Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(32 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Christian denomination
|imagewidth=
|name = Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)
|color = blue
|image =
|main_classification = [[Protestan]]
|orientation = [[Calvinis]]
|polity = [[Presbiterial Sinodal]]
|other_names = GPIB
|leader = Pendeta Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si. (hasil pemilihan fungsionaris Majelis Sinode XXI GPIB pada Persidangan Sinode XXI GPIB, 26-31 Oktober 2021 di Surabaya - Jawa Timur)
Baris 22 ⟶ 17:
|area = 26 Provinsi di Indonesia
|headquarter = [[Jakarta]]
|congregations =
|members = ± 750.000 jiwa
|footnotes =
Baris 28 ⟶ 23:
}}
'''Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat''' (disingkat '''GPIB''') atau ''Protestant Church in Western Indonesia'' adalah persekutuan orang percaya [[Kristen]] [[Protestan]] di [[Indonesia]] dimana Tuhan Yesus Kristus menjadi dasar dan kepalanya.<ref>Tata Dasar GPIB, Bab II Wujud, Bentuk dan Kelembagaan, Warga dan Hubungan Dengan Gereja Lain, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
GPIB melaksanakan panggilan dan pengutusan-Nya melalui persekutuan, pelayanan dan kesaksian yang dituangkan dalam Pokok-pokok Kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja (PKUPPG).<ref>Tata Dasar GPIB, Bab III Panggilan dan Pengutusan, Pasal 10 Pokok-pokok Kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja (PKUPPG), Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
GPIB merupakan bagian dari [[Gereja Protestan di Indonesia
== Dasar Gereja, Pengakuan dan Pemahaman Iman, Wujud dan Bentuk GPIB ==
=== Dasar Gereja ===
[[File:Yohanes Calvin.jpg|thumb|
Teologi GPIB didasari ajaran [[Reformasi]] dari [[Yohanes Calvin]], seorang tokoh Reformasi [[Gereja]] [[Protestan]] berkebangsaan [[Prancis]] yang di kemudian hari pindah ke [[Jenewa]] dan memimpin gereja di sana.
Gereja sebagai persekutuan orang percaya adalah Tubuh Kristus yang Esa, Kudus, Am dan Rasuli. Gereja hadir untuk mewujudkan kasih Allah di dunia ini pada segala waktu dan tempat. Dasar dan Kepala Gereja adalah Tuhan Yesus Kristus.<ref name="ReferenceA">Tata Dasar GPIB, Pembukaan, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
GPIB mengaku bahwa Allah menyelamatkan alam semesta ciptaan-Nya dalam karya [[Tuhan]] [[Yesus]] [[Kristus]] Anak Allah, yang berlanjut dalam kehidupan secara kontekstual melalui Roh Kudus-Nya.<ref>Tata Dasar GPIB, Bab I, Pengakuan dan Pemahaman Iman, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Untuk menumbuhkan dan mengembangkan persekutuan, pelayanan dan kesaksian di tengah masyarakat, GPIB menata kehidupannya dengan bersumber dari Firman Allah.<ref
=== Pengakuan Iman & Pemahaman Iman GPIB ===
GPIB bersama Gereja dari segala abad dan tempat mengaku bahwa keselamatan hanya oleh Iman, hanya oleh Anugerah dan hanya oleh Firman (Sola Fide, Sola Gratia, Sola Scriptura)
* [[Pengakuan Iman Rasuli]]
* Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel
Baris 58 ⟶ 55:
Dalam menata dan mengembangkan panggilan dan pengutusan, GPIB menganut sistem Presbiterial Sinodal <ref>Tata Dasar GPIB, Bab IV Penatalayanan Gereja, Pasal 11 ayat 1 Sistem Penatalayanan, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> yang dilaksanakan oleh para [[Presbiter]] yaitu [[Diaken]], [[Penatua]] dan [[Pendeta]] <ref>Tata Dasar GPIB, Bab IV Penatalayanan Gereja, Pasal 12 ayat 3 Presbiter, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> bersama seluruh anggota Jemaat GPIB.
