Pahlawan nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahasyab (bicara | kontrib)
Hanya menambahkan provinsi baru yang belum juga memiliki pahlawan nasional
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada gambar pada entri Laupase Malau. Terima Kasih!
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(47 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
<section begin=head />[[Berkas:PahlawanNasional.jpg|jmpl|ka|200px|Daftar Pahlawan Nasional Indonesia (per 2014)]]
'''Pahlawan Nasional''' adalah [[Daftar tanda kehormatan di Indonesia|gelar]] penghargaan tingkat tertinggi di [[Indonesia]].{{sfn|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009}} Gelar anumerta ini diberikan oleh [[Pemerintahan Indonesia]] atas tindakan yang dianggap heroik&nbsp;– didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara".{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Prosedur}} Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang individu, yakni:{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Prosedur}}
 
* Warga Negara Indonesia{{efn|{{harvnb|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009}} memberikan ketentuan pada orang-orang yang wafat sebelum kemerdekaan Indonesia pada 1945, memungkinkan mereka yang "berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia" untuk menerima gelar tersebut.}} yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:
185Sebanyak 190&nbsp;pria dan 1516&nbsp;wanita telah diangkat sebagai Pahlawan Nasional, yang paling terbaru adalah [[SoehartoIda SastrosoeyosoDewa Agung Jambe]], [[Paku AlamBataha VIIISantiago]], [[RubiniM NatawisastraTabrani]], [[SalahuddinRatu binKalinyamat]], [[Abdul TalabuddinChalim]] dan [[Ahmad SanusiHanafiah]], pada tahun 20222023.{{sfn|Tempo.coPikiran Rakyat, Jokowi6 TetapkanTokoh Limadi Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional Baru, Ada HRKH SoehartoAhmad hinggaHanafiah Ahmadasal SanusiLampung}} Pahlawan-pahlawan tersebut berasal dari seluruh wilayah di [[kepulauan Indonesia]], dari [[Aceh]] di bagian barat sampai [[Papua (provinsi)|Papua]] di bagian timur; Untuk kali pertama Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah memiliki Pahlawan Nasional pada tahun 2021, sementara Kalimantan Utara, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan sama sekali belum memiliki Pahlawan Nasional. Mereka berasal dari berbagai [[suku bangsa di Indonesia|etnis]], meliputi [[pribumi-Indonesia]], [[Arab-Indonesia|peranakan Arab]], [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]], [[India-Indonesia|India]], dan [[orang Indo|orang Eurasia]]. Mereka meliputi [[Daftar Perdana Menteri Indonesia|perdana menteri]], [[gerilyawan]], menteri-menteri pemerintahan, prajurit, bangsawan, [[jurnalis]], [[ulama]]tokoh keagamaan, pendidik dan seorang [[uskup]].
 
== Pemberian ==
Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang individu, yakni:{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Prosedur}}
* Warga Negara Indonesia{{efn|{{harvnb|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009}} memberikan ketentuan pada orang-orang yang wafatmeninggal dunia sebelum kemerdekaan Indonesia pada 1945, memungkinkan mereka yang "berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia" untuk menerima gelar tersebut.}} yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:
** Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.<ref>{{Cite web|title=Berita Pahlawan Nasional Terkini dan Terbaru Hari Ini - SINDOnews|url=https://www.sindonews.com/topic/8875/pahlawan-nasional|website=www.sindonews.com|access-date=2022-11-04}}</ref>
** Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
Baris 14 ⟶ 19:
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di [[Daftar kabupaten dan kota di Indonesia|kota atau kabupaten]] kepada wali kota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada [[Presiden Indonesia|Presiden]], yang diwakili oleh Dewan Gelar;{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Prosedur}} dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar.{{sfn|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009}} Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibu kota Indonesia [[Jakarta]].{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Prosedur}} Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap [[Hari Pahlawan]] pada tanggal [[10 November]].{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}
 
Kerangka undang-undang untuk gelar tersebut awalnya menggunakan nama Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang dibuat pada saat dikeluarkannya Dekret Presiden No.&nbsp;241 Tahun 1958. Gelar pertama dianugerahi pada 30 Agustus 1959 kepada politisi yang menjadi penulis bernama [[Abdoel Moeis|Abdul Muis]], yang wafatmeninggal dunia pada bulan sebelumnya.{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|JCG, Abdul Muis}}{{sfn|Artaria|2002|p=539}} Gelar ini digunakan saat pemerintahan [[Sukarno]]. Ketika [[Suharto]] berkuasa pada pertengahan 1960-an, gelar tersebut berganti nama menjadi Pahlawan Nasional. Gelar khusus pada tingkat Pahlawan Nasional juga dianugerahkan. Pahlawan Revolusi diberikan pada tahun 1965 oleh Presiden Soekarno (dalam kapasitasnya sebagai Panglima Komando Operasi Tertinggi/KOTI) kepada sepuluh korban peristiwa [[Gerakan 30 September]], sementara Sukarno dan mantan wakil presiden [[Mohammad Hatta]] diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 1988 karena peran mereka dalam membacakan [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]].{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Artaria|2002|p=539}}
 
