GTV (Indonesia): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual |
|||
(247 revisi perantara oleh 58 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-semi-indef}}
{{Disambig info|GTV}}
{{Infobox television channel
| name = PT Global Informasi
| logo = Berkas:GTV (2017).svg
| logosize =
| logoalt =
| logocaption = Logo saat ini sejak 11 Oktober 2017
|
| image_size =
| image_alt =
|
|
| type = [[Jaringan televisi]]
| country = Indonesia
| broadcast area = Nasional
|
| tv_stations =
| tv_transmitters =
| affiliates = [[MTV]] (2002—2011)
| headquarters = MNC Studios, Jl. Raya Perjuangan No. 1, [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]]
| slogan = ''Pilihan Terbaik Keluarga Indonesia''
| language = Bahasa Indonesia
| picture_format =
| owner = [[Media Nusantara Citra]]
|
| key_people = {{Plainlist|
* [[Valencia Herliani Tanoesoedibjo]] (Direktur Utama)
* [[Hary Tanoesoedibjo]] (Komisaris Utama)
}}
| sister_channels = {{Plainlist|
* [[MetroTV]] (2001—2003)
* [[Trans TV Serang|TV3]] (2008—2011)
* [[RCTI]] (2001—sekarang)
* [[MNCTV]] (2003—sekarang)
* [[iNews]] (2008—sekarang)
}}
| launch_date = {{Start date|2002|10|8}}
|
* Nasir Tamara ([[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]])
* IIFTIHAR<ref name="Buku7"/>
}}
| former_names = Global TV (2001—2017)
| closed_date = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| replaced_by =
|
| online chan 1 = {{url|https://rctiplus.com/tv/gtv|Tonton langsung}}
| online serv 2 = [[Vision+]]
| online chan 2 = {{url|https://www.visionplus.id/webclient/#/live|Tonton langsung}}
|
}}
'''GTV''' ({{IPA-id|dʒitifi}}, sebelumnya bernama '''Global TV''') adalah salah satu [[jaringan televisi]] [[swasta]] nasional di [[Indonesia]]. Berawal dari televisi lokal di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], GTV belakangan meluaskan siaran ke 5 kota besar lainnya, menjadikannya stasiun televisi swasta kesepuluh. Pada tanggal 11 Oktober 2017, Global TV berganti nama menjadi seperti sekarang dalam rangka acara ulang tahun yang bernama ''"Amazing 15"''.
== Sejarah ==
===Awal berdiri dan bersiaran===
GTV didirikan pada
Global TV awalnya disiapkan untuk memulai siarannya pada Agustus 2000 (selama 8 jam perhari di 7 kota), dengan modal sebesar [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 80 juta dan bantuan teknis dari [[TV3]]
Pada tanggal
===Perkembangan 2005-2017===
Setelah 3 tahun menayangkan MTV selama 24 jam dan menjadi stasiun televisi musik, pada tanggal
Global TV kemudian hanya menyiarkan program MTV pada pukul 09.00–14.00 WIB dan 01.00–05.00 WIB saja.<ref name=tvg/> Program andalan MTV yang ditayangkan Global TV pada saat itu seperti MTV Ampuh dan MTV Global Room, dan
Pada tanggal 28 Juni 2012, Global TV sempat membuat heboh karena [[Hary Tanoesoedibjo]], pemiliknya sempat menyatakan bahwa Global TV akan dijadikan sebagai
Setelah menghilangnya rumor akan menjadi TV berita, Global TV tampak "gamang" dalam memilih jenis programnya, dengan sempat mencoba beraneka ragam program yang umumnya berusia pendek. Seperti [[drama Korea]] (contohnya ''[[Descendants of the Sun]]'');<ref>
===Pergantian nama menjadi GTV===
Sejak diluncurkan ulang dengan nama GTV dalam acara "Amazing 15" (11 Oktober 2017),
Layaknya pada saat bernama Global TV, pun akhirnya
Pada Maret 2023, GTV nampaknya mulai menayangkan acara TV game show Jepang seperti Masquerade (sebelumnya di RCTI), TV Champion, Takeshi's Castle (versi Indonesia) yang sebelumnya di MNCTV. Sejak Oktober 2023, sebagai bagian dari ulang tahun GTV yang ke-21, GTV juga mulai menayangkan film kartun [[Doraemon]], yang masih terus diputar RCTI hingga sekarang.
