Masjid Shah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 69:
== Sejarah ==
[[Berkas:Shah Abbas I engraving by Dominicus Custos - Antwerp artist printer and engraver.jpg|jmpl|kiri|[[Abbas I of Persia|Shah Abbas]] Pahatan kuningan oleh [[Dominicus Custos]], dari ''Atrium heroicum Caesarum'' pub. 1600–1602.]]
Pada tahun 1598, ketika [[Abbas I of Persia|Shah Abbas]] memutuskan untuk memindahkan ibu kota kerajaan Persia dalam masa pemerintahannya dari barat laut kota [[Qazvin]] ke pusat kota di Isfahan, ia memulai sesuatu yang akan menjadi upaya terbesar dalam sejarah Persia; pembuatan ulang atas kota kuno. Dengan memilih pusat kota di Isfahan, yang menjadi subur karena [[Zayanderud|Sungai Zāyandeh]] ("''sungai pemberi-kehidupan''"), terbentang layaknya mata air di dataran tandus yang luas, ia memastikan ibu kota terlindungi bila terjadi serangan baik dari [[Ottoman]] dan [[Uzbek]], dan pada waktu yang bersamaan mendapatkan tambahan kuasa atas [[Teluk Persia]], yang belakangan menjadi wilayah perdagangan penting untuk [[Belanda]] dan Britania [[East India Company|Perusahaan-perusahaan India Timur]].<ref>Savory, Roger; ''Iran under the Safavids'', p. 155.</ref>
Kepala arsitek untuk tugas kolosal akan perencanaan tempat pemukiman adalah [[Shaykh Bahai]] (Baha' ad-Din al-`Amili), yang memusatkan program pada dua tugas utama dari rencana utama Shah Abbas: jalan [[Charbagh, Isfahan|Chahar Bagh]], diapit dikedua sisi oleh institusi-institusi terkemuka, seperti pemukiman semua pejabat-pejabat asing, dan Taman Naqsh-e Jahan ("''Panutan Dunia''").<ref>Sir Roger Stevens; ''The Land of the Great Sophy'', p. 172.</ref> Sebelum Shah menjadi penguasa, struktur kekuatan Persia mengalami desentralisasi, yang mana institusi berbeda berupaya mendapatkan kekuasaan, termasuk didalamnya militer ([[Qizilbash]]) dan gubernur-gubernur dari berbagai provinsi ; guna membentuk kerajaan. Shah Abbas ingin merombak struktur politik yang demikian, dan pembuatan ulang Isfahan, sebagai ibu kota Agung Persia, merupakan langkah penting dalam pemusatan kekuatan.<ref>Savory; chpt: ''The Safavid empire at the height of its power under Shāh Abbas the Great (1588–1629)''</ref> Dengan demikian, Shah Abbas akan mengumpulkan tiga komponen kekuatan utama di Persia dalam wilayah kekuasaannya; kekuatan agamawi, disimbolkan oleh Masjid Shah, kekuatan perdagangan, disimbolkan dengan [[Taman Naqsh-e Jahan|Pasar Kerajaan]], dan tentunya, kekuasaan akan Shah sendiri, bertempat tinggal di Istana [[Ālī Qāpū|Ali Qapu]].
Baris 104:
=== Kubah ===
[[Berkas:Masjed-e Shah 0.JPG|jmpl|300px]]
Sebagaimana dengan iwan-iwan, pengenalan [[kubah]] kedalam [[arsitektur Islam|desain arsitektural Islami]] dimulai oleh bangsa Persia. Struktur gedung tertua yang dimaksud adalah Masjid Agung [[Zavareh]], sekitar tahun 1135.<ref>http://www.ne.jp/asahi/arc/ind/2_meisaku/50_zavareh/zav_eng.htm</ref> Bangsa Persia telah membangun kubah yang demikian beberapa abad sebelumnya, dan contoh-contoh awal dari kubah dengan ukuran terbesar di dunia terdapat di Iran, contohnya adalah [[Ghal'eh Dokhtar|Kastil Perawan]]. Maka, para [[Muslim]] Safawiyah mencontoh pengetahuan pra-Islamic dalam pembangunan kubah, contoh penggunaan [[:en:squinch|squinch]] untuk membentuk transisi dari bangunan bersisi delapan, menjadi kubah melingkar. Untuk menutupi wilayah transisi tersebut, bangsa Persia membentuk jaringan [[stalaktit]] yang menarik. Oleh karenanya merupakan awal perkenalan dengan fitur tersebut kepada masjid-masjid Persia.
Kebangkitan Persia dalam pembangunan kubah diawali oleh [[Dinasti Safawiyah]]. Fitur nyata dari kubah Persia, yang memisahkan semuanya dari kubah-kubah yang dibentuk pada peradaban Kristen atau [[Kekaisaran Ottoman|Ottoman]] dan [[Kerajaan Mughal]], ubin-ubin warna-warni yang menutupi bagian ''luar'' kubah mereka sebagaimana mereka melakukannya pada bagian dalam. Kubah-kubah demikian kemudian bertambah banyak di Isfahan, dan wilayah sekitarnya, bentuk berwarna-biru nantinya akan mendominasi garis langit di kota. Memantulkan cahaya matahari, kubah-kubah ini tampak seperti [[pirus|permata pirus]] dan tampak bahkan dari kejauhan oleh pengelana yang menyelusuri [[Jalur Sutra]] melalui Persia. Dengan mencapai ketinggian 53 meter, kubah Masjid Shah kemudian menjadi yang tertinggi ketika selesai pada tahun 1629. Bangunan tersebut dibangun dengan kubah berlapis ganda dengan ketebalan 14 meter antara kedua lapisnya, dan berada pada ruangan kubah bersegi-delapan.<ref>Hattstein M., Delius P.; p. 513–514</ref>
|