GPIB adalah kesatuan dari persekutuan jemaat-jemaat :
* Yang telah ada pada waktu GPIB didirikan
* Yang dilembagakan berdasarkan pengembangan Jemaat-jemaat
Baris 82 ⟶ 79:
Setelah kemerdekaan Indonesia, Sidang Sinode De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie yang diadakan di Buitenzorg (Bogor), menyepakati bahwa gereja mandiri keempat akan dibentuk dengan wilayah pelayanan di bagian barat [[Indonesia]].
[[File:Willemskerk op het Koningsplein te Batavia, KITLV 155303.tiff | thumb
Pada tanggal '''31 Oktober 1948''' dalam Ibadah Hari Minggu Jemaat di "Willemskerk" (sekarang [[GPIB Immanuel Jakarta]]), dilembagakanlah gereja mandiri keempat yang pada waktu itu bernama '''De Protestantsche Kerk in Westelijk Indonesie''' ''(Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat)'', berdasarkan Tata Gereja dan Peraturan Gereja yang dipersembahkan oleh proto-Sinode kepada ''Algemene Moderamen De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie'' (Badan Pekerja Am [[Gereja Protestan di Indonesia]]).
* Ketua : Ds. J. A. de Klerk
* Wakil Ketua : Ds. B. A. Supit
Baris 97 ⟶ 94:
=== Kelembagaan GPIB ===
Dasar Hukum kelembagaan GPIB :
* Staatsblad Hindia Belanda , S. 1927 Nomor 156, tanggal 29 Juni 1925 yang mengatur tentang Gereja yang bersifat Badan Hukum.
* Staatsblad Hindia Belanda, S. 1927 Nomor 155, tanggal 5 Mei 1927 yang mengatur tentang Gereja Protestan di Hindia Belanda sebagai paguyuban gereja Indonesia (GPI).
* Staatsblad Hindia Belanda, S. 1948 Nomor 305, tanggal 3 Desember 1948 yang menetapkan GPIB sebagai gereja yang berdiri sendiri (zelfstandige onderdeel) dari [[Gereja Protestan di Indonesia]].
Dasar Kepemilikan Harta Tidak Bergerak :
* Keputusan Dirjen Agraria, Nomor SK 22/DDA/1969.
* UU No. 8 Tahun 1985 yang mengatur dan mendaftarkan GPIB dalam Lembaran Negara sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan Departemen Agama Republik Indonesia No. 35 Tahun 1988, tanggal 6 Februari 1988 tentang pernyataan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) sebagai Lembaga Keagamaan yang bersifat Gereja.
Baris 110 ⟶ 107:
== Majelis Sinode GPIB ==
[[Berkas:GPIB Synod office.jpg|jmpl|Balai Majelis Sinode GPIB di Gambir, Jakarta Pusat]]
Majelis Sinode adalah lembaga yang dibentuk oleh Persidangan Sinode GPIB untuk mewujudnyatakan pemerintahan Kristus dalam memimpin perjalanan kebersamaan GPIB secara kolektif kolegial diantara dua Persidangan Sinode <ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 1 ayat 1 Majelis Sinode, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> dan dipilih melalui tahap pemilihan dan ditetapkan dalam Persidangan Sinode GPIB.<ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 1 ayat 2 Majelis Sinode, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Majelis Sinode adalah pimpinan sinodal GPIB selaku pimpinan administratif dan pengelola sinodal yang dalam tugasnya bersifat kolektif kolegial <ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 3 ayat 1b Fungsi dan Tugas, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> dan sebagai pembina sinodal kepejabatan dan lembaga-lembaga sinodal yang berada di bawah naungan GPIB.<ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 2 ayat 2 Status dan Tempat Kedudukan, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Fungsionaris Majelis Sinode GPIB berjumlah 11 (sebelas) orang,<ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 6 ayat 2 Susunan Pembidangan, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Majelis Sinode GPIB berkedudukan di [[Jakarta]].<ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 2 ayat 4 Status dan Tempat Kedudukan, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Baris 148 ⟶ 146:
|-
|Sekretaris I
|(Alm) Pendeta Roberto Junfry Mozes Wagey, M.Th kemudian digantikan oleh Pendeta Ny. Emmawati Yulia Rumampuk - Bawole, S.Th, M.Min. (Terpilih pada PST GPIB 2024 Samarinda)
|-
|Sekretaris II
Baris 162 ⟶ 160:
Masa tugas Majelis Sinode GPIB adalah 5 (lima) tahun yang berlangsung dari Persidangan Sinode GPIB sampai Persidangan Sinode GPIB berikutnya.<ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 7 ayat 1 Masa Tugas, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Dalam jabatan apapun, setiap anggota Majelis Sinode GPIB hanya dapat dipilih untuk 2 (dua) periode masa tugas.<ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 7 ayat 2 Masa Tugas, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Majelis Sinode GPIB mempertanggungjawabkan segala tugas, wewenang, dan kebijakan-kebijakannya kepada Persidangan Sinode GPIB dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban Majelis Sinode 5 (lima) tahunan <ref>Peraturan Pokok III tentang Majelis Sinode, Pasal 4 ayat 2 Wewenang dan Tanggung Jawab, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> yang dihadiri oleh para utusan Presbiter Jemaat-jemaat GPIB, Badan Pelaksana Mupel GPIB dan Badan Pembantu GPIB.
== Badan Pemeriksa Perbendaharaan Gereja GPIB ==
Baris 208 ⟶ 206:
* Klasis [[Sulawesi]] meliputi 7 Jemaat: [[Makassar]], [[Pare-pare]], [[Watansoppeng]], [[Raha]], [[Palopo]], [[Bone]] dan [[Malino]]
Saat ini, GPIB memiliki 25 Musyawarah Pelayanan (Mupel), yaitu :
* Mupel GPIB Sumatera Utara - Nanggroe Aceh Darussalam (Sumut - Aceh)
* Mupel GPIB Sumatera Barat - Riau
Baris 239 ⟶ 237:
Majelis Jemaat adalah persekutuan kerja para Presbiter yang merupakan pimpinan GPIB di lingkup Jemaat. Persekutuan kerja ini adalah perwujudan dari Sistem Presbiterial Sinodal yang tampak dalam Sidang Majelis Jemaat.<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 1 ayat 1 dan 2 Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Tugas Majelis Jemaat adalah:<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 2 Tugas Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
* Menjabarkan keputusan dan ketetapan Persidangan Sinode GPIB dan tugas-tugas yang dipercayakan oleh Majelis Sinode dengan berpedoman pada visi dan misi GPIB.
* Membuat rencana kerja anggaran dan menetapkan Program Kerja dan Anggaran (PKA) yang mengacu pada KUPPG.
Baris 247 ⟶ 245:
* Menjaga kemurnian ajaran GPIB
Wewenang Majelis Jemaat adalah
* Memilih Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) melalui Sidang Majelis Jemaat (SMJ) dan melaporkan kepada Majelis Sinode untuk ditetapkan.
* Menetapkan langkah-langkah dan melaksanakan tindakan disiplin gereja terhadap warga jemaat.
Baris 259 ⟶ 257:
=== Sidang Majelis Jemaat (SMJ) ===
Sidang Majelis Jemaat (SMJ) adalah perwujudan presbiterial sinodal dan merupakan wadah pengambilan keputusan serta kebijakan di Jemaat.<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 4 ayat 1 Sidang Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Sidang Majelis Jemaat (SMJ) dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 4 ayat 2 Sidang Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> dan ketentuan lebih rinci tentang SMJ diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pelaksanaan Majelis Jemaat (PPMJ).<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 4 ayat 4 Sidang Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
=== Ketua Majelis Jemaat ===
Ketua Majelis Jemaat adalah Pendeta GPIB yang ditugaskan dan ditempatkan oleh Majelis Sinode dalam jabatan struktural sekaligus Ketua Pelaksana Harian Majelis Jemaat.<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 5 Ketua Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
[[File:GPIB Tamansari Salatiga (2).jpg | thumb
=== Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) ===
Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) adalah representasi harian dari Majelis Jemaat <ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 7 ayat 1 Pelaksana Harian Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> yang anggotanya dipilih dari fungsionaris Majelis Jemaat melalui Sidang Majelis Jemaat kecuali jabatan Ketua Majelis Jemaat.<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 7 ayat 2 Pelaksana Harian Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Untuk menjadi fungsionaris PHMJ, minimal pernah menjabat sebagai Diaken/Penatua selama 1 (satu) masa tugas PHMJ (2,5 tahun) kecuali Jemaat yang baru dilembagakan.<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 7 ayat 3 Pelaksana Harian Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Tugas PHMJ adalah
* Menjabarkan keputusan SMJ dan mengatur penatalayanan di Jemaat.