<section end=head />
185&nbsp;pria dan 15&nbsp;wanita telah diangkat sebagai Pahlawan Nasional, yang paling terbaru adalah [[Soeharto Sastrosoeyoso]], [[Paku Alam VIII]], [[Rubini Natawisastra]], [[Salahuddin bin Talabuddin]] dan [[Ahmad Sanusi]], pada tahun 2022.{{sfn|Tempo.co, Jokowi Tetapkan Lima Pahlawan Nasional Baru, Ada HR Soeharto hingga Ahmad Sanusi}} Pahlawan-pahlawan tersebut berasal dari seluruh wilayah di [[kepulauan Indonesia]], dari [[Aceh]] di bagian barat sampai [[Papua (provinsi)|Papua]] di bagian timur; Untuk kali pertama Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah memiliki Pahlawan Nasional pada tahun 2021, sementara Kalimantan Utara, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan sama sekali belum memiliki Pahlawan Nasional. Mereka berasal dari berbagai [[suku bangsa di Indonesia|etnis]], meliputi [[pribumi-Indonesia]], [[Arab-Indonesia|peranakan Arab]], [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]], [[India-Indonesia|India]], dan [[orang Indo|orang Eurasia]]. Mereka meliputi [[Daftar Perdana Menteri Indonesia|perdana menteri]], [[gerilyawan]], menteri-menteri pemerintahan, prajurit, bangsawan, [[jurnalis]], [[ulama]], pendidik dan seorang [[uskup]].
 
Daftar berikut ini disajikan dalam urutan abjad; karena perbedaan konvensi budaya penamaan, tidak semua entri diurutkan menurut nama belakang. Daftar ini lebih melakukan pemilahan menurut tahun kelahiran, wafat, dan penetapan.<section end=head />
 
== Pahlawan nasional Indonesia ==
Daftar berikut ini disajikan dalam urutan abjad; karena perbedaan konvensi budaya penamaan, tidak semua entri diurutkan menurut nama belakang. Daftar ini lebih melakukan pemilahan menurut tahun kelahiran, wafatkematian, dan penetapan.<section end=head />
[[Berkas:Abdul Haris Nasution.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan jas dan peci menghadap ke depan|[[Abdul Haris Nasution]]]]
[[Berkas:AkLaupase ganiMalau, 1971.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan seragam militer menghadap ke depan218x218px|[[Adnan KapauLaupase GaniMalau]]]]
[[Berkas:Agus Salim.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan peci menghadap ke kiri|[[Agus Salim]]]]
[[Berkas:Prince Antasari Portrait from 2009 2000 rupiah bill.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan sorban menghadap ke depan|[[Pangeran Antasari|Antasari]] pada mata uang 2,000 [[rupiah]]]]
Baris 36 ⟶ 40:
[[Berkas:Sisingamangaraja XII.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria berjenggot menghadap ke depan|[[Sisingamangaraja XII]] pada mata uang 1,000 rupiah]]
[[Berkas:Sudirman.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan peci menghadap ke depan|[[Sudirman]]]]
[[Berkas:Mgr. AlbertusAdisumarmo SoegijapranataWiryokusumo.jpegjpg|jmpl|150px|altal=Seorang pria memakai pakaian keuskupan menghadap ke depan|jmpl|181x181px|[[AlbertusAdi Soemarmo Wirjokusumo|Adi SoegijapranataSoemarmo]]]]
[[Berkas:Presiden Sukarno.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan peci menghadap ke kanan|[[Sukarno]]]]
[[Berkas:John Lie, Jalesveva Jayamahe, p216.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria berseragam menghadap ke depan|[[John Lie]]]]
[[Berkas:TanMalaka DariPendjara ed3.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria menghadap ke kiri|[[Tan Malaka]]]]
[[Berkas:JohnJohannes Lie, Jalesveva Jayamahe, p216Leimena.jpg|jmpl|150px|alt=Seorang pria berseragam menghadap ke depankiri|[[JohnJohannes LieLeimena]]]]
[[Berkas:Oerip Soemohardjo 5 November 1947 KR.JPG|jmpl|150px|alt=Seorang pria mengenakan ''peci'' menghadap ke kiri|[[Oerip Soemohardjo|Urip Sumoharjo]]]]
 
