Bangsamoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240509)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(19 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Short description|Autonomous region in the southern Philippines}}
{{Bedakan|orang Moro}}
{{Kegunaan lain}}
{{Use mdy dates|date=March 2020}}
{{Infobox settlement
| name =
| official_name = {{
{{Infobox |subbox=yes |bodystyle=font-size:100%;font-weight:normal;
| rowclass1 = mergedrow | label1 = [[bahasa Filipino|Filipino]]: | data1 = {{Lang|fil|Rehiyong Awtonomo ng Bangsamoro sa Muslim Mindanao}}
| rowclass2 = mergedrow | label2 = [[bahasa Arab|Arab]]: | data2 = {{Lang|ar|منطقة بانجسامورو ذاتية الحكم فى مسلمى مينداناو}}
}}
| native_name = {{Script|Arab|باڠسامورو}} {{ref|a|a}}
| settlement_type = [[
| anthem = [[:en:Bangsamoro Hymn|Himne Bangsamoro]] <br /><center>[[File:Hymn of Bangsamoro.ogg]]</center>
<!-- Skyline -->| image_skyline = {{Photomontage
Baris 34 ⟶ 39:
| image_map = {{PH wikidata|image_map}}
| map_alt =
| map_caption = {{Legend inline|#FF0000|outline=silver}} Lokasi [[Bangsamoro]] di '''[[Filipina]]'''
| image_map1 = {{hidden begin |title=OpenStreetMap |ta1=center |expanded=yes}}{{maplink|frame = yes|plain = yes
| id = Q806550
| frame-width = 250
| frame-align = center
| zoom = 5
| type = shape
| stroke-width = 1.5
| plain = yes
| frame-latitude = 6.250
| frame-longitude = 121.500
}}{{Hidden end}}
| map_caption1 =
| coordinates =
| coor_pinpoint =
| coordinates_footnotes =
| subdivision_type = Negara
| subdivision_name = [[Filipina]]
| subdivision_type1 =
Baris 48 ⟶ 65:
| established_title3 =
| established_date3 =
| government_type = [[:en:Parliamentary system|pemerintahan parlementer]]
| seat_type = [[Ibu kota]]
| seat = [[
| government_footnotes =
| governing_body = [[:en:Bangsamoro Transition Authority|Otoritas Transisi Bangsamoro]]
Baris 62 ⟶ 79:
| leader_title4 =
| leader_name4 =
| unit_pref =
| area_footnotes =
| area_urban_footnotes =
Baris 116 ⟶ 133:
| website = {{URL|bangsamoro.gov.ph}}
| footnotes =
|
| map_caption1 =
}}
'''Bangsamoro''', secara resmi bernama '''Daerah Otonom Bangsamoro di Muslim Mindanao'''
Menggantikan Daerah Otonom Mindanao, Bangsamoro dibentuk dengan pengesahan undang-undang dasarnya, [[
Pembentukan Bangsamoro adalah puncak dari beberapa tahun pembicaraan damai antara [[Pemerintahan Filipina|pemerintah Filipina]] dan beberapa kelompok otonom; khususnya [[
Sebuah perjanjian kerangka kerja yang dikenal sebagai [[Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik|Perjanjian Komprehensif]] tentang Bangsamoro dinegosiasikan antara pemerintahan [[Benigno Aquino III]] dan [[Front Pembebasan Islam Moro]] pada tahun [[2014]]. Setelah [[negosiasi]] dan debat lanjutan mengenai ketentuan tertentu, [[Kongres Filipina]] membuat dan [[Ratifikasi|meratifikasi]] undang-undang dasar untuk wilayah tersebut, sekarang disebut sebagai Hukum Organik Bangsamoro; [[Rancangan undang-undang|RUU]] itu ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden [[Rodrigo Duterte]] pada [[26 Juli]] [[2018]].
Terlepas dari pertanyaan tentang [[
Sebagai hasil dari bagian kedua dari plebisit, 63 ''barangay'' di provinsi [[Cotabato]] diserahkan kepada pemerintah Bangsamoro, menambah wilayah otonomi daerah.<ref name="
== Sejarah ==
[[File:Eagle eye view Cotabato City.jpg|thumb|Pemandangan kota [[Kota Bato|Cotabato]] seperti yang terlihat pada [[Februari]] [[2018]].]]
