lagi berlatih dengan Kopassus selama beberapa tahun, sebelum kembali diadakan pada saat ini. === Kasus penculikan aktivis reformasi ===
{{utama|Penculikan aktivis 1997/1998}}
Pada tahun 1998, nama Kopassus sempat tercoreng berkaitan dengan aktivitas [[Tim Mawar]] yang dituding bertanggung jawab terhadap kegiatan penculikan dan penghilangan nyawa beberapa aktivis pro demokrasi.
Nama Kopassus kembali tercoreng setelah Peristiwa Mei 1998, ketika banyak hasil penelitian tim pencari fakta independen menemukan adanya organisasi terstruktur rapi dalam militer yang dengan sengaja dan maksud tertentu menyulut kerusuhan massa di Jakarta dan Surakarta (kedua kota tersebut secara kebetulan adalah daerah basis/markas Kopassus, yaitu Cijantung-Jakarta dan Kandang Menjangan-Surakarta). Pada 2007 masalah Tim Mawar ini kembali mencuat ke permukaan melihat kenyataan bahwa 11 tentara yang terlibat (6 di antaranya dipecat pada 1999), ternyata tidak jadi dipecat tetapi tetap meniti karier, naik pangkat dan beberapa diketahui memegang posisi-posisi penting seperti Komandan [[Kodim]] dengan pangkat kolonel. Panglima TNI menyatakan hanya 1 dari 6 perwira tersebut yang benar-benar dipecat.
== Referensi ==
|