Lokomotif DSM 28: Perbedaan antara revisi

{{Infobox Lokomotif||image=Lokomotif DSM 28.jpg|caption=Lokomotif DSM 28 di bekasMuseum roundhouseTransportasi [[StasiunTaman Tanjungbalai|Tanjungbalai]]Mini Indonesia Indah (TMII).|powertype=[[Uap]]|serialnumber=1632|fueltype=Kayu jati|gauge=1.067 mm|builder=[[Hohenzollern Locomotive Works|Hohenzollern]], [[Jerman]]|railroad=[[Deli Spoorweg Maatschappij]] (DSM),

[[Kereta Api Indonesia|Djawatan Kereta Api]] (DKA)|buildmodel=0-64-0T4T|builddate=1903|totalproduction=|whytetype=|aarwheels=B|uicclass=B|length=|width=|weight=|wheeldiameter=11001.100 mm|vaporpressure=|cylindersize=295 x 400|minimumcurve=|poweroutput=-|topspeed=|notes=}}

Kwartet'''Lokomotif DSM 28''' (Hohenzollern B2) adalah lokomotif uap buatan [[Hohenzollern Locomotive Works|Hohenzollern, Jerman]]. Lokomotif seri B2 (0-4-4T) ini didatangkan DSM pada tahun 1903, yangdan diberi nomor 26, 27, 28, dan 29. Saat itu, lokomotif ini digunakan untuk melayani lintas [[Stasiun Perbaungan|Perbaungan]] ke [[Stasiun Bamban|Bamban]], [[Stasiun Binjai|Timbang Langkat (Binjai)]] ke [[Stasiun Tanjung Pura|Tanjungpura]] dan ke [[Stasiun Pangkalan Brandan|Pangkalanbrandan]].

Di kemudian hari setelah lokomotif-lokomotif yang lebih baru dan lebih kuat didatangkan oleh DSM untuk melayani lintasan, lokomotif B2 ini akhirnya hanya digunakan sebagai lokomotif langsir.<ref>{{Cite web|title=Lokomotif 26,27,28,29|url=https://www.instagram.com/p/B4Dmb6-pfs_/?hl=id&fbclid=IwAR2p0Rm-vD7IHfRVcOZXYRfYE1pUXlfGpJAuLdLhXZK8ITX9q7wO93rReCE}}</ref>Kini, yang tersisa dari lokomotif seri B2 adalah DSM 28 di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

[[Kategori:Lokomotiflokomotif uap di Indonesia]]