=== Awal kedatangan Islam ===
Baris 138 ⟶ 156:
Untuk sebagian besar sejarah [[Filipina]], wilayah dan sebagian besar [[Mindanao]] telah menjadi wilayah yang terpisah, yang memungkinkannya mengembangkan budaya dan identitasnya sendiri. Wilayah paling barat dan barat-tengah telah menjadi tanah air tradisional [[Islam di Filipina|Muslim Filipina]] sejak abad ke-15, bahkan sebelum [[Spanyol|kedatangan Spanyol]], yang mulai menjajah sebagian besar Filipina pada tahun [[1565]]. Mayoritas Mindanao adalah tanah air kelompok asli [[Lumad]], yang bukan [[Kekristenan|Kristen]] maupun [[Muslim]].
[[Misionaris]] Muslim tiba di [[Tawi-Tawi]] pada tahun [[1380]] dan memulai kolonisasi daerah tersebut dan konversi penduduk asli ke [[Islam]]. Pada tahun [[1457]], [[Kesultanan Sulu]] didirikan, dan tidak lama setelah itu, [[kesultanan Maguindanao]] dan Buayan juga didirikan. Banyak masyarakat adat [[Lumad]] yang terlantar sebagai akibat dari beberapa ''[[islamisasi]]'' daerah tersebut.
Pada saat sebagian besar Filipina berada di bawah [[Spanyol|kekuasaan Spanyol]], [[Sultan|kesultanan]] ini mempertahankan kemerdekaan mereka dan secara teratur menantang dominasi Spanyol di [[Filipina]] dengan melakukan serangan di kota-kota pesisir Spanyol di utara dan memukul mundur serangan Spanyol berulang kali di wilayah mereka.
Baru pada ''[[Kuartil|kuartal]]'' terakhir [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-19]] Kesultanan Sulu secara resmi mengakui kedaulatan Spanyol, tetapi daerah-daerah ini tetap dikontrol secara longgar oleh Spanyol karena kedaulatan mereka terbatas pada stasiun dan [[Garnisun|garnisun militer]] serta kantong pemukiman sipil di [[Kota Zamboanga|Zamboanga]] dan [[Cotabato]],<ref>[http://www.philippineupdate.com/frjun.htm Mindanao Peace Process], Fr. Eliseo R. Mercado, Jr., OMI.</ref> sampai mereka harus meninggalkan wilayah tersebut sebagai akibat dari kekalahan mereka dalam [[Perang Spanyol–Amerika Serikat|Perang Spanyol–Amerika]].
Baris 147 ⟶ 165:
Bangsamoro memiliki sejarah perlawanan terhadap kekuasaan [[Spanyol]], [[Amerika Serikat|Amerika]], dan [[Jepang]] selama lebih dari 400 tahun. Perjuangan bersenjata dengan kekerasan melawan [[Jepang]], [[Filipina]], [[Spanyol]], dan [[Amerika Serikat|Amerika]] dianggap oleh para pemimpin Muslim Moro modern sebagai bagian dari [[Front Pembebasan Nasional Moro|gerakan pembebasan Bangsamoro]], meskipun istilah ini hanya digunakan di daratan Mindanao karena di [[kepulauan Sulu]] memiliki budaya yang jauh berbeda.<ref>[https://www.academia.edu/1921767/Al_Harakatul_Al_Islamiyyah_Essays_on_the_Abu_Sayyaf_Group_by_Rommel_Banlaoi Banlaoi 2012], p. 24.</ref> Perlawanan selama 400 tahun terhadap Jepang, Amerika, dan Spanyol oleh Muslim Moro bertahan dan berubah menjadi perang kemerdekaan melawan negara Filipina.<ref>[https://www.usnwc.edu/getattachment/f54ece77-3d67-4c32-bfaa-02b476a569d8/Maritime-Terrorism-in-Southeast-Asia--The-Abu-Sayy Banlaoi 2005]{{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160210125358/https://www.usnwc.edu/getattachment/f54ece77-3d67-4c32-bfaa-02b476a569d8/Maritime-Terrorism-in-Southeast-Asia--The-Abu-Sayy |date=February 10, 2016 }}, p. 68.</ref>
[[Orang Filipina|Orang-orang Filipina]] di Filipina utara dan tengah baik secara sukarela atau terpaksa menyerahkan negara-kota yang ada untuk menjadi bagian dari [[rezim]] [[Spanyol]] kecuali pulau-pulau yang diduduki oleh Filipina. [[Spanyol|Pemerintahan Spanyol]] selama tiga abad tidak menghasilkan penaklukan penuh atas kepulauan itu karena perlawanan orang Moro. Kekerasan dan kebrutalan orang-orang Spanyol dalam upaya mereka untuk menekan kelompok Moro telah mengakibatkan banyak keluarga terbunuh dan membakar desa.<ref
===Era kolonial Amerika ===
Pemerintah [[Amerika Serikat|Filipina–Amerika Serikat]] baru berdiri selama dua tahun pada tahun [[1903]] ketika memprakarsai "''Program Homestead''," yang dimaksudkan untuk mendorong [[migrasi]] penduduk tak bertanah dari daerah non-Muslim di negara itu ke daerah mayoritas [[Muslim]] di Mindanao. [[Lanao Selatan|Lanao]] dan [[Cotabato]] khususnya melihat masuknya migran dari [[Pulau Luzon|Luzon]] dan [[Bisayak]].