== Kepemilikan ==
Komposisi kepemilikan PT Global Informasi Bermutu saat pertama kali didirikan didominasi oleh tokoh-tokoh ICMI, meliputi [[Achmad Tirtosudiro]] 40%, [[Jimly Asshiddiqie]] 30%, Ahmad Husin Lubis 10% (ketiganya mewakili ICMI dan IIFTIHAR), serta [[Nasir Tamara]] dan [[Muhamad Syahrul Ralie Siregar|M.S. Ralie Siregar]] 20% (keduanya dari pihak luar/profesional).<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?hl=id&id=d4cNAQAAMAAJ&dq=global+tv+tamara&focus=searchwithinvolume&q=+tamara |title=Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713031759/https://books.google.co.id/books?hl=id&id=d4cNAQAAMAAJ&dq=global+tv+tamara&focus=searchwithinvolume&q=+tamara |dead-url=no }}</ref><ref name="news.detik.com">{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-674821/digugat-rp-6-miliar-jimly-lempar-ke-zuhal-?tag_from=news_beritaTerkait |title=Digugat Rp 6 Miliar, Jimly Lempar ke Zuhal |access-date=2021-02-25 |archive-date=2021-02-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210201192539/https://news.detik.com/berita/d-674821/digugat-rp-6-miliar-jimly-lempar-ke-zuhal-?tag_from=news_beritaTerkait |dead-url=no }}</ref> Beberapa waktu kemudian, saham Tirtosudiro dialihkan ke tokoh IIFTIHAR dan ICMI lainnya, [[Muhammad Zuhal]] akibat kesehatannya yang menurun.<ref>{{Cite web |url=https://insists.id/media-islam-media-online-dan-cetak/ |title=Media dan Pekerjaan Rumah Terbesar Umat Islam |access-date=2021-12-05 |archive-date=2021-12-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211205051504/https://insists.id/media-islam-media-online-dan-cetak/ |dead-url=no }}</ref> Tamara kemudian dijadikan sebagai pemimpin Global TV, dan sebagai [[perusahaan induk]]nya kemudian didirikan PT Titian Paraputra Sejahtera yang juga dipimpin oleh Tamara. Kemungkinan pemilihan Tamara di sini adalah karena ia adalah seorang jurnalis senior. Struktur kepemilikan ini dianggap beberapa pihak merupakan faktor utama mengapa Global TV bisa mendapat izin siarannya pada 1999. Ini karena [[Presiden Indonesia|presiden]] saat itu, [[B. J. Habibie|Habibie]], juga merupakan eksponen ICMI. Peran Habibie adalah dengan menyetujui surat permohonan izin Global TV yang disampaikan oleh Zuhal dan memberikan "katebelece" lewat [[Mensesneg]] [[Muladi]] (B-602/M.Setneg/9/1999 pada 13 September 1999)<ref name="Buku4">{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-548975/belum-merespons-nasir-tamara-pelajari-soal-global-tv |title="Belum Merespons, Nasir Tamara Pelajari Soal Global TV" |access-date=2021-11-17 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117211314/https://news.detik.com/berita/d-548975/belum-merespons-nasir-tamara-pelajari-soal-global-tv |dead-url=no }}</ref> untuk meloloskan Global TV sebagai pemenang seleksi yang dilakukan Deppen.<ref>{{Cite web |url=https://nasional.tempo.co/read/74819/bukan-cuma-global-tv-yang-cacat |title=Bukan Cuma Global TV yang Cacat |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210129093530/https://nasional.tempo.co/read/74819/bukan-cuma-global-tv-yang-cacat |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=Yr4TAQAAMAAJ&q=global+tv+habibie+tamara&dq=global+tv+habibie+tamara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ-PSO1rLuAhWFjeYKHeYqD7IQ6AEwAXoECAEQAg |title=Gatra, Volume 12,Masalah 16-19 |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713041753/https://books.google.co.id/books?id=Yr4TAQAAMAAJ&q=global+tv+habibie+tamara&dq=global+tv+habibie+tamara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ-PSO1rLuAhWFjeYKHeYqD7IQ6AEwAXoECAEQAg |dead-url=no }}</ref> Ini masih belum ditambah faktor lain seperti kedekatan Tamara dengan Habibie, dan isu adanya keinginan adik Habibie, [[Suyatim Abdurrahman Habibie|Timmy]] untuk untuk mendukung pendanaan Global TV.<ref name="Buku3"/><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA146&dq=DVN+TV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjQzbzP0LLuAhVC7XMBHbf_C-QQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=DVN%20TV&f=false |title=Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713031802/https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA146&dq=DVN+TV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjQzbzP0LLuAhVC7XMBHbf_C-QQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=DVN%20TV&f=false |dead-url=no }}</ref>
Namun, ketika izin telah didapatkan, masalahnya adalah PT Global Informasi Bermutu tidak memiliki modal yang mencukupi, apalagi pada saat itu Indonesia sedang berada dalam ekonomi yang payah. Dalam perjalanannya, PT Global Informasi Bermutu sempat berusaha untuk menarik modal dari investor Muslim, sektor ekonomi syariah dan beberapa pengusaha (seperti [[Mahaka Media]]) tetapi tidak berhasil. Ide untuk mendirikan Global TV pun makin sulit digapai ketika Zuhal yang awalnya akan memberi modal pinjaman [[Bank Pembangunan Islam|IDB]] pada stasiun televisi ini tidak memenuhi janjinya (karena dialihkan untuk membangun [[Universitas Al Azhar Indonesia]]),<ref name="Buku4"/> padahal TV swasta sudah harus memulai siarannya setahun setelah izin didapatkan. Ini masih belum ditambah lagi hutang-hutangnya di beberapa perusahaan dan [[Bank Mandiri]] yang harus dilunasi.<ref name="Buku7"/> Akibatnya, diambil jalan pintas untuk berkongsi dengan konglomerasi [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] pada 2001. Pada saat itu, pihak Bimantara menjanjikan bahwa mereka akan menjaga niat awal Global TV yaitu untuk siaran dakwah, pendidikan, SDM dan teknologi. Beralihlah saham Global TV ke Bimantara sebanyak 70%, sedangkan sisanya (30%) masih dipegang pemilik lama lewat PT Titian Paraputra Sejahtera.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=qn7ZDwAAQBAJ&pg=PA54&dq=Titian+Paraputra+Sejahtera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOi57J4LLuAhXZILcAHTtoBhMQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Titian%20Paraputra%20Sejahtera&f=false |title=Sebaran Kerajaan Cendana di Bisnis Pertelevisian |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713031914/https://books.google.co.id/books?id=qn7ZDwAAQBAJ&pg=PA54&dq=Titian+Paraputra+Sejahtera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOi57J4LLuAhXZILcAHTtoBhMQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Titian%20Paraputra%20Sejahtera&f=false |dead-url=no }}</ref> Transaksi dilakukan Bimantara dengan mengeluarkan biaya senilai US$ 9,53 juta lewat anak usahanya, [[Media Nusantara Citra|PT Panca Andika Mandiri]].<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA52&dq=Titian+Globaltv&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZj8r0lozvAhVBXn0KHc2ZC4EQ6AEwAnoECAMQAg#v=onepage&q=Titian%20Globaltv&f=false |title=Ekonomi Politik Media Penyiaran |access-date=2021-02-28 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713031800/https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA52&dq=Titian+Globaltv&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZj8r0lozvAhVBXn0KHc2ZC4EQ6AEwAnoECAMQAg#v=onepage&q=Titian%20Globaltv&f=false |dead-url=no }}</ref> Walaupun sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap telah melanggar hukum dengan menjual izin dan frekuensi siaran, tetapi baik pihak PT Titian dan Bimantara berkilah, bahwa hal itu wajar dalam bisnis dan yang dijual bukan izinnya, tapi saham perusahaannya.