{| id="toc" class="toc" summary="Class"
! {{MediaWiki:Toc}}
Baris 50 ⟶ 55:
|+ Pahlawan Nasional Indonesia
! scope="col" | Nama
! scope="col" | LahirKelahiran
! scope="col" | WafatKematian
! scope="col" class="unsortable" | Keterangan
! scope="col" | Penetapan
! scope="col" class="unsortable" | Ref.
|-
! scope="row" |{{anchor|A}} [[Abdul Halim MajalengkaChalim]]
| 1898
| 1972
| align="left" |Ulama Majalengka
| 2023
| {{sfn|Pikiran Rakyat, 6 Tokoh di Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada KH Ahmad Hanafiah asal Lampung}}
|-
! scope="row" | [[Abdul Halim Majalengka]]
| 1887
| 1962
| align="left" |Aktivis kemerdekaan dan Ulama, [[DaftarBadan PerdanaPenyelidik MenteriUsaha-Usaha IndonesiaPersiapan Kemerdekaan|Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia]]
| 2008
| {{sfn|Kementerian Sosial RI, Daftar Nama Pahlawan (143)}}{{sfn|Mirnawati|2012|p=254}}
Baris 161 ⟶ 173:
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=80–81}}
|-
! scope="row" | [[Agustinus AdisuciptoAdisutjipto]]
| 1916
| 1947
Baris 170 ⟶ 182:
! scope="row" | [[Ahmad Dahlan]]
| 1868
| 19341923
| align="left" | Pemimpin Islam, Pendiri [[Muhammadiyah]]; suami [[Nyai Ahmad Dahlan|Siti Walidah]]
| 1961
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=90–93}}
|-
! scope="row" | [[Ahmad Hanafiah]]
| 1905
| 1947
| align="left" | Ulama [[Lampung]], pejuang kemerdekaan, salah satu tokoh [[Hizbullah (Indonesia)|Laskar Hizbullah]]
| 2023
| {{sfn|Pikiran Rakyat, 6 Tokoh di Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada KH Ahmad Hanafiah asal Lampung}}<ref>{{Cite web|title=Mengenang Pahlawan Nasional dari Lampung, Ahmad Hanafiah|url=https://voi.id/memori/330612/mengenang-pahlawan-nasional-dari-lampung-ahmad-hanafiah|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=id|access-date=25 November 2023}}</ref>
|-
! scope="row" | [[Achmad Rifa'i|Ahmad Rifa'i]]
Baris 199 ⟶ 218:
| 1697
| 1739
| align="left" | [[Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura|Sultan Kutai Kartanegara]] ke 14
| 2021
| {{sfn|Setkab.go.id, Profil Empat Penerima Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2021}}
Baris 279 ⟶ 298:
| 2005
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|p=234}}
|-
! scope="row" | [[Bataha Santiago]]
| 1622
| 1675
| align="left" | Raja [[Kerajaan Manganitu]]
| 2023
| {{sfn|Pikiran Rakyat, 6 Tokoh di Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada KH Ahmad Hanafiah asal Lampung}}
|-
! scope="row" | [[Basuki Rahmat]]
Baris 339 ⟶ 365:
| 1884
| 1947
| align="left" | Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di negaradaerah tersebutPriangan, Jawa Barat
| 1966
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=123–124}}
Baris 385 ⟶ 411:
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=237–238}}
|-
! scope="row" | [[Ferdinand LumbantobingLumban Tobing]]
| 1899
| 1962
Baris 430 ⟶ 456:
| 1912
| 1988
| align="left" |[[Sultan Yogyakarta]], aktivis kemerdekaan, pemimpin militer, Bapak Pramuka [[Indonesia]], dan politisi; [[Daftar Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden Indonesia]] kedua
| 1990
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=197–198}}
Baris 489 ⟶ 515:
| 2007
|{{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|p=248}}
|-
! scope="row" | [[Ida Dewa Agung Jambe]]
| 1855
| 1908
| align="left" | Raja [[Kerajaan Klungkung]]
| 2023
| {{sfn|Pikiran Rakyat, 6 Tokoh di Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada KH Ahmad Hanafiah asal Lampung}}
|-
! scope="row" | [[Idham Chalid]]
Baris 507 ⟶ 540:
| 1772
| 1864
| align="left" |Tokoh Islam dari [[SumatraSumatera Barat]] yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam [[Perang Padri]]
| 1973
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=56–57}}
Baris 675 ⟶ 708:
| 1852
| 1942
| align="left" |Pemimpin [[gerilyawan]] [[BatakSuku Karo|Karo]] yang melawan penjajah Belanda
| 2005
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|p=258}}
Baris 717 ⟶ 750:
| 1885
| 1964
| align="left" |pendiriPendiri Gerakan Cendrawasih Revolusioner Irian Barat /GCRIB
| 2020
| {{sfn|Nainggolan|2020}}
Baris 766 ⟶ 799:
| 1800
| 1818
| align="left" |[[Gerilyawan]] dari [[Kepulauan Maluku|Maluku]] yang wafatmeninggal dunia saat ditahan Belanda
| 1969
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=16–17}}
Baris 839 ⟶ 872:
| 2008
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=262–263}}
|-
! scope="row" | [[M. Tabrani|Mohammad Tabrani Soerjowitjirto]]
| 1904
| 1984
| align="left" | Pencetus [[bahasa Indonesia]]
| 2023
| {{sfn|Pikiran Rakyat, 6 Tokoh di Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada KH Ahmad Hanafiah asal Lampung}}
|-
! scope="row" | {{sort name|Teuku|Muhammad Hasan}}
Baris 892 ⟶ 932:
| 1907
| 1986
| align="left" |Proklamator [[Hari Patriotik 23 Januari 1942]], Aktivis kemerdekaan dan politisi,pejuang membantu memadamkanpenumpasan pemberontakan [[Permesta]] sekaligus Kader [[Muhammadiyah]] dari [[Gorontalo]]
| 2003
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|p=243}}
Baris 1.035 ⟶ 1.075:
| 2001
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (2)}}{{sfn|Mirnawati|2012|p=280}}
|-
! scope="row" | [[Ratu Kalinyamat]]
| 1520
| 1579
| align="left" | Putri [[Kerajaan Demak]], pemimpin kerajaan maritim di [[Kabupaten Jepara|Jepara]] pada abad ke-16
| 2023
| {{sfn|Pikiran Rakyat, 6 Tokoh di Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada KH Ahmad Hanafiah asal Lampung}}<ref>{{Cite web|title=Mengenal Pahlawan Nasional dari Jepara, Ratu Kalinyamat|url=https://voi.id/memori/330845/mengenal-pahlawan-nasional-dari-jepara-ratu-kalinyamat|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=id|access-date=2023-11-25}}</ref>
|-
! scope="row" | [[Rasuna Said]]
Baris 1.270 ⟶ 1.317:
| 1904
| 1993
| align="left" | Gubernur SumatraSumatera Utara dan Riau ke-1
| 2020
| {{sfn|Nainggolan|2020}}
Baris 1.340 ⟶ 1.387:
| 1884
| 1949
| align="left" |Politisi dan intelektual asal [[orang Minangkabau|Minang]]. Ia menyumbangkan gagasannya dalam beberapa karya, terutama Madilog (MaterialistikMaterialisme, DialogDialektika, dan Logika). Pendiri [[Murba|Partai Murba]], tokoh [[Partai Komunis Indonesia]]
| 1963
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=141–142}}
Baris 1.452 ⟶ 1.499:
| 1909
| 1963
| align="left" |Politisi dan [[gerilyawan]], terbunuh saat peristiwa percobaan pembunuhan yang ditargetkan kepada [[Sukarno]] oleh [[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]]
| 1963
| {{sfn|Sekretariat Negara Indonesia, Daftar Nama Pahlawan (1)}}{{sfn|Mirnawati|2012|pp=103–104}}
Baris 1.463 ⟶ 1.510:
* [[Daftar tokoh Indonesia]]
* [[Daftar tokoh yang diusulkan menjadi pahlawan nasional Indonesia]]
* [[Pahlawan nasional Filipina]]
 