* Mengelola administrasi dan perbendaharaan Jemaat.
Baris 278 ⟶ 276:
* Menyampaikan tembusan laporan kegiatan tahunan ke BP Mupel setempat untuk dikumpulkan sebagai laporan BP Mupel dalam Persidangan Sinode Tahunan.
Masa tugas PHMJ adalah 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan dapat dipilih kembali
Seseorang tidak dapat dipilih kembali setelah menjalani 2 (dua) kali masa tugas / periode menjabat berturut-turut,<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 11 ayat 2 Masa Tugas PHMJ, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Penetapan PHMJ dilakukan oleh Majelis Sinode dalam surat keputusan.<ref>Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat, Pasal 12 ayat 1 Penetapan PHMJ, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
== GPIB Masa Kini ==
[[File:GPIB Maranatha Denpasar.jpg | thumb
=== Pokok-Pokok Kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja (PKUPPG) ===
Pokok-pokok Kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja (PKUPPG) adalah garis besar atau pokok-pokok kebijakan umum GPIB dalam memenuhi panggilan dan pengutusannya di tengah-tengah gereja, masyarakat dan dunia dalam suatu periode tertentu (20 tahun) <ref>Bab IV, 4.1. Pengertian, Buku III PKUPPG dan Grand Design PPSDI GPIB, 2015</ref>
PKUPPG disusun berdasarkan
* Alkitab
* Pengakuan Iman Gereja (credo) : Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel, Pengakuan Iman Athanasius.
Baris 297 ⟶ 295:
Tujuan PKUPPG agar GPIB mampu mewujudkan tugas-tugas itu melalui program dan aksi nyata sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah dan tanda kehidupan yang menjadi garam dan terang dunia serta pembawa damai sejahtera Yesus Kristus menuju pembangunan Gereja Misioner <ref>Bab IV, 4.3. Maksud dan Tujuan, Buku III PKUPPG dan Grand Design PPSDI GPIB, 2015</ref>
Dengan memperhatikan tujuan dan sasaran, jangka waktu dan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan maupun sasaran maka untuk KUPPG 5 (lima) tahunan ditetapkan pokok-pokok program anggaran dengan 6 (enam) bidang kegiatan pada PKUPPG Jangka Panjang II, yaitu
* '''Teologi''' : meliputi bidang Iman, Ajaran, Ibadah, Musik Gereja dan pengkajian teologi.
* '''Pelayanan dan Kesaksian (Pelkes)''' : meliputi bidang pengembangan dan penatalayanan Pos Pelkes, PMKI, Diakonia, Crisis Center (penanggulangan bencana / satgas bencana).
Baris 330 ⟶ 328:
Bila mengacu pada program sinodal GPIB, Persidangan Sinode XXI GPIB seharusnya diselenggarakan pada bulan Oktober 2020, namun mengingat situasi dan kondisi Indonesia yang sedang bergumul juang untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan atas usulan serta pertimbangan jemaat-jemaat GPIB maka Persidangan Sinode XXI diundur dan baru terlaksana pada bulan Oktober 2021.
[[File:GPIB Ora Et Labora Sungailiat.jpg | thumb
Selain Persidangan Sinode (5 tahunan)<ref>Peraturan Pokok II tentang Persidangan Sinode, Pasal 4 ayat 1 Bentuk Sidang, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> dan Persidangan Sinode Istimewa
Sedangkan bagi para Pendeta GPIB dilaksanakan kegiatan Konven Pendeta GPIB.