Dikuasai oleh Bimantara membuat Global TV mampu bersiaran pada 2002. Permasalahannya adalah ketika bersiaran, justru Global TV tidak menyiarkan acara seperti yang diharapkan oleh pendiri awalnya, dengan fokus menyiarkan acara musik MTV. Menurut pemilik lama, hal ini dikarenakan kepemilikan di Bimantara sudah berubah, yaitu oleh [[Hary Tanoesoedibjo]] (HT) yang tidak memikirkan janji dan komitmen manajemen Bimantara sebelumnya. Di lain pihak, HT mengaku bahwa saat pemilik lama menjual sahamnya, izin Global TV adalah sebagai televisi umum, sehingga dibebaskan untuk menyiarkan acara apapun.<ref name="Buku7">{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-551555/nasir-tamara-akui-misi-global-tv-berubah-setelah-harry-tanoe-masuk |title=Nasir Tamara Akui Misi Global TV Berubah Setelah Harry Tanoe Masuk |access-date=2021-11-20 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117211508/https://news.detik.com/berita/d-551555/nasir-tamara-akui-misi-global-tv-berubah-setelah-harry-tanoe-masuk |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-557428/iiftihar-sesalkan-perubahan-visi-dan-misi-siaran-global-tv |title=IIFTIHAR Sesalkan Perubahan Visi dan Misi Siaran Global TV |access-date=2021-01-23 |archive-date=2021-01-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210129082514/https://news.detik.com/berita/d-557428/iiftihar-sesalkan-perubahan-visi-dan-misi-siaran-global-tv |dead-url=no }}</ref> Perubahan isi siaran ini sempat menimbulkan protes dan kekecewaan dari Muladi dan [[Komisi Penyiaran Indonesia|KPI]] pada Maret 2006 yang sempat meminta agar Global TV dikembalikan ke misinya semula (atau dibekukan izinnya),<ref>{{Cite web |url=https://m.liputan6.com/news/read/118488/izin-siaran-untuk-iglobal-tvi-disesalkan-muladi |title=Izin Siaran untuk ''Global TV'' Disesalkan Muladi |access-date=2021-11-17 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117211739/https://m.liputan6.com/news/read/118488/izin-siaran-untuk-iglobal-tvi-disesalkan-muladi |dead-url=no }}</ref> tetapi HT tetap bergeming.<ref>{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-552217/muladi-kirim-surat-ke-iiftihar-minta-tanggung-jawab-moral?tag_from=news_beritaTerkait |title=Muladi Kirim Surat ke IIFTIHAR Minta Tanggung Jawab Moral |access-date=2021-02-25 |archive-date=2021-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210203003242/https://news.detik.com/berita/d-552217/muladi-kirim-surat-ke-iiftihar-minta-tanggung-jawab-moral?tag_from=news_beritaTerkait |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-552280/harry-tanoe-izin-global-tv-siaran-umum-?tag_from=news_beritaTerkait |title=Harry Tanoe: Izin Global TV Siaran Umum |access-date=2021-02-25 |archive-date=2021-02-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210202173411/https://news.detik.com/berita/d-552280/harry-tanoe-izin-global-tv-siaran-umum-?tag_from=news_beritaTerkait |dead-url=no }}</ref> Akibat perubahan isi siaran ini, pihak IIFTIHAR dan ICMI kecewa, tetapi tidak bisa berbuat banyak karena sudah tidak memegang saham mayoritas. Mereka akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari Global TV dengan menjual 30% sahamnya (dari PT Titian Paraputra Sejahtera) kepada pemilik 70% saham Global TV, PT [[Media Nusantara Citra]] (dahulu bernama PT Panca Andika Mandiri, kini merupakan induk perusahaan penyiaran milik Bimantara/HT)<ref>{{Cite web |url=https://www.mnc.co.id/file-mnccoid/files/mnccoid/Prospectus/VII%20-%20Keterangan%20Tentang%20Perseroan%20dan%20Anak%20Perusahaan.pdf |title=PROSPEKTUS MNC 2007 |access-date=2021-02-25 |archive-date=2021-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210729232356/https://www.mnc.co.id/file-mnccoid/files/mnccoid/Prospectus/VII%20-%20Keterangan%20Tentang%20Perseroan%20dan%20Anak%20Perusahaan.pdf |dead-url=no }}</ref> senilai US$ 5 juta pada 21 Februari 2005<ref>{{Cite web |url=https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf |title=Lapkeu Q2 BMTR 2005 |access-date=2021-02-28 |archive-date=2021-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210729232330/https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf |dead-url=no }}</ref> serta mundur dari berbagai jabatan penting di Global TV.<ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=KdvYDwAAQBAJ&pg=PA85&dq=Titian+Paraputra+Sejahtera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOi57J4LLuAhXZILcAHTtoBhMQ6AEwAXoECAgQAg#v=onepage&q=Titian%20Paraputra%20Sejahtera&f=false |title=Televisi Berita di Indonesia, Model Baru Pertelevisian Nasional |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713032254/https://books.google.co.id/books?id=KdvYDwAAQBAJ&pg=PA85&dq=Titian+Paraputra+Sejahtera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOi57J4LLuAhXZILcAHTtoBhMQ6AEwAXoECAgQAg#v=onepage&q=Titian%20Paraputra%20Sejahtera&f=false |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=tDZTDwAAQBAJ&pg=PA59&dq=global+tv+70%25&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwia09W94LLuAhX_6nMBHbCLCrsQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=global%20tv%2070%25&f=false |title=Masyarakat dan Teks Media: Membangun Nalar Kritis atas Hegemoni Media |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713032252/https://books.google.co.id/books?id=tDZTDwAAQBAJ&pg=PA59&dq=global+tv+70%25&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwia09W94LLuAhX_6nMBHbCLCrsQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=global%20tv%2070%25&f=false |dead-url=no }}</ref> Hasilnya, kepemilikan MNC atas Global TV mencapai 100%. Kondisi itu terus berlangsung hingga kini.
