Stasiun Banjarsari (Banyumas): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tacpahdza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(24 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaanlain|Stasiun Banjarsari}}
{{infobox stasiun
| image = File:Stasiun Banjarsari, Banyumas - BJRS - 1970s.jpg
| caption = Stasiun Banjarsari saat masih aktif, tahun 1970an
| name = Banjarsari
| image = BJRS-2021.jpg
| caption = StasiunEks-stasiun Banjarsari saat masih aktif,pada tahun 1970an2021.
| prov = Jawa Tengah
| kabupaten = Banyumas
Baris 13 ⟶ 14:
| bujur =
| open = 2 Juli 1897
| close = 19781986 (pascaproyek PLTA Mrica)
| oldname = StasiunStation Bandjarsari
| original = [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]]
| kode = BJRS
Baris 20 ⟶ 21:
| letak = * km 41+309 lintas [[Stasiun Maos|Maos]]–''[[Stasiun Purwokerto Timur|Purwokerto Timur]]–[[Stasiun Banjarnegara|Banjarnegara]]–[[Stasiun Wonosobo|Wonosobo]]''
* km 0+000 lintas ''[[Stasiun Banjarsari|Banjarsari]]–[[Stasiun Purbalingga|Purbalingga]]''
| track = 4
| track = 1 jalur di depan stasiun<br>3 jalur di belakang stasiun
| line = -
| close_type = PJKA
| tinggi = +28 m
| operator = [[Daerah Operasi V Purwokerto]]
| operator = wpa5
| class = III/kecil
}}
'''Stasiun Banjarsari (BJRS)''' adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] kelas III/kecil yang terletak di [[Banjaranyar, Sokaraja, Banyumas]]; pada ketinggian +28 m<ref>{{cite book|author=Perusahaan Umum Kereta Api|year=1992|title=Ikhtisar Lintas Jawa|page=12-126}}</ref>, termasuk dalam [[Daerah Operasi V Purwokerto|Wilayah Penjagaan Aset V Purwokerto]]. Stasiun ini dibuka bersamaan dengan pembukaan segmen jalur kereta api Sokaraja–Purwareja pada tanggal 2 Juli 1897.<ref name=":0">{{cite book|title=Cilacap (1830-1942): bangkit dan runtuhnya suatu pelabuhan di Jawa|last=Zuhdi|first=Susanto|publisher=Gramedia|year=2002|place=Jakarta}}</ref> Jalur ini adalah bagian dari proyek jalur kereta api Maos–Purwokerto–Wonosobo oleh [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]] (SDS). Untuk menjaring warga Kota Purbalingga maka dibangun jalur cabang menuju pusat Kota Purbalingga pada tanggal 1 Juli 1900.<ref name=":0" />
 
Berdasarkan ''Buku Ikhtisar Lintas Jawa'' yang diterbitkan oleh Perumka tahun 1992, semasa aktifnya stasiun ini merupakan [[Peron pulau|stasiun pulau]]; memiliki empat jalur kereta api dan dua [[sepur badug]]. Satu jalur berada di depan bangunan stasiun, dan tiga jalur lainnya berada di belakang stasiun. Jalur 3 merupakan sepur lurus.<ref>{{cite book|author=Perusahaan Umum Kereta Api|year=1992|title=Ikhtisar Lintas Jawa|page=12-126|url-status=live}}</ref>
Asal usul stasiun ini dapat dilacak dari pembuatan segmen jalur kereta api Sokaraja–Purwareja pada tanggal 2 Juli 1897.<ref name=":0">{{cite book|title=Cilacap (1830-1942): bangkit dan runtuhnya suatu pelabuhan di Jawa|last=Zuhdi|first=Susanto|publisher=Gramedia|year=2002|place=Jakarta}}</ref> Jalur ini adalah bagian dari proyek jalur kereta api Maos–Purwokerto–Wonosobo oleh [[Serajoedal Stoomtram Maatschappij]] (SDS). Untuk menjaring warga Kota Purbalingga maka dibangun jalur cabang menuju pusat Kota Purbalingga pada tanggal 1 Juli 1900<ref name=":0" />
 
Stasiun beserta jalur kereta apinya ditutup untuk pelayanan penumpang pada tahun 1978 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Stasiun ini sempat diaktifkan untuk stasiun operasi persilangan KA angkutan bahan bangunan [[Bendungan Panglima Besar Soedirman|PLTA Mrica]] hingga proyek tersebut hampir rampung pada 1986, serta membangun [[sepur simpang]] yang terletak di antara Halte Gumiwang dan Halte Binorong, dan pemberhentian kereta api di Stasiun Mantrianom.<ref>{{Cite web|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2016-01-19|title=KAI aktifkan kembali rute Purwokerto-Banjarnegara|url=https://regional.kontan.co.id/news/kai-aktifkan-kembali-rute-purwokerto-banjarnegara|website=PT. Kontan Grahanusa Mediatama|language=id|access-date=2024-09-11}}</ref> Setelah nonaktif, bangunan stasiun ini telah berubah menjadi bengkel.
Semasa aktif, stasiun ini merupakan ''stasiun pulau'', dengan 4 jalur dan 1 [[sepur badug]]. 1 jalur berada di depan bangunan stasiun ini, dan 3 jalur lainnya berada di belakang stasiun ini.
 
Stasiun beserta jalur kereta apinya ditutup pada tahun 1978 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.
 
Kini, bangunan stasiun ini telah berubah menjadi bengkel.
 
== Reaktivasi ==
Berdasarkan Lampiran Perpres No. 79 tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali guna mendukung pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan konektivitas antar kawasan melalui pengembangan angkutan massa yang mudah dan cepat.<ref>Lampiran Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal – Semarang – Salatiga – Demak – Grobogan, Kawasan Purworejo – Wonosobo – Magelang – Temanggung, Dan Kawasan Brebes – Tegal – Pemalang</ref>
 
== Galeri ==
[[File:BJRS-2021.jpg|thumb|Bekas stasiun Banjarsari, 2021]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}{{Adjacent stations|system1=KAI
 
== Pranala luar ==
{{Adjacent stations|system1=KAI
|line1=Purwokerto–Wonosobo|left1=Sokaraja|right1=Muntang
|line2=Percabangan menuju Purbalingga|right2=Jompo
}}
 
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Tengah|Banjarsari]]
[[Kategori:Sokaraja, Banyumas]]
 
 
{{stasiun-Jateng-stub}}
* {{URL|https://www.kai.id/|Situs web resmi KAI}}