Baris 364 ⟶ 362:
===Presbiter GPIB===
Sesuai Tata Gereja GPIB, Pimpinan Sinodal GPIB berada di tangan [[Majelis Sinode]] GPIB,<ref>Tata Dasar GPIB, Bab IV Penatalayanan Gereja, Pasal 15 ayat 1 Pimpinan, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> yang dipilih dan ditetapkan oleh Persidangan Sinode GPIB.
Pimpinan di tingkat Jemaat berada di tangan Majelis Jemaat GPIB <ref>Tata Dasar GPIB, Bab IV Penatalayanan Gereja, Pasal 15 ayat 2 Pimpinan, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> yang fungsi & perannya dilaksanakan oleh Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ)
Sesuai tatanan yang berlaku dalam sistem Presbiterial Sinodal, Sidang Majelis Jemaat (SMJ) adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi dalam jemaat.<ref>Peraturan Pokok I tentang Jemaat, Pasal 10 Sidang Majelis Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Presbiter adalah warga sidi jemaat GPIB yang menyediakan diri secara khusus melalui proses perupaan untuk melayani di GPIB sebagai pemenuhan panggilan dan pengutusan Kristus dalam rangka mewujudkan gereja misioner.<ref>Peraturan Nomor 1 tentang Presbiter dan Tata Cara Pengadaan Presbiter, Pasal 1 ayat 1 Presbiter, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Presbiter GPIB terdiri atas Diaken, Penatua dan Pendeta<ref>Peraturan Nomor 1 tentang Presbiter dan Tata Cara Pengadaan Presbiter, Pasal 1 ayat 2 Presbiter, Tata Gereja GPIB, 2015</ref> sebagai pelaksana penatalayanan di dalam gereja dan jemaat.<ref>Peraturan Nomor 1 tentang Presbiter dan Tata Cara Pengadaan Presbiter, Pasal 1 ayat 3 Presbiter, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Tugas dan tanggung jawab khusus Presbiter adalah sebagai berikut :
Baris 403 ⟶ 401:
Diaken dan Penatua GPIB adalah Pejabat GPIB yang dipilih dari dan oleh warga sidi Jemaat GPIB melalui tahapan proses Pemilihan Diaken dan Penatua GPIB.<ref>Peraturan Nomor 1 tentang Presbiter dan Tata Cara Pengadaan Presbiter, Pasal 3 Pemilihan Diaken dan Penatua, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Persyaratan Diaken dan Penatua GPIB adalah sebagai berikut
* Memenuhi persyaratan Alkitabiah.
* Tidak berada dalam tindakan penggembalaan khusus.
Baris 419 ⟶ 417:
Unit misioner adalah wadah pembinaan dan pelaksana misi GPIB dalam rangka pembangunan jemaat secara berkesinambungan di bawah tanggung jawab Majelis Sinode / Majelis Jemaat GPIB <ref>Peraturan Nomor 3 tentang Unit-unit Misioner, Pasal 1 Ayat 1 Pengertian, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Unit-unit Misioner adalah
* Pelayanan Kategorial (Pelkat)
* Komisi
Baris 438 ⟶ 436:
! Logo !! Nama Pelkat !! Keterangan
|-
|[[Berkas:Logo PA GPIB.png|jmpl]]|| Pelkat PA GPIB || Pelkat Pelayanan Anak adalah wadah pembinaan & pelayanan warga GPIB kategori usia 0 – 12 tahun
|-
| [[File:Logo Pelkat PT GPIB.png|thumb|]] || Pelkat PT GPIB || Pelkat Persekutuan Teruna adalah wadah pembinaan & pelayanan warga GPIB kategori usia 13 – 16 tahun.