Masalah saham Global TV sempat diributkan pada September 2006. Kala waktu itu, pemilik lama Global TV (Jimly, Achmad Tirto, Ahmad Lubis, Zuhal) digugat oleh PT Jelang Era Global, yang pada saat itu menuntut 10% saham Global TV sebagai ganti dari pembayaran Rp 300 juta untuk konsultasi awal pendirian stasiun TV ini. Namun PT Jelang tidak bisa menerima 10% saham itu karena Global TV sudah keburu dijual kepada Bimantara. Gugatan yang disidangkan di [[Pengadilan Negeri]] [[Jakarta Selatan]] dengan tuntutan ganti rugi Rp 6 miliar ini akhirnya kandas setelah pada Juni 2007 ditolak oleh pengadilan.<ref name="news.detik.com"/><ref>{{Cite web |url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol16976/seteru-jimly-ajukan-banding/ |title=Seteru Jimly Ajukan Banding |access-date=2021-02-25 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713032259/https://www.hukumonline.com/berita/a/seteru-jimly-ajukan-banding-hol16976/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol15458/jimly-asshiddiqie-digugat-ke-pn-jaksel-?page=2/ |title=Jimly Asshiddiqie Digugat ke PN Jaksel |access-date=2021-02-25 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713032300/https://www.hukumonline.com/berita/a/jimly-asshiddiqie-digugat-ke-pn-jaksel--hol15458/ |dead-url=no }}</ref>
== Identitas ==
=== Logo ===
{{multiple image
|direction = vertical
|align = right
|width = 120
|image1 = GlobalTV.png
|caption1 = Logo pertama Global TV dengan akronim '''TVG''' saat siaran percobaan (8 Oktober 2001–1 Juni 2002), juga digunakan saat jeda iklan (15 Januari 2005–13 Oktober 2006)<ref name="MTVdiGlobalTV">{{Cite web |url=https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1576623789254802&set=gm.878041232265320&type=3&app=fbl |title=Facebook |access-date=2022-12-30 |archive-date=2023-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230713032300/https://www.facebook.com/login/?next=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fphoto.php%3Ffbid%3D1576623789254802%26set%3Dgm.878041232265320%26type%3D3%26app%3Dfbl |dead-url=no }}</ref>
|image2 = OldGlobalTVLogo1st.svg
|caption2 = Logo pertama Global TV dengan warna ditambahkan (1 Juni 2002–13 Oktober 2006)
|image3 = GlobalTV Variant 1.png
|caption3 = Variasi dari logo pertama Global TV dengan warna hijau dan kuning (Ramadhan/Idul Fitri 2003 dan 2004)
|image4 = GlobalTV Variant 2.png
|caption4 = Variasi dari logo pertama Global TV dengan warna merah dan putih ([[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia]] 2003 dan 2004)
|image5 = OldGlobalTVLogo2nd.svg
|caption5 = Logo kedua Global TV (13 Oktober 2006–1 Juli 2008)
|image6 = Global_TV_2008.svg
|caption6 = Logo ketiga Global TV (1 Juli 2008–28 Maret 2012)
|image7 = GlobalTV Indonesia.svg
|caption7 = Logo ketiga Global TV, digunakan saat ''on-air'' (1 Juli 2008–28 Maret 2012)
|image8 = GlobalTV Indonesia 2012.svg
|caption8 = Logo terakhir Global TV (28 Maret 2012–11 Oktober 2017)
}}
GTV awalnya menggunakan logo "TVG" (digayakan <sup>'''''tv'''''</sup>''''')G''''') dengan tulisan "TV" huruf kecil dan huruf "G" besar berbentuk kotak warna abu abu dengan lengkungan bulan sabit yang digunakan pada tanggal [[8 Oktober]] [[2001]] hingga [[1 Juni]] [[2002]] pada saat siaran percobaan,<ref name="MTVdiGlobalTV"/> kemudian warna ditambahkan pada huruf "G" dengan warna biru dan "TV" dengan warna hijau pada [[1 Juni]] [[2002]], warna biru dan hijau pada logo Global TV adalah warna dari [[Globe]] dan nama Global diartikan "belahan dunia". Meskipun logonya bernama "TVG", namun nama "Global TV" selalu digunakan di setiap program. Ketika masih menyiarkan [[MTV Indonesia|MTV]], pada tahun 2002, logo ''on-air'' "TVG" diubah dengan ditambahkan desain kubah masjid pada saat memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, pada tahun 2003-2004, logo ''on-air'' "TVG" mempunyai dua variasi warna, yaitu hijau dan kuning ketika memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dengan animasi cahaya yang bergerak pada bulan sabit di huruf "G" dan warna merah putih saat [[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia]], mengikuti warna logo MTV, Global TV menjadi stasiun televisi kedua yang mengunakan warna merah putih sebagai logo ''on-air'' pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setelah TPI.
Seiring makin banyaknya acara non-MTV yang tayang di GTV, termasuk acara [[Nickelodeon]], logo "TVG" diganti dengan logo yang terdiri dari huruf "G", dikenal sebagai "Glosie" yang memiliki perpaduan warna jingga dari Nickelodeon, hijau dan biru dari logo sebelumnya "TVG" di atasnya dengan tulisan "GlobalTV" di bawahnya pada tanggal [[13 Oktober]] 2006, bertepatan dengan acara "Fant4stik", yaitu perayaan Ulang Tahun Global TV ke-4.
