Epidemiologi gizi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 14:
Para peneliti dalam penelitian eksperimental memiliki kendali untuk menetapkan eksposur, sedangkan dalam penelitian observasional, eksposur hanya diamati tanpa intervensi.<ref name=":11">{{Cite journal|last1=Chidambaram|first1=Ambika|last2=Josephson|first2=Maureen|date=2019|title=Clinical research study designs: The essentials|journal=Pediatric Investigation|volume=3|issue=4|pages=2272–2574|doi=10.1002/ped4.12166|pmid=32851330|pmc=7331444|language=en}}</ref> Oleh karena itu, penelitian eksperimental dapat memberikan bukti yang lebih kuat atas efek paparan terhadap [[Hasil (probabilitas)|hasil]], yang dianggap tidak layak dalam penelitian observasional, karena paparan dapat berbahaya.<ref name=":05" /> Namun, penelitian observasional dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan hemat biaya. penelitian observasional mampu mendeteksi temuan langka atau tidak biasa dalam jangka waktu yang lama (penyakit terkait pola makan yang berkembang dari waktu ke waktu). Namun sebaliknya, penelitian eksperimental akan membebani subyek dan menjadi lebih mahal bila dibandingkan dengan penelitian observasional.<ref name=":11" /> Dalam epidemiologi gizi, penelitian eksperimental dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang menjadi penyebab (kausal) antara paparan pola makan dan pengaruhnya terhadap hasil kesehatan,<ref name=":08">{{Cite journal|last1=Maki|first1=Kevin C.|last2=Slavin|first2=Joanne L.|last3=Rains|first3=Tia M.|last4=Kris-Etherton|first4=Penny M.|date=1 January 2014|title=Limitations of Observational Evidence: Implications for Evidence-Based Dietary Recommendations|url= |journal=Advances in Nutrition|language=en|volume=5|issue=1|pages=7–15|doi=10.3945/an.113.004929|pmid=24425715|pmc=3884102|issn=2161-8313}}</ref> tetapi untuk beberapa hal yang berhubungan dengan penyakit terkait pola makan, terdapat pertimbangan yang layak.<ref name=":11" /> Oleh karena itu, kombinasi temuan dari sumber-sumber untuk memastikan [[Akurasi dan presisi|akurasi]], [[reliabilitas]] dan [[Validitas (statistik)|validitas]], menjadi acuan atas keputusan dan kebijakan nutrisi.<ref name=":08" />
Pengukuran paparan bergantung kepada pertanyaan dan [[Desain penelitian klinis|desain penelitian]].<ref name=":05" /> Hal ini dapat diukur secara [[Objektivitas (ilmu)|obyektif]] maupun subyektif pada individu atau populasi di masa lalu atau saat ini. Dalam penelitian epidemiologi gizi, hal ini mengacu kepada faktor-faktor seperti makanan termasuk nutrisi dan non-nutrisi dan [[lingkungan sosial]].<ref name=":13">{{Cite journal|last1=Zeilstra|first1=Dennis|last2=Younes|first2=Jessica A.|last3=Brummer|first3=Robert J.|last4=Kleerebezem|first4=Michiel|date=2018|title=Perspective: Fundamental limitations of the randomized controlled trial method in nutritional research: The example of probiotics|url=https://research.wur.nl/en/publications/perspective-fundamental-limitations-of-the-randomized-controlled-|journal=Advances in Nutrition|language=en|volume=9|issue=5|pages=561–571|doi=10.1093/ADVANCES/NMY046|issn=2161-8313|pmc=6140446|pmid=30124741|language=en}}</ref> Efek dari eksposur ini kemudian diukur sebagai hasil.<ref name=":11" /> Dalam epidemiologi gizi, suatu hasil biasanya disebut sebagai kondisi penyakit atau keadaan [[antropometri]]k atau [[fisiologis]] di bawah salah satu variabel [[Fungsi kontinu|kontinu]] atau [[Matematika diskrit|diskrit.]] Penelitian epidemiologi gizi bertujuan untuk memberikan bukti ilmiah dalam mendukung pemahaman tentang peran gizi pada penyebab dan pencegahan kesehatan yang buruk.<ref name=":05" /> Penting untuk mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makanan, termasuk kualitas, kuantitas dan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi makanan setelah dikonsumsi. Langkah awal dalam penelitian epidemiologi adalah pengembangan tujuan penelitian dan target sasaran populasi yang spesifik, layak dan relevan.<ref name=":13" /> Langkah kedua adalah seleksi dan penggunaan yang tepat dari [[Metode ilmiah|metode]] pengukuran paparan dan hasil, kemudian diikuti dengan analisis yang ekstensif. Eksposur dan hasil yang diinginkan, diukur untuk memungkinkan keandalan hubungan yang dinilai. Penelitian yang dirancang dengan baik, memiliki dasar yang kuat, [[metodologi]] yang rinci dan diatur oleh prinsip-prinsip [[etika]], akan memiliki kesimpulan turunan yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Semua langkah-langkah memerlukan pengetahuan tentang literatur pada masa lalu dan saat ini.<ref name=":05" />
=== Penelitian ekologi ===
[[Penelitian ekologi]] adalah penelitian observasional yang mempelajari tentang faktor-faktor pengubah risiko pada hasil kesehatan populasi, berdasarkan keadaan ekologi [[geografis]] dan/atau keadaan [[ekologi]] yang bersifat sementara. Penelitian ekologi berguna dalam mempelajari pola penyakit pada jumlah populasi yang besar namun mungkin tidak secara akurat dalam mencerminkan hubungan yang sesungguhnya antara individu di dalam populasi yang besar tersebut.<ref name=":14">{{Cite journal|last1=Checkoway|first1=Harvey|last2=Pearce|first2=Neil|last3=Kriebel|first3=David|date=2007|title=Selecting appropriate study designs to address specific research questions in occupational epidemiology|journal=Occupational and Environmental Medicine|volume=64|issue=9|pages=633–638|doi=10.1136/oem.2006.029967|issn=1351-0711|pmc=2092571|pmid=17704203|language=en}}</ref> Penelitian ekologi menggunakan informasi geografis untuk memeriksa susunan spasial penyakit dan paparan, tetapi terdapat potensi perbedaan sistemik dalam bahasa [[klasifikasi]].<ref name=":11" />
=== Penelitian potong-lintang ===
[[Penelitian potong-lintang]] adalah penelitan observasional-individu yang mengukur eksposur dan hasil pada masa sekarang. Dalam pemeriksaan hubungan antara penyakit dan pola makan, penelitian potong-lintang menyajikan gambaran tentang frekuensi [[penyakit dalam]] suatu populasi pada suatu titik waktu tertentu.<ref name=":14" /> Penelitian potong-lintang memberikan manfaat seperti kemampuan untuk mengukur banyak hasil dan eksposur serta dalam perencanaan dan alokasi sumber daya kesehatan sebagaimana hal tersebut menilai beban penyakit pada populasi tertentu. Namun, hasil pengukurannya sangat bergantung pada jawaban atau tanggapan populasi. Hasil non-respons akan menghasilkan responden [[bias]] dan oleh karenanya, hasil tersebut tidak dapat diandalkan.<ref name=":11" />
=== Penelitian kasus kontrol ===
|