Pangeran Perbatasari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Added {{More citations needed}} tag(Tw) |
||
(79 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{More citations needed|date=Juli 2024}}
{{Infobox royalty
| name = Pangeran Perbatasari/Muhammad Tarip
| regnal name = [[Pangeran]] [[Mangkubumi]] Perbatasari
| image =
| caption =
| succession = [[Pangeran]] [[Mangkubumi]] XVII
| reign = 1875-1885
| coronation = 1875
| predecessor = [[Panembahan Muda Muhammad Said]]
| successor = [[Pangeran Muhammad Arsyad]] bin Panembahan Muda Muhammad Said dengan Putri Bulan binti Pangeran Kasir (Raja Batu Licin)
| succession1 = Wali Sultan [[Pagustian]] [[Banjar]] XVII
| reign1 = 1875-1885
|coronation1 = 1875
| birth_name =
| spouses = {{plainlist|
1. [[Gusti Dijah]] binti [[Sultan Muhammad Seman]] Dengan Nyai Banun
2. Gusti Sarehat<br>(sepupu Gusti Acil bin Gusti Jinu Pangeran Purga)
3. [[Rasni Mas Hanafie]](di Jaton) binti Mas Hanafie, pengikut [[Kiai Madja]] Muslim Mochammad Khalifah bin Iman Abdul Ngarip.Pangeran [[Diponegoro]] adalah saudara sepupu [[Kiai Madja]]}}
| issue = {{plainlist|
1. ♂ Antung Kuwing <br>(Gusti Iskandar){{br}}<ref>http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.com/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html</ref>
2. ♂ Putri Pracang <br>(isteri Gusti Samat){{br}}
3. ♂ Gusti .......
4. ♀ Gusti Lantih <br>(isteri Gusti Mail)<br>
5. ♂ Antung Durrahman
6. ♂ Gusti Muhammad Perbatasari
7. ♂ Gusti Musa
}}
| house = Dinasti [[Pagustian]] [[Banjar]]
| father = [[Panembahan Muda Muhammad Said]]
| mother = [[Putri Bulan]] binti [[Pangeran Kassir]]
| birth_date =
| birth_place = [[Distrik Martapura]], [[Kesultanan Banjar]]
| death_date = 1904
| death_place = [[Kampung Jawa, Tondano Utara, Minahasa]]
| burial_place = [[Kampung Jawa, Tondano Utara, Minahasa]]
| full name =Pangeran Perbatasari/Muhammad Tarip
| title =[[Mangkubumi]] [[Pagustian]] [[Banjar]]
| religion = [[Islam Sunni]]
| issue = {{collapsible list
|title=Pernikahan dengan Gusti Hadidjah :
|~ ♂ Antung Kuwing <br>Gusti Iskandar
|~ ♀ Antung Pracang<br>Gusti Halimah<br>(diper-isteri Gusti Samat)
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Gusti Sarehat :
|~ ♀ Putri Lantih <br>(diper-isteri Gusti Mail)
|~ ♂ Antung Durrahman <br>Gusti Abdurrahman }}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Rasni Mas Hanafie :
|~ ♂ Gusti Musa }}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Nyai :
|~ .....}}
}}
'''Gusti Kacil''' atau '''Gusti Muhammad Tarip''' (Syarif) bergelar '''Pangeran Perbatasari''' adalah [[Pangeran Mangkubumi|mangkubumi]] [[Kesultanan Banjar]] ([[Pagustian]]) dan sekaligus seorang pejuang [[perang Banjar]]. Kampanye Pangeran Perbatasari berlangsung antara tahun [[1882]]-[[1885]].<ref name="pegustian">{{cite book|last=Sjamsuddin|first=Helius|year=2001|url=https://books.google.co.id/books?id=GhpxAAAAMAAJ&q=pangeran+perbatasari&dq=pangeran+perbatasari&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiL3J_swqrdAhWMsY8KHVLBBTAQ6AEIQDAF|title=Pegustian & Temenggung Akar Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 1859–1906|publisher=Balai Pustaka & Penerbit Ombak|isbn=979666626X|pages=325|language=id|authorlink=Helius Syamsuddin}} ISBN 9789796666263</ref>