Agar lebih segar, Global TV mengganti logonya dengan bola tiga dimensi biru dengan tetap mempertahankan "Glosie" huruf "G" berwarna putih dengan tulisan "globaltv" pada tanggal [[1 Juli]] [[2008]], setelah [[Kejuaraan Eropa UEFA 2008|Euro 2008]] berakhir. Logo huruf "G" berbentuk bola 3 dimensi ini dapat dibaca sebagai "bola dunia", yang melambangkan fleksibilitas Global TV sebagai televisi nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial terlengkap untuk setiap anggota keluarga Indonesia. Letak huruf "G" yang berada di tengah dan menyatu dengan bola melambangkan posisi Global TV dengan visi dan misi strategis dalam menemani pemirsa lewat setiap program yang ditayangkan. Penulisan kata Global TV dengan huruf kecil (globaltv), memberikan citra ramah dan bersahabat, sedangkan kata "tv" yang dipertebal di samping kata "global" memberikan kesan kuat dan kokoh. Sedangkan warna biru yang menyatu dengan bola dunia G melambangkan Global TV suatu perusahaan yang kompak dan solid.<ref>{{Cite web |url=https://adoc.pub/bab-iii-inti-penelitianed0e3c40cc64f23b12b9fe3572c1a1c859726.html |title=BAB III INTI PENELITIAN |access-date=2022-11-27 |archive-date=2022-11-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221127164302/https://adoc.pub/bab-iii-inti-penelitianed0e3c40cc64f23b12b9fe3572c1a1c859726.html |dead-url=no }}</ref>
Pada tanggal [[28 Maret]] [[2012]], Global TV meluncurkan logo barunya saat penayangan langsung acara "Lampion 100% Ekspresif". Logo ini mirip dengan logo [[MNCTV]] dan [[iNews|Sindo TV]] dengan tulisan Global<sup>TV</sup> berwarna biru dan merah. David Fernando Audy, yang pada saat itu menjabat sebagai direktur utama Global TV mengatakan, "Logo baru ini merupakan bentuk penyempurnaan dari logo sebelumnya dan mempresentasikan perkembangan Global TV dari tahun ke tahun yang semakin kuat dengan program-programnya, baik ''on-air'' maupun ''off-air''. Juga dari berbagai hal lain yang membuat Global TV semakin menjadi pilihan pemirsa Indonesia".<ref>{{cite web |url=http://musik.kapanlagi.com/berita/konser-lampion-100-ekspresif-global-tv-ganti-logo.html |title=Konser Lampion 100% Ekspresif, Global TV Ganti Logo |first= |last= |date=30 Maret 2012 |work= |publisher=[[KapanLagi.com]] |language=Bahasa Indonesia |accessdate=14 Maret 2016 |archive-date=2016-03-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160315002301/http://musik.kapanlagi.com/berita/konser-lampion-100-ekspresif-global-tv-ganti-logo.html |dead-url=no }}</ref> Adapun makna dari logo ini, yaitu:
* Warna merah mencerminkan cinta, keberanian, kekuasaan, kekuatan, hangat dan kemakmuran sejati, sementara warna biru menyimbolkan stabil, ketenangan dan terpercaya.
* Tulisan "Global TV" dibuat menyatu tanpa spasi sebagai tanda Global TV sebagai kesatuan yang kokoh di mata publik. Huruf-hurufnya dibuat lurus dan melengkung yang berkombinasi, sebagai tanda Global TV melengkapi dan memberikan kekuatan pada pemirsanya. Penulisan huruf juga dibuat lebih tebal sebagai tanda ketegasan.<ref>{{Cite web |url=https://kc.umn.ac.id/4303/1/BAB%20II.pdf |title=BAB II |access-date=2022-11-27 |archive-date=2022-11-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221127164304/https://kc.umn.ac.id/4303/1/BAB%20II.pdf |dead-url=no }}</ref>
Pada tanggal [[11 Oktober]] [[2017]], Global TV mengganti nama dan logonya menjadi '''GTV''', bertepatan dengan acara ''"Amazing 15"'', yaitu perayaan Ulang Tahun Global TV ke-15. Menurut Hary Tanoesoedibjo, perubahan logo ini diharapkan membuat citranya bisa lebih segar di masyarakat.<ref>{{Cite web |url=https://nasional.okezone.com/read/2017/10/13/337/1794448/global-tv-ganti-logo-hary-tanoe-lebih-fresh-menjangkau-keluarga |title=Global TV Ganti Logo, Hary Tanoe: Lebih Fresh Menjangkau Keluarga |access-date=2022-11-27 |archive-date=2022-11-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221127164306/https://nasional.okezone.com/read/2017/10/13/337/1794448/global-tv-ganti-logo-hary-tanoe-lebih-fresh-menjangkau-keluarga |dead-url=no }}</ref> Huruf "G" pada logo GTV ini hampir mirip dengan logo 2006–2008 dan logo [[Google]], hanya saja warna yang berbeda di mana warna tersebut didasarkan pada warna logo [[Media Nusantara Citra|MNC]]. Warna-warna tersebut dipilih demi merefleksikan GTV sebagai bagian MNC Grup, dengan pemaknaan masing-masing di bawah ini.
* Merah sebagai tanda hangat, kekuatan, kehidupan, kekuasaan dan kehebatan. Warna merah juga bisa berarti tanda butuh perhatian, sehingga dalam logo ini dibuat dominan.
* Biru adalah warna langit yang mampu memberikan kesan stabil, kepercayaan, kesehatan, harapan, integritas, keamanan, teknologi, kebersihan. Warna ini menjadi tanda GTV berusaha untuk selalu konsisten dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen.
* Kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia, optimis, semangat dan ceria. Dari sisi psikologi keberadaan warna kuning dapat merangsang aktivitas pikiran dan mental. Dengan adanya warna kuning pada logo GTV, memberikan makna semangat yang baru dan ceria.