Masuknya migran ini menyebabkan ketegangan tentang kepemilikan tanah dan pencabutan hak [[Lumad]] dan [[Muslim]], karena sebagian besar migran [[Kekristenan|Kristen]] membuat klaim atas tanah tersebut, sedangkan penduduk asli [[Mindanao]] tidak memiliki sistem sertifikasi tanah pada saat itu. Program Homestead yang dipimpin [[Amerika Serikat|AS]] ini, yang kemudian dilanjutkan atau disalin oleh [[Pemerintahan Filipina|pemerintah Filipina]] setelah kemerdekaan, oleh karena itu sering disebut sebagai salah satu akar penyebab dari apa yang kemudian menjadi [[konflik Moro]] yang lebih besar.<ref>{{cite book|author1=Damien Kingsbury|author2=Senior Lecturer in International Development Damien Kingsbury|author3=Costas Laoutides|title=Territorial Separatism in Global Politics: Causes, Outcomes and Resolution|url=https://books.google.com/books?id=rxXwBgAAQBAJ&pg=PA55|date=March 5, 2015|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-63139-2|page=55}}</ref>
Baris 158 ⟶ 175:
Pada tahun [[1942]], selama tahap awal [[Perang Pasifik]] dari [[Perang Dunia II]], pasukan [[Kekaisaran Jepang]] menyerbu dan menyerbu [[Mindanao]], serta Muslim Moro asli mengobarkan pemberontakan melawan [[Jepang]].
Tiga tahun kemudian, pada tahun [[1945]], gabungan pasukan [[Angkatan Darat Amerika Serikat|Angkatan Darat Persemakmuran Amerika Serikat]] dan [[Filipina]] membebaskan [[Mindanao]], dan dengan bantuan unit
=== Era peralatan pos ===
Di bawah tekanan untuk menyelesaikan kerusuhan [[Sosialisme agraria|agraria]] di berbagai bagian negara, dan mencatat bahwa Mindanao kaya akan sumber daya mineral dan cuaca yang mendukung pertanian, kemudian [[presiden Filipina]] melanjutkan promosi [[migrasi]] yang dimulai oleh [[Pemerintah federal Amerika Serikat|pemerintah kolonial Amerika]] pada tahun [[1903]].
Kedatangan besar-besaran migran non-Muslim terjadi terutama selama periode Persemakmuran di bawah Presiden [[Manuel Quezon]] dan kemudian di bawah presiden sayap kanan [[Ramon Magsaysay]] serta [[Ferdinand Marcos]].<ref name="ConflictinMoroLand">{{Cite book|title = Conflict in Moro Land: Prospects for Peace?|last = Werning|first = Rainer|publisher = Universiti Sains Malaysia|year = 2009|pages = 6–8|chapter = Southern Philippines: Bitter Legacies of a Long-Lasting War|editor-last = Graf|editor-first = Arndt|editor-last2 = Kreuzer|editor-first2 = Peter|editor-last3 = Werning|editor-first3 = Rainer}}</ref> Akibatnya, proporsi masyarakat adat di [[Mindanao]] menyusut dari mayoritas pada tahun [[1913]] menjadi minoritas pada tahun [[1976]].<ref name="ConflictinMoroLand" />