Perang Banjar (1859-1905), yang melibatkan [[Pangeran Antasari]], meletus saat [[Kesultanan Kutai]] di bawah pemerintahan Sultan [[Aji Muhammad Sulaiman]]. Dalam rangka menggalang dukungan raja-raja di pesisir timur [[Pulau Kalimantan]], pihak Banjar mengerahkan Pangeran Perbatasari. Pangeran Perbatasari adalah menantu dari Sultan [[Muhammad Seman]] bin [[Pangeran Antasari]]. Kerajaan Pasir dan Kerajaan Kutai pun berusaha dia datangi. Namun, Perbatasari rupanya gagal mendapat dukungan Kerajaan Pasir. “Pertemuan antara Perbatasari dan Sultan Pasir tidak sempat terjadi karena Sultan segera kembali ke ibu kotanya. Besar kemungkinan alasannya karena Sultan Pasir ketika itu tidak ingin terlibat dalam perlawanan terhadap pemerintah Belanda,” tulis Helius Sjamsuddin dalam Pegustian dan Temenggung: Akar Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906 (2001:328).
Setelah gagal mendapat dukungan dari Sultan Pasir, Perbatasari dan pengikutnya menuju Kutai untuk meminta dukungan Sultan Kutai. Namun Sultan Kutai, Sultan Aji Muhammad Sulaiman malah menyerahkannya kepada pihak Belanda. "Bagaimanapun Perbatasari dan orang-orangnya dengan mudah tetapi 'secara khianat' ditangkap atas perintah Sultan Kutai dan kemudian mereka diserahkan kepada Asisten Residen Tromp,” tulis Helius Sjamsuddin.
== Penangkapan Pangeran Perbatasari April 1885 ==
Perbatasari, menurut catatan Kembuan, "bersama 84 pengikutnya menuju Kutai untuk membujuk Sultan Kutai memberikan bantuan dalam perlawanan Muhamad Seman terhadap Belanda. Namun, ternyata bukan bantuan yang diperoleh, justru Sultan Kutai melaporkan kejadian itu kepada S.W. Tromp, asisten residen untuk Kutai dan pantai Timur Kalimantan, pada 30 Maret 1885."
Atas petunjuk Residen Broers, Tromp diperintahkan menemui Sultan Kutai ([[Aji Muhammad Sulaiman]]) pada 22 April 1885 untuk meminta Perbatasari diserahkan kepada pemerintah Belanda. Pangeran Perbatasari pun ditangkap.
Ia ditangkap bulan April [[1885]], kemudian dikirim ke [[Banjarmasin]], lalu dibawa ke [[Manado]] dan ditahan di kampung [[Tikala Ares, Tikala, Manado|Tikala Ares]] kemudian dia menjadi orang buangan di [[Kampung Jawa Tondano]] bersama 18 orang pengikutnya. Roger Allan Christian Kembuan dalam tesisnya Bahagia di Pengasingan: Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Buangan di [[Kampung Jawa Tondano]] 1830-1908 (2016:92) menyebut: “Surat keputusan mengenai pengasingan Perbatasari ke Tondano ditandatangani oleh [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|Gubernur Jendral]] [[Hindia Belanda]], [[Otto van Rees]] melalui Besluit Gubernur Jenderal 11 Oktober 1855 No. 1/C147.“
Di Kampung Jawa [[Tondano]], dia kemudian kawin dengan keturunan pengikut [[Kiai Madja|Kyai Mojo]] bernama Rasni Mas Hanafie dan hidup dengan tunjangan 50 gulden. Satu orang saudara laki-lakinya ([[Gusti Amir]]) kemudian menyusul ke [[Kampung Jawa Tondano]] dan menikah dengan wanita JATON (fam.Sataruno).
== Pustaka ==
|