* Hijau sebagai warna pertumbuhan dan vitalitas, terkait dengan kehidupan baru dan pembaharuan. Hijau juga berkaitan dengan keseimbangan dan keharmonisan pikiran, tubuh dan emosi, yang membantu dalam pengambilan keputusan dengan melihat semua sisi secara jelas.<ref name=mosptop>[https://docplayer.info/storage/114/212943670/212943670.pdf SKRIPSI]{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Nama "GTV" dipilih karena selama ini Global TV sudah banyak yang mengenalnya baik secara internal dan eksternal perusahaan dengan kata tersebut. Huruf "G" dibuat ikonik agar dapat berdiri sendiri dan tetap dikenal sebagai GTV, sedangkan di bawahnya dilekatkan slogan "pilihan terbaik keluarga Indonesia" sebagai pertanda reposisi GTV dari yang sebelumnya dikenal sebagai televisi anak muda menjadi keluarga.<ref>{{Cite web |url=https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/seni/article/download/4554/3627/11636 |title=STUDI KEMIRIPAN... |access-date=2022-11-27 |archive-date=2022-11-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221127164308/https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/seni/article/download/4554/3627/11636 |dead-url=yes }}</ref> Tipografi "GTV" juga dibuat agar publik memahami GTV sebagai perusahaan yang besar, kuat, handal, dipercaya dan berpengalaman dalam bidang industri penyiaran, sehingga terbangun citra positif di mata
masyarakat.<ref name=mosptop/>
=== Slogan ===
'''Sebagai Global TV'''
* Nongkrong Terus di MTV (relay MTV Indonesia, 2002–2005)
* MTV, Gue Banget! (relay MTV Indonesia, 2002–2005)
* Millions of Entertainment (2005–2006)
* Global TV Seru! (2005–2017)<ref group=lower-alpha name=globaltv>Sejak 1 Juli 2008 hingga 11 Oktober 2017, slogan "Global TV Seru!" masih digunakan pada akun media sosial seperti [[Twitter]], dengan nama pengguna @Globaltvseru, pada tahun 2013, slogan "Global TV Seru!" kembali digunakan.</ref>
* Untuk Keluarga Indonesia (2008–2011)
* 100% Seru! (2011–2013)
'''Sebagai GTV'''
* Pilihan Terbaik Keluarga Indonesia (2017–sekarang)
== Acara ==
{{main|Daftar acara GTV}}
=== Olahraga ===
GTV memiliki hak siar atas liga balap paling bergengsi di dunia, [[Formula Satu|Formula 1]] setelah sebelumnya hak siar Formula 1 dimiliki TPI (sekarang [[MNCTV]]), dan kejuaraan dunia balap antar negara, [[A1 Grand Prix|A1]]. Kedua ajang ini disiarkan GTV sendirian. GTV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola [[Kejuaraan Eropa UEFA 2008|Euro 2008]], bersama [[RCTI]] dan MNCTV.
GTV juga pernah menayangkan [[Piala Dunia FIFA
Acara olahraga sempat vakum selama dua tahun setelah pergantian logo dan ''programming'' GTV. Namun mulai tahun
==
{{main|Daftar penyiar GTV}}
== Jaringan siaran ==
GTV saat ini disiarkan melalui sekitar 40 stasiun televisi (termasuk [[stasiun relai televisi|stasiun relai]])<!--karena ada perusahaan yang menjalankan stasiun relai--> yang dimiliki oleh kurang lebih 32 perusahaan (termasuk stasiun dan perusahaan induknya); data ''[[Tempo (majalah Indonesia)|Tempo]]'' tahun 2020 menyebut GTV didukung oleh 44 stasiun pemancar.<ref>{{Cite news |year=2020 |title=Modal Besar TVRI: Ratusan Pemancar, Aset Triliunan, dan APBN |url=https://majalah.tempo.co/read/nasional/159537/modal-besar-tvri-ratusan-pemancar-aset-triliunan-dan-apbn?hidden=login |work=[[Tempo.co]] |accessdate=3 Agustus 2020 |last=Dongoran |first=Hussein Abri |language=id |archive-date=2021-01-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210123145403/https://majalah.tempo.co/read/nasional/159537/modal-besar-tvri-ratusan-pemancar-aset-triliunan-dan-apbn |dead-url=no }}</ref> Seluruh stasiun tersebut, yang menjangkau 32 dari 38 provinsi di Indonesia, dimiliki oleh GTV.