== Catatan penjelas ==
Baris 1.675 ⟶ 1.723:
* {{cite news|url=https://setkab.go.id/profil-empat-penerima-gelar-pahlawan-nasional-tahun-2021/|title=Profil Empat Penerima Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2021|website=[[Sekretariat Kabinet Republik Indonesia]]|date=10 November 2020|accessdate=10 November 2020 |ref={{sfnRef|Setkab.go.id, Profil Empat Penerima Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2021 }}}}
* {{cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1652622/jokowi-tetapkan-lima-pahlawan-nasional-baru-ada-hr-soeharto-hingga-ahmad-sanusi|title=Jokowi Tetapkan Lima Pahlawan Nasional Baru, Ada HR Soeharto hingga Ahmad Sanusi|website=[[Tempo.co]]|date=3 November 2022|accessdate=3 November 2022 |ref={{sfnRef|Tempo.co, Jokowi Tetapkan Lima Pahlawan Nasional Baru, Ada HR Soeharto hingga Ahmad Sanusi }}}}
* {{cite news|url=https://lampung.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-2957332060/6-tokoh-di-indonesia-bakal-dapat-gelar-pahlawan-nasional-ada-kh-ahmad-hanafiah-asal-lampung|title=6 Tokoh di Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada KH Ahmad Hanafiah asal Lampung|website=[[Pikiran Rakyat]]|date=7 November 2023|accessdate=8 November 2023 |ref={{sfnRef|Pikiran Rakyat, 6 Tokoh di Indonesia Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada KH Ahmad Hanafiah asal Lampung }}}}
* {{cite book
|last=Said