Parijata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Daftar pustaka: (QuickEdit) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
}}
'''Parijata''' atau '''Parijoto''' (''Medinilla speciosa'')<ref name = "C132">Blume in Van Hall, 1831 ''In: Bijdr. Natuurk. Wetensch., Vol.: 6 p. 256''</ref> adalah tumbuhan [[epifit]] [[tumbuhan menahun|menahun]] dalam marga ''[[Medinilla]]'', suku [[Melastomataceae]].<ref name = "source">{{Cite web |url=http://www.botanischestaatssammlung.de:8080/ |title=MELnet: Melastomataceae.Net |access-date=2019-02-08 |archive-date=2018-10-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181008105012/http://www.botanischestaatssammlung.de:8080/ |dead-url=yes }}</ref> Tanaman ini tidak memiliki subspesies.<ref>{{Cite web|title=Catalogue of Life - 2014 Annual Checklist|url=http://www.catalogueoflife.org/annual-checklist/2014/details/species/id/10960862|website=Catalogue of Life|access-date=9 September 2022}}</ref> Buahnya mengandung [[antioksidan]] dan [[beta-karoten]] dalam kadar yang signifikan, sehingga dipercaya akan meningkatkan kesuburan kehamilan.{{Sfn|Faza|2021|p=151}}
== Etimologi ==
Baris 13:
== Deskripsi ==
Parijata merupakan tanaman semak [[epifit]] dengan ketinggian 0,45–1,2 meter.<ref name=":0">{{Cite web|last=Rudiyanto|first=Arif|date=2 Mei 2016|title=Parijoto {{!}} Medinilla speciosa {{!}} Biodiversity Warriors|url=https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/parijoto-medinilla-speciosa-2/|website=Biodiversity Warriors|access-date=21 September 2022}}</ref> Tumbuhan epifit hidup dengan menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya. Berbeda dengan [[Tumbuhan parasit|parasit]], tumbuhan epifit dapat hidup lepas tanpa tanah atau tumbuhan lain sebagai penyangga dan penyedia [[Zat Hara|hara]].{{Sfn|Faza|2021|p=151}} Parijata juga merupakan [[tumbuhan hijau abadi]]. Batang dan cabangnya berkayu berwarna hijau. Daun parijata berwarna hijau berbentuk lonjong dengan ujung lancip, sedangkan tulang daunnya melengkung.<ref name=":0" />
Parijata memiliki buah yang tersusun dalam [[malai]] yang besar dengan masing-masing buah berbentuk bulat kecil. Saat masih muda, buah berwarna merah muda dan semakin memerah keunguan saat masak.<ref name=":0" /> Buah parijata memiliki rasa yang sepat dan asam.<ref>{{Cite web|last=Kundori|first=Moch|date=22 Agustus 2022|title=Ini Khasiat Buah Parijoto, yang Tidak Banyak Diketahui|url=https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/pr-044237565/ini-khasiat-buah-parijoto-yang-tidak-banyak-diketahui|website=Suara Merdeka|language=id|access-date=22 September 2022}}</ref>
Baris 25:
Terdapat tradisi lisan yang menyebutkan bahwa parijata pertama kali ditanam oleh [[Sunan Muria]]. Kapal ''Dampo Awang'' yang karam di sekitar [[Selat Muria|Pulau Muria]] menumpahkan muatan yang telah terkumpul dari berbagai pulau di kawasan perdagangan rempah [[Nusantara]], salah satunya adalah biji parijata. Ceceran biji parijata kemudian diambil Sunan Muria dan ditanamnya di hutan [[Gunung Muria|Pegunungan Muria]]. Saat istri Sunan Muria, Nyai Sujinah (Dewi Ayu Nawangsih) hamil dan mengidam buah masam, Sunan Muria kemudian memerintahkan para santrinya untuk mencari buah di hutan Pegunungan Muria. Para santri tersebut kemudian pulang membawa buah parijata dan menyerahkannya kepada Sunan Muria.{{Sfn|Faza|2021|p=150–151}}
Buah parijata diyakini dapat menyuburkan kandungan pasangan yang sulit memiliki keturunan. Bagi ibu yang sedang hamil, parijata juga diyakini dapat menjadikan [[janin]] memiliki paras rupawan.{{Sfn|Faza|2021|p=150}}
== Manfaat ==
Baris 50:
{{Taxonbar|from=Q2439762}}
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Medinilla|speciosa]]
[[Kategori:Tumbuhan epifit]]
|