Tanah terbaik di Mindanao diberikan kepada pemukim dan pemilik pertanian perusahaan, sementara sebagian besar investasi pembangunan dan layanan pemerintah ditawarkan kepada penduduk [[Kekristenan|Kristen]]. Hal ini menyebabkan penduduk muslim terbelakang dan menempati urutan termiskin di negeri sendiri.<ref name=":1">{{Cite book|title = Terrorism and Violence in Southeast Asia: Transnational Challenges to States and Regional Stability|last = Rodell|first = Paul A.|publisher = M. E. Sharpe|year = 2005|pages = 125–127|chapter = The Philippines and the Challenges of International Terrorism|editor-last = Smith|editor-first = Paul J.}}</ref> Program pemukiman kembali tak sepenuhnya damai karena beberapa pemukim berhasil mendapatkan tanah dari penduduk asli [[Muslim]] melalui [[pelecehan]] dan upaya kekerasan lainnya yang mengusir kaum Muslim dari tanah mereka sendiri.<ref name=":2">{{Cite book|title = The Moro Armed Struggle in the Philippines: The Nonviolent Autonomy Alternative|last = Muslim|first = Macapado A.|publisher = Office of the President and College of Public Affairs, Mindanao State University|year = 1994|pages = 91–93}}</ref>
[[Muslim|Umat
Pemerintah Filipina tak segera mengakui [[Syariat Islam|hukum Islam]] yang mengakibatkan sistem pendidikan dan perkembangan sosial ekonomi umat Islam. Anak-anak yang belajar di sekolah umum dipaksa untuk belajar tentang [[Kekristenan|agama Kristen]] sementara Bangsamoro berjuang dengan ekonomi, tanah, dan kepemilikan mereka, serta kegigihan tindakan bermusuhan dan tidak adil dibandingkan dengan komunitas Kristen di Mindanao.<ref
Sebagai akibat dari pemukiman kembali, para pemimpin Muslim tradisional (juga disebut sebagai ''[[datu]]'') juga dipilih selama pemungutan suara sebagai [[Umat Kristen|orang Kristen]], yang merupakan mayoritas pemilih yang signifikan, lebih memilih politisi Kristen daripada mereka. [[Datu|Datus-datus]] lokal ini kehilangan ''[[prestise]]'' karena mereka tidak bisa lagi menguasai tanah-tanah Muslim.<ref>{{cite book |title=Asian Security Reassessed |last=Rüland |first=Jürgen |publisher=Institute of Southeast Asian Studies |year=2006 |pages=233 |editor-last=Hoadley |editor-first=Stephen |editor-last2=Rüland |editor-first2=Jürgen |chapter=Ethnic Conflict, Separatism and Terrorism}}</ref> Politisi ini kehilangan banyak kemampuan yang mereka miliki pada awalnya untuk mengelola populasi Muslim.<ref>{{cite book |title=Muslim Rulers and Rebels: Everyday Politics and Armed Separatism in the Southern Philippines |last=McKenna |first=Thomas M. |publisher=University of California Press |year=1988 |pages=137}}</ref>
Baris 185 ⟶ 201:
====Gerakan Kemerdekaan Muslim====
Gubernur [[Cotabato]], [[Datu]] Udtog Matalam <ref name="RevoltinMindanao:">{{cite book |title=Revolt in Mindanao: The Rise of Islam in Philippine Politics |url=https://archive.org/details/revoltinmindanao0000geor |last=George |first=T. J. S. |publisher=Oxford University Press |year=1980 |pages=
===Darurat Militer dan pembentukan Front Pembebasan Nasional Moro===
Baris 220 ⟶ 236:
[[File:Bangsamoro plebiscite voting Basak Malutlut Elementary School.jpg|thumb|Pemilih mencari nama mereka di sebuah kantor polisi di [[Marawi]] selama [[Referendum|plebisit]] [[Hukum Organik Pengadilan Rakyat|Hukum Organik]] Bangsamoro [[21 Januari]].]]