|-
| [[File:Logo Pelkat GP GPIB.png|thumb|]] || Pelkat GP GPIB || Pelkat Gerakan Pemuda adalah wadah pembinaan & pelayanan warga GPIB kategori usia
|-
| [[File:PKP GPIB.png|thumb|]] ||Pelkat PKP GPIB|| Pelkat Persekutuan Kaum Perempuan adalah wadah pembinaan & pelayanan warga perempuan (kaum Ibu) GPIB kategori usia 36 – 59 tahun atau sebelum usia 36 tahun namun sudah menikah
Baris 448 ⟶ 446:
| [[File:PKB GPIB.png|thumb|]] ||Pelkat PKB GPIB|| Pelkat Persekutuan Kaum Bapak adalah wadah pembinaan & pelayanan warga laki-laki (kaum Bapak) GPIB kategori usia 36 – 59 tahun atau sebelum usia 36 tahun namun sudah menikah
|-
|[[Berkas:Logo PKLU GPIB.png|jmpl]]
|}
Baris 454 ⟶ 453:
GPIB juga memiliki beberapa departemen, antara lain :
* Departemen Teologi dan Persidangan Gerejawi
* Departemen Pelkes (Pelayanan dan Kesaksian)
* Departemen Germasa (Gereja & Masyarakat), Antar Agama & Lingkungan Hidup
Baris 619 ⟶ 618:
=== Tata Ibadah GPIB ===
Istilah ''Ibadah'' berasal dari bahasa Arab, yang mempunyai akar kata yang sama dalam bahasa Ibrani ''abodah'' yang berarti mengabdi kepada Tuhan. Jadi, beribadah berarti mengabdi kepada Tuhan. Istilah ibadah mempunyai arti yang sama dengan ''kebaktian'' yang diturunkan dari bahasa Sansekerta dan memiliki arti berbuat bakti kepada Tuhan. GPIB menggunakan istilah IBADAH (bukan kebaktian), oleh karena itu salah satu perangkat teologi GPIB adalah TATA IBADAH, bukan tata kebaktian.<ref name="GPIB 2015">GPIB, Keputusan PS XX. 2015. Pengertian, Pemahaman Teologis, Buku II Tata Ibadah, Musik Gereja dan Pakaian Liturgis. Jakarta</ref>
====Tatanan Beribadah====
Baris 627 ⟶ 626:
Tatanan beribadah di GPIB bertujuan untuk mengatur sikap dan perilaku jemaat ketika bertemu dan beribadah kepada Tuhan. Sesungguhnya, umat tidak layak untuk bertemu dengan Tuhan, tetapi Tuhan berkenan memanggil umat untuk bertemu dengan-Nya. Karena itu, ibadah harus berlangsung menurut kehendak Tuhan dan bukan umat. Kehendak Tuhan adalah bahwa ibadah harus berlangsung dengan tertib, sopan, teratur dan penuh hormat, dengan kata lain, tata ibadah dapat berarti suatu pengakuan atas kemahakuasaan serta kekudusan Tuhan.<ref>GPIB, Keputusan PS XIX. 2010. Tatanan Beribadah, Buku I, 2A, Tata Ibadah GPIB. Jakarta</ref>
GPIB memahami ibadah dalam tiga makna:<ref
* '''Pertama''', ibadah sebagai suatu pertemuan jemaat dengan Tuhan.
* '''Kedua''', ibadah adalah perayaan terkait karya keselamatan yang telah Allah lakukan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
* '''Ketiga''', ibadah adalah bentuk ungkapan syukur atas berkat yang Tuhan sudah berikan kepada jemaat.
Ibadah GPIB memiliki dua sisi yang terkait dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena saling menunjang, melengkapi, mempengaruhi dan mewarnai, yaitu:<ref
* ''Ibadah Ritual'' yang terjadi dalam pertemuan jemaat dengan Tuhan untuk merayakan dan memperingati perbuatan penyelamatan Allah dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus seraya mengucap syukur atas segala berkat yang Tuhan telah anugerahkan.
* ''Ibadah Aktual'' yang berlangsung dalam kehidupan jemaat setiap hari, baik secara pribadi maupun bersama keluarga.