Berikut ini adalah stasiun afiliasi dan pemancar GTV (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/[[Sistem televisi berjaringan di Indonesia|bersiaran secara berjaringan]]). Data dikutip dari data [[Izin Penyelenggaraan Penyiaran]] [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika RI]]<ref>{{Cite web |url=https://e-penyiaran.kominfo.go.id/uploads/informasi/4be6453eb9b45d3e3370ede9c586ce84.pdf |title=DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017 |access-date=2021-01-19 |archive-date=2021-01-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210127204006/https://e-penyiaran.kominfo.go.id/uploads/informasi/4be6453eb9b45d3e3370ede9c586ce84.pdf |dead-url=no }}</ref> dan data dari laporan keuangan [[Media Nusantara Citra|MNC Media]].<ref>{{Cite web |url=https://www.mnc.co.id/file-mnccoid/files/mnccoid/Quarterly%20Financial%20Reports/2020/Laporan%20Keuangan%20MNCN%20Q2%202020.pdf |title=Laporan Keuangan Q2 MNC 2020 |access-date=2021-01-19 |archive-date=2021-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210128010906/https://www.mnc.co.id/file-mnccoid/files/mnccoid/Quarterly%20Financial%20Reports/2020/Laporan%20Keuangan%20MNCN%20Q2%202020.pdf |dead-url=no }}</ref>
''Keterangan: stasiun yang dicetak miring berarti masih berupa stasiun relai dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center;"
!Nama Jaringan
!Nama Stasiun
!Daerah
!Frekuensi digital ([[DVB-T2]])<ref>{{Cite web |url=https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |title=Peta ISR TV Digital - SDPPI Maps |access-date=2021-04-19 |archive-date=2021-04-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210419043030/https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital |dead-url=no }}</ref>
!Nama Multipleksing Digital (DVB-T2)<ref>{{Cite web|title=Dashboard TV Digital|url=https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|website=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]]|access-date=23 Januari 2022|archive-date=2022-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220123112951/https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|dead-url=no}}</ref>
|-
| PT Global Informasi Bermutu
| GTV
| [[DKI Jakarta]], [[Bogor]], [[Depok]], [[Tangerang]], [[Bekasi]]
| 28 [[UHF]]
|RCTI Jakarta
Baris 192 ⟶ 172:
|GTV Bandung
|[[Bandung]], [[Cimahi]], [[Padalarang]], [[Cianjur]]
|
|RCTI Bandung
|-
|GTV Lampung
| [[Bandar Lampung]], [[Kota Metro]]
|36 UHF
|antv Bandar Lampung
Baris 205 ⟶ 183:
|GTV Semarang
|[[Semarang]], [[Ungaran]], [[Kendal]], [[Demak]], [[Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]]
|
|GTV Semarang
|-
|GTV Yogyakarta
|[[Yogyakarta]], [[Wonosari]], [[Solo]], [[Sleman]], [[Wates]]
|
|GTV Yogyakarta / GTV Solo
|-
|PT GTV Tiga
|GTV Surabaya
|[[Surabaya]], [[Lamongan]], [[Gresik]], [[Mojokerto]], [[Pasuruan]], [[Bangkalan]]
|GTV Surabaya
|-
Baris 236 ⟶ 199:
|GTV Padang
|[[Padang]], [[Pariaman]], [[Bukittinggi]], [[Padang Panjang]]
|39 UHF
|[[antv]] Padang, Bukittinggi, Tanah Datar dan Solok
Baris 242 ⟶ 204:
|GTV Medan
|[[Medan]]
|
|RCTI Medan
|-
Baris 249 ⟶ 210:
|GTV Pekanbaru
|[[Pekanbaru]]
|45 UHF
|[[tvOne]] Pekanbaru
Baris 255 ⟶ 215:
|GTV Palembang
|[[Palembang]]
|
|[[Trans7]] Palembang
|-
Baris 262 ⟶ 221:
|GTV Manado
|[[Manado]]
|[[Trans TV]] Manado
|-
|GTV Makassar
|[[Makassar]], [[Maros]], [[Sungguminasa]] dan [[Pangkajene, Pangkajene dan Kepulauan|Pangkajene]]
|40 UHF
|RCTI Makassar
|-
|rowspan=
|GTV Banjarmasin
|[[Banjarmasin]], [[Martapura]], [[Banjarbaru]], dan [[Marabahan]]
|
|GTV Banjarmasin
|-
|''GTV Kotabaru''
|[[Kotabaru]]
|45 UHF
|GTV Kotabaru
|-
|GTV Samarinda
|[[Samarinda]]
|27 UHF
|GTV Samarinda
Baris 288 ⟶ 247:
|GTV Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
|32 UHF
|[[Trans TV]] Jambi
Baris 294 ⟶ 252:
|GTV Pontianak
|[[Pontianak]]
|41 UHF
|Trans TV Pontianak
Baris 301 ⟶ 258:
|GTV Jayapura
|[[Jayapura]]
|37 UHF
|RCTI Jayapura
Baris 307 ⟶ 263:
|GTV Manokwari
|[[Manokwari]]
|34 UHF
|SCTV Manokwari
Baris 313 ⟶ 268:
|PT GTV Sepuluh
|GTV Denpasar
|[[Kota Denpasar]], [[Singaraja]], [[Karangasem]]
|42 UHF
|antv Bukit Bakung, Wanagiri, Ularan, Gilimanuk, Kintamani dan Lempuyang
Baris 321 ⟶ 275:
|GTV Bengkulu
|[[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
|40 UHF
|RCTI Bengkulu
Baris 328 ⟶ 281:
|''GTV Balikpapan''
|''[[Balikpapan]]''
|32 UHF
|GTV Balikpapan
Baris 334 ⟶ 286:
|GTV Tanjung Selor
|[[Tanjung Selor]]
|47 UHF
|GTV Tanjung Selor
Baris 341 ⟶ 292:
|GTV Gorontalo
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