Di bawah kepresidenan penerus Aquino, [[Rodrigo Duterte]], sebuah draft baru dibuat dan disahkan menjadi undang-undang sebagai Hukum Organik Bangsamoro pada tahun [[2018]].<ref name="willitlast" /> [[Referendum|Plebisit]] untuk [[Ratifikasi|meratifikasi]] Hukum Organik Bangsamoro diadakan pada [[21 Januari]] [[2019]], dengan mayoritas pemilih Daerah Otonom Mindanao memutuskan untuk meratifikasi undang-undang tersebut. Pemilih di [[Cotabato]] memilih untuk bergabung dengan [[daerah otonom]] baru, sementara pemilih di [[kota Isabela]] memilih menentang [[Inklusivisme|inklusi]]. Komisi Pemilihan menyatakan bahwa Hukum Organik Bangsamoro dianggap disahkan pada [[25 Januari]] [[2019]].<ref>{{cite web|url=https://www.manilatimes.net/sulu-cities-of-isabela-cotabato-to-reject-bol/499160/|title=Sulu, cities of Isabela, Cotabato to reject BOL|website=[[The Manila Times]] |date=January 20, 2019}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.rappler.com//nation/221899-plebiscite-results-armm-votes-ratify-bangsamoro-organic-law|title=Comelec: Bangsamoro Organic Law 'deemed ratified'|first=Pia|last=Ranada|website=Rappler|date=January 25, 2019}}</ref>
Pemerintah [[Sulu|provinsi Sulu]], di mana mayoritas memilih menentang [[Inklusivisme|inklusi]], juga tidak mendukung undang-undang tersebut, dengan gubernurnya menantang [[
Pada bulan [[Februari]] [[2019]], putaran kedua plebisit diadakan di provinsi [[Lanao Utara]] dan beberapa kota di [[Cotabato|Cotabato Utara]]. [[Referendum|Plebisit]] tersebut menghasilkan masuknya 63 dari 67 ''[[barangay]]'' di Cotabato Utara yang berpartisipasi. Hal ini juga mengakibatkan penolakan dari provinsi [[Lanao Utara]] terhadap tawaran 6 kota mayoritas Muslimnya untuk bergabung dengan Bangsamoro, meskipun 6 kota tersebut ([[Baloi, Lanao del Norte|Baloi]], [[Munai, Lanao del Norte|Munai]], [[Nunungan, Lanao del Norte|Nunungan]], [[Pantar, Lanao del Norte|Pantar]], [[Tagoloan, Lanao del Norte|Tagoloan]], dan [[Tangcal, Lanao del Norte|Tangcal]]) memilih untuk bergabung dengan Bangsamoro dengan suara mayoritas, dengan satu kota bahkan memilih untuk dimasukkan sebesar 100%. Sebuah kamp utama [[Front Pembebasan Islam Moro]] berada di dalam wilayah Muslim [[Lanao Utara]].<ref>{{cite web|url=https://news.abs-cbn.com/news/02/14/19/key-rebel-stronghold-left-out-of-bangsamoro-territory|title=Key rebel stronghold left out of Bangsamoro territory|first=Agence|last=France-Presse|website=ABS-CBN News|date=February 14, 2019}}</ref><ref name="abs-cbn1">{{cite web|url=https://news.abs-cbn.com/news/02/15/19/excluded-lanao-del-norte-towns-may-still-benefit-from-new-bangsamoro-region-transition-body-member|title=Excluded Lanao del Norte towns may still benefit from new Bangsamoro region - transition body member|website=ABS-CBN News|date=February 15, 2019}}</ref>
Baris 229 ⟶ 245:
[[File:Rodrigo Duterte BARMM inauguration agong.jpg|thumb|Presiden [[Rodrigo Duterte]] membunyikan [[gong]] saat peresmian Bangsamoro. Dia bergabung dengan Ketua Menteri [[Murad Ebrahim]].]]
Dengan disahkannya Hukum Organik Bangsamoro setelah plebisit pada [[21 Januari]] [[2019]], proses penghapusan Daerah Otonom Mindanao dimulai, membuka jalan bagi pembentukan Daerah Otonom Bangsamoro. Di bawah Hukum Organik Bangsamoro, sebuah badan transisi, Otoritas Transisi Bangsamoro diorganisir sambil menunggu pemilihan pejabat pemerintah wilayah baru pada [[2022]].