Baris 648 ⟶ 647:
Di pusat liturgis diletakkan :
*a. '''Mimbar'''
*b. '''Tempat Bejana Baptisan dan Meja Perjamuan''', menempel dekat mimbar. Tidak boleh ada jarak antara mimbar dan bejana baptisan / meja perjamuan. Mimbar dan meja perjamuan tidak dihiasi dengan kembang. Mimbar adalah tempat dimana Firman Tuhan diberitakan dan Yesus atau para Rasul tidak memberitakan Firman dari mimbar yang dihias. Hal yang sama terjadi pada Sakramen Perjamuan Kudus dimana meja tempat roti dan anggur pada jamuan malam terakhir Yesus bersama para murid, tidak memakai kembang. Jika ada kembang, maka dapat diletakkan di samping tempat duduk presbiter atau bagian depan tempat duduk umat. Sesuai Tata Gereja GPIB 2021, diatas meja sakramen (meja perjamuan) diletakkan Alkitab yang terbuka, roti (roti sungguhan & bukan roti-rotian), cawan minuman yang di dalamnya diisi air anggur, lilin putih dan bejana baptisan yang diisi dengan air.
*c. '''Mimbar Kecil''' (diatasnya terdapat Alkitab Besar) ditempatkan sebelah kanan mimbar, dekat dengan bejana baptisan dan meja perjamuan.
Baris 686 ⟶ 685:
=== Musik Gereja GPIB ===
[[File:Suasana GPIB Paulus 2013.jpg | thumb
Musik memegang peranan penting dalam ibadah di GPIB, hampir 70% bagian Ibadah adalah menyanyi.<ref>GPIB, Keputusan PS XX. 2015. hal 171 Musik Gereja Arti dan Penataannya, Buku II Tata Ibadah, Musik Gereja dan Pakaian Liturgis. Jakarta</ref>
Baris 698 ⟶ 697:
=== Pakaian Liturgis GPIB ===
GPIB tidak mengenal pakaian jabatan untuk Pendeta atau Presbiter (Diaken/Penatua), yang ada adalah '''PAKAIAN LITURGIS''' yang digunakan pada waktu melakukan tugas pelayanan ibadah, baik Ibadah Hari Minggu di gedung gereja maupun ibadah lainnya di luar gedung gereja.<ref name="ReferenceC">GPIB, Keputusan PS XX. 2015. hal 178 Tata Busana Pakaian Liturgis, Buku II Tata Ibadah, Musik Gereja dan Pakaian Liturgis. Jakarta</ref>
====Pakaian Liturgis Di Dalam Gedung Ibadah Yang Ditahbiskan====
Baris 712 ⟶ 711:
====Pakaian Liturgis Di Luar Gedung Ibadah Yang Ditahbiskan====
Pelayanan ibadah lainnya, Pendeta GPIB menggunakan baniang berwarna putih dengan stola.<ref
====Stola====
Baris 719 ⟶ 718:
'''''Setiap Presbiter GPIB (Diaken/Penatua/Pendeta) yang sedang bertugas sebagai pemberita firman / pelayan liturgi wajib menggunakan stola'''''. Penggunaan stola oleh Presbiter yang sedang bertugas mau menjelaskan bahwa ia sedang diutus oleh Tuhan untuk suatu pelayanan dengan kewibawaan yang bukan berasal dari dirinya sendiri. Dalam hal ini tidak ada perbedaan jabatan. Warna dan logo stola disesuaikan dengan warna liturgis Tahun Gereja seperti yang terdapat pada warna dan logo kain mimbar<ref>GPIB, Keputusan PS XX. 2015. hal 180 Tata Busana Pakaian Liturgis, Buku II Tata Ibadah, Musik Gereja dan Pakaian Liturgis. Jakarta</ref>
Stola memiliki lebar kurang lebih
== Jemaat GPIB, Pos Pelayanan & Kesaksian (Pelkes) GPIB ==
[[File:Exterior of Blenduk Church, Semarang, 2014-06-18.jpg | thumb
=== Jemaat GPIB ===
Jemaat GPIB adalah wujud dari Gereja Yesus Kristus yang Esa, Kudus, Am dan Rasuli, yang berada di suatu tempat tertentu dalam wilayah Pelayanan GPIB.<ref>Peraturan Pokok I tentang Jemaat, Pasal 1 ayat 1 Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Baris 728 ⟶ 727:
Jemaat GPIB dalam ketaatan kepada Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja melaksanakan tugas misionernya secara tertib dan teratur melalui sistem presbiterial sinodal.<ref>Peraturan Pokok I tentang Jemaat, Pasal 1 ayat 3 Jemaat, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
Warga GPIB adalah mereka yang terdaftar di Jemaat-jemaat, yaitu
* Lahir dari keluarga GPIB;
* Menerima Baptisan di GPIB;
Baris 738 ⟶ 737:
GPIB merupakan salah satu Gereja Protestan terbesar di Indonesia, dengan anggota Jemaat mayoritas berasal dari Indonesia bagian Timur, namun dalam perkembangannya saat ini, anggota Jemaat GPIB datang dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia.
