Kota Tual: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(27 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info Dati II Indonesia
<!---- Judul ---->
| nama = Kota Tual
| settlement_type = Kota
<!---- lambang ---->
Baris 7:
| caption = Monumen Kota Tual
| lambang = Logo kota tual.jpg
| motto = ''
<!---- peta ---->
| peta = Locator map of Tual City in Maluku.png
Baris 17:
| provinsi = [[Maluku]]
| tanggal = {{start date and age|1931|7|17}}
| dasar hukum = UU
| kecamatan = 5
| kelurahan = 30
|
| nama_wakil_walikota = ''lowong''
|
<!---- Demografi. Pemisah antara ribuan adalah titik. Pemisah desimal adalah koma ---->
| luas = 254,39
| penduduk =
| penduduktahun = [[
| pendudukref = {{butuh rujukan}}
| kepadatan =
| agama = [[Islam]] 74,91%<br> [[Kristen]] 24,62%<br>- [[Protestan]] 18,83%<br>- [[Katolik]] 5,79%<br> [[Hindu]] 0,08%<br> [[Buddha]] 0,01%<br> Lainnya 0,38%<ref name="AGAMA">{{cite web | url = https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Tual&wid=8172000000&lang=id | title = Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Tual | website = Sensus Penduduk 2010 | publisher = [[Badan Pusat Statistik]] | location = [[Jakarta Pusat]] | access-date = 7 Juni 2020 | archive-date = 2023-03-17 | archive-url = https://web.archive.org/web/20230317065340/https://sensus.bps.go.id/main/index/sp2010 | dead-url = no }}</ref>
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Melayu Ambon|Melayu Ambon]], [[Bahasa Kei|Kei]]
| IPM = {{increase}} 68,16 ([[2021]])<br> (<span style="background:Yellow;color:#000000"> Sedang </span>)<ref name="IPM">{{cite web | url = https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html | title = Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020 | website = [[Badan Pusat Statistik]] | year = 2020 | access-date = 19 Februari 2021 | archive-date = 2021-01-27 | archive-url = https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html | dead-url = no }}</ref>
<!---- Kode ---->
| kodearea = 0916
Baris 40 ⟶ 39:
| dau = Rp 416.296.345.000,00- ([[2020]])
| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020 | website = Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan | location = [[Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat]] | publisher = [[Kementerian Keuangan Indonesia]] | date = 2020 | access-date = 19 Februari 2021}}</ref>
| web = https://tualkota.go.id
| semboyan = ''Maren''
| semboyan = ''Maren''}}[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een kampong met paalwoningen op het eiland Toeal één van de Kai eilanden in de Molukken TMnr 60009740.jpg|jmpl|Tual pada tahun 1915]]'''Kota Tual''' adalah sebuah kota di [[Provinsi]] [[Maluku]], [[Indonesia]]. Kota Tual pernah menjadi bagian dari [[Kabupaten Maluku Tenggara]] sebelum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2007 disahkan. Pembentukan Kota Tual sebagai daerah otonom pernah dipertentangkan secara hukum oleh beberapa pihak yang merasa tidak puas namun putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menyatakan bahwa kota Tual tetap sah dan memenuhi syarat sebagai kota otonom. Kini pemerintahan kota di sana telah berjalan efektif. Kota terbesar kedua di provinsi Maluku ini, memiliki jumlah penduduk 88.633 jiwa pada tahun [[2019]].<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=7 Maret 2022|format=Visual}}</ref><ref name="TUAL">{{cite web|url= https://tualkota.bps.go.id/publication/2022/02/25/a8ec2fe1a47dc866012d2289/kota-tual-dalam-angka-2022.html|title=Kota Tual Dalam Angka 2022|website=www.tualkota.bps.go.id|accessdate=7 Maret 2022|format=pdf}}</ref>▼
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een kampong met paalwoningen op het eiland Toeal één van de Kai eilanden in de Molukken TMnr 60009740.jpg|jmpl|Tual pada tahun 1915]]
▲
== Geografis ==
=== Luas Wilayah ===
Luas Wilayah Kota Tual 19.088,29 Km² terdiri dari luas daratan 352,66 Km² (1,33 %) dan luas lautan 18.736 Km² (98,67%). Kota Tual Kepulauan (city of small islands) merupakan gugusan pulau -pulau kecil yang terdiri dari 66 pulau, 13 pulau diantaranya berpenghuni, memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang melimpah serta kondisi pulau-pulau kecil dan pesisir yang indah permai karena dikelilingi pasir putih. Secara astronomis Kota Tual terletak pada koordinat: 131° – 133° Bujur Timur dan 5° – 6° Lintang Selatan atau {{coor |-5.6312007|132.7530283}}.
=== Iklim ===
Baris 57 ⟶ 61:
== Penduduk ==
Jumlah penduduk Kota Tual
== Pemerintahan ==
Baris 75 ⟶ 79:
== Transportasi ==
=== Perhubungan Laut ===
[[File:Tual Seaport.jpg|thumb|Pelabuhan Tual dari udara]]
Kota Tual yang merupakan daerah kepulauan, keadaan ini menuntut adanya sarana transportasi laut yang memadai. Trayek-trayek pelayaran umum yang ada di Kota Tual Antara lain:
* Trayek Kapal PELNI (KM Tidar, KM Kelimutu, KM Tatamelau)
Baris 113 ⟶ 118:
== Telekomunikasi ==
Akses informasi dan telekomunikasi di Kota Tual dapat dilakukan melalui satelit dengan menggunakan telepon seluler dan jaringan internet. Akses jaringan telepon seluler yang ada antara lain layanan
Perusahaan-perusahaan yang menunjang telekomunikasi di Kota Tual antara lain
== Kebudayaan ==
Kota Tual mempunyai akar budaya dan adat istiadat yang sama dengan Kabupaten induknya Maluku Tenggara yaitu filosofi adat hukum Larvul Ngabal. Nilai-nilai yang terkandung di dalam hukum Larvul Ngabal mampu memelihara ketertiban & hubungan keakraban antar penduduk, menanamkan rasa gotong royong ( Budaya Maren), serta memupuk kesadaran masyarakat untuk menjaga keharmonisan alam melalui sistem “Hawear” yang mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam secara bijak & berkelanjutan. Singkatnya, faktor budaya dan istiadat dapat diandalkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan yang mendukung adanya suatu keadaan yang kondusif dan harmonis.
{{Wilayah Geografis
|