Bagian kedua dari plebisit yang diadakan pada [[6 Februari]] [[2019]], memperluas cakupan wilayah Bangsamoro di masa depan untuk mencakup 63 ''[[barangay]]'' di [[Cotabato|Cotabato Utara]].<ref name="CarolynArguillas20190126">{{cite news |last1=Arguillas |first1=Carolyn |title=Bangsamoro law ratified; how soon can transition from ARMM to BARMM begin? |url=https://www.mindanews.com/peace-process/2019/01/bangsamoro-law-ratified-how-soon-can-transition-from-armm-to-barmm-begin1/ |access-date=January 26, 2019 |work=MindaNews}}</ref> Para anggota Otoritas Transisi Bangsamoro diambil sumpahnya pada [[22 Februari]] [[2019]], bersamaan dengan pengukuhan hasil [[Referendum|plebisit]] kedua [[21 Januari]] [[2019]] secara seremonial dan pada tanggal [[6 Februari]] [[2019]] hasil pemungutan suara. Pergantian resmi dari Daerah Otonom Mindanao ke Daerah Otonom Bangsamoro terjadi pada [[26 Februari]] [[2019]], yang berarti penghapusan penuh yang pertama.<ref name="armmturns">{{cite news|last1=Unson|first1=John|title=ARMM turns over power to Bangsamoro authority|url=https://www.philstar.com/headlines/2019/02/27/1897169/armm-turns-over-power-bangsamoro-authority|access-date=February 27, 2019|work=The Philippine Star|date=February 27, 2019}}</ref><ref>{{cite news |last1=Arguillas |first1=Carolyn |title=Bangsamoro Transition Authority to take oath February 20; ARMM to BARMM turnover on February 25 |url=https://www.mindanews.com/peace-process/2019/02/bangsamoro-transition-authority-to-take-oath-feb-20-armm-to-barmm-turnover-on-feb-25/ |access-date=February 18, 2019 |work=MindaNews |date=February 18, 2019}}</ref>
Baris 235 ⟶ 251:
Pelantikan pemimpin Daerah Otonom Bangsamoro dan sidang pengukuhan Parlemen Bangsamoro berlangsung pada [[29 Maret]] [[2019]].<ref>{{cite news |last1=Arguillas |first1=Carolyn |title=BARMM inauguration reset again; new date is March 29 |url=https://www.mindanews.com/peace-process/2019/03/barmm-inauguration-reset-again-new-date-is-march-29/ |access-date=March 24, 2019 |work=MindaNews |date=March 20, 2019}}</ref> [[Murad Ebrahim]] menjabat sebagai menteri utama pertama di kawasan itu.<ref>{{cite news |last1=Ranada |first1=Pia |title=BARMM |url=https://www.rappler.com/nation/224119-murad-ebrahim-named-bangsamoro-region-interim-chief-minister |access-date=February 24, 2019 |work=Rappler |date=February 24, 2019}}</ref> Pada tahun [[2020]], [[parlemen]] Bangsamoro meminta agar Otoritas Transisi Bangsamoro diperpanjang selama tiga tahun setelah [[2022]], untuk memberikan waktu lebih lanjut untuk transisi.<ref>{{cite news |url=https://www.philstar.com/headlines/2020/11/26/2059630/duterte-supports-extension-bangsamoro-transition |title=Duterte supports extension of Bangsamoro transition |work=PhilStar |date=November 26, 2020 |access-date=November 26, 2020}}</ref>
Pada tanggal [[28 Oktober]] [[2021]], Duterte menandatangani Undang-Undang Republik №11593, menunda pemilihan parlemen reguler pertama Daerah Otonom Bangsamoro dari tahun [[2022]] menjadi [[2025]]. Undang-undang tersebut juga memperpanjang masa transisi Bangsamoro.<ref>{{cite news |url=https://newsinfo.inquirer.net/1508004/duterte-oks-postponement-of-first-barmm-elections-to-2025 |title=Duterte OKs postponement of first BARMM elections to 2025 |work=inquirer.net|date=October 28, 2021 |access-date=October 29, 2021}}</ref> Setelah ''[[Referendum|plebisit]]'' pada [[17 September]] [[2022]], [[Maguindanao]] dipecah menjadi dua provinsi; [[Maguindanao Selatan]] dan [[Maguindanao Utara]].<ref>{{cite news |title=With Maguindanao split into 2, Mindanao now has 28 provinces and BARMM has 6 |url=https://www.mindanews.com/top-stories/2022/09/with-maguindanao-split-into-2-mindanao-now-has-28-provinces-and-barmm-has-6/ |access-date=18 September 2022 |work=MindaNews |date=18 September 2022}}</ref>
==Divisi administrasi==
Baris 276 ⟶ 292:
| 210
|-
! scope="row" style="text-align:left; background:initial;" colspan="2"| [[Lanao
(''Lanao del Sur'')
| style="text-align:left;" | [[Marawi]]
|
Baris 285 ⟶ 302:
| 1,159
|-
! scope="row" style="text-align:left; background:initial;" colspan="2"| [[
(''Maguindanao del Norte'')
| style="text-align:left;" | [[Datu Odin Sinsuat, Maguindanao|Datu Odin Sinsuat]]
|
Baris 294 ⟶ 312:
| 250
|-
! scope="row" style="text-align:left; background:initial;" colspan="2"| [[
(''Maguindanao del Sur'')
| style="text-align:left;" | [[Buluan, Maguindanao|Buluan]]
|
Baris 366 ⟶ 385:
== Pranala luar ==
[[Kategori:Pendirian tahun 2019 di Filipina]]
[[Kategori:Region di Filipina]]
|