Minyak kelapa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Added {{More citations needed}} tag
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{More citations needed|date=September 2024}}
[[Berkas:Coconut oil 2.jpg|jmpl|ka]]
'''Minyak kelapa''' ([[bahasa Inggris|Inggris]]: ''coconut oil'') adalah '''minyak''' nabati yang diekstrak dari daging buah kelapa (spesies: ''[[Cocos nucifera]]''). Berdasarkan teknik ekstraksinya, minyak kelapa bisa dikelompokkan atas tiga jenis: Minyak Kelapa Virgin (''Virgin Coconut Oil - VCO''), Minyak Kelapa Non-RBD, dan Minyak Kelapa RBD (''Refine, Bleach, Deodorize'').
 
== Minyak Kelapa Virgin (''Virgin Coconut Oil'') ==
Minyak kelapa virgin (VCO) adalah minyak kelapa yang diperoleh dengan ekstraksi atau pengempaan pada suhu tidak lebih dari 60100 °Celsius, sehingga minyak yang dihasilkan berwarna bening seperti air dan kandungan nutrisi, aroma, dan rasa kelapa tetap terjaga dengan baik.
 
Minyak kelapa virgin memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi daripada minyak kelapa jenis lain. Biasa digunakan untuk bahan baku kosmetik dan juga dikonsumsi langsung sebagai asupan gizi berkalori tinggi. Pada bulan April 2021, peneliti dari [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) melakukan penelitian untuk menjajaki potensi minyak kelapa virgin sebagai terapi pelengkap bagi penderita COVID-19.<ref>{{Cite news|last=Pulmonologi FKKMK UGM|title=VCO Sebagai Terapi Adjuvan Covid-19|url=https://www.ugm.ac.id/id/berita/21009-vco-sebagai-terapi-adjuvan-covid-19}}</ref>
 
Untuk keperluan komersial, Badan Standardisasi Nasional (BSN), telah menetapkan standar mutu untuk minyak kelapa virgin, sebagaimana dituangkan dalam SNI 7381-2008.<ref>{{Cite web|last=Badan Standardisasi Nasional|first=SNI 7381:2008|title=Product Specifications Virgin Coconut Oil Indonesia|url=https://www.gonavco.id/spec.html|website=www.gonavco.id|access-date=2021-11-06cn}}</ref>
 
Pada dasarnya, teknik ekstraksi minyak kelapa virgin (VCO) bisa dilakukan dengan dua metode, yakni metode basah dan metode kering.<ref>{{Cite web|last=Virgin Coconut Oil|first=Indonesia|title=Cara Membuat Virgin Coconut Oil (VCO)|url=https://www.gonavco.id/vcobhs.html|website=www.gonavco.id|access-date=2021-10-29cn}}</ref>
 
=== Metode Basah ===
Metode basah menggunakan bahan baku santan kelapa cair. Minyak dari santan cair ini diekstrak dengan cara pengendapan, fermentasi atau menggunakan mesin sentrifugal. Setelah itu, minyak yang sudah terpisah dari air dan padatan lainnya selanjutnya dipindahkan untuk disaring supaya jernih.{{cn}}
 
=== Metode Kering ===
Metode kering dilakukan dengan memarut dan mengeringkan daging kelapa sehingga kadar airnya di bawah 3%. Pengeringan harus dilakukan pada suhu di bawah 60 derajat Celsius sehingga kelapa tidak berubah warna menjadi kuning. Selanjutnya kelapa parut kering tersebut dikempa dengan menggunakan tenaga hidrolik sehingga minyaknya keluar.<ref>https://www.youtube.com/watch?v=57FpynpcjAM</ref>
 
== Minyak Kelapa Non-RBD ==
Baris 34 ⟶ 35:
Cara seperti ini tentunya lebih murah dibandingkan dengan memanfaatkan kokodiesel, yaitu minyak kelapa yang telah melalui [[proses industri]] untuk diubah menjadi [[biodiesel]]. Harga kokodiesel saat ini berkisar Rp. 10.000 per liter, sedangkan minyak kelapa yang tidak melalui proses pengolahan bisa jauh lebih murah. Selain itu, [[kelapa]] merupakan tanaman yang umum tumbuh di daerah pesisir, menjadikannya sumber bahan bakar yang potensial bagi [[nelayan]] setempat yang cenderung mengalami kesulitan bahan bakar, baik masalah harga maupun ketersediannya.
 
Minyak kelapa yang dimanfaatkan adalah minyak kelapa yang telah melalui proses pemanasan guna menghilangkan asam lemak bebasnya.<ref>{{cite press release |publisher=Imatetani |title=Kokodiesel dari Knalpot Daerah Pesisir |date=[[Juli]] [[2010]] |url=http://imatetani.webs.com/traksi.htm |format=htm |language=[[Bahasa Indonesia]] |accessdate=[[22 Juli]] [[2010]] |archiveurl=http://web.archive.org/20100725015338/imatetani.webs.com/traksi.htm |archivedate=2010-07-25 }} {{WebarchiveCite web |url=http://imatetani.webs.com/traksi.htm |title=Salinan arsip |access-date=2010-07-24 |archive-date=2010-07-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100725015338/http://imatetani.webs.com/traksi.htm |date=2010-07dead-25url=yes }}</ref><ref>{{cite press release |publisher=BEM Fateta IPB |title=Knalpot Ubah Minyak Kelapa |date=[[Juli]] [[2010]] |url=http://bemfateta.ipb.ac.id/index.php/berita-umum/knalpot-ubah-minyak-kelapa |language=[[Bahasa Indonesia]] |accessdate=[[24 Juli]] [[2010]] }} {{Cite web |url=http://bemfateta.ipb.ac.id/index.php/berita-umum/knalpot-ubah-minyak-kelapa |title=Salinan arsip |access-date=2010-07-24 |archive-date=2022-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221126155559/http://bemfateta.ipb.ac.id/index.php/berita-umum/knalpot-ubah-minyak-kelapa |dead-url=yes }}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Biologi-stub}}
{{Taxonbar|from=Q216235}}