|37 UHF
|RCTI Gorontalo
Baris 347 ⟶ 297:
|GTV Palu
|[[Kota Palu|Palu]]
|44 UHF
|RCTI Palu
Baris 354 ⟶ 303:
|''GTV Tegal''
|''[[Brebes]], [[Kota Tegal|Tegal]], [[Pemalang]], [[Pekalongan]]''
|
|GTV Tegal
|-
Baris 361 ⟶ 309:
|GTV Palangkaraya
|[[Palangkaraya]]
|Trans TV Palangkaraya
|-
Baris 368 ⟶ 314:
|GTV Pangkalpinang
|[[Pangkal Pinang]]
|36 UHF
|RCTI Pangkalpinang
Baris 375 ⟶ 320:
|GTV Ambon
|[[Kota Ambon|Ambon]]
|39 UHF
|RCTI Ambon
Baris 381 ⟶ 325:
|GTV Ternate
|[[Kota Ternate|Ternate]]
|40 UHF
|Trans TV Ternate
|-
|rowspan="3"|PT GTV Aceh
|GTV Aceh
|[[Banda Aceh]]
|44 UHF
|RCTI Banda Aceh
|-
|''GTV Sabang''
|[[Sabang]]
|45 UHF
|RCTI Sabang
|-
|''GTV Lhokseumawe''
|[[Lhokseumawe]]
|44 UHF
|RCTI Lhokseumawe
|-
|PT GTV Mataram
|GTV Mataram
|[[Kota Mataram|Mataram]]
|
|[[MetroTV]] Mataram / MetroTV Pujut
|-
Baris 402 ⟶ 353:
|GTV Kupang
|[[Kupang]]
|RCTI Kupang
|-
Baris 409 ⟶ 358:
|GTV Kendari
|[[Kendari]]
|36 UHF
|[[SCTV]] Kendari
Baris 415 ⟶ 363:
|GTV Mamuju
|[[Mamuju]]
|37 UHF
|RCTI Mamuju
Baris 422 ⟶ 369:
|GTV Batam
|[[Batam]], [[Tanjung Balai Karimun]]
|44 UHF
|RCTI Batam
Baris 429 ⟶ 375:
|''GTV Garut''
|''[[Garut]], [[Tasikmalaya]], [[Ciamis]]''
|37 UHF
|RCTI Garut
Baris 436 ⟶ 381:
|''GTV Sukabumi''
|''[[Sukabumi]]''
|41 UHF
|RCTI Sukabumi
Baris 443 ⟶ 387:
|''GTV Sumedang''
|''[[Sumedang]]''
|40 UHF
|RCTI Sumedang
Baris 450 ⟶ 393:
|''GTV Cirebon''
|''[[Cirebon]], [[Indramayu]]''
|44 UHF
|RCTI Cirebon / RCTI Kuningan
|-
|PT GTV Purwokerto
|''GTV Purwokerto''
|''[[Purwokerto]], [[Banyumas]], [[Purbalingga]], [[Kebumen]] dan [[Cilacap]]''
|43 UHF
|GTV Banyumas
Baris 464 ⟶ 405:
|''GTV Madiun''
|''[[Madiun]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Magetan]], [[Ponorogo]] dan [[Trenggalek]]''
|40 UHF
|GTV Madiun / GTV Trenggalek
|-
|rowspan=2|PT GTV Jember
|''GTV Jember''
|''[[Jember]]''
|47 UHF
|GTV Jember
|-
|''GTV Bondowoso''
|''[[Bondowoso]]''
|47 UHF
|GTV Bondowoso
|-
|PT GTV Malang
|''GTV Malang''
|''[[Malang]]''
|43 UHF
|GTV Malang
Baris 485 ⟶ 428:
|''GTV Kediri''
|''[[Kediri]], [[Pare, Kediri|Pare]], [[Kertosono, Nganjuk|Kertosono]], [[Blitar]], [[Jombang]], [[Tulungagung]]''
|42 UHF
|GTV Kediri
|-
|PT GTV Pati
|''GTV Pati''
|''[[Pati]]''
|41 UHF
|GTV Pati
|-
|PT GTV Purworejo
|''GTV Purworejo''
|''[[Purworejo]]''
|42 UHF
|GTV Purworejo
|-
|PT GTV Magelang
|''GTV Magelang''
|''[[Magelang]]''
|34 UHF
|GTV Magelang
|-
|PT GTV Blora
|''GTV Blora''
|''[[Blora]] Dan [[Cepu]]''
|37 UHF
|GTV Blora
|-
|PT Untukmu Indonesia Madura
|''GTV Pamekasan''
|''[[Pamekasan]]''
|45 UHF
|GTV Pamekasan
|-
|PT Untukmu Indonesia Banyuwangi
|''GTV Banyuwangi''
|''[[Banyuwangi]]''
|40 UHF
|GTV Banyuwangi
|-
|PT Untukmu Indonesia Situbondo
|''GTV Situbondo''
|''[[Situbondo]]''
|41 UHF
|GTV Situbondo
|-
|PT Untukmu Indonesia Bojonegoro
|''GTV
|''[[Tuban]]''
|27 UHF
|GTV Tuban
|-
|PT Untukmu Indonesia Pacitan
|''GTV Pacitan''
|''[[Pacitan]]''
|30 UHF
|GTV Pacitan
<!--|-
|PT Untukmu Indonesia Merauke
|''GTV Merauke''
|''[[Merauke]]''
|
|
|}
==
=== Daftar direktur utama ===
{| class="wikitable"
Baris 601 ⟶ 512:
|-
| 3
| Agus Sjafruddin
| [[2003]]
| [[2004]]
Baris 621 ⟶ 532:
|-
| 7
| [[Hary Tanoesoedibjo]]
| [[2021]]
| [[2022]]
|-
| 8
| Henry Suparman
| [[2022]]
| [[2023]]
|-
| 9
| [[Valencia Herliani Tanoesoedibjo]]
| [[2023]]
| sekarang
|}
Baris 635 ⟶ 556:
|-
| 1
| [[
| Direktur Utama
|-
| 2
| Tantan Sumartana
| Wakil Direktur Pelaksana bidang Penjualan dan Pemasaran
|-
|
| Noersing
| Direktur Produksi
|-
|
| Faisal Dharma Setiawan
| Direktur Keuangan, Teknologi dan Legal
|-
|
| Agustinus Bagus Abimanyu
| Direktur Program dan Akuisisi
|-
|
| Firdauzi Cece
| Direktur Pemasaran
|}
===
Struktur dewan komisaris GTV saat ini adalah sebagai berikut:
{| class="wikitable"
|-
! No.
! Nama
! Jabatan
|-
|
1
| [[Hary Tanoesoedibjo]]
| Komisaris Utama
|}
== Penghargaan ==
Baris 733 ⟶ 630:
* [[MTV Indonesia|MTV]]
* [[Nickelodeon]]
==Catatan==
{{reflist|group=lower-alpha}}
== Referensi ==
Baris 739 ⟶ 639:
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi|gtv.id}}
* {{en}} {{id}} [http://www.mnc.co.id Situs web resmi Media Nusantara Citra] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200723133318/https://www.mnc.co.id/ |date=2020-07-23 }}
* {{facebook|officialgtvid}}
* {{instagram|officialgtvid}}
* {{tiktok|officialgtvid}}
* {{twitter|officialgtvid}}
{{Kelompok templat
Baris 755 ⟶ 656:
{{The Next Boy/Girl Band}}
{{The Mask Singer Indonesia}}
{{ATVSI}}}}
[[Kategori:Jaringan televisi Indonesia]]
|