Saat ini GPIB terdiri dari '''
Jemaat GPIB ke-
=== Pos Pelkes, Pospel & Bajem GPIB ===
Baris 751 ⟶ 750:
== Media Pembinaan, Informasi dan Komunikasi GPIB ==
[[File:Immanuel Church, Probolinggo, 2016 (03).jpg | thumb
=== Unit Kerja Penerbitan GPIB ===
Melalui Unit Kerja Penerbitan GPIB, GPIB menerbitkan berbagai buku penuntun / pembinaan bagi Presbiter, para Pelayan Anak atau Teruna, dan Jemaat serta menerbitkan buku nyanyian peribadahan, antara lain:
* '''Sabda Guna Dharma Krida (SGDK)''' : Buku penuntun khotbah bagi Presbiter di Ibadah Hari Minggu Jemaat dan Ibadah Keluarga.
* '''Sabda Bina Umat (SBU)''' : Buku penuntun renungan sehari-hari bagi anggota Jemaat.
* '''Sabda Bina Anak (SBA)''' : Buku penuntun khotbah & aktivitas bagi Pelayan Pelkat PA di Ibadah Hari Minggu Pelayanan Anak.
* '''Sabda Bina Anak Harian (SBAH)''' : Buku penuntun renungan sehari-hari bagi anak-anak layan Pelkat Pelayanan Anak.
* '''Sabda Bina Teruna (SBT)''' : Buku penuntun khotbah bagi Pelayan Pelkat PT di Ibadah Hari Minggu Persekutuan Teruna.
* '''Sabda Bina
* '''Sabda Bina Pemuda (SBP)''' : Buku penuntun renungan sehari-hari bagi anggota Pelkat Gerakan Pemuda.
*
Unit Kerja Penerbitan GPIB berkedudukan di Jakarta dan berlokasi di Kantor Majelis Sinode GPIB.
Baris 788:
Dalam memenuhi panggilan dan pengutusan Allah serta keesaan Tubuh Kristus, maka GPIB menjalin hubungan dengan gereja-gereja lain di Indonesia dan di seluruh dunia, dengan semangat saling menerima dan mengakui serta memenuhi kewajiban-kewajiban ekumenisnya.<ref>Tata Dasar GPIB, Bab II Wujud, Bentuk dan Kelembagaan, Warga dan Hubungan dengan Gereja lain, Pasal 7 ayat 1 Hubungan Dengan Gereja Lain, Tata Gereja GPIB, 2015</ref>
GPIB adalah anggota dari :
* [[Gereja Protestan di Indonesia]] (GPI)
* [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia]] (PGI)
Baris 795:
* [[World Council of Churches]] (WCC)
GPIB adalah salah satu gereja yang berpartisipasi dalam pembentukan [[Dewan Gereja-gereja di Indonesia]] (DGI) yang selanjutnya berubah nama menjadi [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia]] (PGI). GPIB menjadi anggota PGI sejak pembentukan PGI pada tanggal [[25]] [[Mei]] [[1950]].<ref name=pgi>
== Referensi ==
|