Gisik penghalang: Perbedaan antara revisi

'''GIsik penghalang''' ({{Lang-en|barrier beach}}) adalah sejenis [[bentuk lahan]] asal proses [[Bentang lahan marin|marin]] (laut) berupa gisik (''beach'') atau kompleks [[gumuk]] yang tipis dan memanjang sebagai suatu kenampakan yang dapat dibatasi dari daratan utamanya, serta terhadap suatu tubuh air. Gisik penghalang merupakan bentuk lahan marin kelompok gisik yang terbentuk sebagai endapan atau melalui proses marin yang bersifat deposisional, serta lahannya dapat ditumbuhi oleh vegetasi pantai. Sebagai bagian dari kompleks gumuk, gisik penghalang dapat berperan sebagai peredam bencana kepesisiran seperti badai ataupun [[tsunami]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Sunarto|date=2008|title=Hakikat Bencana Kepesisiran dalam Perspektif Geomorfologi dan Upaya Pengurangan Risikonya|url=https://core.ac.uk/download/pdf/298731281.pdf|dead-url=no|journal=Jurnal Kebencanaan Indonesia|volume=1|issue=4|pages=211-228|archive-url=https://web.archive.org/web/20200601075541/https://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11508|archive-date=2020-06-01}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=The Massachusetts Barrier Beach Task Force|date=1994|url=https://www.mass.gov/files/documents/2016/08/vh/barrier-beach-guidelines.pdf|title=Guidelines for Barrier Beach Management in Massachusetts|publisher=The Massachusetts Barrier Beach Task Force|url-status=live|access-date=2022-09-02|archive-date=2023-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230511210137/https://www.mass.gov/files/documents/2016/08/vh/barrier-beach-guidelines.pdf|dead-url=no}}</ref>

Gisik penghalang terakumulasi melalui proses marin ingsutan litoral (''littoral drift'') oleh [[arus susur pantai]].<ref name=":0" /> Bentuk lahan ini terbentuk dari material bertekstur pasiran serta sedimen lainnya melalui gelombang air, angin pesisir, arus pasang surut, maupun endaapat badai. Bentuk gisik penghalang dipengaruhi dan dapat terus berubah seiring dengan keadaan material sedimennya serta proses-proses marin tersebut yang terus terjadi yang membuat gisik dapat tampak "berpindah" ke arah daratan maupun tererosi atau terendam oleh naik turunnya muka air laut.<ref name=":2" /><ref name=":3">{{Cite journal|last=Dolan|first=Robert|last2=Lins|first2=Harry|date=1987|title=Beaches and Barrier Islands|url=https://www.jstor.org/stable/24979422|journal=Scientific American|volume=257|issue=1|pages=68–77|access-date=2022-09-03|archive-date=2022-09-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220903144904/https://www.jstor.org/stable/24979422|dead-url=no}}</ref>

Tinggi muka air laut di Bumi berubah-ubah seiring terjadinya [[periode glasial]]. [[Periode glasial terakhir]] berakhir sekitar 15.000 tahun yang lalu.<ref>{{Cite journal|last=Severinghaus|first=Jeffrey P.|last2=Brook|first2=Edward J.|date=1999|title=Abrupt Climate Change at the End of the Last Glacial Period Inferred from Trapped Air in Polar Ice|url=https://www.science.org/doi/10.1126/science.286.5441.930|journal=Science|volume=286|issue=5441|pages=930–934|doi=10.1126/science.286.5441.930|access-date=2022-09-03|archive-date=2023-06-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230601215949/https://www.science.org/doi/10.1126/science.286.5441.930|dead-url=no}}</ref> Saat periode glasial terjadi, tinggi muka air menjadi lebih rendah lalu saat periode glasial beralih menjadi periode interglasial, tinggi muka air pun naik. Proses peralihan ini dapat terjadi selama ribuan tahun dan air laut yang naik membawa material sedimen. Material ini juga dapat berasal dari endapan [[Delta sungai|delta]] atau [[dataran banjir]]. Material sedimen diendapkan oleh air laut menjadi gisik yang kemudian dipengaruhi oleh proses-proses marin yang dapat membentuk gisik pengalang.<ref name=":3" />